Landasan Karina Engjellia
Landasan Karina Engjellia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Palembang Learning Centre
Sebagai Pusat Pembelajaran Bagi Masyarakat Palembang
1
E. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang di sempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2
Fuad, Ikhsan.2005.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipt
2
daya manusia yang ada di kota Palembang. Salah satu bentuk usaha dalam
menciptakan hal tesebut dengan cara memprioritaskan dunia pendidikan.
Peningkatan kualitas dalam dunia pendidikan mulai dilakukan di kota
Palembang dengan bertambah banyaknya jumlah sekolah sebagai salah satu
sarana dalam peningkatan pendidikan. Berikut jumlah Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas Kota Palembang
3
BPS. 2016. Palembang Dalam Angka Tahun 2016. Palembang. Badan Statistik Kota Palembang.
5
4
Syamsu Yusuf. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung Rizqi Perss.
6
5
Hugeng,Vaniasar. 2016. Perancangan Interior Study Lounge Cafe. Jurnal Intra Vol 4. Hal 36-45
6
Kartono, Kartini.1979.Psikologi Anak. Hal 37. Bandung: Alumni
7
sehingga dapat menyeimbangkan kecerdasan yang ada baik yang berasal dari
manusia dan buatan yang dapat membantu manusia dapat bersaing di kemajuan
zaman.
1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan Palembang Learning Centre
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan Palembang
Learning Centre adalah menjadi sarana dalam dunia pendidikan di kota
Palembang sebagai salah satu tempat yang menyediakan fasilitas-
fasilitas yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar bagi
masyarakat Palembang. Bangunan Palembang Learning Centre juga
dilengkapi dengan beberapa fasilitas-fasilitas dalam kawasan bangunan
yang diharapkan dapat menambah kualitas belajar yang dapat semakin
mengoptimalkan kecerdasan setiap masyarakat kota Palembang.
1.5.2 Sasaran
Secara umum sasaran uang ingin dicapai melalui pendirian
Palembang Learning Centre adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan Palembang Learning Centre di Kota Palembang
dengan memperhatikan faktor kondisi eksisting, pelaku kegiatan,
besaran ruang dan organisasi ruang serta penerapan konsep
arsitekturnya.
2. Merancang Palembang Learning Centre yang mengoptimalkan site
baik untuk di dalam maupun di dalam bangunan.
3. Merancang struktur dan konstruksi, dan sistem utilitas bangunan
Palembang Learning Centre.
9
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mendapatkan
data-data yang akurat. Pengamatan yang dilakukan berhubungan
dengan pokok pembahasan, yakni Palembang Learning Centre
2. Kepustakaan
Adapun maksud dari metode ini adalah melakukan pengumpulan
teori-teori dari buku, materi kuliah, maupun mengakses internet
mengenai data-data yang berhubungan dengan Palembang
Learning Centre.
3. Wawancara
Mengumpulkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk
memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan
studi proyek, baik dengan instansi pemerintah dan swasta.
1.7.2 Analisis
1. Aspek Tapak
a. Pencapaian
b. Sirkulasi
c. Parkir
d. Orientasi massa
e. Zoning
2. Aspek Bangunan
a. Modul
b. Struktur
c. Sirkulasi
d. Bentuk massa
e. Penampilan bangunan
3. Fungsi dan Kegiatan
a. Kegiatan belajar dan mengajar
b. Perpustakaan
c. Kegiatan pengelola
11
d. Kegiatan Administrasi
e. Kegiatan servis
f. Kegiatan konseling
g. Kegiatan Sosialisasi
Latar Belakang
Masalah Judul
Bagaimana merencanakan dan Palembang Learning Centre
merancang Palembang Learning Centre
di kota Palembang dengan tema
“Artifisial yang Humanis” ?
Tujuan Pengenalan
masyarakat Palembang.
Data
Analisis
- Kawasan
- Perkembangan
Konsep Perancangan - Peraturan
- Batasan
- Literatur
Pra Perancangan
Hasil Rancangan
13
BAB IV ANALISIS
Menganalisis data yang telah diperoleh, terdiri dari analisis tapak, analisis
aspek manusia, analisis sirkulasi dan tata letak, serta analisis aspek bangunan.
KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang uraian mengenai konsep dasar perencanaan yang akan
diterapkan pada perancangan Palembang Learning Centre.
14
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. 2 Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antara satu individu dengan individu lainnya dan
antara indivisu dengan lingkungan.9
Adapun belajar menurut Subatra memiliki pengertian sebagai berikut :
1. Membawa kepada perubahan
2. Bawa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya
kecapakan baru
3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja10
9
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000
10
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h. 38.
16
11
Mardianto, Psikologi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2012
17
2. 3 Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran berasal dari kata belajar dengan ditambahkan
imbuhan pe-an. Pembelajaran diterjemahkan ke dalam bahasa inggris
berupa instruction terdiri dari dua kegiatan yaitu learning (belajar) dan
teaching (mengajar) kemudian digabungkan dalam satu aktivitas yaitu
12
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. 2005. Guru dan
Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Rineka Cipta:
Jakarta.
13
Syah.M.2004.Psikologi Belajar. Grafindo Persada : Bandung
18
14
Sugihartono,dkk.2007.Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
15
Rusman.2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta :
Raja Grafindo Persada
16
Mujiono, Dimyati.2000.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta
19
17
Ruhimat,Toto.dkk.2011.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
22
2. 4 Perpustakan
2.4.1 Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari katapustakan yang diberi imbukan per-
pada awalan kata dan -an pada akhiran kata. Kata pustaka memiliki arti
kita, buku, dan primbon.
Berikut ini beberapa pengertian dari perpustakaan :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
23
18
Basuki, Sulistyo.2003.Pengantar Ilmu Kepustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka Depkidbud
24
19
Trimo,Soejono.1985.Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan.Bandung: Remaja Karya Offset
25
c. Pendidikan
Mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir diluar
sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian.
d. Rekreasi
Dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan
umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi
waktu luang.
Tujuan dari perpustakaan umum adalah untuk memberikan
kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat
membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik.
Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat,
murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam
masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka. Selain itu
perpustakaan umum membantu warga mengembangkan
kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Tujuan lain, perpustakaan
umum juga berfungsi sebagai agen kultural, artinya
perpustakaan umum pusat utama kehidupan utama budaya
masyarakat sekitarnya dan menumbuhkan apresiasi budaya.
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang
diselenggarakan untuk mengumpulkan, memelihara, menyimpan,
mengatur, mengawetkan dan mendaya gunakan bahan pustakanya
untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi diantaranya
a. Pusat dari semua program pendidikan Universitas, yaitu
perpustakaan harus mampu membantu dan menjadi pusat
kegiatan akademis lembaga pendidikannya.
b. Pusat alat-alat bahan peraga pengajaran atau instructional
material center untuk membantu jalannya perkuliahan serta
27
1. Perpustakaan nasional
2. Perpustakaan pemerintah
3. Perpustakaan provinsi
4. Perpustakaan kabupaten/kota
5. Perpustakaan kecamatan
6. Perpustakaan desa/kelurahan
7. Perpustakaan sekolah/madrasah
8. Perpustakaan perguruan tinggi
9. Perpustakaan khusus
10. Perpustakaan keluarga
11. Perpustakaan pribadi20
2. 5 Arsitektur Futuristik
Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa
depan. Citra futuristik pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa
bangunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu
mengikuti perkembangan zaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan.
Fleksibilitas dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek bangunan
futuristik. Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan
untuk melayani dan mengikuti perkembangan tuntutan dan persyaratan pada
bangunan itu sendiri. Sedangkan kemampuan untuk melayani dan mengikuti
20
Palupi, Agustina Sultra. “Perpustakaan Di Kota Yogyakarta”.Yogyakarta : Uniersitas Atmajaya
30
1. Kebenaran struktur
2. Bentuk bebas cenderung ke bentuk yang berhubungan dengan alam
21
2015.”Mengenal Arsitektur Futristik”.https://arsitag.com/article/mengenal-arsitektur-futuristik,
diunduh pada 3 Desember 2018
33
3. Community Concourse
2.6.2 Eduplex
1. Lounge
4. Auditorium
b. Library
d. Cafe
BAB III
TINJAUAN PROYEK
22
2016.Sejarah Kota Palembang.http://www.palembang.go.id/37/sejarah-kota-palembang,
diunduh pada 11 Oktober 2018
45
Gambar 3.3 Suhu udara dan kelembaban udara kota Palembang tahun
2017
Sumber : Palembang dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik, diakses pada
19 Oktober 2018 pukul 16.45 WIB
23
Badan Pusat Statistik Palembang. 2018. Palembang Dalam Angka 2018. BPS Kota Palembang
48
berada di daerah Sungai Lais, Kecamatan Ilir Timur II. Kota Palembang
dibedakan menjadi daerah dengan topografi mendatar sampai dengan
landai, yaitu dengan kemiringan berkisar antara ± 0 - 3o dan daerah
dengan topografi bergelombang dengan kemiringan berkisar antara ± 2
± 10o.
Terdapat perbedaan karakter topografi antara Seberang Ulu
dan Seberang Ilir. Wilayah Seberang Ulu pada umumnya mempunyai
topografi yang relatif datar dan sebagian besar dengan tanah asli berada
dibawah permukaan air pasang maksimum Sungai Musi (± 3,75 m
diatas permukaan laut) kecuali lahan-lahan yang telah dibangun dan
akan dibangun dimana permukaan tanah telah mengalami penimbunan
dan reklamasi. Dibagian wilayah Seberang Ilir ditemui adanya variasi
topografi (ketinggian) dari 4 m sampai 20 m diatas permukaan laut dan
ditemui adanya penggunaan-penggunaan mikro dan lembah yang
berkelanjutan dan terdapat topografi yang terjal.
Dengan demikian dari aspek topografi pada prinsipnya tidak
ada faktor pembatas untuk pengembangan ruang, baik berupa
kemiringan atau kelerengan yang besar. Sebagian besar dari wilayah
Kota Palembang merupakan dataran rendah yang landai dengan
ketinggian tanah rata-rata +12 meter di atas permukaan laut, sedangkan
daerah yang bergelombang ditemukan di beberapa tempat seperti
Kenten, Bukit Sangkal, Bukit Siguntang dan Talang Buluh-Gandus.
Adanya perbedaan karakter topografi di Kota Palembang (kawasan
Seberang Ulu dengan Seberang Ilir) terkait dengan kondisi hidrologi,
berupa keadaan anak-anak sungai dalam wilayah. Di bagian wilayah
Seberang Ulu terdapat anak-anak sungai yang relatif besar dengan
muara pada Sungai Musi. Anak-anak Sungai Musi yang relatif besar
dan berhulu di Pegunungan Bukit Barisan adalah Sungai Ogan dan
Sungai Komering. Sedangkan anak-anak Sungai Musi yang relatif kecil
adalah Sungai Keramasan yang berhulu di Kabupaten Muara Enim.
49
24
Chandra, Fernando. 2015. Family Friendly Spa and Restaurant di Kota Palembang. Yogyakarta:
Universitas Atmajaya
50
Keterangan Penilaian
Tabel 3.2 Keterangan Penilaian Kawasan
Bobot Nilai Keterangan Penilaian
1 Kurang Baik
2 Baik
3 Sangat Baik
Sumber : Pribadi
53
d. Terdapat transportasi
umum
e. Akses jalan padat
2. Jakabaring 2 a. Berada di depan
jalan utama
b. Lebar jalan
maksimal
c. Terdapat jalan dua
arah
d. Terdapat transpotasi
umum
e. Akses jalan tidak
padat
Sumber : Pribadi
b. Terdapat restoran
c. Terdapat perumahan
d. Terdapat SPBU
e. Terdapat pusat
perbelanjaan
f. Terdapat pusat olahraga
g. Terdapat wisata air
h. Terdapat rumah sakit
i. Terdapat sekolah
Sumber : Pribadi
3. Sarana Penunjang 3 2
4. Prasarana Lingkungan 3 3
Total 12 9
Sumber : Pribadi
2. Griya Agung
3. SMK Negeri 2
4. Perpustakaan Daerah
Sumsel
6. Bank BCA
59
7. Dinas
Kependudukan dan
Catatan Sipil
8. Hotel Amaris
9. KFC Demang
Sumber : Pribadi
1. Aktivitas pengunjung
Aktivitas pengunjung mencakup segala kegiatan pengunjung
selama berada di dalam Palembang Learning Centre. Kegiatan
tersebut berupa aktivitas belajar maupun mengajar. Selain itu juga
tedapat kafe yang terbuka untuk umum dan ruang-ruang lain yang
menunjang kegiatan dalam bangunan.
2. Aktivitas pengelola
Aktivitas pengelola terdiri dari pengkoordiniran segala
kegiatan terkait posisi jabatan masing-masing. Pengelola
merupakan sekelompok orang yang bertugas untuk mengatur
segala operasional dan bertanggung jawab atas kenyamanan
aktivitas bagi pengunjung. Pengelola terdiri dari pengelola yang
terjun langsung ke lapangan (yang berhubungan langsung dengan
pengunjung seperti, penjaga perpustakaan) dan pengelola
administrasi (yang berhubungan dengan kegiatan intern
pengelolaan). Pengelola dapat dikelompokan menurut kegiatan dan
tugas yang dijalani yaitu divisi operasional, divisi administrasi,
divisi humas.
2. Aktivitas Pengelola
Tabel 3.10 Kebutuhan Ruang Pengelola
No. Pelaku Kebutuhan Ruang
1. Pimpinan Palembang Site enterance
Learning Centre Taman
Area Parkir
Ruang Pengelola
Ruang Rapat
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
2. Staff Administrasi Site enterance
Palembang Learning Centre Taman
Area Parkir
Ruang Karyawan
Ruang Rapat
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
3. Staff Humas dan Pelayanan Site enterance
Taman
Area Parkir
Ruang Karyawan
Pusat Informasi
Ruang Rapat
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
3. Staff Kebersihan Site enterance
Taman
Area Parkir
Ruang Karyawan
Ruang Rapat
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
Ruang Ganti
4. Staff Keamanan Site Enterance
62
Taman
Area Parkir
5. Staff Teknisi Site entrance,
Area parkir
Ruang teknisi, ruang kontrol, gudang
Ruang AHU, Panel Listrik, Genset,
Trafo, Audio
Ruang rapat
Ruang istirahat, cafetaria
Kamar mandi
Area parkir/site
6. Staff Perpustakaan Site enterance
Taman
Area Parkir
Perpustakaan
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
Ruang Ganti
7. Staff Kafe dan Cafetaria Site enterance
Taman
Area Parkir
Kafe
Loading Dock
Ruang Istirahat/Pantry
Kamar mandi
Musholla
Ruang Ganti
Sumber : Pribadi
BAB IV
ANALISIS
Analisis Matahari
ARAH
MATAHARI
I
N
P
U
T B T
Pemanfaatan vegetasi
dapat membantu
menghalau cahaya
matahari berlebih,
vegetasi yang
O
digunakan dapat berupa
U pohon cemara dan
palem.
T
P
B T
U
T Penggunaan
secondary skin
dapat membantu Pada sisi timur akan ada
banyak bukaan untuk
menghalau sinar memanfaatkan cahaya matahari
matahari berlebih sebagai penerangan alami
68
I
N
P
U Angin bertiup
T ke segala arah
A
N
A
L Dibutuhkan
pemecah angin
I
dan pemanfaatan
S angin sebagai
I penghawaan alami
Pemanfaatan vegetasi
O sebagai pemecah
angin seperti pohon
U palem dan pohon
T cemara
P
U
Bukaan pada jendela
T
yang dapat
mengalirkan angin
masuk ke dalam
gedung
69
c. Analisis kebisingan
Tabel 4.3 Analisis kebisingan
Analisis Kebisingan
Tidak Bising
I
N Cukup Bising
P
U
Sangat Bising
T
Pemanfaatan
vegetasi untuk
meredam suara
O bising
U
T
P
U
Masa diletakan di
T bagian tengah site
atau agak jauh dari
jalan Penggunaan bahan peredam suara seperti
gypsum pada bangunan
70
d. Analisis drainase
Tabel 4.4 Analisis drainase
Analisis Drainase
Riol kota ≤ 50 cm
I
N Riol kota ≤ 1m
P
U
T
O
U
T
P
U
T
e. Analisis vegetasi
Tabel 4.5 Analisis vegetasi
Analisis Vegetasi
Adanya
vegetasi liar
I
N
P
U
T Adanya
vegetasi tertata
A
Vegetasi yang liar
N dapat dihilangkan dan
A yang layaknya dapat
membantu meredam
L kebisingan, sinar
I matahari berlebih dan
penyejuk dapat
S dipertahankan
I
S
Penanaman dan penataan vegetasi pada site
O
U
T
P Jenis vegetasi
yang akan di
U tanam berupa
T cemara, palem,
dan pucuk merah
72
f. Analisis orientasi
Tabel 4.6 Analisis orientasi
Analisis Orientasi
I
N
P Potensi site terhadap
Jalan Demang Lebar
U Daun
T
A
N Orientasi bangunan
A menghadap ke Jalan
Demang Lebar Daun
L yang dianggap dapat
I mendukung bangunan
dapat terlihat
S
I
S
Bangunan
menghadap ke Jalan
O Demang Lebar
U Daun
T
P
U
T
73
g. Analisis topografi
Tabel 4.7 Analisis topografi
Analisis Topografi
I Tapak merupakan
tanah kosong yang
N ditanami oleh
P tumbuhan liar dan
terdapat beberapa
U bagian yang berawa
T dengan adanya
kontur
A Adanya perbedaan
level tanah dapat
N mempertegas
A tapak sehingga
terlihat adanya
L perbedaan area
I
S Penimbunan dan
I pengurangan tanah
untuk kontor
S
O
Perbedaan
U ketinggian level
T tanah menunjukkan
fungsi ruang yang
P berbeda
U
T
Perbedaan ketinggian
level tapak dan jalan
74
h. Analisis pencapaian
Tabel 4.8 Analisis pencapaian
Analisis Pencapaian
I
N
P
U Lokasi tapak
T dapat dicapai
dengan kendaraan
umum, kendaraan
pribadi maupun
dengan berjalan
kaki
A Sirkulasi yang
tepat dan jelas
N dapat mengurangi
A potensi kemacetan.
L
I
S
Penempatan area
I pejalan kaki yang
S tepat
O
Pintu Masuk
U
T
P
U
T
Pintu Keluar
Pemukiman
I
N
P
U Tanah kosong
A Pemukiman
N Area view berupa
A pertokoan dan
pemukiman
L diperlukaan view
I buatan agagar view
menjadi lebih baik
S
I
Pertokoan
S
O
U
T
P
U
T
76
I
N
P
U
T
A Pada bagian
yang kurang
N baik, akan
A dibantu dengan
penataan
L vegetasi
I
S
I
S
O
U
T
P
U
T
Keterangan
P : Publik
SP : Semi publik
PV : Privat
S : Service
IN : Site entranc
Ruang baca
Membaca buku perpustakaan indoor
dan outdoor
Ruang belajar
Belajar perpustakaan indoor
dan outdoor
Ruang peminjaman
Meminjam buku
buku
Ruang pengembalian
Mengembalikan buku
buku
Makan dan minum Cafetaria
MCK Kamar mandi
Keluar/ pulang Area parkir / site
Masuk Site Site entrance
Parkir kendaraan Area parkir
Orientasi diri dengan luar
Taman
bangunan
Masuk bangunan Lobby
Loket, pusat
Pengunjung Mencari informasi
3. informasi
Umum Orientasi diri dengan dalam
Lobby
bangunan
Membeli buku Bookstore
Melihat pameran/karya Gallery
Makan dan minum Cafe
MCK Kamar mandi
Keluar/ parkir kendaraan Area parkir / site
Sumber: Pribadi
2. Pengelola
Tabel 4.12 Pengelola
No. Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaraan Area parkir, taman
Masuk bangunan Lobby
Bekerja Ruang pengelola
Pimpinan
Menemui tamu Ruang tamu
Palembang
1. Rapat Ruang rapat
Learning
Istirahat Ruang istirahat
Centre
Makan dan minum Cafetaria, pantry
Ibadah Musholla
MCK Kamar mandi
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaraan Area parkir, taman
Masuk bangunan Lobby
Absen Ruang absen
2. Sekretaris
Bekerja Ruang pengelola
Rapat Ruang rapat
Istirahat Ruang istirahat
Makan dan minum Cafetaria, pantry
80
Ibadah Musholla
MCK Kamar mandi
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaraan Area parkir, taman
Absen Ruang absen
Masuk bangunan Lobby
Bekerja Ruang karyawan
Tata Usaha Rapat Ruang rapat
3.
dan Humas Menemui tamu Ruang tamu
Istirahat Ruang istirahat
Makan dan minum Cafetaria, pantry
Ibadah Musholla
MCK Kamar mandi
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaran Area parkir, taman
Masuk bangunan Lobby
Absen Ruang absen
Bekerja Ruang belajar
Staff Ruang Menganti pakaian Ruang ganti, loker
4.
Belajar Rapat Ruang rapat
Istirahat Ruang istirahat
Makan dan minum Cafetaria, pantry
Ibadah Musholla
MCK Kamar mandi
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaran Area parkir, taman
Masuk bangunan Lobby
Absen Ruang absen
Bekerja Perpustakaan
Staff Menganti pakaian Ruang ganti/loker
6.
Perpustakaan Rapat Ruang rapat
Istirahat Ruang istirahat
Makan dan minum Cafetaria, pantry
Ibadah Musholla
MCK Kamar mandi
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
Parkir kendaraan Area parkir, taman
Absen Ruang absen
Seluruh site Palembag
Menjaga keamanan site
Staff Learning Centre
7. Menganti pakaian Ruang ganti
Keamanan
Istirahat Ruang isirahat
Makan dan minum Cafetaria, pantry
MCK Kamar mandi
Ibadah Musholla
Pulang Area parkir/site
Masuk site Site entrance, taman
8. Staff Teknisi
Parkir kendaraan Area parkir, taman
81
2. Massa kedua
Tabel 4.14 Analisis kebutuhan ruang massa kedua
No. Nama Ruang Jumlah Jumlah
Pengguna Ruang
Fasilitas Umum
1. Lobby 100 1
2. Resepsionis dan bagian informasi 5 1
3. Auditorium 50 3
4. Confrence room 50 2
5. Community area 100 1
6. Gallery 30 1
7. Lavatory pengunjung 20 20
8. Mushola 20 1
9. Cafetaria
Ruang pengambilan makanan 70 1
Ruang kasir 4 2
Ruang makan 70 1
Dapur 5 1
Ruang staff cafetaria 20 1
Gudang penyimpanan bahan 1 1
Gudang penyimpanan peralatan 1 1
Kantor Pengelola
10. Ruang resepsionis 5 1
11. Lobby 15 1
12. Ruang pimpinan 3 1
13. Ruang sekertaris 3 1
14. Ruang tamu 5 1
15. Ruang arsip 2 1
16. Ruang staff tata usaha dan humas 20 1
17. Ruang rapat besar 30 1
18. Ruang rapat kecil 10 2
19. Ruang loker 20 1
20. Ruang pantry 10 1
85
Ruang Servis
13. Ruang ME 2 1 0,71 DA 1 1,42
(Mechanical
Electrical)
14. Ruang panel 2 1 0,77 DA 1 1,54
15. Ruang shaft 1 1 1 SB 1
16. Ruang pompa 1 1 2 DA 1 2
17. Ruang chiller 2 1 16 SB 32
18. Ruang AHU 2 1 16 SB 32
19. Ruang genset dan 2 1 150 SB 150
trafo
20. Ruang cleaning 20 1 0,93 TSS 18,6
service
21. Ruang security 10 1 0,93 TSS 9,3
22. Ruang staff dan 20 1 4,46 TSS 89,2
absen
23. Ruang control 5 1 4,46 TSS 22,3
cctv
24. Lavatory staff 10 10 1,28 NAD 12,8
25. Janitor 1 1 0,77 DA 1 0,77
26. Gudang 1 1 6,2 DA 2 6,2
Jumlah 2.301,35
Sirkulasi 30% 690,405
Total 2.991,75
Sumber: Pribadi
2. Massa Kedua
Tabel 4.16 Besaran ruang massa kedua
No. Nama Ruang Jumlah Jumlah Standar Ruang Besaran
Pengguna Ruang m2/orang Sumber Ruang
m2/ruang (m2)
Fasilitas Umum
1. Lobby 100 1 0,88 DA 1 88
2. Resepsionis dan 5 1 1,22 DMRI 6,1
bagian informasi
3. Auditorium 50 3 100 SB 300
4. Confrence room 50 2 100 SB 200
5. Community area 100 1 0,88 DA 1 88
6. Gallery 30 1 100 SB 100
7. Lavatory 20 20 1,28 NAD 25,6
pengunjung
8. Mushola 20 1 0,85 DA 2 1,7
9. Cafetaria
Ruang 70 1 10 SB 10
pengambilan
makanan
88
Ruang kasir 4 2 9 SB 18
Ruang makan 70 1 2,55 TSS 178,5
Dapur 5 1 4,13 DA 2 20,65
Ruang staff 20 1 4,46 TSS 89,2
cafetaria
Gudang 1 1 31 DA 2 31
penyimpanan
bahan
Gudang 1 1 2,67 DA 2 2,67
penyimpanan
peralatan
Kantor Pengelola
10. Ruang 5 1 1,22 DMRI 6,1
resepsionis
11. Lobby 15 1 0,88 DA 1 13,2
12. Ruang pimpinan 3 1 10,31 DMRI 10,31
13. Ruang sekertaris 3 1 7,43 TSS 7,43
14. Ruang tamu 5 1 2,26 NAD 11,3
15. Ruang arsip 2 1 25,00 SB 50
16. Ruang staff tata 20 1 89,2
4,46 TSS
usaha dan humas
17. Ruang rapat besar 30 1 1,65 TSS 49,5
18. Ruang rapat kecil 10 2 1,65 TSS 16,5
19. Ruang loker 20 1 0,93 DMRI 18,6
20. Ruang pantry 10 1 3,24 NAD 32,4
21. Ruang istirahat
20 1 0,87 DMRI 17,4
dan absen
22. Lavatory staff 10 10 1,28 NAD 12,8
Ruang Service
23. Ruang Me 2 1 0,77 DA 1 1,54
(Mechanical
Electrical)
24. Ruang shaft 1 1 2 DA 1 2
25. Ruang pompa 2 1 16 SB 32
26. Ruang chiller 2 1 16 SB 32
27. Ruang AHU 2 1 16 SB 32
28. Ruang genset dan 2 1 150 SB 150
trafo
29. Ruang cleaning 10 1 0,93 TSS 9,3
service
30. Ruang security 5 1 0,93 TSS 4,65
31. Ruang control 3 1 4,46 TSS 13,38
cctv
32. Janitor 1 1 0,77 DA 1 0,77
33. Gudang 1 1 6,2 DA 2 6,2
34. Loading dock 5 1 21 DA 2 21
Jumlah 1.799
89
Keterangan :
SB : Studi Banding
= 166 orang
Fasilitas Umum
1. Lobby 0,88 DA 1
2. Resepsionis dan 1,22 DMRI
bagian informasi
6. Perpustakaan
Ruang absen 1 SB
Ruang katalog 18 PLSN
94
Ruang 12 PDLB
pengumpulan
dan perbaikan
koleksi
Ruang staff 4,46 TSS
perpustakaan
Gudang 31 DA 2
penyimpanan
bahan
Gudang 2,67 DA 2
penyimpanan
peralatan
8. Book store
Ruang kasir 9 SB
Ruang koleksi 2,32 PLSN
Ruang staff 4,46 TSS
Gudang 6,2 DA 2
9. Laboratorium Komputer
Ruang komputer 2,5 DA 1
Ruang teknisi 4,46 TSS
10. Taman 0,88 DA 1
11. Lavatory 1,28 NAD
Pengunjung
12. Mushola 0,85 DA 2
Ruang Servis
13. Ruang ME 0,71 DA 1
(Mechanical
Electrical)
2. Massa kedua
Tabel 4.21 Studi ruang massa kedua
No. Nama Ruang Studi Ruang Luas Sumber
(m2)
1. Lobby 0,88 DA 1
2. Resepsionis dan 1,22 DMRI
bagian
informasi
3. Auditorium 100 SB
4. Confrence room 100 SB
5. Community area 0,88 DA 1
6. Gallery 100 SB
7. Lavatory 1,28 NAD
pengunjung
8. Mushola 0,85 DA 2
9. Cafetaria
Ruang 10 SB
pengambilan
makanan
99
Ruang kasir 9 SB
Dapur 4,13 DA 2
Ruang staff 4,46 TSS
cafetaria
Gudang 31 DA 2
penyimpanan
bahan
Gudang 2,67 DA 2
penyimpanan
peralatan
10. Ruang 1,22 DMRI
resepsionis
25,00 SB
4,46 TSS
1,65 TSS
b. Massa kedua
b. Massa Kedua
2. Alternatif 2
1. Zoning akhir
Keterangan
P : Publik
SP : Semi publik
PV : Privat
S : Service
IN : Site entrance
OUT : Site exit
112
2. Studi ruang
Massa Kedua
Taman
Massa Pertama
Keterangan :
a. Massa pertama berfungsi sebagai ruang belajar umum,
ruang belajar private, perpustakaan, book store,
laboratorium komputer, cafe, dan ruang penunjang
lainnya.
b. Massa kedua berfungsi sebagai confrence room,
community area, auditorium, gallery, cafetaria, kantor
pengelola, dan ruang penunjang lainnya
113
3. Besaran ruang
2.991,75
2.338,7
Keterangan :
Massa pertama
Massa kedua
114
4. Site Plan
Parkiran Taman
Massa kedua
Massa pertama
Kustianum, Dwi, dkk. “Kajian Tatanan Massa Bentuk Bangunan Terhadap Konsep Ekologi
25
YANG HUMANIS
1. Massa Pertama
Massa pertama memiliki fungsi sebagai main building.
Ruang-ruangan yang dibutuhkan pada massa pertama
membutuhkan luas ruangan yang bervariasi. Hal tersebut
membuat bentukan denah seperti terbagi menjadi dua sisi dimana
satu bagian terlihat besar dan satu lagi tidak terlalu besar. Bentuk
dasar denah diambil dari bentuk roda gigi dengan gaya futuristik
dengan bentuk yang melingkar sehingga nampak dinamis dan
fleksibel.
Pada massa pertama, bentuk roda gigi yang diambil adalah
roda gigi yang berhimpit, sehingga bentuk denah yang dihasilkan
adalah seperti dua bagian yang saling berhimpitan. Bentuk sisi
kanan bangunan berbentuk roda gigi dengan gigi sejumlah 6
buah, sedangkan bentuk sisi kiri berbentuk seperti roda gigi yang
sedang berputar dengan cepat sehingga menghasilkan bentuk
melingkar yang di transformasi menjadi lingkaran yang
terpotong.
Sisi
kanan
Sisi kiri
2. Massa Kedua
Massa kedua dan pertama memiliki konsep bentuk yang
sama yang diambil dari bentuk roda gigi dengan gaya arsitektur
futuristik. Bentuk massa pertama dan kedua berbentuk seperti
roda gigi yang bersinggungan dengan gigi yang jika didekatkan
akan saling melengkapi sehingga menjadi kesatuan roda gigi
yang dapat berputar. Bentuk denah massa kedua diambil dari
bentuk roda gigi yang memiliki gigi berjumlah 6 buah.
1. Massa Pertama
Bentuk melingkar yang berasal dari bentuk roda gigi bersinggungan yang
dinamis dan fleksibel menyesuaikan tema “Artifisial yang Humanis”
2. Massa Kedua
Bentuk roda gigi yang melingkar
yang bersifat dinamis dan fleksibel
sebagai perwujudan tema
“Artifisial yang Humanis”
Laboratorium komputer
didesain dengan
penggunaan lantai
berbahan karpet sehingga
aman bagi pengunjung.
Bukaan pada ruang
komputer didesain dengan
ukuran yang tidak terlalu
besar agar cahaya berlebih
tidak menganggu
pandangan pengguna
terhadap komputer.
Penyusunan monitor
komputer juga tidak
menghadap ke jendela
langsung agar tidak adanya
pantulan cahaya.
serta mudah
dibersihkan. Warna-warna pada dinding
Green wall beragam seperti putih yang
yang menim dapat menimbulkan
bulkan konsep suasana yang luas dan
artificial bersih, biru yang dapat
nature. menimbulkan suasana
yang tenang dan penuh
dengan konsetrasi, hijau
yang daat menimbulkan
suasana yang santai dan
segar.
Penyusunan ruangan yang
disusun sirkulasi berjalan
dengan baik, misalnya
ruang sekertaris yang
berada di dekat ruang
direktur. Ruang rapat yang
berada di tengah agar
dapat diakses dengan
mudah.
Material lantai
menggunakan
parquet kayu
yang
Material
dinding yang
menggunakan
dinding bata Bentuk plafon yang
melengkung didesain agar
dapat berfungsi sebagai
penunjuk arah sirkulasi ke
ruangan-ruangan yang
dituju.
Lantai :
Pada area
sirkulasi Dinding pembatasan
pejalan kaki di berbahan beton dan batu
site alam sehingga dapat
menggunakan menyatu dengan linkungan
paving block sekitar
sedangan
untuk
kendaraan
dilapisi oleh
aspal.
Elemen
dekoratif :
2.Water
fountain
3.Tempat
sampah Pada bagian teras
bangunan yang berada di
lantai atas diberikan
beberapa vegetasi dan
furniture agar pengunjung
4.Lampu dan pengelola dapat
taman menikmati suasana diluar.
Warna :
Penggunaan
warna-warna
soft seperti
putih, cokelat
mud, biru
muda, kuning,
dan lain-
lainnya.
Sumber : Pribadi
c. Lantai
Lantai adalah tempat berpijak di dalam bangunan. Pemilihan
material penutup lantai yang tepat akan sangat mendukung
138
d. Dinding
Dinding merupakan salah satu elemen pada bangunan yang
berfungsi untuk membentuk atau memisahkan ruang.
Berdasarkan konstruksinya, dinding dapat berupa dinding
partisi atau pengisi (tidak menahan beban) dan dapat juga
berupa dinding struktural (menahan beban). Berikut
merupakan jenis-jenis dinding berdasarkan materialnya:
1. Dinding beton
139
e. Plat lantai
Plat merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin
tulangannya dua arah atau satu arah saja, tergantung pada
sistem strukturnya. Kontinuitas penulangan pelat diteruskan
ke dalam balok-balok dan diteruskan ke dalam kolom.
Berdasarkan bahannya, plat lantai dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu: kayu, beton, kayu dan semen. Berdasarkan
sistemnya, plat lantai dibedakan atas:
1. Plat lantai satu arah
Plat lantai satu arah adalah plat lantai yang panjangnya
dua kali atau lebih besar daripada lebarnya.
2. Plat lantai dua arah
Plat lantai dua arah adalah plat lantai dengan
perbandingan bentang panjang terhadap bentang pendek
kurang dari dua.
Palembang Learning Centre direncanakan menggunakan
plat lantai beton bertulang dengan sistem plat lantai dua arah.
f. Balok
141
g. Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial desak vertikal dengan
142
Grey water
Effluent tank
Riol kota
Talang Talang
Horizontal Vertikal Bak
Kontrol
Drainase
Air
Hujan
Riol Kota
5. Sistem komunikasi
Sistem komunikasi merupakan sistem yang digunkan untuk
berkomunikasi didalam maupun diluar bangunan. Terdapat dua
jenis jaringan komunikasi, yaitu:
a. Sistem komunikasi internal
Merupakan sistem komunikasi yang berbagi antara satu
tempat ke tempat lain dalam satu site.
b. Sistem komunikasi eksternal
Merupakan sistem komunikasi dari dan keluar bangunan.
Sistem ini menggunakan alat, yaitu telepon untuk dua arah
pada saluran telkom dengan sistm hubungan langsung dan
melalui PABX.
Keterangan :
MDF : Main distribution frame
IDF : Intermediate distribution frame
PABX : Private automatic branch exchange
Sistem komunikasi internet adalah sistem komunikasi yang
digunakan untuk berkomunikasi dari dalam bangunan dengan
berbasis teknologi seperti smartphone, computer dan laptop.
TPA Mobil
pengangkut
Diagram 4.15 Sistem pembuangan sampah
Sumber: Pribadi
1. Sprinkler
7. Kategori “bulb”
Temperatur tinggi memanaskan cairan dalam bohlam
kaca (glass bulb), sampai air pada pipa masuk kedalam
bohlam kaca.
9. Sistem pecahayaan
Berdasarkan sumbernya, pencahayaan pada bangunan
digolongkan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan.
a. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami merupakan cahaya yang bersumber dari
matahari. Pencahayaan alami dibutuhkan karena manusia
memerlukan kualitas cahaya alami. Fungsi pencahayaan
alami dapat meminimalisir penggunaan energi listrik.
Sehingga desain yang mengutamakan pemanfaatan
pencahayaan alami harus dikembangkan.
b. Pencahayaan buatan
160
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
b. Massa kedua
Keterangan
P : Publik
SP : Semi publik
PV : Privat
S : Service
IN : Site entrance
OUT : Site exit
169
Massa Kedua
Taman
Massa Pertama
Keterangan :
ARTIFISIAL
YANG HUMANIS
1. Massa Pertama
Massa pertama memiliki fungsi sebagai main building.
Ruang-ruangan yang dibutuhkan pada massa pertama
membutuhkan luas ruangan yang bervariasi. Hal tersebut
membuat bentukan denah seperti terbagi menjadi dua sisi dimana
satu bagian terlihat besar dan satu lagi tidak terlalu besar. Bentuk
dasar denah diambil dari bentuk roda gigi dengan gaya futuristik
dengan bentuk yang melingkar sehingga nampak dinamis dan
fleksibel.
Pada massa pertama, bentuk roda gigi yang diambil adalah
roda gigi yang berhimpit, sehingga bentuk denah yang dihasilkan
adalah seperti dua bagian yang saling berhimpitan. Bentuk sisi
kanan bangunan berbentuk roda gigi dengan gigi sejumlah 6
buah, sedangkan bentuk sisi kiri berbentuk seperti roda gigi yang
sedang berputar dengan cepat sehingga menghasilkan bentuk
melingkar yang di transformasi menjadi lingkaran yang
terpotong.
Sisi
kanan
Sisi kiri
5. Massa Kedua
Massa kedua dan pertama memiliki konsep bentuk yang
sama yang diambil dari bentuk roda gigi dengan gaya arsitektur
futuristik. Bentuk massa pertama dan kedua berbentuk seperti
roda gigi yang bersinggungan dengan gigi yang jika didekatkan
akan saling melengkapi sehingga menjadi kesatuan roda gigi
yang dapat berputar. Bentuk denah massa kedua diambil dari
bentuk roda gigi yang memiliki gigi berjumlah 6 buah.
1. Massa Pertama
Bentuk melingkar yang berasal dari bentuk roda gigi bersinggungan yang
dinamis dan fleksibel menyesuaikan tema “Artifisial yang Humanis”
2. Massa Kedua
Bentuk roda gigi yang melingkar
yang bersifat dinamis dan fleksibel
sebagai perwujudan tema
“Artifisial yang Humanis”
Laboratorium komputer
didesain dengan
penggunaan lantai
berbahan karpet sehingga
aman bagi pengunjung.
Bukaan pada ruang
komputer didesain dengan
ukuran yang tidak terlalu
besar agar cahaya berlebih
tidak menganggu
pandangan pengguna
terhadap komputer.
Penyusunan monitor
komputer juga tidak
menghadap ke jendela
langsung agar tidak adanya
pantulan cahaya.
Lantai :
Pada area
sirkulasi Dinding pembatasan
pejalan kaki di berbahan beton dan batu
site alam sehingga dapat
menggunakan menyatu dengan linkungan
paving block sekitar
sedangan
untuk
kendaraan
dilapisi oleh
aspal.
Elemen
dekoratif :
2.Water
fountain
3.Tempat
sampah Pada bagian teras
bangunan yang berada di
lantai atas diberikan
beberapa vegetasi dan
furniture agar pengunjung
4.Lampu dan pengelola dapat
taman menikmati suasana diluar.
Warna :
Penggunaan
warna-warna
soft seperti
putih, cokelat
mud, biru
muda, kuning,
dan lain-
lainnya.
Sumber : Pribadi
184
Riol kota
Talang Talang
Horizontal Vertikal Bak
Kontrol
Drainase
Air
Hujan
Riol Kota
5. Sistem komunikasi
Sistem komunikasi merupakan sistem yang digunkan
untuk berkomunikasi didalam maupun diluar bangunan.
Terdapat dua jenis jaringan komunikasi, yaitu:
a. Sistem komunikasi internal
Merupakan sistem komunikasi yang berbagi antara satu
tempat ke tempat lain dalam satu site.
b. Sistem komunikasi eksternal
Merupakan sistem komunikasi dari dan keluar bangunan.
Sistem ini menggunakan alat, yaitu telepon untuk dua arah
pada saluran telkom dengan sistm hubungan langsung dan
melalui PABX.
Keterangan :
MDF : Main distribution frame
IDF : Intermediate distribution frame
PABX : Private automatic branch exchange
TPA Mobil
pengangkut
9. Sistem pencahayaan
Berdasarkan sumbernya, pencahayaan pada bangunan
digolongkan menjadi dua, yaitu pencahayaan alami dan
pencahayaan buatan.
a. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami merupakan cahaya yang bersumber dari
matahari. Pencahayaan alami dibutuhkan karena manusia
memerlukan kualitas cahaya alami. Fungsi pencahayaan
alami dapat meminimalisir penggunaan energi listrik.
Sehingga desain yang mengutamakan pemanfaatan
pencahayaan alami harus dikembangkan.
b. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari
sumber cahaya selain cahaya alami, contohnya lampu listrik,
lampu minyak tanah, lampu gas, dan lain-lain.
Sistem pencahayaan buatan secara umum terbagi menjadi 3
yaitu:
1. Sistem Pencahayaan Merata
b. AC VRV
Variable Refrigerant Volume (VRV) merupakan sistem kerja
refrigerant yang berubah-ubah. Melalui sistem VRV, satu
outdoor AC bisa digunakan untuk lebih dari dua indoor AC,
serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang
diinginkan secara terkomputerisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Badan Pusat Statistik Palembang. 2016. Palembang Dalam Angka Tahun 2016.
Palembang. Badan Statistik Kota Palembang
Badan Pusat Statistik Palembang. 2018. Palembang Dalam Angka 2018. BPS Kota
Palembang
Chandra, Fernando. 2015. Family Friendly Spa and Restaurant di Kota Palembang.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. 2005.
E. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang di sempurnakan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Fuad, Ikhsan.2005.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta
Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis
Psikologis. Rineka Cipta: Jakarta.
Hugeng,Vaniasar. 2016. Perancangan Interior Study Lounge Cafe. Jurnal Intra Vol
4. Hal 36-45
Kartono, Kartini.1979.Psikologi Anak. Hal 37. Bandung: Alumni
Mardianto, Psikologi Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2012
Muhammad Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000
Mujiono, Dimyati.2000.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta:
Rineka Cipta, 1999), h. 38
Palupi, Agustina Sultra. “Perpustakaan Di Kota Yogyakarta”.Yogyakarta :
Uniersitas Atmajaya
199
Internet :