Dampak Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa Baru UIN Malang
Dampak Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa Baru UIN Malang
Guru Pembimbing :
Aniek Rachmaniah,S.Sos,M.Si
Disusun Oleh:
18130054
2018
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN
II.II SOSIALISASI……………………………………………………………………………6
II.IV WESTERNISASI………………………………………………………………………..6
BAB V PENUTUP
V.I. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..11
V.II. SARAN…………………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………12
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Alah SWT. atas segala berkat, rahmat,
taufik, dan hidayahnya yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian yang berjudul “Dampak Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa Baru UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang”
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aniek
Rachmaniah,S.Sos,M.Si yang telah memberikan dukungan dan bimbingan, serta doa dan
dukungan dari orang tua dan teman – teman sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Demikian, laporan penelitian ini disajikan dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi
pembaca.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dalam hidup
bermasyarakat. Proses penyesuaian ini dilakukan agar manusia berperilaku sesuai harapan
masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan norma dan nilai sosial melalui proses
sosialisasi. Setiap individu mengalami sosialisasi melalui dua faktor yaitu faktor internal yang
didapatkan dari keluarga dan faktor eksternal yang didapatkan dari lingkungan sekitar,
lingkungan bermain, hingga media massa. Seiring perkembangan zaman, manusia mempunyai
kecenderungan sosial untuk merubah gaya hidup, kebiasaan, dan tatanan kehidupan dengan
melihat hal – hal baru yang ada di sekitarnya karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu
mengalami perubahan dan pada saat bersosialisasi.
Fenomena gaya hidup modern akibat modernisasi kini mulai mendorong terjadinya
perubahan sosial. Namun, di Indonesia, istilah modernisasi sering disalah artikan. Masyarakat
cenderung mengartikan modernisasi dengan westernisasi yaitu gaya hidup kebarat – baratan
seperti suka berfoya – foya, bersenang – senang, bermewah – mewahan menjadi tren saat ini.
Fenomena ini mengacu khususnya pada mahasiswa sebagai sasarannya. Karena, mahasiswa
sangat rentan untuk mengikuti tren, penampilan sempurna, dan memiliki gaya hidup yang
mewah sehingga mereka lupa dengan tujuan mereka untuk belajar mencari ilmu.
Seperti hal nya mahasiswa baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mereka datang
tidak hanya dari kota Malang itu sendiri, melainkan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia
bahkan dari luar negeri. Mereka cenderung ingin menikmati sesuatu yang belum mereka coba
di kota Malang seperti nongkrong di café, berbelanja online maupun di mall, dan mengunjungi
tempat – tempat wisata. Hal inilah yang memicu timbulnya gaya hidup konsumtif yaitu dengan
menghabis – habiskan uangnya dengan hal – hal yang kurang bermanfaat.
1. Apa yang menyebabkan mahasiswa baru UIN Malang mempunyai gaya hidup
konsumtif?
4
2. Apa keuntungan dari perilaku konsumtif mahasiswa baru UIN Malang?
3. Bagaimana dampak dari gaya hidup konsumtif bagi mahasiswa baru UIN Malang?
1. Untuk mengetahui penyebab mengapa mahasiswa baru UIN Malang mempunyai gaya
hidup konsumtif.
2. Untuk mengetahui apa keuntunguan dari perilaku konsumtif mahasiswa baru UIN
Malang.
3. Untuk mengetahui dampak dari gaya hidup konsumtif bagi mahasiswa baru UIN
Malang.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sumartono (2005), perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi
disasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah
mencapai taraf tidak rasional lagi. Menurut Fromm (1980) seseorang dapat dikatakan
konsumtif jika ia memiliki barang lebih disebabkan oleh pertimbangan status, yang dimaksud
adalah memiliki barang bukan untuk memenuhi kebutuhannya tetapi karena barang tersebut
menunjukan status pemiliknya.
Melihat dari tiga pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku konsumtif
merupakan suatu sifat untuk mengonsumsi barang – barang secara berlebihan tanpa
memikirkan manfaat dari barang tersebut.
Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk
belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku di
masyarakat. Dengan sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima
masyarakat. Menurut Stewart (1987), menyatakan bahwa sosialisasi adalah proses orang
memperoleh kepercayaan sikap nilai dan kebiasaan dalam kebudayaan. Melalui proses
sosialiasi akan tumbuh satu pribadi yang hak karena sifat – sifat kelompok tidak pernah diserap
secara sama oleh masing – masing anggota kelompok.
6
masyarakat yang takut berubah dan minder menganggap perubahan sosial sebagai ancaman.
Oleh karena itu, masyarakat hendaknya mampu menghadapi perubahan sosial secara bijak.
Menurut Maryati dan Suryawat (2006:33), Westernisasi berasal dari kata west yang
berarti barat, yang berarti pemaratan yaitu meniru perilaku seperti orang – orang di negara
barat. Sedangkan menurut The Free Encyclopedia, “Westernization” (2006), westernisasi
merupakan seuah proses perubahan dari suatu masyarakat yang sebelumnya telah memiliki
kebudayaan sendiri yang kemudian terpengaruh kebudayaan barat dalam bidang industri,
teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, bahasa, agama, serta nilai nilai sosial.
7
BAB III
TEMUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menemukan bebrapa remaja khususnya mahasiswa baru
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki gaya hidup konsumtif seperti halnya
berbusana lebih modis seiring tren yang berlaku, berwisata kuliner di beberapa café untuk
mencoba makanan dan minuman baru yang ada di kota Malang. Budaya nongkrong di tempat
– tempat seperti mall dan café juga dialami oleh mahasiwa baru UIN Malang di penelitian ini.
Mereka sering menghabiskan waktu luang mereka terutama di akhir pekan dengan sekedar
berjalan – jalan ke mall ataupun nongkrong di café. Namun tidak hanya jalan – jalan ke mall,
seolah – olah mereka menuntut gaya hidup yang tinggi.
Mengenai dampak dari gaya hidup konsumtif, beberapa mahasiswa UIN Malang
menyatakan bahwa gaya hidup konsumtif tidak semuanya berdampak negatif. Adapun dampak
positifnya yaitu agar kita tidak tertinggal oleh perkembangan zaman yang berjalan sangat
cepat. Selain itu perilaku konsumtif juga dapat meningkatkan hubungan sosial misalnya,
hangout bersama teman – teman di mall ataupun nongkrong makan bersama di café.
Disamping itu perilaku konsumtif juga memiliki dampak negatif seperti menggeser nilai
budaya Indonesia dengan beredarnya trend – trend fashion barat. Selain itu konsumtif
berdampak pada pemborosan besar – besaran sehingga uang bukan lagi untuk membeli buku
untuk keperluan kuliah tetapi untuk hal – hal yang kurang bermanfaat. Keinginan untuk
membeli sesuatu ini biasa muncul dikarenakan melihat iklan di televisi dengan rayuan-rayuan
iklan yang diberikan, ikut-ikutan teman yang mengikuti mode yang sedang berkembang, dan
seringkali mementingkan gengsinya agar tidak ketinggalan zaman.
8
BAB IV
PAPARAN DATA
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang berdiri berdasarkan Surat
keputusan presiden No. 50 tanggal 21 Juni 2004. Terletak di Jalan Gajayana 50, Dinoyo
Malang dengan lahan seluas 14 hektar, Universitas ini memodernisasi diri secara fisik sejak
September 2005 dengan membangun gedung rektorat, fakultas, kantor administrasi,
perkuliahan, laboratorium, kemahasiswaan, pelatihan, olahraga, bussines center, poliklinik,
masjid, dan ma’had.
Secara kelembagaan, sampai saat ini Universitas ini memiliki 8 fakultas, 39 program
studi, 587 dosen, 6 profesor, 16.055 mahasiswa dan 3.713 mahasiswa baru. Dengan performa
fisik yang megah, modern, dan tekat, semangat, serta komitmen yang kuat dari seluruh anggota
civitas akademika seraya memohon ridha dan petunjuk Allah Swt. universitas ini bercita – cita
menjadi “The Center of Excellence dan the center of islamic civilization” sebagai langkah
mengimplementasikan ajaran islam sebagai rahmat bagi semesta alam (Al-islam rahmatan lil
alamin).
Setelah melakukan penelitian di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tentang gaya
hidup konsumtif dengan metode wawancara dan observasi dari sepuluh mahasiswa bebagai
jurusan, sehingga dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut.
Dari hasil wawancara, tujuh dari sepuluh mahasiswa UIN Malang mengaku bahwa mereka
sedang mengalami gaya hidup konsumtif. Mereka rata - rata tahu bahwasannya perilaku
konsumtif merupakan perilaku yang suka menghabis – habiskan uang tanpa memikirkan
kegunaannya. Tetapi, menurut pendapat mereka perilaku konsumtif tidak dapat dihindari.
Adapun bentuk gaya hidup konsumtif itu antara lain berbelanja di mall, belanja online dan
nongkrong di café. Mereka beralasan bahwa pergi ke mall dan nongkrong di café adalah
sesuatu yang wajar dilakukan oleh mahasiswa terutama dikalangan wanita. Seiring
perkembangan zaman menuntut mahasiswa yang dulunya memiliki gaya hidup yang
sederhana, kini mulai beralih ke gaya hidup modern. Mereka menghabiskan uang dengan
membeli yang bukan berdasarkan kebutuhan namun keinginan, bahkan gengsi demi memenuhi
9
gaya hidup sosial yang tinggi. Pemborosan yang dilakukan remaja ini lebih mengutamakan
keinginan daripada kebutuhan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokok.
10
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
1. Gaya hidup konsumtif masih banyak dilakukan oleh mahasiwa dari segi makanan,
keperluan penampilan, dan mengisi waktu luang dengan berbelanja di mall ataupun
nongkrong di café.
2. Banyak penyebab yang mempengaruhi remaja memiliki gaya hidup konsumtif salah
satunya adalah keinginan untuk bermewah – mewahan, mengikuti rasa gengsi yang
tinggi, mengikuti trend, dan masih banyak lagi.
3. Gaya hidup konsumtif juga memberikan dampak yang cukup signifikan seperti
meningkatnya pemborosan, meningkatnya individualisme, dapat menjerumuskan
dalam pergaulan bebas, anti sosial dan lain sebagainya.
V.II Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis memberikas saran sebagi
berikut:
1. Bagi mahasiswa, seharusnya kita harus mengingat tujuan awal kita masuk perkuliahan
adalah menuntut ilmu demi masa depan yang baik. Jangan sampai niat itu hilang karena
tergiur dengan hal – hal yang hanya bersifat untuk kesenangan semata. Tetap hidup
sederhana dan hemat serta memanfaatkan uang dengan sebaik – baiknya.
2. Bagi orang tua, diharapkan untuk mengotrol anaknya agar bijak dalam mengambil
keputusan yang mana yang penting dan mana yang tidak penting. Berilah pendidikan
bahwa mereka kuliah bukan hanya untuk gaya – gayaan namun untuk memperbaiki
masa depan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12