Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 1. Edisi 2. Desember 2011. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/index.php/miki

Artikel Review

Efek Psikologis dari Pendidikan Jasmani ditinjau dari Teori


Neurosains dan Teori Kognitif Sosial

Eunike R. Rustiana*

Diterima: Oktober 2011. Disetujui: November 2011. Dipublikasikan: Desember 2011


© Universitas Negeri Semarang 2011

Abstrak Telah terjadi krisis identitas di dalam mata pela- Keywords: neuroscience; social cognitive theory
jaran pendidikan jasmani (penjas) di beberapa negara di
dunia, termasuk Indonesia. Banyak sekolah-sekolah yang
ketika mendekati masa ujian akhir mengambil kebijakan
untuk meniadakan pendidikan jasmani dan menggantinya PENDAHULUAN
dengan mata pelajaran IPA atau Matematika tambahan. Kesan bahwa guru-guru pendidikan
Banyak pula guru-guru penjas yang kemudian merasa jasmani (penjas) mengidap gejala rendah diri
kurang percaya diri, kurang yakin apakah mata pelajaran
yang diampunya betul-betul bermanfaat. Padahal banyak
merupakan kombinasi dari posisi dan penga-
penelitian menunjukkan bahwa penjas adalah mata pela- kuan terhadap penjas akhir-akhir ini. Bahkan
jaran yang penting dan amat bermanfaat bagi siswa, baik guru-guru penjas merendahkan diri sendiri
secara siologis maupun psikologis. Manfaat-manfaat dan kehilangan rasa percaya diri (Lutan dkk,
psikologis dapat dijelaskan melalui teori Neurosains mau-
pun teori Kognitif Sosial. Bila guru-guru penjas memahami
2002). Rahayu (2003) mengidentikasi tiga ala-
dan menyadari manfaat-manfaat penjas selain menguasai san utama mengapa demikian. Pertama, ada
ketrampilan-ketrampilan gerak yang akan diajarkan, guru- kesalah-pahaman dari masyarakat tentang po-
guru tersebut akan merasa lebih percaya diri dalam men- sisi penjas di dalam sistem pendidikan. Kedua,
gajar penjas. Guru penjas selain mengajarkan ketrampilan
sik juga dapat menjelaskan manfaat-manfaat ini kepada
ada yang salah dalam kebijakan pendidikan
siswa, serta membina suasana yang menyenangkan dalam di Indonesia, dan ketiga, juga terdapat kesa-
pendidikan jasmani. Dengan demikian para guru penjas lahan dalam proses belajar mengajar penjas.
tidak usah merasa rendah diri, dan bahkan dapat menseja- Sama seperti apa yang dinyatakan oleh Lutan
jarkan diri dengan teman-teman sejawat yang mengampu
mata pelajaran lain.
dkk (2002), Rahayu (2003) dalam penelitiannya
juga menemukan, guru penjas merasa bahwa
Kata Kunci: neurosains; teori kognitif sosial penjas dianggap sebagai mata pelajaran tidak
penting atau kelas dua.
Abstract Some countries in the world including Indonesia,
Masalahnya adalah, bagaimana cara
have been suffering from identity crisis in physical educa- mengatasi perasaan rendah diri tersebut pada
tion (PE). There are many schools make absence of physical guru-guru penjas. Tulisan ini mencoba mem-
education and extend Mathematics and Physics Science. berikan informasi kepada guru-guru penjas
There are also many physical education teachers who are
not convinced whether physical education is bene cial for
bahwa mata pelajaran yang diampunya mem-
their students or not. Actually, there are many research punyai banyak manfaat, dan sangat berguna
results showed that physical education is an important bagi kehidupan masa depan siswa. Dari bebe-
subject and very useful for students, physically and psy- rapa hasil penelitian yang dilaporkan dapat di-
chologically. Psychological benets of physical education
can be explained through Neuroscience approach or Social
lihat hal tersebut. Dengan demikian guru-guru
Cognitive approach. If the PE teachers understand and penjas tidak perlu merasa rendah diri.
realize those benets, beside mastering the motoric skills
needed, they will be more condent in teaching their sub- PEMBAHASAN
ject. They will perceive that their position is on the same
level as their colleagues, who teach another subjects. They
Dasar dari pendidikan jasmani adalah
can explain those benets to their students while teach- gerakan. Hasil-hasil penelitian menunjukkan
ing, and create a good climate to make their students feel bahwa gerakan-gerakan dalam takaran dan
happy. kondisi tertentu dapat memberi atau mem-
bawa efek positif bagi seseorang yang mela-
* Ilmu Kesehatan Masyarkat, FIK, kukannya, baik secara sik, mental, termasuk
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
E-mail: eunike_rustiana@yahoo.com
kognitif dan emosional, maupun sosial. Para
198 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 2: 102-105

siswa membutuhkan kesempatan bergerak napsis saraf berkomunikasi satu sama lain seca-
secara aktif, dan penjas dapat digunakan se- ra kimiawi melalui substansi kimia saraf yang
bagai sarananya. Bergerak aktif dalam jangka disebut neurotransmiter. Beberapa neurotrans-
waktu yang panjang menurut Carlson dkk miter yang berhubungan dengan latihan sik,
(2008) dapat digunakan sebagai strategi untuk menurut Rafey (Rachmah, 2009) adalah (1).
menghindari obesitas. Selanjutnya Podulka Norepinephrine. Norepinephrine berfungsi untuk
dkk (2006) menyatakan, banyak hasil peneliti- memperbaiki suasana hati (mood), motivasi int-
an menunjukkan bahwa program penjas yang rinsik, rasa percaya diri, dan memperbaiki per-
dirancang dengan baik dan dilaksanakan den- sepsi diri. Dikatakan bahwa latihan sik, akut
gan benar dapat memotivasi para siswa untuk maupun kronik, dapat meningkatkan norepi-
aktif secara sik dan mendapatkan efek positif nephrine otak. (2). Serotonin. Serotonin berfung-
dalam kemampuan akademiknya, termasuk si mengatur suasana hati, mengendalikan im-
matematika, ketrampilan membaca dan menu- puls, menimbulkan rasa percaya diri, melawan
lis, peningkatan konsentrasi, juga mengurangi efek racun dari tingginya kadar hormon stres,
perilaku suka mengganggu. Kondisi aerobik dan memperbaiki proses belajar pada tingkat
membantu berfungsinya memori. Aktivitas seluler. (3). Dopamine. Latihan jasmani dapat
sik mempunyai pengaruh terhadap lobus mempengaruhi peningkatan dopamine. Sema-
frontalis, area untuk kemampuan konsentrasi kin besar intensitas perilaku motorik, semakin
dan menyusun perencanaan. Intensitas ting- besar peningkatannya. Latihan teratur dapat
gi dari aktivitas sik menurut Podulka dkk meningkatkan jumlah enzim yang menghasil-
(2006) juga mempengaruhi prestasi akademik, kan dopamin, dan mengubah kerja dopamine
sementara intensitas moderat dari aktivitas - pada membran postsynaptic.
sik tidak mempunyai pengaruh yang berarti Bukti-bukti menunjukkan bahwa latihan
terhadap prestasi akademik. jasmani tidak hanya bermanfat bagi kesehatan
Delapan survei kesehatan yang melibat- jantung, tetapi juga baik untuk otak. Orang-
kan anak-anak dan remaja dari Amerika, Ing- orang yang melakukan latihan sik secara
gris, Hongkong, dan Australia menunjukkan rutin mempunyai neuron baru pada hipokam-
hasil bahwa terdapat korelasi positif antara pus dua kali lebih banyak daripada yang tidak
partisipasi dalam aktivitas sik dengan pres- melakukan latihan sik. Penelitian yang lain
tasi akademik (Trust, 2007). Prestasi akademik menghasilkan temuan bahwa beta endorn,
adalah hasil belajar siswa di luar penjas se- substansi yang dapat meningkatkan suasana
perti matematika, IPA, IPS, bahasa, dan hasil hati, yang dihasilkan oleh hipotalamus dan
tes akhir. Juga Dwyer dkk (2001) menemukan kelenjar pituitary ikut berperan dalam men-
hasil dari penelitian nasional di Australia, bah- jelaskan efek latihan sik pada otak. Pada hi-
wa tingkat kebugaran sik berkorelasi secara pokampus latihan sik meningkatkan jumlah
signikan dengan prestasi akademik. Subjek neuron baru dan kemampuan neuron untuk
dari penelitiannya adalah siswa Sekolah Dasar bertahan hidup. Kekuatan suatu memori ber-
sampai Sekolah Menengah Atas. Peneliti lain, hubungan dengan seberapa banyak neuron
James dan Frank (Blaydes, 2001) menemukan baru yang terdapat dalam otak selama proses
bahwa siswa-siswa yang mendapatkan penjas belajar (van Essen, 2007).
setiap hari memperlihatkan kebugaran moto- William Greenough (2006) menemukan
rik dan sikap serta performa akademik yang bahwa latihan sik dalam lingkungan yang
lebih baik daripada yang tidak mendapatkan kondusif dapat menyebabkan pembentukan
penjas. Semua hasil penelitian yang disebut- koneksi sinaptik (antar sel saraf) dalam jumlah
kan di atas menunjukkan bahwa penjas me- besar. Latihan sik akan memperkuat area-
mainkan peran penting dalam fungsi kognitif area otak seperti ganglia basalis, serebelum,
seseorang. dan korpus kalosum. Selain itu, kepadatan kor-
Peran penjas dalam meningkatkan ke- teks meningkat dan kemampuan memecahkan
mampuan psikologis seseorang dapat dilihat masalah menjadi lebih baik. Van Praag (1999)
dari dua tinjauan yang berbeda. Tinjauan-tin- menyatakan bahwa lari dan aktivitas-aktivitas
jauan tersebut adalah tinjauan Neurosains dan aerobik yang lain menyebabkan pertumbuhan
tinjauan Kognitif Sosial. dan regenerasi sel-sel otak. Aktivitas aerobik
Otak manusia bekerja secara elektroki- dapat melepskan endorn, suatu zat kimia
miawi. Impuls berjalan secara elektrik sepan- saraf yang menyebabkan efek relaks. Kondi-
jang serabut saraf karena adanya perbedaan si yang mendukung kesadaran penuh, dan
muatan ion di dalam dan di luar sel. Pada si- mengurangi gejala depresi. Latihan sik juga
Eunike R. Rustiana - Efek Psikologis dari Pendidikan Jasmani 199

cenderung meningkatkan kadar glukosa, sero- cabang-cabang dendrit sekunder (bagian saraf
tonin, epinefrin, dopamin (zat-zat kimia saraf) yang dapat mengingat detail). Latihan sik se-
yang berpengaruh pada pengaturan perilaku. tiap hari memungkinkan seseorang mengingat
Seseorang yang lebih bugar mempunyai res- apa yang dipelajari dalam 48 jam terakhir. Hal
pon kognitif yang lebih cepat, yang diukur atas tersebut menjadi alasan mengapa aktivitas -
dasar waktu reaksi, yaitu kecepatan seseorang sik perlu dilakukan setiap hari. (2) Terjadi pro-
memproses informasi, rentang memori dan ke- ses neurogenesis, terutama pada hipokampus
mampuan memecahkan masalah. Tampaknya sebagai pusat belajar dan memori. (3) Terben-
aktivitas aerobik tidak hanya meningkatkan tuknya BDNF (brain derived neurotropic factor)
aliran darah ke otak, tetapi juga kecepatan re- menyebabkan neuron dapat bekerja lebih e-
aksi dan ketrampilan dalam memecahkan ma- sien. BDNF adalah suatu neurotropin yang
salah. Peneliti lain menyatakan, latihan sik berfungsi sebagai pengatur survival, pertum-
dapat memicu pelepasan brain derived neurotro- buhan dan diferensiasi neuron selama perkem-
pic factor (BDNF), suatu faktor yang memung- bangan sampai sistem saraf dewasa. (4). Suplai
kinkan satu sel saraf berkomunikasi dengan sel oksigen dan glukosa ke otak lebih baik. (5).
saraf yang lain. Sistem vestibular diaktivasi untuk keseimban-
Menurut Rafey (Rachmah, 2009), lati- gan yang lebih baik, sehingga memungkinkan
han sik dapat meningkatkan perhatian dan siswa untuk membaca dengan lebih baik. (6)
motivasi, melalui peningkatan kadar dopamin Gerakan menyilang garis tengah tubuh dapat
dan norepinefrin, membuat suasana hati le- mengintegrasikan dan membuat otak lebih fo-
bih positif, kecemasan lebih rendah, dan rasa kus. (7). Latihan sik mengaktifkan substansi
percaya diri lebih tinggi. Selain itu efek lati- kimia otak yang mengurangi stres dan me-
han sik adalah meningkatkan aktivitas neu- ningkatkan rasa percaya diri. (8). Latihan sik
rotransmiter, memperbaiki aliran darah, dan membantu memantapkan informasi baru.
merangsang faktor pertumbuhan otak (brain Pada individu yang tidak aktif, hal yang
growth factor). Dengan demikian latihan sik terjadi adalah sebaliknya. Keadaan tidak aktif,
itu mempersiapkan sel-sel saraf untuk terhu- seperti hanya duduk di kursi akan mengham-
bung lebih mudah dan lebih kuat. Latihan - bat proses belajar. Saat seseorang duduk di
sik dapat meningkatkan aliran darah ke otak kursi lebih dari 17 menit, darah mulai men-
sehingga pembuluh darah terangsang dan ak- gumpul di otot hamstring dan otot betis, men-
ses otak untuk mendapatkan energi serta ok- gambil oksigen dan glukosa yang dibutuhkan
sigen meningkat. Meningkatnya aliran darah otak. Melantonin menurun karena otak men-
ke otak secara khusus menyebabkan stimulasi gira individu dalam keadaan istirahat. Pembe-
terhadap gyrus dentata, suatu area di otak yang lajar menjadi lesu, mengantuk, dan kesulitan
membantu pembentukan memori. Di samping untuk memusatkan perhatian.
itu, peningkatan serotonin, dopamin, BDNF Pengajaran pendidikan jasmani dan ha-
yang disebabkan oleh latihan sik akan mem- sil-hasil psikologis yang didapat menurut Om-
perkuat ikatan antar sel saraf. BDNF bertang- mundsen dan Bar-Eli (1999) tidak mempunyai
gung jawab atas pembentukan dan daya tahan hubungan yang langsung. Hubungan kedu-
saraf terhadap kerusakan dan stres. BDNF ba- anya dapat dijelaskan melalui Teori Kognitif
nyak ditemukan di hipokampus, suatu area di Sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura
otak yang secara langsung terlibat dalam pro- (2002). Teori ini menjelaskan arti dari penga-
ses belajar. laman dan keikut-sertaan siswa-siswa dalam
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani di mata pelajaran penjas. Pendekatan Kognitif So-
bawah asuhan guru penjas, menyediakan ke- sial ini menekankan pada persepsi dan kognisi
sempatan kepada para siswa untuk beraktivi- siswa dalam pelajaran penjas dan pengaruh
tas sik. Karena mata pelajaran penjas hanya dari faktor-faktor situasional serta kontekstual
diadakan sekali dalam seminggu (2x 35 me- yang menyertainya. Riset kognitif sosial men-
nit), sedangkan aktivitas sik yang diperlukan genai pembelajaran dan motivasi menunjuk-
adalah minimal 30 menit setiap hari, maka kan dengan jelas bahwa pemikiran atau kogni-
guru penjas harus dapat memotivasi siswa- si siswa pada gilirannya akan mempengaruhi
nya untuk tetap beraktivitas sik pada hari perasaan, perilaku motivasional, dan pengu-
lain di luar penjas. Aktivitas sik ini menurut asaan ketrampilan dalam penjas dari siswa (
Blaydes (2001) mempunyai beberapa man- Lee et al., 1992). Beberapa bukti menunjukkan
faat, yaitu: (1) Gerakan motorik kasar yang bahwa bila para siswa diberi suasana interaksi
dilakukan berulang-ulang dapat memperkuat yang baik dan dinamis, antara siswa dengan
200 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia (2011) 2: 102-105

siswa, siswa dengan guru, maka kemajuan kan efek psikologis dari penjas pada akibat
dalam aktivitas sik akan menimbulkan hasil- dari interaksi sosial antara siswa dengan siswa,
hasil psikologis. Menurut Weiss dan Duncan dan siswa dengan guru, saat mereka bermain
(1992), partisipasi siswa dalam games dan atau ikut serta dalam permainan/game, atau
olahraga mempunyai pengaruh bagi perkem- olahraga.
bangan hubungan dengan teman sebaya dan Setelah mengetahui betapa penting dan
rasa harga diri (self esteem). Hubungan teman bermanfaatnya pendidikan jasmani, perasaan
sebaya dan self esteem merupakan bagian dari rendah diri tidak perlu dirasakan lagi oleh para
kemampuan-kemampuan psikososial. guru penjas. Guru-guru penjas di samping
Penelitian Uhamisastra dan Yudiana meningkatkan ketrampilannya dalam pengu-
(2003) menghasilkan konklusi bahwa penjas asaan materi penjas, juga dapat membangun
dengan materi khusus yaitu ketrampilan olah- suasana yang menyenangkan dalam pembe-
raga tertutup dan ketrampilan olahraga terbu- lajaran penjas. Guru-guru penjas dapat men-
ka efektif untuk mengembangkan kecerdasan gajar dengan penuh percaya diri, karena yang
emosi siswa SD. Penelitian lain yang dilakukan dilakukannya bukan merupakan sekedar me-
Rustiana dkk (2009) juga melaporkan tentang kanisme pertahanan ego untuk meringankan
pengaruh Pendidikan Jasmani Harmoni, kom- rasa kecewa akibat dianggap kurang penting.
binasi dari ketrampilan gerak dasar, permai-
nan (games), dan tarian masal (Tari Saman), DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. 2002. Social cognitive theory in cultural con-
dalam mengembangkan kecerdasan emosi sis- text. Journal of Applied Psychology: An International
wa Sekolah Dasar. review, 51, 269-290
Bagaimana siswa mengetahui dirinya Blaydes, J. 2001. A case for daily quality physical education.
sendiri, apa yang anak lain pikirkan tentang www.actionbasedlearning.com, accessed March
2008
dirinya, bagaimana seharusnya dia berperila- Dwyer, T., Sallis, J.F.,Blizzard, L., Lazarus, N., & Dean, K.
ku di dalam kelompok, dan bagaimana menye- 2001. Relation of Academic Performance to Physi-
suaikan diri dengan situasi yang berbeda-beda cal Activity and Fitness in Children. Pediatric Exer-
merupakan bagian penting dari diri (self), yang cise Science, 13: 225-237
Lee, A.M., Landin, D.K.,& Carrter, J.A. 1992. Students’
dapat dikembangkan melalui pendidikan jas- thoughts during tennis instruction. Journal in
mani. Tujuan-tujuan ini disesuaikan dengan Teaching Physical Education 11, 256-267
serangkaian target, yaitu kebugaran dan per- Lutan, R. 2004. Pembaruan Pendidikan Jasmani di Indonesia.
kembangan motorik. Selama latihan kebuga- Jakarta: Penerbit Ditjen Olahraga
Ommundsen, Y., & Bar-Eli, M. 1999. Psychological Out-
ran dan ketrampilan dalam kelompok, para comes in Physical Education. In Y.V. Auweele, et
siswa merasakan keberhasilan maupun ke- al. (Eds.). Psychology for Physical Educators. USA:
gagalan, kemudian mereka mencoba mencari Human Kinetics
penjelasan tentang hal tersebut, mengapa dia Podulka, D.P., James, M., & Womak, C.J. 2006. Effect of
Physical Education and Activity Levels on Aca-
gagal dan anak lain berhasil, dan sebaliknya. demic Achievement in Children. Medical Science
Masing-masing siswa mengevaluasi kemam- Sport Exercise. 38: 1515-1519
puan mereka, kecakapan mereka, dan juga Rachmah, L.A. 2009. Pendidikan Jasmani dan Prestasi
kemajuan-kemajuan yang mereka rasakan. Akademik: Tinjauan Neurosains. Jurnal Pendidikan
Jasmani Indonesia. 6 (1): 65-74
Mereka mencatat evaluasi dan pendapat dari Rahayu, T. 2003. Mendidik Melalui Aktivitas Jasmani. Pi-
orang-orang yang penting misalnya guru atau dato Dies Natalis XXXVIII UNNES, Semarang, Ma-
mungkin orangtua mereka. Kemajuan dalam ret
ketrampilan sosio-emosional merupakan peru- Rustiana, E.R. 2009. Harmony Physical Education: its inu-
ence on primary school students’ emotional intelli-
bahan pada aspek kepribadian dalam Triadik gence. Paper. Presented in 26th ACHPERD Interna-
Alasan Perilaku. Menurut Bandura (1986) Ke- tional Conference, Brisbane, Australia, July
pribadian, perilaku, dan lingkungan itu saling Trust, S.G. 2007. Active Education: Physical Education, Physi-
berpengaruh. cal Activity, and Academic Performance. Active Liv-
ing Research. A National Program of Robert Wood
Johnson Foundation.www.activelivingresearch.
SIMPULAN org.
Pendekatan Neurosains menekankan Uhamisastra & Yudiana, Y. 2003. The Contribution of
efek psikologis dari penjas pada gerakan atau Physical Education and Some Sort Skills on Emo-
tional Intelligence of Elementary School Students.
aktivitas sik yang kemudian menimbulkan Paper. International Conference on Sport Science
hubungan-hubungan sinaptik antar sel-sel sa- and Physical Education Profession. Bandung.
raf, sedangkan teori kognitif sosial menekan- March

Anda mungkin juga menyukai