Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

F DENGAN PENYAKIT
JANTUNG BAWAAN (PJB) DI RUANG MELATI 2 RSUD dr.
MOEWARDI SURAKARTA

DI SUSUN OLEH :
Liana Mar’atu Sholikhah
SN191087

PROGRAN STUDI PROFESI NERS


SRKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
Nama Pengkaji : Liana Mar’atu Sholikhah
Tanggal dan Jam Pengkajian : Selasa, 05 November 2019
Tanggal Masuk : 02 Oktober 2019
Tanggal Praktik : 21 Oktober 2019 s/d 16 November 2019

1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DATA
Nama : An.F
TTL : Surakarta, 10 Juli 2019
Usia : 4 Bulan
Pendidikan :-
Alamat : Laweyan, Surakarta
Nama Ayah : Tn. K
Nama Ibu : Ny. S
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah : SMK
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat : Surakarta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia

B. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengatakan An.F sesak nafas
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluarga mengatakan pasien datang ke IGD RSUD dr. Moewardi dengan
keluhan sesak nafas, demam dan tidak sadarkan diri. Pasien juga kejang 1 kali
saat di rumah. Keluarga mengatakan pasien sebelumnya sudah pernah di rawat di
rumah sakit lain selama 3 hari dengan keluhan kejang demam. Saat dibawa
pulang setehah 1 minggu pasien mengalami keluhan yang sama yaitu kejang
demam serta sesak nafas. Keluarga membawa pasien ke RSUD dr. Moewardi.
Pasien dibawa ke IGD kemudian dirawat di ruang PICU RSUD dr. Moewardi
selama kurang lebih 20 hari. Selanjutnya pasien di pindahkan di ruang HCU anak
melati 2 selama kurang lebih 3 hari. Kemudian pasien dipindahkan di ruang
perawatan Melati 2 kamar 2B untuk menjalani perawatan.
D. RIWAYAT MASA LAMPAU
1. Prenatal
Ibu mengatakan saat kehamilan, ibu selalu rutin melakukan pemeriksaan ke
bidan maupun puskesmas terdekat. Tidak ada keluhan saat kehamilan. Nutrisi
yang di konsumsi juga seimbang.
2. Natal
Ibu mengatakan pasien dilahirkan pada usia 34 minggu dengan
menggunakan surat rujukan dari puskesmas kepada RS Hermina Surakarta.
Ibu di rujuk karena ada riwayat asma yang dimiliki ibu selama kurang lebih 6
tahun. Ibu melahirkan An.F dengan cara Sectio Caesaria dengan alasan air
ketuban sudah bocor dan habis.
3. Postnatal
Kondisi kesehatan bayi : Baik
APSGAR : Ibu mengatakan tidak mengerahui nilai apgar bayi
nya
BBL : 2700 gram
PBL : 46cm
4. Penyakit waktu kecil
Ibu mengatakan pasien tidak memiliki riwayatpenyakit terdahulu
5. Pernah dirawat dirumah sakit
Ya, pasien pernah di rawat di rumah sakit selama 3 hari dengan diagnosa
kejang demam
6. Obat-obatan yang digunakan
Ibu mengatakan tidak mengetahui obat yang diberikan kepada anaknya saat
masa perawatan.
7. Alergi
Ibu mengatakan An.F tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan
serta minuman.
8. Kecelakaan
Ibu mengatakan An.F tidak pernah mengalami kecelakaan.
9. Imunisasi
Ibu mengatakan pasien sudah pernah mendapatkan imunisasi HBO, BCG
serta Polio 1.
E. GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
: Pasien
: Menikah
F. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh dan alasannya
Ibu mengatakan An.F diasuh dan dirawat oleh ibunya sendiri serta
keluarganya.
2. Pembawaan secara umum
Ibu pasien mengatakan bahwa An.F adalah anak yang aktif sebelum sakit.
3. Lingkungan rumah
Ibu pasien mengatakan kebersihan rumah baik dan rapi.
G. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Diagnosa medis pasien PJB, tidak ada operasi. Obat-obatan yang diberikan
adalah : spirinolakton 3,125 mg, Digoxin 0,25 mg, Vit C 10 mg, Paracetamol
50 mg, flukonizol 50 mg, N Acetylcysteine 50 mg.
H. PENGKAJIAN POLA GORDON
1. Persepsi kesehatan dan pola management kesehatan
Ibu mengatakan kesehatan anak saat lahir baik, anak mulai terlihat sakit
saat menuju usia 3 bulan, ibu membawa ke puskesmas saat anak sakit.
An.F sudah mendapatkan imunisasi HBO, BCG serta polio 1, ayah An.F
adalah seorang perokok. Keluarga memiliki obat simpanan hanya obat
penurun panas dan obat pusing untuk orang dewasa.
2. Nutrisi-Pola metabolisme
Ibu mengatakan An.F hanya diberikan ASI dari lahir. Sebelum sakit,
kekuatan menghisap baik, saat sakit ASI diberikan melalui NGT. Berat
badan saat lahir 2700 gram. Saat ini berat badan anak 4,5kg.
3. Pola Eliminasi
BAK : pasien tidak terpasang kateter, pasien menggunakan pampers
dan diganti saat pempers dirasa sudah penuh atau terdapat BAB
BAB : Pasien BAB setisp hari di pampers. BAB berwarna kuning ,
konsistensi lunak berbentuk.
4. Aktifitas – pola latihan
Pasien saat dibangsal di sibin oleh ibunya sendiri setiap pagi, pakaian
selalu ganti setiap hari.
5. Pola istirahat- Tidur
Ibu mengatakan pasien banyak tidur dan menangis saat lapar.
6. Pola kognitif dan persepsi
Ibu mengatakan pasien mengeluarkan suara saat menangis. Pasien
berespon bergerak saat dipegang.
7. Persepsi diri dan pola konsep diri
Tidak terkaji
8. Pola peran – Hubungan
Pasien adalah anak tunggal dari pasangan suami istri. Tidak ada masalah
dalam keluarga interaksi antar anggota keluarga baik.
9. Seksualitas
An.F berjenis kelamin perempuan
10. Koping dan Pola Toleransi Stress
Tidak terkaji
11. Nilai-Pola keyakinan
Ibu pasien mengatakan keluarga dan anak nya beragama Islam.

I. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Baik
TTV : S : 37,8˚C
HR : 130x/ menit
RR : 45x/menit

TB/BB : 53 cm / 4,5kg
Mata : Palpebra : Normal
Konjungtiva : Tadak anemis
Sklera : Tidak ikterik
Pupil : Isokor
Diameter : Ka/ki sama
Reflek cahaya : +/+
Hidang : Hidung pasien terpasang NGT dan O2 nasal kanul 1 lpm.
Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
Mulut : Mukosa mulut lembab, tidak terdapat sariawan
Telinga : Telinga normal, tidak terdapat kelainan, terdapat sedikit
serumen
Dada : Bentuk : Simetris
Inspeksi : Nafas cepat dan dangkal
Palpasi : Terdapat menggunakan otot bantu pernafasan
Auskultasi : terdengar suara ronkhi
Jantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ICS teraba di ICS 5 midclavikula sinistra
Perkusi : Suara pekak
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 terdengar
Abdomen : Inspeksi : Bentuk dimetris
Auskultasi : Bising usus terdengar
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Pekak
Paru-paru : Inspeksi : Simetris, tidak terdapat jejas
Palpasi : vocal fremitus sama ka/ki
Perkusi : Suara sonor
Auskultasi : terdapat bunyi tambahan ronki basah
Punggung : Bentuk simetris, tidak terdapat jejas
Genetalia : Pasien berjenis kelamin perempuan, tidak terpadang kateter
Ekstremitas : Ekstremitas atas dan bawah lemah. Ekstremitas atas kanan
terpasang infus.
Kulit : Turgor kulit lembab, baik.
J. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Tanggal Lahir, Sekor yang Aktivitas yang Hasil Keterangan
umur dinilai dilakukan
10 Juli 2019 Personal
sosial
10 Juli 2019 Motorik
Halus
10 Juli 2019 Bahasa
10 Juli 2019 Motorik
Kasar
JUMLAH
KESIMPULAN
Keterangan :
P : Pass/ Lewat A : Advanced
F : Fail/ Gagal N : Normal
NO : No Opportunity C : Caution
R : Refuse/ Menolak D : Delay
K. DATA PENUNJANG

Hasil pemeriksaan laboratorium


Nama : An.F
Alamat : Laweyan, Surakarta
No. RM : 01478xxx
Tanggal pemeriksaan : 06/11.2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode
Makroskopis
Warna Yellow
Kejernihan Slcloudy

Kimia Urine
Berat jenis 1.014 - 1.015-1.025
Ph 6,5 - 4,5-8,0
Leukosit 250 /uL Negatif
Nitrit Negatif /uL Negatif
Protein Negatif /uL Negatif
Glukosa Normal mg/dl Normal
Keton Normal mg/dl Normal
Urobilirogen Normal mg/dl Normal
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit Negatif mg/dl Negatif

Mikroskopis
Eritrosit 1.0 /Ul 0-8,7 Flowcytemetry
Leukosit 10.5 /LPB 0-12 Mikroskopia

Epitel
Epitel Squamous 0-1 /LPB Negatif Mikroskopis
Epiter Transisional 2-3 /LPB Negatif Mikroskopis
Epitel Bulat 0-1 /LPB Negatif Mikroskopis

Silinder
Hyline 0 /LPK 0-3 Mikroskopis
Granulated Negatif /LPK Negatif Mikroskopis

L. TERAPI OBAT

No Tanggal Jenis obat/ iv Dosis Cara Indikasi


fluid pemberia
n
1 5-6
/11/2019 1. D5 ¼ NS 12 tpm 1V Digunakan
dalam
perawatan,
kontrol dan
pencegahan

2. Spironolakton 3,125 mg/ PO Mengobati


12 jam tekanan darah
tinggi
3. Digoxin 0,25 mg/ PO Mengobati
12 jam aritmia dan
gagal jantung

4. Acetylcysteine 50 mg/ 12 PO Mengeluarkan


jam dahak yang
menhalangi
jalan nafas

5. Vit C 10 mg. 12 PO Mengatasi


jam kekurangan
vitamin C

6. Paracetamol 50 mg/ 8 IV Menurunkan


jam demam

7. Flukonizol 50 mg/ 24 PO Digunakan


jam untuk
mengobati
candidiasis

2. ANALISA DATA
Nama : An.F No. RM : 01478xxx
Umur : 4 bulan Diagnosa Medis : PJB
Hari/ Data Pendukung Etiologi Masalah
Tanggal
Selasa, 05
November (0032)
2019 DS : Ibu pasien Keletihan otot Ketidakefektifan
14.00 mengatakan An.F sesak pernapasan pola napas
nafas saat oksigen di lepas
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tepasang O2
nasal kanul 1 lpm
- Pasien tampak sesak
saaf oksigen terlepas
- TTV : RR : 45x/menit,
HR : 130x/menit, S:
37,8˚C

14.30 DS : - Sakit Akut (00155)


DO : Resiko Jatuh
- Pasien tampak lemah
- Pasien tidur di tempat
tidur dewasa
- Tempat tidur
menggunakan reistrain
- Pengkajian resiko jatuh
3-1-3-2-2-1-1 : 13
- Pengkajian resiko jatuh
termasuk dalam resiko
tinggi
15.00 DS : Ibu mengatakan tidak Kurangnya Defisiensi
mengerti tentang penyakit paparan pengetahuan
yang dialami oleh anaknya informasi
DO :
- Ibu banyak bertanya
kepada perawat tentang
penyakit anaknya
- Ibu terlihat sedih saat
menunggu pasien
- Ibu mengungkapkan
masalah ketidaktahuan
tentang penyakit
anaknya

3. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan
b. Resiko jatuh berhubungan dengan sakit akut
c. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi
4. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An.F No. CM : 01478xxx
Umur : 4 bulan Diagnosa Medis : PJB
No Tanggal No. Perencanaan
Jam Dx Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1. 05/11/20 1 Ventilaton, Airway NIC
19 patency. 1. Monitor respirasi dan
Setelah dilakukan tindakan status O2
14.30 keperawatan selama 2x24 2. Posisikan pasien untuk
jam masalah memaksimalkan ventilasi
ketidakefektifan pola nafas 3. Berikan terapi oksigenasi
dapat teratasi dengan 4. Edukasikan pada
kriteria hasil : keluarga tentang posisi
1. Menunjukkan jalan head up 30˚
napas yang paten 5. Kolaborasikan dengan
2. Tanda-tanda vitasl keluarga dalam
dalam batas normal mempertahankan posisi
pasien
2. 05/11/20 2 Setelah dilakukan tindakan NIC :
19 keperawatan selama 2x24 1. Kaji skor resiko jatuh
15.30 jam, masalah resiko jatuh pasien
dapat teratasi dengan 2. Lakukan pengamanan
kriteria hasil : tempat tidur
1. Tidak ada kejadian 3. Ajarkan pada keluarga
jatuh cara meminimalkan
2. Perilaku pencegahan resiko jatuh
jatuh diterapkan 4. Kolaborasikan dengan
3. Keluarga memahami keluarga dalam perilaku
pengetahuan pencegahan jatuh
keselamatan fisik anak
3. 05/11/20 3 Setelah dilakukan tindakan NIC :
19 keperawatan selama 2x24 Teaching : disease process
16.30 jam masalah defisiensi 1. Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan dapat teratasi keluarga tentang penyakit
dengan kriteria hasil : anaknya
1. Keluarga menyatajan 2. Sediakan informasi pada
pehamanan tentang pasien dan kekuarga
penyakit, kondisi tantang kondisi, dengan
pasien cara yang tepat
2. Keluarga mampu 3. Hindari jaminan yang
melaksanakan prosedur kosong
yang dijelaskan dengan 4. Intruksikan keluarga
benar pasien mengenai tanda
3. Keluarga dapat dan gejala umtuk
menjelaskan kembali melaporkan pada pemberi
apa yang dijelaskan perawatan kesehatan,
perawat dengan cara yang tepat

5. IMPLEMENTASI
Nama : An.F No. CM : 01478xxx
Umur : 4 bulan Diagnosa Medis : PJB
Tanggal No. Tindakan keperawatan Respon TTD
Jam DX

5/11/2019

14.30 1 Memonitor respirasi dan S : -


status O2 pasien O : Pasien tampak
lemah
TTV : S: 37,8˚C, HR
: 140x/menit, RR :
45x/menit

14.40 1 Memposisikan pasien S :-


untuk memaksimalkan O : Pasien tampak
ventilasi lermah, pasien dalam
posisi head up 30˚

14.45 1 Memberikan terapi S : -


oksigen O : Pasien terpasang
O2 nasal kanul 2 lpm
Klien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan

15.10 2 Mengkaji skor resiko S : -


jatuh pasien O : Hasil skor
pengkajian resiko
jatuh
3-1-3-2-2-1-1 : 13
(resiko tinggi)

15.25 2 Melakukan pengamana S :-


tempat tidur/ brangkar O : Tempat tidur
pasien terkunci
Reistrain tempat tidur
pasien telah terpasang

18.00 3 Mengkaji tingkat S : Keluarga


pengetahuan keluarga mengatakan belum
pasien mengetahui penyakit
anaknya secara luas
O : keluarga tampak
banyak bertanya
Keluarga tampak
sedih saat menunggu
pasien
Keluarga tampak
bingung

20.00 3 Menyediakan informasi S : Keluarga bertanya


pada pasien dan kekuarga banyak tentang
tantang kondisi, dengan penyakit pasien
cara yang tepat O : Keluarga tampak
memperhatikan
penjelasan dari
perawat
20.10 3 Menghindari harapan S : Keluarga
kosong mengatakan sedikit
mengerti tentang
penyakit pasien
O : Keluarga tampak
lebih tenang
06/11/2019
14.00 1 Mengedukasikan pada S : Keluarga
keluarga tentang posisi mengatakan
head up 30˚ memahami tentang
posisi head up 30˚
O : Keluarga tampak
tersenyum

14.30 1 Mengkolaborasikan S : Keluarga


dengan keluarga dalam mengatakan bersedia
mempertahankan posisi untuk diajak untuk
pasien bekerja sama
O : Keluarga pasien
tampak lebih tenang
dan tersenyum

15.30 2 Mengajarkan pada S : Keluarha


keluarga cara mengatakan mengerti
meminimalkan resiko cara meminimalkan
jatuh resiko jatuh
O : Keluarga tamoak
mempraktekan cara
meminimalkan resiko
jatuh (memasang
reistrain)

16.15 2 Mengkolaborasikan S : Keluarga


dengan keluarga dalam mengatakan bersedia
perilaku pencegahan jatuh untuk diajak
berkolaborasikan
O : Keluarga tampak
tersenyum pada
perawat

17.00 3 Mengintruksikan keluarga S : Keluarga pasien


pasien mengenai tanda mengatakan
dan gejala umtuk memahami
melaporkan pada pemberi penjelasan perawat
perawatan kesehatan, O : Keluarga tampak
dengan cara yang tepat memerhatikan
perawat dengan baik

6. EVALUASI
Nama : An.F No. CM : 01478xxx
Umur : 4 bulan Diagnosa Medis : PJB
Tanggal No. Diagnosa Evaluasi (SOAP) TTD
Jam Dx Keperawatan
06/11/2019

18.00 1 Ketidakefektifan pola S : Keluarga pasien


napas berhubungan mengatakan mengetahui
dengan keletihan otot dan memahami tentang
pernapasan posisi head up 30˚
Keluarga pasien
mengatakan bersedia
berkolaborasi untuk
mempertahankan posisi
pasien
O:
- Pasien tampak lebih
nyaman
- Pasien terpasang O2
nasal kanul 2 lpm
- Pasien dalam posisi
head up 30˚
- TTV : S : 37,5˚C,
RR : 36x/menit, HR
: 130x/menit
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
Intervensi
- Monitor status
respirasi dan
oksigen pasien
- Pertahankan posisi
untuk
memaksimalkan
ventilasi

19.00 2 Resiko jatuh berhubungan S : Keluarga pasien


dengan sakit akut mengatakan memahami
cara meminimalkan
resiko jatuh
O:
- Tempat tidur pasien
terkunci
- Reistrain tempat
tidur pasien
terpasang dengan
benar
- Pasien terpasang
gelang warna
kuning
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
- Lakukan
pengamanan tempat
tidur/brangkar
- Kolaborasikan
dengan keluarga
dalam perilaku
pencegahan jatuh

20.00 3 Defisiensi pengetahuan S : Keluarga pasien


berhubungan dengan mengatakan sudah
kurangnya paparan cukup memahami dan
informasi mengerti tentang
penyakit anaknya
O : Keluarga tampak
lenih tenang
Keluarga tampak sudah
tidak bertanya kepada
perawat
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Sediakan
informasi pada
pasien dan
kekuarga tantang
kondisi, dengan
cara yang tepat
- Hindari jaminan
yang kosong

Anda mungkin juga menyukai