Ebook Pak Ramsul
Ebook Pak Ramsul
Konstitusi
Jilid I
_HANDBOOK_
Pengantar Studi
Konstitusi
Jilid I
BAB I
Negara dan Konstitusi ............................................................ 1
Manusia, Negara dan Bangsa ................................................. 1
Teoretisasi Negara dan Bangsa .............................................. 2
Definisi Negara ....................................................................... 4
Konsep Negara Hukum ........................................................... 5
BAB II
Konstitusi dan Konstitusionalisme .......................................... 9
Teori dan pengertian Konstitusi .............................................. 13
a. Definisi Konstitusi .......................................................... 11
b. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis ............................ 16
c. Isi Konstitusi .................................................................. 18
d. Konstitusionalisme ........................................................ 19
BAB III
Konstitusi dan HAM ……………………………………………………….….. 21
Pelembagaan HAM dalam Sejarah dan Konstitusi ………………..21
Konstitusionalisme dan HAM dalam Islam …………………….…… 26
Konstitusi Madinah ……………………………………………………….…… 31
a. Unsur HAM dalam Piagam Madinah ............................. 36
b. HAM Pada Masa Peradaban Islam Pasca Rasulullah .... 45
c. HAM Pada Masa Peradaban Islam Modern .................. 46
d. Islam dan HAM
Dalam Perkembangan Kebangsaan Indonesia .............. 49
Islam dan HAM dalam Konstitusi Indonesia .......................... 51
a. Pembahasan Ide Islam
Dalam UUD 1945 ................................................................. 51
b. Unsur HAM dalam Konstitusi Indonesia …………………………. 56
1. HAM dalam UUD 1945 ............................................... 56
2. HAM dalam Konstitusi RIS 1949 ................................. 60
3. HAM dalam UUDS 1950 ............................................. 72
4. HAM dalam Amandemen I ......................................... 86
5. HAM dalam Amandemen II ........................................ 87
6. HAM dalam AMandemen III ....................................... 97
7. HAM dalam Amandemen IV. ....................................... 98
BAB I
Negara dan Konstitusi
1
. Hafid Abbas. Pengantar dalam Majda El-Muhtaj, 2005, Hak-Hak Asasi Manusia dalam
Konstitusi Indonesia, Kencana, Jakarta.
1
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
2
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
3
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Definisi Negara
4
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
2
. Disadur dari Soetomo, Ilmu Negara, Surabaya, usaha nasional, 1993,
hlm. 20.
3
. Padmo Wahyono, 1989, “Pembangunan Hukum di Indonesia”, Ind-Hill
Co, Jakarta, hal.30.
5
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
4
. Jimly Asshiddiqie, 2006, Konstitusi dan Konstitusionalisme. op.cit,
hal.152.
5
. Sri Soemantri, 1992, “Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia”,
Alumni, Bandung, hal. 29-30.
6
. Jimly Asshiddiqie, 2006, “Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia”, op.cit. hal. 154 -162.
6
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
7
. Disadur dari tulisan B Arief Sidharta, “Kajian Kefilsafatan tentang
Negara Hukum”, lentera, Edisi 3 Tahun II, November 2004, hal.124-
125.
7
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
8
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
BAB II
Konstitusi dan Konstitusionalisme
9
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
8
. Jimly Asshiddiqie, op.cit, hal.13
9
. Ibid, hal. 14
10
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
11
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
12
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
10
. Wirjono Projodikoro, 1989, “Asas-Asas Hukum Tata Negara di
Indonesia”, Dian Rakyat, Jakarta, hal. 10
11
.Koerniatmanto Soetoprawiro, “Konstitusi: pengertian dan
Perkembangannya”,pro justicia, no. 2 tahun V Mei 1987, hl. 3, dalam
Dahlan Thaib, Ni’matul Huda dan Jazim Hamidi, op cit, hal.3
12
. Jimly Asshiddiqie, op.cit, Hal.35
13
. Brian Thompson, “Textbook sirconstitusional and administrative law”,
dalam Jimliy Asshiddiqie, Ibid, hal.10
13
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
14
. C.F. Strong, 1960, “Modern Politicl Constitution, An Introduction To
The Comparative Study of their History and Existing Form”,
Sidgwick & Jackson Limited, London, hal 9, Dalam Budiman Sinaga,
2005, “Hukum Konstitus”, Kusuma Kalam Semesta, Yogyakarta, hal
15 – 16.
15
. Ibid, hal. 16
16
. John Adler, 1989, “Constitutional and administrative Law”, MacMillan
education ltd, London, hal.43.
14
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
17
. Dikutip dalam Sri Soemantri, 2002, Undang Undang Dasar 1945,
Kedudukan dan Aspek Perubahannya”, Unpad Press, Bandung, hal.17.
18
. John ferejohn, Jack N Rakove and Jonathan Rhile, 2001,
“Constitutional Culture and Democration Rule”, Cambridge
University Press, United Kingdom, hal. 8-9.
19
. A. Mukthie Fadjar, 2004, “Tipe Negara Hukum”, Banyumedia
Publishing, Malang, hal. 80
20
. Usep Ranawijaya, 1983, “Hukum Tata Negara Indonesia, Dasar-
dasarnya”, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 184.
15
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
21
. Disadur dari mirza nasution, FH. UNSU, 2004
16
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
22
. ibid
23
. ibid.
17
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
24
. Dikutip dari Sri Soemantri, dalam Budiman Sinaga, “Hukum
Konstitusi”, op.cit, hal. 20
25
. Dikutip dari Pendapat Bagir Manan & Kuntana Magnar, dalam Budiman
Sinaga, Ibid, hal. 21
18
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
d). Konstitusionalisme
Menurut C.J Friedrich:
“an institusionalised system of effective, regularized
restraints upon governmental action”: suatu sistem yang
terlembagakan, menyangkut pembatasan yang efektif dan
teratur terhadap tindakan-tindakan pemerintahan.27
Menurut Ferejohn;
konstitusionalisme adalah suatu proses interpretasi yang
dalam satu masyarakat yang para anggotanya
berpartisipasi dalam kekuasaan politik dan secara bersama
berusaha untuk menetapkan apa yang konstitusi diijinkan
atau dipersyaratkan dalam kaitannya dengan persoalan-
persolan spesifik.28
Menurut Walton H. Hamilton:
“Constitusionalism is the name given to the trust which
men repose in the power of word engrossed on parchment
to keep a government in order”29:
Menurut Robert N. Wilkin:
“Konstitusionalisme merupakan teori atau prinsip
pemerintahan konstitusional, atau menganut teori
tersebut (konstitusi)”30
26
. I Gede Pantja Astawa, 2000, “Hak Angket Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia Menurut UUD 1945”, Disertasi, Pasca
Sarjana UNPAD, Bandung , hal. 3, dalam Budiman Sinaga, Ibid
27
. Friedrich, C.J, 1963, “Man and his government”, McGraw-Hill, New
York, hlm.217, dalam Jimliy Asshiddiqie, opcit, hal. 21.
28
. John Ferejohn, Jack N Rakove and Jonathan Rile, op.cit, hal. 8-9.
29
. Jimly Assiddiqie, op.cit, hal. 23
19
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
30
. G.A. Forrest, 1967, “Constitution and Constitutional law”, dalam
Encyclopedia Britanica, Vol VI, hal. 398, dalam Irfan Idris, 2009,
“Islam dan Konstitusionalisme”,antonylib, Jogjakarta, hal.5.
31
. ibid
20
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
BAB III
KONSTITUSI dan HAM
21
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
32
. Bambang Soegiono, 2010, artikel- diunduh pada 24 september 2010
melalui www.google.com, hal.1
22
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
33
. Ibid,
34
. Majda el Muhtaj, 2005, “Hak – Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi
Indonesia”, Kencana, Jakarta, hal. 52.
35
. Bambang Soegiono, 2010,op.cit.
23
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
36
. Ibid, hal. 52
37
. Marsiyem, “Sari Kuliah Hukum dan HAM”, disampaikan pada saat
mata kuliah hukum dan HAM fakultas Hukum Unissula, Selasa, 12
September 2006.
24
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
38
. Http://www.wikisource.org
39
. Http:www.Google.com – Declaration of Human Rights.doc
25
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
40
. Disadur dari Bambang Sugiono, op.cit, hal. 2-3.
26
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
41
. Al-Quran, surat An-Nahl, ayat 90.
42
. ibid, An-Nisaa, ayat 5.
43
. ibid, Ali Imron, ayat 159.
44
. ibid, As Syura, ayat 38.
45
. ibid, surah At-Takwir, ayat 8-9.
46
. ibid, Al-Maun, ayat 1-3.
27
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
47
. ibid, Al-Balad, ayat 12-13
48
. ibid, Al Baqarah, ayat 256.
49
. ibid, Al-Israa, ayat 70.
28
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
50
. Quraish Shihab, dalam Shaharudin daming, Eskafasi mutiara HAM
dalam Islam dibalik hegemoni barat, makalah. Hal. 4-5.
29
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
51
. Penghapusan budak dilakukan melalui aspek ibadah dan penghukuman
atas dilanggarnya sebuah ketentuan agama. Pada saat itu, hal terberat
yang dilakukan masyarakat adalah memerdekakan budak. Tidak hanya
itu, kemerdekaan secara langsung diberikan oleh Muhammad kepada
budak kaum kafir yang secara terang-terangan menyatakan diri
memeluk Islam. Hal ini pun menjadi tradisi pada masanya,, sehingga
memerdekakan budak turut pula dilakukan oleh para sahabat nabi.dan
para penerus ajaran beliau.
30
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Konstitusi Madinah
Terbentuknya Piagam Madinah sebagai dasar
penyelenggaraan kehidupan dan pemerintahan di Madinah
semakin membuktikan bahwa Sejarah Konstitusionalisme dan
HAM dalam Islam pada dasarnya telah dimulai sejak masa
kerasulan Muhammad SAW sebagai kepala Negara saat itu
(622 M). Dalam posisinya sebagai pemimpin spiritual maupun
pemerintahan di Madinah, beliau telah menerapkan konsep
persamaan hak dan kebebasan beragama serta prinsip-prinsip
pemerintahan yang demokratis meskipun konsep
pemerintahan yang ia pimpin secara mayoritas bersifat
teokratis. Piagam kesepakatan yang kemudian juga dikenal
dengan sebutan shahifah52 tersebut menjadi dasar kehidupan
politis dan sosial kemasyarakatan dalam sebuah Negara
Madinah yang Majemuk. Hal ini menjadi demikian fenomenal
dalam catatan sejarah mengingat kota Madinah adalah satu
wilayah yang menjadi tempat hijrah Rasul yang bersamaan
52
. Shahifah adalah nama yang disebut dalam naskah asli Piagam Madinah.
Menurut Ahmad Sukardja, kata shahifat lebih tepat dikarenakan
menunjuk pada makna piagam atau charter, karena lebih menunjuk
kepada surat resmi yang bersifat pernyataan tentang suatu hal, dalam
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945,
hal.2.
31
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
32
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
53
. Disadur dari artikel dalam www.google.com//sejarah Hak Asasi
Manusia/Piagam Madinah, diunduh pada 24 September 2010, hal.2-3
54
. ibid,.
55
. ibid,.
56
. Sebagaimana diantaranya dirangkum dan disadur dari Irfan Idris, op.cit,
hal 33-35.
33
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
34
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
57
. Djazim Hamidi, Malik, 2009, “Hukum Perbandingan Konstitusi”,
Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, hal.45.
58
. Robert N. Bellah, 1976, Beyond Belief, Harper & Row, New York, hal.
150-151.
59
. ibid,.
35
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
36
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
37
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
38
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
39
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
40
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
41
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
42
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
60
. A. Djazuli, 2007, Fiqh Siyasah, Kencana, Jakarta, hal. 63
61
. Ibid,. hal.64.
43
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
44
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
45
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
46
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
47
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
62
. Syekh Syaukat Hussain, 1784, “Human Right in Islam”, Nursrat Ali
Nasri for KItab Bavan New Delhi, dalam Arief Mangkoesapoetra,
Artikel “HAM dalam perspektif Islam “www.humanrights.com, hal.3.
63
. Ibid, hal. 4.
48
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
64
. Shaharudin daming, Eskafasi mutiara HAM dalam Islam dibalik
hegemoni barat, makalah. op.cit, Hal. 7-8.
49
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
50
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
65
. Jimliy Asshiddiqie, 2006, “Konstitusi dan Konstitusionalisme”. Op.cit,
hlm 38
66
. Ibid, hlm 39
51
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
67
. Pandangan Ki Bagoes Hadikoesoemo, dalam sidang pertama BPUPKI
tanggal 31 Mei 1945, dalam Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), 1998, Jakarta, Sekretariat
Negara Republik Indinesia, hal. 36-37.
68
. Ibid, hal. 41.
52
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
53
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
69
. Soepomo, dalam Risalah Sidang BPUPKI, ibid, hal. 59-60.
54
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
70
. Disarikan dari pemikiran Abdurrahman Wahid, dalam Zubaidi, 2007,
Islam dan Benturan Peradaban (Dialog Filsafat Barat dengan Islam,
Dialog Peradaban,dan Dialog Agama), Ar-Ruz Media, Yogyakarta,
hal.181.
55
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
71
. Soekarno, ibid, hal. 236.
72
. Agus Salim, ibid, hal.237.
56
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
57
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
73
. Dikutip dari salah satu pendapat Dahlan Thaib, sebagaimana disadur
oleh Majda el-Muhtaj, dalam Majda El Muhtaj. Op cit, hal. 97.
58
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
74
. Dahlan Thaib, “Reformasi Hukum Tata Negara”, Mencari Model
Alternatif Perubahan Konstitusi”, dalam Jurnal Hukum Ius Quia
Lustum, 1998, UII Press , No. 10, Vol. 5, Yogyakarta, hal.. 12
59
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
60
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
75
. Majda el Muhtaj, op.cit. hal. 74
76
. Mohammad Mahfud MD, 1998, Politik Hukum Indonesia, LP3ES,
Jakarta, hal.. 39
61
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
62
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
63
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
64
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
65
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
77
. Pendapat ini dinukil dari pandangan Majda El-Muhtaj mengenai Rumusan
kewajiban asasi negara dalam UUD RIS 1949. Secara lebih lanut,
pendapat ini dapat dilihat dalam : Majda El Muhtaj, 2005, “Hak Asasi
Manusia dalam konstitusi Indonesia”, Kencana, Jakarta, hal. 105.
66
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
67
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
68
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
78
. Pendapat ini dikemukanan Yamin dalam bukunya : “Proklamasi dan
Konstitusi Republik Indonesia”, 1982, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal.
86
79
.- Todung Mulya Lubis. “In Search of Human Rights : Legal Political
Dilemmas of Indonesia’s New Order. 1966-1990.” (Jakarta :
GramediaPustaka Utama. 1993) hlm 64. Lihat juga Majda El-Muhtaj.
Op.cit. hal.. 106.
-Secara lebih lengkap. Todung Mulya Lubis berpendapat :“almost of
Human Rights Provisions of UDHR were adopted, making the 1949
constitution eligible to be Regarded as part of the Human Rights success
represented by the UDHR. Despite the setback to the idea of the unitary
state as envisioned by the founding father in 1945, the 1949 constitutions
constitutes historical evidence of a commitment to human Rights, and
follows thr revival of interest in human rights concern in the west.
69
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
80
.Disarikan dari pendapat Majda El-Muhtaj mengenai ketentuan HAM
dalam konstitusi RIS yang sebagian besar mengadopsi dari UDHR /
DUHAM, Majda El-Muhtaj. Op.cit. hal. 107
81
.Tabel ini diambil dari hasil perbandingan HAM dalam UDHR &
Konstitusi RIS 1949 yang dilakukan oleh Majda EL-Muhtaj, Ibid, hal..
107, table 5.4
70
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
11 10 13 Ayat (1)
12 - 13 Ayat (2)
13 11 Ayat (1) 14 Ayat (1)
14 11 Ayat (1) 14 Ayat (2)
15 11 Ayat (2) 14 Ayat (3)
16 18 18
17 19 19
18 20 Ayat (1) 20
19 - 21 Ayat (1)
20 21 Ayat (1) 22 Ayat (1)
21 21 Ayat (2) 22 Ayat (2)
22 - 23
23 17 Ayat (1) 25 Ayat (1)
24 17 Ayat (2) 25 Ayat (2)
25 23 Ayat (1) 27 Ayat (1)
26 23 Ayat (2) 27 Ayat (2)
27 23 Ayat (4) 28
71
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
82
. Jimly Asshiddiqie. Op.cit. hlm. 47.
83
. Ibid
72
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
73
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
74
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
75
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
76
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
77
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
78
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
79
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
80
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
81
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Pasal 38
“Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan”
(ayat 1), “Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara”
(ayat 2), dan “Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan digunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat”.
82
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
83
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
84
. Lihat Pasal 21 UUDS 1950
85
. Dikutip dari penjelasan Majda El Muhtaj, dalam : Majda El-Muhtaj,
op.cit. hlm. 109 (lihat juga Pasal 26 ayat (3) UUDS 1950)
84
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
86
. Disarikan dari pendapat Soepomo mengenai “Tiga perbedaan mendasar
konstitusi RIS 1949 dengan UUDS 1950 dalam hal penegasan tentang
HAM”, dalam Soepomo, “Undang-undang Dasar Sementara Republik
Indonesia”, 1950, Djakarta, Nordhoff-Kolff N. V, hal. 9-14
87
. Ibid,.
85
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
88
. Lihat Piagam Persetujuan Pemeintah Republik Indonesia Serikat dan
Pemerintah Republik Indonesia. Dikutip dari catatan lampiran III
dalambuku Joeniarto, op.cit. hal. 160
89
. Jimly Asshiddiqie. Op.cit. hal. 88
90
. Ibid, hal. 59
86
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
91
. Majda El-Muhtaj. Op.cit. hal. 88
92
. Jimly Asshiddiqie. Op. cit. hal. 59.
93
. Ibid,.
87
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
94
. Lihat : Perincian pasal HAM dalam : “Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi”, (Jakarta
: Sekjend dan Kapaniteraan MKRI, 2006) hal. 33-39.
88
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
89
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas
kebebasan menyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai dengan hati
nuraninya.
3) Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul
dan mengeluarkan pendapat.
Setiap orang berhak untuk
berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan
BAB
7 pribadi dan lingkungan sosialnya,
XA/28F
serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki segala jenis
saluran yang tersedia.
(13) Setiap orang berhak
atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah
kekuasaannya, serta berhak atas
rasa aman dan perlindungan dari
ancaman ketakutan untuk
BAB
8 berbuat atau tidak berbuat
ZA/28G
sesuatu yang merupakan hak
asasi.
(14) Setiap orang berhak
untuk bebas dari penyiksaan atau
perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik
90
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
91
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
92
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan
moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat
demokratis.
BAB Tiap-tiap warga negara berhak dan
12 XII/30 wajib ikut serta dalam usaha
Ayat (1) pertahanan dan keamanan negara.
93
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
94
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
95
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
95
. Saldi Isra. Quo Vadis Reformasi Konstitusi ? dalam Media Indonesia. 1
Agustus 2006. Diunduh dari : www.mediaindonesia.com.
96
. Majda El Muhtaj. op.cit. hal. 115.
97
. Ibid,.
98
. Satya Arinanto. op.cit.
96
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
99
. Jimliy Asshiddiqie, “Konstitusi dan Konstitusionalisme”, op.cit. hal. 60
97
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
98
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
100
. Disadur dari Jimliy Asshiddiqie. Op.cit. hal. 60-61
99
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Pasal 31 ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5) UUD NRI
Tahun 1945
“Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya,” (ayat 2),
“Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan seta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan Undang-Undang” (ayat 3), “negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”
(ayat 4), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.” (ayat
5)
3) Kewajiban asasi negara dalam menjamin kemajuan
budaya (Hak atas budaya)
Pasal 32 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
“Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di
Tengah Peradaban dunia dengan menjamin kebebasan
masayrakat dalam memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.”
4) Kewajiban asasi negara
Pasal 32 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
“Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah
sebagai kekayaan budaya nasional.”
5) Hak asasi atas kesejahteraan dan memelihara sosial
dan ekonomi
100
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
101
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
101
. Diambil dari pendapat Mahfud MD “Perlindungan Hukum atas Hak
Asasi Manusia” makalah diskusi ilmiah tentang Perlindungan HAM
dalam sistem Hukum Indonesia Antara Universitas-Pusat Studi
Sosial Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 18 Oktober 1994. Hal. 6
102
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
103
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
DAFTAR PUSTAKA
A. Daftar Buku
Ade Maman Suherman, 2004,Pengantar Perbandingan Sistem Hukum.
Jakarta : Grafindo.
Ann Elisabeth Mayer, 1999, Islam and Human Rights: Tradition and
Politics, Oxford: westview Press.
Bagir Manan, 2004, Teori dan Politik Konstitusi, Yogyakarta: FH. UII Press.
104
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Burn, H. Weston, Hak Asasi Manusia dalam T. Mulyana Lubis, Hak Asasi
Manusia dalam Masyarakat Dunia (Isu dan Tindakan), Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, dikutip oleh Deny Iskandar P, 2006,
Ide Normatif Mahkamah Konstitusi dalam Konteks Cita Hukum
dan Negara Hukum, Malang: Disertasi Pasca Sarjana Unibraw.
Dahlan Thaib, dkk. 2005, Teori dan Hukum Konsitusi. Jakarta : Grafindo
Persada.
E.C.S. Wade, 1986, Constitusional Law. New York: Longman, Green and
co.
105
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Harun Nasution dan Bahtiar Effendy, 1987, Hak Asasi Manusia Dalam
Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus.
106
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
M.A. Anshari, Endang Syaifuddin, 1986, Piagam Jakarta 22 Juni 1945 dan
Sejarah Konsensus Nasional antara Nasionalis Islami dan
Nasionalis Sekuler tentang Dasar Negara Republik Indonesia
1945-1959. Jakarta: Rajawali Press.
107
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Robert N. Bellah, 1976, Beyond Belief. New York: Harper & Row.
108
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
Sukron Kamil, 2002, Islam & Demokrasi: Telaah Konseptual & Historis.
Jakarta: Gaya Media Pratama.
Syaukat Hussein, 1978, Human Rights in Islam. India: Nusrat Ali Nasri for
Kitab Bhavan.
Tahir Mahmood, 1993, Human Rights in Islamic Law, New Delhi: Institute
of Objective Studies.
109
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
ICCE UIN Jakarta, 2003, Demokrasi, Hak Asasi Manusia & Masyarakat
Madani. Jakarta: Prenada Media.
Umar Basalim, 2002, Pro dan Kontra Piagam Jakarta di Era Reformasi.
Jakarta: Pustaka Indonesia Satu.
110
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
111
handbook Pengantar Studi Konstitusi Jilid I
C. Daftar Bacaan
Arief Mangkoesapoetra. HAM dalam Perspektif Islam.blog.
Human Rights in Islam, India: Nusrat Ali Nasri for Kitab Bhavan, 1978,
dalam www.google//artikel//document of human rights.
www.google.com//HYPERLINK "http://www.google.com-declaration/"
human rights.doc
www.google.com//magna Charta/humanrights/doc.
www.google.com//petitionofrights//humanrights//doc.
www.google.com//declarationofindependence/humanrights/doc.
112