SLE
SLE
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
dan kerja sel pertahanan tubuh manusia. Sel pertahanan tubuh yang
lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, misalnya kulit, sendi, sel
lain sehingga sulit untuk didiagnosis. Gejala lupus sangat beragam. Ada
yang ringan dan ada yang bahkan mengancam jiwa. Penyakit ini memang
pada sendi.
2. Jenis-Jenis
umumnya berdampak pada kulit saja, jenis lupus ini juga dapat
menyerang jaringan serta organ tubuh yang lain. DLE biasanya dapat
permanen, ruam merah dan bulat seperti sisik pada kulit yang
c. Neonatal Lupus
baik dari ibu yang memiliki penyakit lupus atau pun tidak. Artinya,
resiko terkena lupus dapat terjadi pada bayi mana pun meskipun ibu
tidak memiliki rekam jejak lupus. Bayi yang terjangkit lupus
organ dalam, seperti rendahnya sel darah merah atau gangguan hati.
demikian, kebanyakan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap lupus
lahir dalam kondisi normal. Menjaga kondisi ibu dan calon bayi
lebih dari 100 jenis obat yang dapat menyebabkan efek samping
khusus.
B. Patofisiologi
alfafa turut terlibat dalam penyakit SLE akibat senyawa kimia atau obat-
obatan.
kembali.
C. Manifestasi Klinik
Awitan SLE dapat bersifat perlahan-lahan dan tidak jelas atau akut.
bertahun-tahun. Gambaran klinis SLE meliputi lebih dari satu sistem tubuh.
Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak merupakan
gejala yang sering terdapat dan akan di sertai dengan rasa kaku pada pagi
hari.
Beberapa jenis manifestasi kulit yang berbeda dapat terjadi pada
dikenal (tetapi frekuensiya kurang dari 50% pasien) adalah lesi akut pada
kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal
hidung serta pipi. Gambaran ini mungkin satu-satunya kelainan kulit pada
sebagian kasus lupus eritomatosus (diskoid). Lesi sering memburuk pada saat
eksaserbasi (flares) penyakit sistemik dan dapat dipicu oleh cahaya matahari
Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Ulkus ini
ditemukan dan terjadi pada sampai 30% pasien. Kelainan ini mungkin
asimtomatik.
Gangguan paru dan pleura terjadi pada 20% hingga 40% pasien;
gangguan ini paling sering di manifestasikan dalam bentuk plueritis atau efusi
pleura.
lesi ini dapat timbul pada ujung jari tangan, siku, jari kaki serta permukaan
ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan dapat berlanjut menjadi
nekrosis.
Limpadenopati terjadi pada 50% dari seluruh pasien SLE pada waktu
sekitar 52% penderita SLE, dan glumerulus renal merupakan bagian yang
biasanya terkena.
perubahan yang tidak jelas pada pola perilaku atau kemampuan kognitif.
Spektrum gangguan sistem saraf pusat sangat luas dan mencakup seluruh
D. Evaluasi Diagnostik
Diagnosis SLE dibuat berdasarkan pada riwayat sakit yang lengkap dan
serta penurunan berat badan dan kemungkinan pula atritis, pleuritis dan
perikarditis. Tidak ada satu tes laboratorium tunggal yang dapat memastikan
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan:
d) Sakit kepala
e) Demam
senggang, pekerjaan
h) Keputusasaan dan ketidakberdayaan
j) Nausea, vomitus
k) Sesak nafas
l) Nyeri dada
b. Pemeriksaan Fisik
b) Deformitas
c) Kontraktur
a) Pembengkakan sendi
b) Nyeri tekan
3) Kardiovaskuler
a) Fenomena raynoud
b) Hipertensi
c) Edema
e) Aritmia
f) Murmur
4) Nutrisi dan metabolik
5) Pola eliminasi
b) Konstipasi/diare
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Manifestasi klinis :
1) Kehilangan energi
2) Ketidakmampuan ADL
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1) Kaji respon pasien terhadap 1) Untuk mengatahui adanya ADL.
aktivitas.
dibutuhkan.
b. Gangguan rasa nyaman b.d. distensi jaringan oleh akumulasi
Manifestasi klinis :
Keluhan dari nyeri sendi, perilaku distraksi, berfokus pada diri sendiri.
Intervensi Rasional
1) Kaji lokasi nyeri dan beratnya 1) Untuk merencanakan intervensi yang
nyeri. tepat.
dan imajinasi.
alopesia
kupu”, rambut rontok, daerah ulkus diujung jari, keluhan dari urtikaria
dan fotosensitif.
Kriteria hasil :
kulit/meningkatkan kesembuhan
2) Menunjukkan kemajuan pada luka/penyembuhan lesi.
Intervensi Rasional
Mandiri
perubahan.
meningkatkan kenyamanan.
kesembuhan.
terhadap infeksi.
petunjuk. penyembuhan.
4. Implementasi Keperawatan
prioritas.
lain.
keperawatan.
dibutuhkan.
Gangguan rasa nyaman b.d. distensi 1) Mengkaji lokasi nyeri dan beratnya
imajinasi.
Gangguan integritas kulit b.d. Mandiri
fotosensitif, ruam kulit, dan alopesia 1) Mengkaji kulit setiap hari. Mencatat
perubahan.
2) Mempertahankan/menginstruksikan
Kolaborasi
terbuka.
petunjuk.
5. Evaluasi