Anda di halaman 1dari 2

Simpatolitika ( adrenolitika )

Penghambat adrenergik atau adrenolitik ialah golongan obat yang menghambat perangsangan
adrenergik.

Efek Simpatoli

1. Menurunkan tekanan darah (vasodilatasi)

2. Menurunkan denyut nadi

3. Konstriksi bronkiolus

4. Kontraksi uterus

5. Reseptor adrenergik: alfa1, beta1 dan beta2

Berdasarkan cara kerjanya obat ini dibedakan menjadi :


1. Penghambat adrenoseptor (adrenoseptor bloker).
yaitu obat yang menduduki adrenoseptor baik alfa (a) maupun beta (b) sehingga
menghalanginya untuk berinteraksi dengan obat adrenergik. Penghambat adrenoseptor ini dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Antagonis adrenoseptor alfa (alfa bloker)
 Alfa bloker menduduki adrenoseptor alfa sehingga menghalangi untuk berinteraksi dengan
obat adrenergik atau rangsangan adrenergik.
 Efek vasodilatasi → TD turun, dan terjadi reflek stimulasi jantung
 Efek samping: hipotensi postural
 Obat yang termasuk alfa bloker adalah derivat haloalkilamin (dibenamid dan
fenoksibenzamin), derivat imidazolin (tolazolin, fentolamin), prazosin dan alfa bloker lain
misalnya derivat alkaloid ergot dan yohimbin. Indikasi alfabloker adalah hipertensi,
feokromositoma, fenomen Raynaud dan syok.
b. Antagonis adrenoseptor beta (beta bloker)
 Menghambat secara kompetitif obat adrenergik NE dan Epi (eksogen dan endogen) pada
adrenosptor beta
 Asebutolol, metoprolol, atenolol dan bisoprolol → beta bloker kardioselektif (afinitas lebih
tinggi pada reseptor beta1 daripada beta2)
 Efek: denjut dan kontraksi jantung ↓, TD ↓,
 Sediaan: propanolol, alprenolol, oksprenolol, metoprolol, bisoprolol, asebutolol, pindolol,
nadolol, atenolol
 Efek samping: gagal jantung, bradiaritmia, bronkospasme, gangguan sirkulasi perifer, gejala
putus obat (infark, aritmia), hipoglikemia, gangguan tidur, mimpi buruk, insomnia
 Obat yang termasuk beta bloker adalah isoproterenol, propanolol, asetabutolol, timolol,
atenolol, oksiprenolol dan sebagainya.
2. Penghambat saraf adrenergik
yaitu obat yang mengurangi respons sel efektor terhadap perangsangan saraf adrenergik.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat sintesis, penyimpanan, dan pelepasan
neurotransmitter. Obat yang termasuk penghambat saraf adrenergik adalah guanetidinbetanidin,
guanadrel, bretilium, dan reserpin. Semua obat golongan ini umumnya dipakai sebagai
antihipertensi.
3. Penghambat adrenergik sentral atau adrenolitik sentral.
yaitu obat yang menghambat perangsangan adrenergik di SSP.Obat penghambat
adrenergik sentral atau adrenolitik sentral yaitu klonidin dan metildopa yang dipakai sebagai
obat antihipertensi.

Anda mungkin juga menyukai