Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AGAMA ISLAM II

PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE DALAM


PANDANGAN ISLAM

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam II

Disusun Oleh:
Kelompok A IKM C 2017

1. Nafiah Farisan Nuha 101611133039


2. Randa Arnika M 101711133172
3. Herlambang Yahya Y 101711133173
4. Aldea Karinta 101711133177
5. Erlian Indah M 101711133189
6. Kholifah Firsayanti Juwono 101711133194
7. Prawita Hapsari 101711133196
8. Maulida Rahmawati 101711133199
9. Nadhifa Bin Sef 101711133203
10. Resawati Intan Savitri 101711133210
11. Nisrina Auliyah Laras K 101711133218
12. Widya Hapsari M 101711133227
13. Nadea Alda Nariswari 101711133228
14. Indah Helmadi 101711133230

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2019

i
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Definisi Penyehatan lingkungan .................................................. 3
2.1.1 Dalil Mengenai Penyehatan Lingkungan ............................ 4
2.2 Tujuan Penyehatan Lingkungan ................................................... 6
2.3 Manfaat Penyehatan Lingkungan Dalam Pandangan Islam......... 8
2.4 Contoh Impelementasi Penyehatan Lingkungan ........................... 9
2.5 Definisi Personal hygiene ........................................................... 11
2.5.1 Dalil Mengenai Personal Hygiene ..................................... 12
2.6 Tujuan Personal hygiene ............................................................ 14
2.7 Manfaat Personal hygiene .......................................................... 16
2.8 Contoh Implementasi Personal hygiene ..................................... 18
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 18
3.2 Saran ............................................................................................ 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam memiliki konsep yang benar-benar jelas mengenai
pentingnya penyehatan lingkungan dan personal hygiene. Menurut pandangan
Islam mengenai lingkungan ini ternyata sebagian sudah diangkat dan telah
menjadi prinsip ekologi yang dikembangkan oleh banyak para ilmuwan
lingkungan. Banyak sekali upaya penyehatan lingkungan yang telah di terapkan
baik melalui penyadaran kepada masyarakat, upaya pembuatan peraturan,
kesepakatan nasional dan internasional, undang-undang, pemanfaatan sains dan
teknologi serta program-program kesehatan juga telah banyak yang dilakukan.

Pandangan Islam tentang lingkungan bersifat holistik dan saling berkaitan


dengan Allah serta makhluk hidup seperti contohnya manusia. Dalam Islam,
manusia sebagai makhluk dan hamba Allah, sekaligus sebagai wakil atau khalifah
Tuhan di muka bumi (Q.S. Al-An’am: 165). Manusia memiliki tugas agar dapat
mengabdi, menghamba (beribadah) kepada Sang Pencipta (Al-Kholik).
WHO pada tahun 1984 menyatakan bahwa aspek agama atau spiritual adalah
salah satu unsur dari pengertian kesehatan secara utuh. Bila sebelumnya pada
tahun 1947 WHO menjelaskan dan membatasi sehat hanya dari 3 unsur saja, yaitu
sehat dalam fisik (organobiologik), sehat dalam mental (psikologik atau
psikiatrik) dan sehat dalam sosial, maka sejak 1984 batasan tersebut ditambah
dengan aspek agama (spiritual).

Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk


mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis ( Alimul. 2006).
Islam memandang kesehatan merupakan faktor yang sangat penting bagi manusia,
Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang Islam yang kuat lebih baik dan lebih
disenangi di mata Allah daripada orang mukmin yang lemah seperti diungkapkan
dalam Hadis Riwayat Muslim. Senada dengan hadis ini, ada pepatah Arab yang
menyatakan “Akal yang sehat terdapat dalam jiwa yang sehat”.

1
Makna kesehatan menurut ajaran Islam adalah kesehatan dalam diri
manusia yang meliputi sehat jasmani dan rohani atau lahir dan batin. Orang yang
sehat secara jasmani dan rohani adalah orang berperilaku yang lebih baik sehingga
melahirkan amal soleh.

Kebersihan dalam pandangan Islam sangat erat hubungannya dengan


kesehatan lingkungan. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat
adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan
sosial sehingga, mampu menjadi umat pilihan dan khalifah Allah untuk
memakmurkan bumi.

1.2 Rumusan Masalah

Pada pembahasan makalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :


1. Apa definisi penyehatan lingkungan?
2. Apa tujuan penyehatan lingkungan?
3. Bagaimana manfaat penyehatan lingkungan dalam pandangan islam?
4. Apa contoh impelementasi penyehatan lingkungan?
5. Apa definisi dari personal hygiene?
6. Apa tujuan personal hygiene?
7. Bagaimana manfaat personal hygiene?
8. Apa contoh implementasi dari personal hygiene?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi penyehatan lingkungan
2. Untuk mengetahui tujuan penyehatan lingkungan
3. Untuk mengetahui manfaat penyehatan lingkungan dalam pandangan
islam
4. Untuk mengetahui contoh impelementasi penyehatan lingkungan
5. Untuk mengetahui definisi dari personal hygiene
6. Untuk mengetahui tujuan personal hygiene
7. Untuk mengetahui manfaat personal hygiene
8. Untuk mengetahui contoh implementasi dari personal hygiene

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Penyehatan Lingkungan
Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dijelaskan
bahwa pengertian sehat adalah “keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis”. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan agar kelangsungan hidup dapat berjalan
lebih baik.
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang memengaruhi suatu
organisme. Faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotic factor) atau
variabel-variabel yang tidak hidup (abiotic factor)
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup menyebutkan pengertian lingkungan adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Pasal 1 ayat 1). Manusia di
bumi tentunya memiliki kewajiban memelihara lingkungan disekitarnya agar
dapat hidup sehat, baik dirinya maupun lingkungannya.
Jadi kesehatan lingkungan adalah suatu keadaan dimana adanya
keseimbangan antara manusia dan lingkungannya sehingga manusia dapat
hidup dengan sehat dan sejahtera. Menurut World Health Organisation
(WHO) kesehatan lingkungan adalah “ Those aspects of human health and
disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the
theory and practice of assessing and controlling factors in the environment
that can potentially affect health”. Atau bila disimpulkan “Suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.” Sedangkan menurut HAKLI
(Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan
adalah “Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”

3
Kesehatan lingkungan menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut P. Halton Purdon Kesehatan Lingkungan adalah sisi dari
beberapa dasar kesehatan untuk masyarakat modern, kesehatan
lingkungan yaitu faktor kesehatan orang-orang yang meliputi seluruh
faktor kesehatan manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
Maksudnya adalah untuk menjaga serta menambah derajat kesehatan
orang-orang pada tingkat yang setinggi-tingginya dengan jalan
memodifikasi factor social, factor fisik lingkungan, beberapa karakter
serta tingkah laku lingkungan yang bisa mempunyai pengaruh pada
kesehatan.
b. Menurut Umar Fahmi Achmadi Kesehatan Lingkungan yaitu
pengetahuan dan seni dalam meraih keseimbangan lingkungan dan
manusia, pengetahuan serta seni dalam pengelolaan lingkungan hingga
diraih keadaan yang bersih, sehat, aman dan nyaman serta terlepas dari
masalah penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai satu
pengetahuan, seni dan tehnologi. Menurut Umar Fahmi Achmadi
(1991), Kesehatan Lingkungan merupakan pengetahuan yang
mendalami keterikatan pada kwalitas lingkungan dengan kondisi
kesehatan suatu masyarakat.
Sehingga dari pemahaman tentang kesehatan lingkungan itu, dapat
disimpulkan bahwa pengertian penyehatan lingkungan adalah upaya-upaya
atau tindakan perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang
diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia
yang mana tercapainya kualitas hidup yang sehat dan layak.
2.1.1 Dalil tentang Penyehatan Lingkungan
1.

Artinya :

“Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda :

4
“Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi
mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong
langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan
sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR.Muslim)”
2.

Artinya : Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari
Rasulullah saw. : “Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang
menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai
kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”
3. Az-Zukhruf ayat 32

Artinya: “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami


telah menentukan habitat dan profesi seluruh spesies. Kami
rekacipta hukum daur energi dalam ekosistem yakni ada
komponen ekosistem yang menjadi produsen, konsumen dan
energi. Rahmat Tuhanmu sungguh prima tiada tara.”
4. Al-Anbiya ayat 30

Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui


bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang

5
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?”
5. Al-Mulk ayat 3

Artinya: “Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu


sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha
Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang. Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang.”

6. Ar-Rum ayat 41

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).”
2.2 Tujuan Penyehatan Lingkungan
QS. Al-Baqarah : 222
َ ‫سـَٔلُونَكََ َعَنَ َٱ ْل َمحيضََۖ َقُ َْل َ ُه ََو َأَذًى َفَٱ ْعتَزلُواَ َٱلن‬
ََ‫سا ٓ ََء َفى َٱ ْل َمحيضََۖ َ َو ََل َت َ ْق َربُو ُهنَ َ َحتى‬ ْ َ‫َوي‬
‫ٱّللَُۚ إِن ٱّلله ي ُِحب ٱلت َّٰوبِينه هوي ُِحب ْٱل ُمت ه ه‬
‫ط ِه ِرينه‬ َ َ‫ْثَأ َ َم َر ُك َُم‬ َْ ‫يَ ْط ُه ْرنََََۖفَإذَاَت َ َطه ْرنَََفَأْتُو ُهنََم‬
َُ ‫نَ َحي‬
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu
adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebum mereka
suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Dari dalil di atas data disimpulkan bahwa sesungguhnya tujuan umum
dari penyehatan lingkungan adalah mensucikan diri. Diri yang suci akan

6
mendukung proses ibadah dan menjalankan rutinitas sebagai hamba Allah
sehingga senantiasa mendapatkan kebahagiaan hidup.
Hidup bersih dan sehat merupakan salah satu cara untuk menjaga
kesehatan. Sebagaimana kesehatan merupakan nikmat Allah yang senantiasa
harus kita syukuri, sebab dengan kesehatan kita dapat menikmati kebahagiaan
hidup yaitu melakukan rutinitas dan beribadah dengan baik. Karena itu
kebersihan dianggap sebagai salah satu bukti keimanan, sebagaimana sabda
Rasulullah saw: Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu dengan tiga hal
terkutuk, yaitu buang hajat pada sumber air, tempat berlalunya manusia dan
pada tempat berteduh” (HR. Abū Dāwud).
Arif Sumantri dalam bukunya yang berjudul “Kesehatan Lingkungan”
memaparkan bahwa ilmu kesehatan lingkungan memiliki misi yaitu
meningkatkan kemampuan manusia untuk hidup serasi dengan lingkungannya
dan mewujudkan hak asasinya untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
yang memiliki kesalehan sosial dan kesalehan lingkungan, memengaruhi cara
interaksi manusia dengan lingkungannya sehingga dapat melindungi dan
meningkatkan kesehatan mereka ( Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 10) .
Kebersihan sangat diperhatikan dalam Islam baik secara fisik maupun
jiwa, baik secara tampak maupun tidak tampak. Dianjurkan pula agar
memelihara dan menjaga sekeliling lingkungan dari kotoran agar tetap bersih.
Dalam pandangan Yusuf al-Qardhawi ia menyebutkan bahwa perhatian al-
sunnah al-nabawiyyah terhadap kebersihan muncul dikarenakan beberapa
sebab, yaitu:
1. Sesungguhnya kebersihan adalah sesuatu yang disukai Allah swt.
Sebagaiana dalam firmannya dalam Q.S al-Baqarah ayat 222.
2. Kebersihan adalah cara untuk menuju kepada kesehatan badan dan
kekuatan. Sebab hal itu merupakan bekal bagi tiap individu. Disamping
itu, badan adalah amanat bagi setiap muslim. Dia tidak boleh
menyianyiakan dan meremehkan manfaatnya, jangan sampai dia
membiarkan badannya diserang oleh penyakit.

7
3. Kebersihan itu adalah syarat untuk memperbaiki atau menampakkan diri
dengan penampilan yang indah yang dicintai oleh Allah swt dan Rasul-
Nya.
4. kebersihan dan penampilan yang baik merupakan salah satu penyebab
eratnya hubungan seseorang dengan orang lain. Ini karena orang sehat
dengan fitrahnya tidak menyukai sesuatu yang kotor dan tidak suka
melihat orang yang tidak bersih.

2.3 Manfaat Penyehatan Lingkungan Dalam Pandangan Islam


Kesehatan manusia sangatlah dipengaruhi oleh lingkungan.
Lingkungan yang bersih menjadikan diri kita selalu sehat dan terhindar dari
segala macam penyakit. Keberadaan alam beserta isinya merupakan sebuah
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Secara keseluruhan saling
membutuhkan dan melengkapi. Kelangsungan makhluk hidup di dalamnya
tergantung bagaimana manusia tetap menjaga dan melestarikan lingkungan
sehingga menjadi lingkungan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan makhluk lainnya.
Tempat yang kotor akan menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena
itu, kita semua perlu memahami manfaat kebersihan. Terlebih anak-anak juga
perlu diajarkan untuk mencintai lingkungannya, dimulai dari hal-hal yang
kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menginjak tanaman
seenaknya, menanam tanaman, membersihkan kamar tidur secara teratur dan
masih banyak hal-hal kecil yang bisa diajarakn.
Kebersihan lingkungan memberikan manfaat bagi lingkungan terhadap
tempat, air, udara, dan sampah. Lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati,
terhindar dari berbagai macam penyakit, bebas polusi udara sehingga udara
menjadi bersih dan segar. Air yang bersih akan bermanfaat khususnya untuk
air minum, terbebas dari sampah yang bau, dan menjadikan lingkungan yang
hijau sehingga enak dipandang mata. Selain itu, kebersihan lingkungan dan
menjaga lingkungan dapat mencegah terjadinya bencana-bencana besar yang
disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

8
2.4 Contoh Impelementasi Penyehatan Lingkungan
1. Menanaman Pohon dan Penghijauan
Rasulullah SAW menjelaskan tentang pentingnya bercocok tanam
dan menanam pepohonan. Anjuran menanam pohon dan penghijauan
diungkapkan secara tegas dalam dalam hadits Rasulullah SAW, yang
berbunyi:

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda: tidaklah seorang muslim menanam


tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun
hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah.” (HR. al-
Bukhari dan Muslim dari Anas).
Seorang muslim dianjurkan untuk menanam pohon tidak lain untuk
kepentingan dan kemakmuran dirinya sendiri dan makhluk lainnya. Selain
itu Allah juga berfirman pada QS. Al-An’am (6):99

Artinya:“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami
keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari
mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan
yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah,
dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.”

9
Sedangkan bagi siapa saja yang berusaha merusak alam salah
satunya dengan menebang pohon akan dicelupkan kepalanya ke dalam
neraka. Ancaman keras tersebut merupakan ikhtiar untuk menjaga
kelestarian pohon karena keberadaan pepohonan sangat bermanfaat bagi
lingkungan. Kecuali jika penebangan dilakukan dengan pertimbangan atau
menanam pepohonan baru agar dapat menggantikan fungsi pohon yang
ditebang.
2. Menjaga Sumber Air
Air merupakan salah satu sumber alam yang sangat penting untuk
dijaga, karena air sebagai sumber kehidupan bagi manusia, hewan, dan
tumbuhan. Anjuran ini terdapat pada QS Al-Anbiya’(21):30 yang
berbunyi:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya


langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”
Manusia wajib menjaga dan melestarikan sumber-sumber air.
Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menjaga sumber-sumber
diantaranya adalah dengan tidak menggunakan air secara berlebihan,
mendaur ulang barang bekas, membuang sampah pada tempatnya, serta
tidak membuang limbah pabrik atau bahan kimia sembarangan.

3. Menghindari Kerusakan dan Menjaga Keseimbangan Alam


Allah menciptakan segala sesuatu termasuk alam ini dengan perhitungan
tertentu. Seperti dalam firman Nya dalam QS. Al-Mulk (67):3

10
Artinya : “Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang. Adakah kamu lihat
sesuatua yang tidak seimbang.”
Manusia diperintahkan untuk menghindari kerusakan dan menjaga
keseimbangan alam. Keseimbangan yang diciptakan Allah SWT dalam
suatu lingkungan hidup akan terus berlangsung dan akan terganggu jika
terjadi suatu keadaan luar biasa, seperti gempa, banjir, dan tanah longsor.

2.5 Definisi Personal hygiene


Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Tarwoto & Wartonah, 2010).

Personal hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan,
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Dermawan & Rusdi, 2013).

Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara


kesehatan yang sangat penting untuk diperhatikan. Pemeliharaan personal
hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan.
Hal tersebut menjadi penting karena personal hygiene yang baik akan
meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme yang pada
akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit (Potter, 2005).

Dalam melakukan perawatan personal hygiene pada diri seseorang


dilakukan dengan cara merawat fungsi-fungsi tertentu seperti mandi dan
kebersihan tubuh secara umum. Kebersihan diri merupakan langkah awal
mewujudkan kesehatan diri. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan risiko
seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit terutama
penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang tidak baik. Pada

11
keadaan personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh
terserang berbagai penyakit seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit
mulut dan penyakit saluran cerna (Listautin, 2012).

Jadi dapat disimpulkan, personal hygiene adalah suatu tindakan


memelihara kebersihan dan kesehatan diri yang bertujuan mencegah
seseorang terkena penyakit yang berhubungan dengan personal hygiene yang
tidak baik.

2.5.1 Dalil Personal hygiene

Kebersihan merupakan hal yang disukai Allah. Allah berfirman:


“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-
orang yang menyucikan diri”. (Q.S. al-Baqarah: 222). Allah juga memuji ahli
masjid Quba dan kecintaan mereka terhadap kebersihan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid Quba), sejak
hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di
dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah
menyukai orang-orang yang bersih.” (Q.S. al-Tawbah: 108).

Allah juga memerintahkan umat Islam untuk membersihkan diri sebelum


melakukan sholat dengan cara berwudhu seperti yang sudah dijelaskan dalam
Al Qur’an Surat Al-Maidah ayat 6,: “Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakitatau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur” (QS.Al-Maidah/5:6).

Dari ayat di atas dapat dilihat bahwa untuk besuci dapat dilakukan
dengan wudlu (untuk menghilangkan hadas kecil), mandi (untuk

12
menghilangkan hadas besar), bertayamum (bila tidak dijumpai air). Personal
hygiene yang juga sering diajarkan Rasululah adalah menggosok gigi. Dalam
banyak hadist shahih disebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang
menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi untuk
menjaga kesehatan mulutnya. Diriwayatkan Abu Hurairah r.a. dia berkata
: Rasulullah saw bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka
sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak
shalat”. (HR Bukhari). Kemudian juga, “Bersiwak itu akan membuat mulut
bersih dan diridhoi oleh Allah.” (HR. An Nasa’i, Ahmad)

Kemudian personal hygiene yang dianjurkan adalah memotong kuku.


Meskipun kuku hanya merupakan bagian kecil anggota badan, akan tetapi
kuku sangat besar pengaruhnya bagi kesehatan. Kuku terutama kuku jari
tangan merupakan tempat yang baik bagi bibit-bibit penyakit. Hal ini
dikarenakan kuku selalu kontak dengan benda-benda di sekitar yang belum
tentu bersih. Memotong kuku merupakan perkata fitrah dari manusia yang
dinilai sangat baik. Hal ini dinyatakan dalam hadist Rasullulah SAW yang
bersumber dari Abu Hurairah Radhiallahu’anha bahwasanya Rasulullah
bersabda

ْ ‫ط َرةِ ِم ْن خ َْمس أ َ ْو خ َْمس ْال ِف‬


‫ط َرة‬ ْ ‫اْلب ِْط َونَتْف َو ِاِل ْس ِت ْحدَاد ْال ِختَان ْال ِف‬
ِ ْ ‫َوت َ ْق ِليم‬

‫ار‬ ْ َ ‫ب َو َقص ْاْل‬


ِ َ‫ظف‬ ِ ‫ار‬
ِ ‫ش‬َّ ‫ال‬

“ Ada 5 perkara fitrah manusia yaitu: melakukan khitan, memotong kumis,


mencukup bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku”
(HR. Imam Bukhari dan Muslim).

Khitan juga sangat danjurkan dalam islam. Hukum khitan untuk laki-laki
dalam fikih Islam adalah wajib. khitan sebaiknya dilakukan sebelum balig
atau sebelum umur 10 tahun. beriut ini adalah dalil-dalil atas wajibnya khitan
bagi laki-laki , diantaranya :

13
1. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan orang yang masuk

islam untuk berkhitan . Dan asal perintah adalah wajib . Beliau bersabda :

ْ ‫ش ْع َر ْالك ْف ِر َو‬
‫اختَتِ ْن‬ َ ‫ع ْن َك‬ ِ ‫أ َ ْل‬
َ ‫ق‬
Artinya : Hilangkan darimu rambut kekafiran ( yang menjadi alamat
orang kafir ) dan berkhitanlah . ( HR. Abu Dawud , dan dihasankan oleh
Syeikh Al-Albany )
2. Khitan membedakan antara orang islam dengan orang kafir
3. Khitan adalah memotong sebagian tubuh , sedangkan memotong sebagian
tubuh adalah haram , dan sesuatu yang haram tidak diperbolehkan kecuali
dengan sesuatu yang wajib
4. Khitan bagi laki-laki berkaitan dengan syarat diantara syarat-syarat shalat
yaitu thaharah ( bersuci)

2.6 Tujuan Personal hygiene


1. Untuk memenuhi prasyarat dalam pelaksaan Ibadah, misalnya sholat.
Seperti yang sudah diketahui secara luas bahwa pelaksanaan sholat
yang sah memerlukan berbagai kondisi yang berkaitan dengan kebersihan
diri, misalnya badan dan pakaian yang digunakan harus suci; bebas dari
najis maupun hadast. Mengenai cara membersihkannya pun memiliki cara
dan tekniknya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah beberapa hadist
yang berkaitan dengan personal hygiene:
"Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci."(HR. Muslim dan
selainnya). Dan sabda Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Allah tidak
akan menerima shalat orang yang berhadats hingga dia berwudlu."
(Muttafaqun 'alaih)
Allah mengharamkan makan najis:

ْ ‫طا ِع ٍم يه‬
‫طعه ُمهُ إَِل أ ه ْن يه ُكونه هم ْيتهةً أه ْو ده ًما هم ْسفُو ًحا أ ه ْو‬ ‫ي إِلهي ُم هحر ًما هعلهى ه‬ ِ ُ ‫{قُ ْل هَل أ ه ِجد ُ فِي هما أ‬
‫وح ه‬
]145 :‫يرفهإِنهُ ِرجْ س} [األنعام‬ ٍ ‫لهحْ هم ِخ ْن ِز‬
Artinya: Katakanlah "Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak

14
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang
mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor”. [Al-
An’am:145]
2. Untuk mendapatkan pahala karena telah melaksanakan kewajiban maupun
sunnah.
Dari Aisyah r.a, Rosululloh SAW bersabda : Islam itu agama yang
bersih, maka hendaknya kamu menjadi orang yang bersih, sesungguhnya
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R.Tobroni)
a. Mengenai kebersihan pakaian

"Dan pakaianmu, maka sucikanlah." (Al-Muddatstsir:4)


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: "Bersucilah dari kencing, sebab kebanyakan adzab kubur


disebabkan olehnya."
b. Kebersihan Badan
Bersihkanlah badan maka Allah akan membersihkan kamu. Maka
sesungguhnya tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam
keadaan bersih/suci kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya,
malaikat yang tidak ada henti-hentinya mendoa. Ya Allah ampunilah,
abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci/bersih. (HR
Thabrani, Ibnu Hibban).
c. Kebersihan sebelum tidur
Tidak ada seorang Muslim yang tidur dalam keadaan suci/bersih
kemudian ia bangun (shalat malam) memohon kepada. Allah akan
kebaikan di dunia dan di akhirat. kecuali Allah memberikannya kepada
orang tersebut (HR Abu Dawud). Nabi mewariskan doa untuk selalu
bersih Ya Allah bersihkanlah aku dengan salju dan embun dan dengan
air yang sejuk (HR Muslim).

Allah mencintai orang-orang yang bersih:

15
]108 :‫طه ُروا هوَّللاُ ي ُِحب ْال ُمط ِه ِرين} [التوبة‬
‫{فِي ِه ِر هجا ٌل ي ُِحبونه أ ه ْن يهت ه ه‬
Artinya: “Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang suka
membersihkan diri.dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bersih.” [At-Taubah:108]
3. Untuk mendapatkan berbagai hal positif
Misalnya kesehatan dan penampilan yang baik. Berbagai ayat dan
hadist yang berkaitan dengan kebersihan, meskipun beberapa berkaitan
dengan pelaksanaan Ibadah namun sudah tidak dapat dipungkiri
memberikan dampak postif bagi kesehatan dan penampilan. Salah satu
contohnya adalah hadist berikut:
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andai aku
tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka
bersiwak (gosok gigi)”
Dalam hadist di atas diketahui bahwa bersiwak (menyikat gigi)
merupakan hal yang disunnahkan. Dalam faktanya menggosok gigi jelas
menjaga kesehatan gigi serta meningkatkan penampilan.

2.7 Manfaat Personal hygiene


1. Untuk memenuhi prasyarat dalam pelaksaan Ibadah, misalnya sholat.
Seperti yang sudah diketahui secara luas bahwa pelaksanaan sholat
yang sah memerlukan berbagai kondisi yang berkaitan dengan kebersihan
diri, misalnya badan dan pakaian yang digunakan harus suci; bebas dari
najis maupun hadast. Mengenai cara membersihkannya pun memiliki cara
dan tekniknya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah beberapa hadist
yang berkaitan dengan personal hygiene:
"Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci."(HR. Muslim dan
selainnya). Dan sabda Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Allah tidak
akan menerima shalat orang yang berhadats hingga dia berwudlu."
(Muttafaqun 'alaih)
2. Untuk mendapatkan pahala karena telah melaksanakan kewajiban maupun
sunnah.

16
Dari Aisyah r.a, Rosululloh SAW bersabda : Islam itu agama yang
bersih, maka hendaknya kamu menjadi orang yang bersih, sesungguhnya
tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih (H.R.Tobroni)
a. Mengenai kebersihan pakaian

"Dan pakaianmu, maka sucikanlah." (Al-Muddatstsir:4)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: "Bersucilah dari kencing, sebab kebanyakan adzab kubur


disebabkan olehnya."
b. Kebersihan Badan
Bersihkanlah badan maka Allah akan membersihkan kamu.
Maka sesungguhnya tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam
keadaan bersih/suci kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya,
malaikat yang tidak ada henti-hentinya mendoa. Ya Allah ampunilah,
abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci/bersih.
(HR Thabrani, Ibnu Hibban).
c. Kebersihan sebelum tidur
Tidak ada seorang Muslim yang tidur dalam keadaan suci/bersih
kemudian ia bangun (shalat malam) memohon kepada. Allah akan
kebaikan di dunia dan di akhirat. kecuali Allah memberikannya kepada
orang tersebut (HR Abu Dawud). Nabi mewariskan doa untuk selalu
bersih Ya Allah bersihkanlah aku dengan salju dan embun dan dengan
air yang sejuk (HR Muslim).
Allah mencintai orang-orang yang bersih:

]108 :‫طه ُروا هوَّللاُ ي ُِحب ْال ُمط ِه ِرين} [التوبة‬


‫{ ِفي ِه ِر هجا ٌل ي ُِحبونه أ ه ْن هيته ه‬
Artinya: “Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang suka
membersihkan diri.dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bersih.” [At-Taubah:108]

17
3. Untuk mendapatkan berbagai hal positif
Misalnya kesehatan dan penampilan yang baik. Berbagai ayat dan
hadist yang berkaitan dengan kebersihan, meskipun beberapa berkaitan
dengan pelaksanaan Ibadah namun sudah tidak dapat dipungkiri
memberikan dampak postif bagi kesehatan dan penampilan. Salah satu
contohnya adalah hadist berikut:
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Andai aku
tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka
bersiwak (gosok gigi)”
Dalam hadist di atas diketahui bahwa bersiwak (menyikat gigi)
merupakan hal yang disunnahkan. Dalam faktanya menggosok gigi jelas
menjaga kesehatan gigi serta meningkatkan penampilan.

2.8 Contoh Implementasi Personal hygiene


1. Kewajiban menjaga kesucian lahir dan batin diri.

‫علهى الت ْق هوى ِم ْن أهو ِل هي ْو ٍم أ ه هحق أهن تهقُ ه‬


‫وم ِفي ِه ِفي ِه ِر هجا ٌل‬ ‫َله تهقُ ْم ِفي ِه أ ه هبدًا ل همس ِْجدٌ أ ُ ِس ه‬
‫س ه‬
‫طه ُرواْ هوَّللاُ ي ُِحب ْال ُمط ِه ِرينه‬
‫ي ُِحبونه أهن يهت ه ه‬
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (masjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.
Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, dan
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”(QS. At-
Taubah: 108)
Memelihara kebersihan diri, pakaian, rumah dan lingkungannya.
Beberapa usaha dapat dilakukan antara lain seperti dengan mandi 2x/hari,
cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan buang air besar pada
tempatnya.
َ‫َوأَيْديَ ُك ْم َإلَى َا ْل َم َرافق‬ ُ ‫يَا َأَيُّ َها َالذينَ َآ َمنُوا َإذَا َقُ ْمت ُ ْم َإلَى َالص ََلة َفَا ْغسلُوا‬
َ ‫َو ُجو َه ُك ْم‬
َ ‫َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم َإلَى َا ْل َك ْعبَيْن‬
َ ‫َوإ ْن َ ُك ْنت ُ ْم َ ُجنُبًا َفَاطه ُروا‬
َ‫َوإ ْن َ ُك ْنت ُ ْم‬ ََ ‫س ُحوا َب ُر ُءوس ُك ْم‬
َ ‫ام‬
ْ ‫َو‬
َ‫سا َءَفَلَ ْمَتَجدُواَ َما ًء‬ ْ ‫سفَ ٍرَأ َ ْوَ َجا َءَأ َ َحدٌَم ْن ُك ْمَمنَ َا ْلغَائطَأ َ ْو ََل َم‬
َ ‫ست ُ ُمَالن‬ َ َ‫َم ْرضَىَأ َ ْو‬
َ َ‫علَى‬
َ ََ‫َوأَيْدي ُك ْم َم ْنهَُ َماَيُريدََُّللاَُليَجْ عَل‬
َ‫علَ ْي ُك ْم َم ْن‬ َ ‫جوه ُك ْم‬
َُ ‫س ُحواَب ُو‬ ْ َ‫صعيدًاَ َطيبًاَف‬
َ ‫ام‬ َ َ‫فَتَيَم ُموا‬
ْ َ ‫علَ ْي ُك ْمَلَ َعل ُك ْمَت‬
َ)6(َ َ‫شك ُُرون‬ َ ‫َولَك ْنَيُريدَُليُ َطه َر ُك ْم‬
َ َُ‫َوليُتمَن ْع َمتَه‬ َ ٍ‫َح َرج‬

18
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan
salat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku,
dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua
mata kaki; dan jika kalian junub, maka mandilah; dan jika kalian sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kalian tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah muka kalian
dan tangan kalian dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan
kalian, tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian bersyukur.” (Q.S Al- Maidah: 6)
2. Menjaga kebersihan kulit tubuh.
Selalu membersihkan permukaan kulit (wudhu) terutama sebelum
menunaikan ibadah shalat agar tubuh kita senantiasa dalam keadaan bersih
dan suci.
3. Mandi dengan baik dan benar.
Mandi secara teratur 2 kali sehari (diutamakan memakai sabun atau
antiseptic pembunuh kuman dan bakteri) agar kotoran dan kuman penyakit
yang menempel pada tubuh bisa terangkat, sehinggatubuh dapat terhindar
dari ancaman penyakit yang disesabkan karena tubuh yang kotor dan tidak
terawat.
‫هوثِ هيا هبكه فه ه‬
‫ط ِه ْر‬
dan pakaianmu bersihkanlah, (QS. Al-Muddatstsir : 4)
4. Menjaga kebersihan dan kesucian pakaian.
Mencuci dan mengerinkan dengan baik pakaian setiap selesai
dipakai agar tidak menjadi sarang berkembangnya bibit-bibit kuman dan
jamur yang dapat membahayakan diri pemakainya.
‫ط ِن اِنهُ له ُك ْم ه‬
‫عد ٌُّو م ِب ْي ٌن ـ‬ ‫ت الش ْي ه‬ ُ ‫ط ِيبًا هو َله ت هت ِبعُ ْوا ُخ‬
ِ ‫ط هوا‬ ِ ‫اس ُكلُ ْوا ِمما ِفي ْاَله ْر‬
‫ض هحلهالً ه‬ ُ ‫هيآ اهي هها الن‬
‫البقرة‬
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu." (Q.S. al-Baqarah: 168).

19
5. Memakan makanan yang sehat, baik dan halal.
Ayat di atas merupakan anjuran Allah swt. kepada manusia agar
senantiasa memilih makanan yang halal dan baik di dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tidak mengikuti jejak syaitan yang hanya
mengikuti hawa nafsu belaka. Dengan demikian, segala macam makanan
dan minuman itu hukumnya mubah dan halal, kecuali apabila ada
keterangan yang mengharamkannya. Allah swt. telah memberi petunjuk
kepada kita agar memakan makanan yang halal dan baik. Kata halal dan
baik berkaitan erat dengan kesehatan manusia, karena bisa saja makanan
itu halal tetapi tidak baik untuk seseorang (kesehatannya) atau sebaliknya.

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyehatan lingkungan dan personal hygiene adalah hal yang sangat
penting dan berpengaruh pada kesehatan. Manusia dan lingkungan adalah
dua komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam ajaran
Islam diperintahkan untuk menjaga lingkungan sekitar dan diri sendiri
agar terjadi kehidupan yang harmonis dan selalu terjaga keseimbangannya.
Islam sudah memberikan pedoman dalam mengatur kesehatan pribadi dan
lingkungan secara komprehensif. Sehingga setiap manusia memiliki
kewajiban unuk menjaga kesehatan lingkungan hidup maupun kesehatan
pribadi sesuai dengan ajaran islam.

Dalam era modern, masalah kesehatan telah menjadi isu publik.


Adapun upaya mewujudkan perilaku sehat masyarakat dapat dilaksanakan
dengan adanya kebijakan peningkatan upaya kesehatan lingkungan
terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan
oleh masyarakat. Kebijakan dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat melalui upaya peningkatan pencegahan, penyembuhan
penyakit, dan pemulihan kesehatan serta menerapkan personal hygiene
diri masing-masing.

3.2 Saran
Sebagai muslim yang beriman, seharusnya dapat berperilaku sesuai
dengan Al-Qur’an sebagai pengelola dan penyelamat lingkungan serta
selalu memperhatikan personal higyene. Manusia harus memelihara
lingkungan dan tidak berbuat kerusakan yang dapat merugikan makhluk
hidup serta lingkungan. Hal tersebut dapat menciptakan kesejahteraan bagi
seluruh umat manusia.

21
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qahthani, Sa’id Ali bin Wahaf. 2008. Panduan Bersuci Bersih dan Suci Sesuai
Sunnah Rasulullah. Jakarta: Almahira.
Arif Sumantri. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010, h. 10
Badri, M. 2008. Higiene Perseorangan Santri Pondok Pesantren Wali Songo
Ngabar Ponorogo. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Volume
1 Nomor 2.
Calundu, Rasidin. 2018. Manajemen Kesehatan . Makkasar :cv sah media.
Hafidhuddin, Didin dan Bahagia. Konsep air, sanitasi dan kebersihan (WASH)
dalam perspektif Islam. https://mui-lplhsda.org/konsep-air-sanitasi-dan-
kebersihan-wash-dalam-perspektif-islam. (Online) diakses pada 15 Februari
2019
Harahap, Rabiah. 2015. Etika islam dalam mengelola lingkungan hidup. Sumatera
utara: UMSU
H Hakim. 2014. Pengaruh Pemahaman Hadis “Kebersihan adalah Sebagian dari
Iman” Terhadap Perilaku Kebersihan Lingkungan Pada Santri di Pondok
Pesantren Futuhiyyah Mranggen Dema.
http://eprints.walisongo.ac.id/3916/3/084211004_Bab2.pdf. Diakses pada
tanggal 15 Februari 2019
Nafisah, Mamluatun. 2017. AL-QURAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN
(Suatu Pendekatan Maqâsid al-Syarî’ah). Jakarta: Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Rahmasari, Bekti. 2017. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam
Perspektif. Hadist.jakarta.repository.uinjkt.ac.id. Jakarta: UIN
Trusty, Liza. 2012. Ajaran Islam dalam Aspek Kesehatan Lingkungan.
https://www.academia.edu/8370272/AJARAN_ISLAM_DALAM_ASPEK_
KESEHATAN_LINGKUNGAN?auto=download. Diakses pada 15 Februari
2019
Undang-Undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup

22

Anda mungkin juga menyukai