Anda di halaman 1dari 6

UPAYA MENGATASI RASA KANTUK DI KELAS DALAM PROSES BELAJAR

MAHASISWA D3 KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

Abstrak
Rasa kantuk menjadi suatu hambatan bagi mahasiswa yang mengikuti proses belajar di kelas
yang berdampak pada hasil belajar yang menjadi tidak fokus dan tidak berkonsentrasi pada saat
belajar. Tujuan penelitian ini untuk membahas: (1) mengetahui penyebab terjadinya rasa kantuk
saat mengikuti kuliah, (2) mengetahui upaya mengatasi rasa kantuk pada saat mengikuti kuliah.
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada mahasiswa Keperawatan Politeknik
Kesehatan Banjarmasin dengan sampel 5 orang mahasiswa D3 Keperawatan Tingkat 1B.
pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
penyebab rasa kantuk mahasiswa yaitu disebabkan faktor kurang tidur, badan terlalu lelah,
riwayat penyakit anemia dan kuliah dirasa membosankan, (2) upaya atau solusi untuk mengatasi
rasa kantuk ketika mengikuti perkuliahan adalah dengan keluar kelas untuk mencuci muka,
melakukan kegiatan ringan seperti menggerak-gerakan badan dan sedikit berbincang dengan
teman, serta aktif dalam kegiatan diskusi tanya jawab agar perkuliahan tidak membosankan. Para
mahasiswa harus menjalankan kegiatannya sesuai dengan ketentuan kesehatan yang baik dan
benar.

Pendahuluan setiap orang mulai dari usia balita, muda,


dewasa maupun tua.
Latar belakang penulisan jurnal ini
Andreas (2007) menggambarkan
adalah mengacu pada adanya fenomena
ciri-ciri rasa kantuk yang berlebihan yaitu
yang sering terjadi yaitu rasa kantuk yang
bangun tidurtak segar, cepat mengantuk,
menyerang seseorang ketika sedang belajar,
sulit berkonsentrasi dan cepat lelah. Kantuk
mendengarkan arahan, presentasi dari
berlebih disebut hipersomnia. Hipersomnia
seorang pembicara (guru, dosen, teman) di
adalah sebuah gejala gangguan tidur yang
ruang kelas ataupun ruang seminar. Rasa
membuat penderitanya mengalami rasa
kantuk bisa datang dari mana saja dan kapan
kantuk berlebihan meskipun sudah tidur
saja, sehingga rasa kantuk bisa menyerang
cukup. Manusia tentu pernah merasa sangat
mengantuk di saat jam-jam sibuk, tetapi jika
sering dirasakan mungkin ia mengidap Menurut KBBI mengantuk yaitu
hipersomnia. menyentuh, melanggar, membentur.
Mengantuk berarti otak sedang kekurangan
Rasa kantuk yang selalu datang, jelas
oksigen. Oksigen dibutuhkan sel-sel otak
akan mengganggu aktivitas, dan berdampak
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
pada produktivitas, kreativitas dan stabilitas
Apabila oksigen yang beredar di dalam
emosi menurun. Rasa kantuk ini dapat
darah kurang mencukupi maka otakpun akan
menjadi masalah jika terjadi pada
kekurangan oksigen. Oleh karena itu
mahasiswa saat mengikuti perkuliahan di
disarankan seseorang harus sarapan pagi
ruang kelas atau pada saat dalam proses
terlebih dahulu agar otaknya tidak
belajar mengajar di kelas. Hal ini menjadi
kekurangan oksigen.
hambatan bagi mahasiswa dan berdampak
Kata hipersomnia (hypersomnia)
pada hasil belajar yang menjadi tidak fokus,
berasal dari kata Yunani yaitu hyper, yang
konsentrasi belajar hilang. Untuk mencegah
artinya “lebih” atau “lebih dari normal”, dan
rasa kantuk yang menyerang dapat
dari bahasa latin somnus, artinya “tidur”.
dilakukan dengan berbagai cara misalnya
Jadi hipersomnia primer yang merupakan
dengan beristirahat yang cukup di malam
kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang
hari dan minum kopi. Namun kaangkala
berlangsung sampai sebulan atau lebih.
walaupun sudah berupaya dengan cara-cara
Hasil penelitian Bodden-Albala
tersebut, rasa kantuk masih juga menyerang.
(2005) di Amerika Serikat bahwa seseorang
Tujuan penelitian ini untuk
yang sering mengantuk secara berlebihan
membahas: (1) penyebab terjadinya rasa
setiap hari merupakan tanda awal serangan
kantuk saat mengikuti kuliah, (2)
stroke dan beresiko terkena serangan
mengetahui uaya mengatasi rasa kantuk
jantung bahkan dapat menyebabkan
pada saat mengikuti kuliah. Dari populasi 39
kematian. Rasa kantuk yang berlebihan dan
orang, diambil 5 sample. Dengan sample 5
berulang-ulang narcolepsy. Narkolepsi
orang dianggap representative mewakili
adalah gangguan sistem saraf yang
populasi yang seragam (seluruhnya
memengaruhi kendali terhadap aktivitas
mahasiswa D3 keperawatan tingkat 1B)
tidur. Penderita narkolepsi mengalami rasa
Sample tersebut merupakan perwakilan dari
kantuk pada siang hari dan bisa tiba-tiba
angkatan 2019.
tertidur tanpa mengenal waktu dan tempat.
Beberapa gejala/tanda narkolepsi secara spesifik untuk mengetahui penyebab
yaitu: (1) mengantuk berleihan, (2) terjadi mahasiswa sering mengantuk di kelas pada
serangan tidur yang mendadak tanpa melihat saat jam perkuliahan, terdiri atas 3
tempat, (3) penderita sulit menahan pertanyaan yang diisi oleh responden. (1)
itakantuk bahkan pada sat melakukan Mengapa anda sering mengantuk pada jam
aktivitas. (4) narkolepsi tidak perkuliahan. (2) Pada malam hari jam
membahayakan kesehatan, namun akan berapa responden tidur. (3) Apa yang
membahayakan diri sendiri atau orang lain dilakukan responden agar menghilangakn
contohnya apabila mengantuk pada saat rasa kantuk pada saat jam perkuliahan.
menyetir. (5) kekurangan vitamin B yang Dari data yang terkumpul dilakukan
diutuhkan tubuh untuk metabolisme lemak verifikasi untuk menentukan penyebab dan
dan karbohidrat. cara mengatasi rasa kantuk pada jam
perkuliahan. Penelitian dilaksanakan setelah
Metode
responden menyatakan kesediaan
Penelitian ini adalah studi cross berpartisipasi dalam penelitian.
sectional pada mahasiswa yang berkuliah di
Hasil
kampus Keperawatan Poltekkes
Banjarmasin. Pengumpulan data dilakukan Terdapat 5 mahasiswa yang mengikuti
pada bulan November 2019. Kriteria inklusi wawancara di kampus Keperawatan tingkat
adalah mahasiswa baru yang aktif berkuliah 1B. Pertanyaannya yaitu: (1) Mengapa anda
selama 3 bulan terakhir atau lebih, menurut sering mengantuk pada jam perkuliahan?
peneliti mahasiswa tersebut sering terlihat Jawaban pertanyaan no 1 adalah sebagai
“mengantuk” pada saat jam perkuliahan dan berikut
bersedia mengikuti penelitian. Pengambilan Tabel 1. Jawaban Responden untuk
sampel secara non random consecutive pertanyaan Nomor 1
sampling, yaitu semua mahasiswa yang
memenuhi kriteria inklusi dan bersedia
diikutsertakan dalam penelitian sampai
jumlah sampel minimal terpenuhi.

Pengumpulan data dilakukan dengan


cara wawancara. Penilaian yang digunakan
No. Nama NIM Jawaban Tabel 2. Jawaban Responden untuk
1. Annisa P07120119011 Sebelum tidur sering Pertanyaan Nomor 2
Fitria memainkan handpone
No. Nama NIM Jawaban
2. Mahda P07120119036 Sebelum tidur sering 1. Annisa F . P07120119011 Paling lambat jam 12
Elhana memainkan handpone 2. Mahda E. P07120119036 malam
3. M.Hafizh A P07120119045 Kebiasaan jam 12 malam
3. M. Hafizh P07120119045 Sering bermain game online
4. M. Herdy R P07120119046 Jam 12 malam
Anshari pada malam hari 5. Periana W. P07120119061 -Jam 10 malam

4. M. Herdy P07120119046 - Mengerjakan tugas -Kebiasaan jam 12 malam

Ramadhan - Memang terbiasa tidur pada


siang hari
Pertanyaan (3): Apa yang dilakukan
5. Periana P07120119061 - Memiliki riwayat penyakit
Wiriani anemia responden agar menghilangakn rasa kantuk
- Sering bermain gamepada saat jam perkuliahan?
online pada malam hari

Pertanyaan (2): Jam berapa responden tidur


pada malam hari?

Tabel 3. Jawaban Responden untuk


Pertanyaan Nomor 3

No. Nama NIM Jawaban 1. Annisa F. P07120119011 Berbincang dengan teman


2. Mahda E. P07120119036 Memainkan handpone
3. M. Hafizh A. P07120119045 Memainkan handpone
4. M. Herdy R. P07120119046 Mencuci muka
5. Periana W. P07120119061 Berbincang dengan teman
Mengamati jawaban-jawaban mahasiswa sering mengantuk ketika jam
mahasiswa yang mengantuk pada saat perkuliahan, sebagian besar mahasiswa yang
mengikuti kuliah ada beberapa faktor yaitu: tidur lewat tengah malam dengan alasan: (1)
(1) kurang tidur; (2) terlalu lelah karena memainkan handphone, seperti telepon,
banyak kegiatan di kampus; (3) riwayat instagram, youtube, dll. (2) memainkan
penyakit anemia; (4) kuliah dirasa game online. (3) mengerjakan tugas kuliah.
membosankan. Padahal keesokan harinya ada perkuliahan
Jawaban kurang tidur atau tidur pada pagi hari yang memaksa mereka
terlalu larut malam dijawab hamper semua bangun lebih awal.
responden (90%), mengatakan baru tidur 2. Badan Terlalu Lelah; Ada kalanya
pada pukul 12.00 malam. Selain itu mahasiswa itu mengantuk disebabkan
responden memainkan handponenya badannya terlalu letih dengan aktivitas
sebelum tidur bahkan bermain game online. kampus sepanjang hari, terutama kegiatan
Memainkan handpone terutama game online kampus Poltekkes Banjarmasin sangat padat
membuat mata menjadi lelah sehingga pada seperti kegiatan ekstrakulikuler maupun
keesokan harinya timbul lah rasa kantuk kegiatan perkuliahan itu sendiri. Hal ini
yang berlebih. Sebaliknya ada salah satu tentu akan lebih menyita energi dan
responden yang menyatakan tidak tidur pada membuat esok hari badan menjadi lemas dan
larut malam tetapi memang sudah menjadi mengantuk.
kebiasaan sejak di sekolah tidur pada jam 3. Riwayat Penyakit Anemia; Anemia
pelajaran. Faktor kesehatan juga merupakan penyakit kekurangan sel darah
mempengaruhi rasa kantuk yaitu memiliki merah yang membantu transportasi darah ke
riwayat penyakit anemia. Yang terakhir rasa seluruh tubuh. Pada kondisi ini otot akan
kantuk terjadi karena kurangnya daya tarik kekurangan suplai oksigen lalu yang akan
saat mengikuti kuliah dan menyebabkan dirasakan yaitu lemas, lesu, dan mudah
hilangnya mood untuk mengikuti mengantuk.
perkuliahan 4. Kuliah Dirasa Membosankan; maslah
Dari jawaban mahasiswa, dan tidak adanya gairah (passion) untuk belajar
dimasukkan dalam table matrik di atas, biasanya timbul dari diri mahasiswa itu
dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kurang sendiri karena mata kuliah yang
Tidur; sebagai penyebab utama mengapa
membosankan dan metode mengajar dengan
gaya membosankan juga.

Anda mungkin juga menyukai