Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah : Kurangnya informasi mengenai nutrisi pada pasien


penyakit saraf
Pokok Bahasan : Nutrisi
Sub Pokok Bahasan : Nutrisi pada pasien penyakit saraf
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di bangsal penyakit saraf
Rumah Sakit Pendidikan Tanjungpura
Waktu : 15 Menit
Pertemuan Ke : 1
Tanggal : Januari 2020
Tempat : Bangsal Penyakit Saraf RS Pendidikan
Tanjungpura, Ruang Shappire

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan menerapkan
nutrisi seimbang bagi pasien dengan penyakit saraf.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi selama 15 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Mengetahui tujuan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
2. Mengetahui syarat nutrisi pada pasien penyakit saraf
3. Mengetahui tahapan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
4. Mengetahui jenis asupan nutrisi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
untuk pasien penyakit saraf
III. Pokok Materi
1. Pengertian
2. Tujuan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
3. Syarat nutrisi pada pasien penyakit saraf
4. Tahapan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
5. Jenis nutrisi pada pasien penyakit saraf

IV. Kegiatan Belajar Mengajar


- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu
B. Membuka Pembelajaran (2 Menit)
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi
C. Kegiatan inti (10 Menit)
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup (3 Menit)
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam
V. Media Dan Sumber
 Media : Leaflet
 Sumber :
Hidayat, A. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia (edisi kelima).
Jakarta : Salemba Medika.
VI. Evaluasi
 Prosedur : Post test
 Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 6 soal
1. Sebutkan pengertian nutrisi!
2. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
3. Sebutkan syarat nutrisi pada pasien penyakit saraf
4. Sebutkan tahapan pemberian nutrisi pada pasien penyakit saraf
5. Sebutkan jenis nutrisi pada pasien penyakit saraf
VII. Lampiran Materi
A. Pengertian
Penyakit saaf adalah suatu kelainan sakit yang terkait dengan system
neurobehaviour seseorang. Kerap kali ditandai dengan gejala vertigo,
ketidakmampuan mobilitas, kelumpuhan dan penurunan kemampuan
persepsi. Beberapa contoh penyakit saraf berupa Parkinson, stroke,
epilepsy, demensia dan sebagainya. Akibatnya, dapat terjadi beberapa
kelainan yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien yang pada
akhirnya berakibat penurunan status gizi. Untuk mencegah penurunan
status gizi dan mencapai gizi yang optimal, diperlukan penatalaksanaan
asupan gizi yang tepat pada penderita penyakit saraf.
B. Tujuan Pemberian Nutrisi
1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi
pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit.
2. Memperbaiki keadaan penyakit, seperti disfagia, pneumonia,
kelainan
ginjal dan dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
C. Syarat Nutrisi
1. Energi cukup, yaitu 24-25 Kkal/kg BB. Pada fase akut energi
diberikan 1100-1500 Kkal/hari.
2. Protein cukup, yaitu 0,8-1 gr/kgBB. Apabila pasien berada
dalam keadaan gizi kurang, protein diberikan 1,2-1,5 gr/kgBB.
Apabila penyakit disertai komplikasi Gagal Ginjal Kronis (GGK),
protein diberikan rendah yaitu 0,6 gr/kgBB.
3. Lemak Cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan Energi total.
Utamakan sumber lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak
jenuh yaitu < 10% dari kebutuhan energi total. Kolesterol dibatasi <
300 mg.
4. Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan Energi total.
Untuk pasien dengan diabetes mellitus diutamakan karbohidrat
kompleks.
5. Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, B6, asam folat,
B12, C dan Vitamin E.
6. Mineral cukup, terutam kalsium, magnesium dan kalium.
Penggunaan natrium dibatasi dengan memberikan garam dapur
maksimal 1,5 sendok teh per hari (setara dengan + 5 gram garam
dapur atau 2 gram natrium).
7. Serat diberikan cukup, untuk membantu menurunkan kadar
kolesterol darah dan mencegah konstipasi.
8. Cairan diberikan cukup, yaitu 6-8 gelas per hari, kecuali pada
keadaan edema dan asites, cairan dibatasi. Minuman hendaknya
diberikan setelah selesai makan agar porsi makanan dapat dihabiskan.
Untuk pasien dengan disfagia, cairan diberikan secara hati-hati.
Cairan dapat dikentalkan dengan gel atau guarcol.
9. Bentuk makanandisesuaikan dengan keadaan pasien.
10. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
D. Nutrisi yang boleh dan tidak
boleh dikonsumsi
Bahan Dianjurkan Tidak dianjurkan
makanan
Sumber Beras, kentang ubi, singkong, terigu, Produk olahan yang dibuat dengan
Karbohidrat hunkwe, tapioka, sagu, gula, madu garam dapur atau soda/baking
serta produk olahan yang dibuat powder; kue-kue yang terlalu manis
tanpa garam dapur atau soda/baking dan gurih.
powder, seperti makaroni, mi, bihun,
roti, biskuit dan kue kering.
Sumber Daging sapi dan ayam tak berlemak, Daging sapi dan ayam berlemak,
protein ikan, telur ayam, susu skim dan susu jerohan, otak, hati, ikan banyak duri,
hewani penuh dalam jumlah terbatas. susu penuh, keju, es krim dan produk
olahan protein hewani yang diawet
seperti daging asap, ham, bacon,
dendeng dan kornet.
Sumber Semua kacang-kacangan dan produk Pindakas dan semua produk olahan
protein olahan yang dibuat dengan garam kacang-kacangan yang diawet
nabati dapur, dalam jumlah terbatas. dengan garam natrium atau
digoreng.
Sayuran Sayuran berserat sedang dimasak, Sayuran yang menimbulkan gas,
seperti bayam, kangkung, kacang seperti sawi, kol, kembang kol dan
panjang, labu siam, tomat, tauge dan lobak; sayuran berserat tinggi,
wortel. seperti daun singkong, daun katuk,
daun melinjo, daun pare; sayuran
mentah.
Buah Buah segar, dibuat jus atau disetup, Buah yang menimbulkan gas, seperti
seperti pisang, pepaya, jeruk, nangka dan durian; buah yang
mangga, nenas dan jambu biji (tanpa diawet dengan natrium seperti buah
bahan pengawet). kaleng dan asinan.
Lemak Minyak jagung dan minyak kedelai; Minyak kelapa dan minyak kelapa
margarin dan mentega tanpa garam sawit; margarin dan mentega biasa;
yang santan kental,
digunakan untuk menumis atau krim dan produk gorengan.
setup; santan encer.

Minuman Teh, kopi, cokelat dalam jumlah Coklat, kopi dan teh kental.
terbatas dan encer.
Bumbu- Bumbu yang tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam, seperti cabe,
bumbu garam (terbatas), gula, bawang merica dan cuka; yang mengandung
merah, bawang putih, jahe, laos, bahan pengawet garam natrium,
asem, kayu manis dan pala. seperti kecap, maggi, terasi, petis,
vetsin, soda dan baking powder

Anda mungkin juga menyukai