Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi indeks brink konsumsi rokok perhari :

Klasifikasi perokok berdasarkan IB:

Indeks Brinkman Klasifikasi

0 ‒ 199 Perokok ringan

200 ‒ 599 Perokok sedang

≥ 600 Perokok berat

(https://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Indeks_Brinkman)
Tabel 4.3 Karakteristik sampel penelitian berdasarkan rata-rata jumlah batang rokok yang
dihisap perhari.
Jumlah rokok yang Jumlah ( N) Persentase(%)
dihisap perhari(Jumlah )
<10 21 21,85 %
10-20 36 37,11 %
>20 40 41,24 %
Total 97 100 %

2. Populasi perokok masyarakat di Indonesia


a. Dilihat dari halaman resmi WHO, data yang dirujuk oleh Roy spesifiknya adalah
peta prevalensi perokok pada populasi laki-laki berusia 15 tahun di berbagai negara. Dalam peta
disebutkan bahwa informasi data akurat untuk tahun 2015.

Dalam peta tersebut WHO menyebut bahwa prevalensi perokok laki-laki di Indonesia pada tahun
2015 paling tinggi dengan angka mencapai 76,2 persen. Di peringkat kedua ada Yordania dengan
prevalensi perokok mencapai 70,2 persen lalu Kiribati dengan angka 63,9 persen.

Untuk prevalensi perokok wanita di usia 15 tahun negara Nauru menduduki peringkat paling atas
mencapai 52 persen, Kiribati 40,9 persen, lalu ketiga Serbia dengan angka 39,7 persen. Indonesia
termasuk berada di posisi bawah dengan angka prevalensi perokok wanita 3,6 persen.
b. Populasi merokok masyarakat Indonesia didunia

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA)


mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia yaitu sebanyak
hampir 90 juta. Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA Lenny Nurhayati Rosalin
mengatakan, saat ini jumlah perokok di Tanah Air mencapai hampir 90 juta.

Kini Indonesia menduduki peringkat nomor satu perokok terbanyak di dunia. "Atau sekitar
tujuh dari 10 laki-laki merokok," ujarnya saat pembukaan seminar Pelarangan Iklan Rokok untuk
Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa, di Jakarta.

c. Populasi merokok masyarakat Indonesia di Asia Tenggara

Konsumsi rokok Indonesia mencapai 302 miliar batang per tahun pada 2013. Angka tersebut
menempatkan Indonesia menjadi negara dengan perokok terbanyak di Asia Tenggara.
Konsumen rokok di Indonesia mencapai 46,16 persen. Secara keseluruhan, jumlah perokok
aktif laki-laki dan perempuan naik 35 persen pada 2012 atau berkisar 61,4 juta perokok
pada 2013.

Berdasarkan lembar fakta dari riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, persentase pengeluaran rokok rumah tangga termiskin mengalahkan persentase
pengeluaran kebutuhan dasar utama seperti makanan bergizi, kesehatan dan pendidikan.
Data tahun 2010 menunjukkan pengeluaran rokok rumah tangga termiskin sebesar 11,91
persen.

Situasi ini mengkhawatirkan karena jumlah konsumsi rokok di Indonesia terus naik setiap
tahunnya. Hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2010
menunjukkan bahwa kematian akibat penyakit terkait tembakau terjadi pada 190.260 orang
atau 12,7 persen dari seluruh kematian di tahun yang sama.

Anda mungkin juga menyukai