Puji syukur yang dalam kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai denga apa yang
di harapkan. Adapun dalam pembahasan materi makalah yang akan kami bahas
adalah mengenai ”Cairan Tubuh”.
Pembuatan makalah ini kami buat dengan tujuan untuk pemahaman tentang
cairan tubuh dengan harapan mendapatkan pengetahuan sekaligus sebuah
pembelajaran bagi kita semua dan disisi lain pula untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Anatomi Fisiologi.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya, oleh karena itu kami
meminta bimbingan, koreksi dan saran dari dosen pembimbing serta teman-teman
yang lain.
Semoga kekurangan dalam makalah ini dapat dimaklumi, karena kami sadar
bahwa sepenuhnya kami masih dalam proses pembelajaran. Demikianlah makalah
ini kami buat semoga kedepannya dapat memberikan manfaat.
Penulis
Denpasar, 9 September 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Keseimbangan cairan dan elektrolit mencakup komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri
dari air dan zat terlarut. Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan ke seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit menandakan cairan dan elektrolit
tubuh total yang normal, demikian juga dengan distribusinya dalam seluruh
bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu
dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka demikian pula lainnya.
Cairan dan elektrolit menciptakan lingkungan intraselular dan ekstraselular
bagi semua sel dan jaringan tubuh, sehingga keseimbangan cairan dan
elektrolit dapat terjadi pada semua golongan penyakit.
Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan ini
dipertahankan oleh asupan, distribusi. Banyak faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangan salah satunya karena penyakit.
Dengan penjelasan tersebut di atas ppenulis ingin menjelaskan
tentang keseimbangan cairan dan elektrolit sera berbagai macan faktor atau
hal hal yang berkaitan dengan keseimbangan cairan dan elektrolit.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan cairan dan elektrolit.
2. Untuk mengetahui komposisi cairan dalam tubuh.
3. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan
cairan tubuh.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagi penulis, makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
luas mengenai cairan dan elektrolit.
2. Bagi Pembaca, makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai
cairan dan elektrolit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cairan dan Elektrolit
Cairan tubuh adalah larutan isotonik yang tersusun atas air dan zat
terlarut. Elektrolit adalah partikel yang bermuatan listrik(ion) saat berada
dalam larutan. Cairan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan
minuman dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan ke seluruh bagian
tubuh. Komponen tunggal terbesar dalam tubuh adalah air. Air adalah
pelarut bagi zat terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun
laurutan. Air tubuh total (total body water, TBW) (yaitu persentase dari
berat tubuh total yang tersusun atas air) kira-kira 60 % dari berat badan pria
dan 50 % dari berat badan wanita.Jumlahnya bervariasi sesuai dengan jenis
kelamin, umur, dan kandungan lemak tubuh.
a. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia
akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan
berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami
gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia
lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan
kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan
cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang
yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan
sampai dengan 5 L per hari.
c. Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit.
Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar
protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan
protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan
edema.
d. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan
pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan
natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat
meningkatkan volume darah.
e. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air
melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses
regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami
gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara
mandiri.
f. Tindakan Medis
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan
lain-lain.
g. Pengobatan
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh
pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h. Pembedahan
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi
mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,
dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.
Paru-
Paru Ginjal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cairan tubuh adalah larutan isotonik yang tersusun atas air dan zat
terlarut. Elektrolit adalah partikel yang bermuatan listrik(ion) saat berada
dalam larutan. Cairan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan
dan minuman dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan ke seluruh
bagian tubuh. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Total jumlah volume cairan tubuh
(total body water-TBW) kira-kira 60 % dari berat badan pria dan 50 % dari
berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak
badan dan usia.
Cairan tubuh didistribusikan di antara dua kompartemen yaitu pada
intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler kira-kira 2/3 atau 40 %
dari berat badan, sedangkan cairan ekstraseluler 20 % dari berat badan.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam
tubuh ada delapan faktor yaitu umur, iklim, diet, stress, kondisi sakit,
tindakan medis, pengobatan, dan pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA