Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR PENGESAHAN

No. Percobaan : / Lab. Teknik Digital / LTK-III /TK-3B / 2020

Judul : DECODER 2 TO 4

Nama Praktikan : FAHRYAN ALI UTAMA

NIM : 1805061035

Nama Partner : 1. Elliana Angelina

2. Anita Fitria

3. Nuraplyani Pasaribu

Kelas / Group : TK – 3B / TIGA (III)

Tanggal Percobaan : 17 Desember 2019

Tanggal Penyerahan : 14 Januari 2019

Instruktur : 1. Afritha Amelia, ST.MT

2. Febrin Aulia, ST.MT

Instruktur I Instruktur II

(Afritha Amelia, ST.MT) (Febrin Aulia, ST.MT)

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................II

I. TUJUAN.............................................................................................1

II. DASAR TEORI.....................................................................................1

III. DIAGRAM RANGKAIAN......................................................................2

IV. PERALATAN DAN KOMPONEN...........................................................3

V. LENGKAH KERJA.................................................................................3

VI. TABEL HASIL PENGAMATAN..............................................................4

VII. ANALISA DATA

VIII. KESIMPULAN

IX. SARAN

X. DAFTAR PUSTAKA

ii
DECODER 2 TO 4
I. TUJUAN
1. Mengetahui keluaran yang tersedia dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal kembali
masukan.
2. Menganalisa hasil keluaran dari decoder 2 to 4 berdasarkan sinyal masukan.

II. DASAR TEORI


Pada dasarnya prinsipkerja decoder 2 to 4 sama halnya dengan decoder 3 to 8.
Bedanya hanya pada sinyal masukannya. Pada decoder 2 to 4 sinyal masukan hanya terdiri
atas 3 masukannya, yaitu A dan B serta enable E. Dimana masukannya terdiri atas masukan
biner 3 bit dari 000 sampai 011.
Mode operasi keluaran pada decoder 2 to 4 adalah mode operasi keluaran aktif tinggi
dan aktif rendah tidak terdapat perbedaan prinsip. Perbedaannya hanyalah keadaannya
aktifnya saja, jika aktif tinggi, saat keluaran aktif mana keadaannya akan tinggi atau “1”.
Demikian pula sebaliknya untuk aktif rendah.
Input decoder 2 to 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B serta enable E. semua indicator untuk
menggunakan LED dan outputnya menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti
logika “1” dan bila padam berarti “0”.

Oleh karena setiap masukan dapat berupa logika “0” atau “1” maka ada 2N kombinasi
masukan yang dapat dibuat. Keluaran suatu decoder dapat dibuat untuk menghasilkan aktif
RENDAH dan TINGGI. Tabel kebenaran suatu decoder biner ke octal dengan keluaran
aktif TINGGI ditunjukkan berikut ini. Dari table terlihat bahwa decoder tersebut
mempunyai 4 keadaan kombinasi. Berdasarkan table pengamatan dimengerti bahwa gate
yang digunakan adalah gate NAND. Keluarannya akan berlogika “1” atau TINGGI apabila
salah satu dari 4 kemungkinan masukan terjadi. Sebagai contoh apabila dibuat masukannya
“ 1 0 0 “, maka keluaran yang berlogika “1” adalah keluaran 05, sedangkan keluaran yang
lain tetaap berlogika “0” atau RENDAH. Untuk mendapatkan keluaran aktif RENDAH
dapat digunakan gate NAND sehingga dalam keadaan normal keluarannya berlogika
“0”.Jika dapat dimengerti bahwa kedua type decoder ini digunakan sesuai dengan
kebutuhan.

1
III. DIAGRAM RANGKAIAN

2
IV. PERALATAN DAN KOMPONEN
Modul Digital : 1 buah

V. LANGKAH KERJA
1. Menghubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan
menyalakan catu dayanya.
2. Kemudian mengisi tabel, dan mengatur saklar input A dan B.

3
VI. TABEL HASIL PENGAMATAN

INPUT OUTPUT

E B A Y3 Y2 Y1 Y0

1 1 0 1 1 1 1

0 0 0 1 1 1 0

0 0 1 1 1 0 1

0 1 0 1 0 1 1

0 1 1 0 1 1 1

Anda mungkin juga menyukai