Modul 5 Diagnosa Keperawatan Kep. Keluarga
Modul 5 Diagnosa Keperawatan Kep. Keluarga
DI AG N O S I S DAN I N TE RV E N S I KE P E R AW AT AN
KE L U AR G A
P E ND AH U L U AN
Deskripsi Singkat, Relevansi, capaian pembelajaran, dan Petunjuk Belajar
Deskripsi
Modul Diagnosis dan Intervensi Keperawatan keluarga ini merupakan bagian
dari mata kuliah Keperawatan Keluarga. Modul ini menguraikan tentang konsep
Diagnosis keperawatan keluarga, Merumuskan diagnosis keperawatan keluarga,
Memperioritaskan Masalah dengan menggunakan Skoring, Menyusun Rencana
Keperawatan Keluarga, langkah – langkah menyusun Rencana keperawatan
Keluarga
Relavansi
Modul konsep diagnosis dan Intervensi Keperawatan keluarga ini merupakan
bagian dari mata kuliah Keperawatan Keluarga, Pembahasan modul ini
berkaitan dengan topik materi yang lain seperti konsep keperawatan keluarga
dan konsep keluarga serta Proses pengkajian pada keluarga
Capaian Pembelajaran
Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar pada modul konsep Konsep
diagnosis Keperawatan keluarga, sebelumnya mahasiswa mempelajari tentang
konsep asuhan keperawatan, konsep keluarga, konsep keperawatan keluarga
serta pengkajian keperawatan keluarga. Selanjutnya mahasiswa dapat
membaca dan mempelajari modul ini
Mahasiswa mempelajari capaian pembelajaran dan mengkaitkan dengan
tujuan dari modul ini. Uraian materi yang terdapat dalam modul ini membantu
mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dari modul. Bila diperlukan
pengetahuan tambahan untuk memperjelas dan memahami materi dalam modul
48
ini mahasiswa dapat mencari sumber informasi lain dari Perpustakaan. Modul
Diagnosis keperawatan keluarga dilengkapi dengan latihan dan soal soal yang
harus di selesaikan oleh mahasiswa selama proses pembelajarannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
U R AI AN M ATE R I
A. KONSEP DIAGNOSIS
49
Gordon (1976) dalam Capenito (2000) menyatakan bahwa definisi diagnosis
keperawatan adalah masalah kesehatan aktual dan potensial. Berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya, perawat mampu serta mempunyai kewenangan
untuk memberikan tindakan keperawatan berdasarkan standar praktik keperawatan
dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia.
50
KATEGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA.
51
Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
Kategori diagnosis keperawatan keluarga ini diangkat ketika kondisi klien dan
keluarga sudah baik dan mengarah pada kemajuan. Meskipun masih ditemukan data
yang maladaptif, tetapi klien dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk
memperbaiki kondisinya, maka diagnosis keperawatan promosi kesehatan ini sudah
bisa diangkat. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase:
“Kesiagaan meningkatkan”…… (Nanda, 2010).
53
Penulisan diagnosis keperawatan perlu ditambahkan inisial anggota
keluarga yang sakit dan kepala keluarga. Tujuannya untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan karena tepat sasaran.
1) Sifat masalah. Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat
katagori diagnosis keperawatan. Adapun skornya adalah, diagnosis
keperawatan potensial skor 1, diagnosis keperawatan risiko skor 2, dan
diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3.
2) Kriteria kedua, adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat ditentukan
dengan melihat pengetahuan, sumber daya keluarga, sumber daya perawatan
yang tersedia, dan dukungan masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah
ini skornya terdiri atas, mudah dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak
dapat dengan skor nol.
3) Kriteria ketiga, adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini dapat ditentukan
dengan melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan tindakan yang
sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas, tinggi dengan skor 3,
cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1.
6) Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis keperawatan keluarga.
7) Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga yang prioritas
55
2. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga
Skala untuk menentukan Prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga. (Susanto,
2012, p.63)
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala : Aktual 3
Resiko 2 1
Kejadian sejahtera/diagnosis 1
sehat
4. Menjolnya masalah
Skala : masalah di rasakan dan harus 2
segera Ada masalah tetapi 1 1
tidak perlu ditangani 0
Masalah tidak di rasakan
Skoring :
a. Tentukan skore untuk setiap kriteria
Skore × bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkanlah skore untuk semua criteria (Susanto, 2012)
b. Tindakan yang akan atau mungkin mempunyai efek terapeutik terhadap perilaku
kesehatan klien dan keluarga di masa mendatang. Masalah ini kemudian akan
membentuk landasan untuk menentukan tujuan dan perencanaan intervensi.
(Susanto, 2012, p. 64)
56
Contoh :
c. Potensial
masalah Masalah lebih lanjut belum terjadi,
untuk dicegah: 3 1 3/3x1=1 adanya keinginan Ibu P untuk sembuh
tinggi serta adanya dukungan dari keluarga
57
B. KONSEP PERENCANAAN
58
keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya, kemampuan dalam
memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan, serta memilih
dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan,
menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja
sama dengan tingkat kesehatan lain.
59
Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) adalah standar evaluasi yang
merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa
tujuan telah tercapai dan digunakan dalam membuat pertimbangan. Kriteria hasil
yang dibuat harus dapat diukur, dilihat, dan didengar. Penulisan kriteria hasil,
menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata negatif.
Contoh:
61
b. Menentukan tujuan atau objektif
62
Modul Ajar Mata Kuliah
LATIHAN
63
Modul Ajar Mata Kuliah
RANGKUMAN
64
Modul Ajar Mata Kuliah
TES FORMATIF
KUNCI JAWABAN
65
Modul Ajar Mata Kuliah
A.
B. GLOSARIUM
C.
DAFTAR PUSTAKA
66