Gagal Ginjal Terkait Dengan Kanker Dan Pengobatan Kemoterapi PDF
Gagal Ginjal Terkait Dengan Kanker Dan Pengobatan Kemoterapi PDF
Penyakit ginjal sering menjadi penyulit bagi penyakit keganasan dan pengobatannya.
Jenis abnormalitas penyakit ginjal yang dapat terjadi mencakup gagal ginjal akut
(GGA), gagal ginjal kronis, dan gangguan tubuler. Dengan tatalaksana pencegahan
sedini mungkin, komplikasi ini sering dapat dicegah.1
Intrinsic
glomerular
membranous nephropathy
tubulointerstitial
intravenous contrast
vascular
1
gemcitabine, mitomycin C)
Postrenal
intratubular obstruction
methotrexate
extrarenal obstruction
2
akibat dua proses terkait yaitu akumulasi berlebih asam urat plasma atau akumulasi
fosfat berlebih dalam plasma. Patofisiologi nefropati asam urat menuju saluran
intratubular ginjal dapat menyebabkan obstruksi mekanik, toksisitas epitel dan sel
endotel, dan berpotensi mengaktivasi sistem imun humoral.17-19 Patofisiologi
hiperfosfatemia terkait gagal ginjal diduga melibatkan presipitasi kalsium fosfat
intrarenal dan toksisitas tubular secara langsung akibat fosfat.20,21
Tumor lisis sindrom dapat diakibatkan oleh berbagai macam jenis tumor tetapi
paling sering terkait dengan limfoma Burkitt dan leukemia terutama leukemia
limfoblastik akut.22 Terkadang tumor lisis sindrom dapat terjadi secra spontan, tetapi
sebagian besar kasus berhubungan dengan kemoterapi.23 Sebelum adanya terapi
profilaksis, sebagian besar kasus gagal ginjal akut pada tumor lisis sindrom adalah
karena nefropati asam urat.24 Standar untuk terapi profilaksis biasanya dengan
pemberian allopurinol oral atau intravena untuk memblokir pembentukan asam urat
dikombinasi dengan hidrasi intravena dengan atau tanpa alkalinisasi urin. Alkalinisasi
urin secara empiris telah direkomendasikan, namun penggunaannya masih
kontroversial.25 Dalam sebuah penelitian dari 41 pasien yang menderita leukemia akut
dan keseluruhan mendapat terapi allopurinol profilaksis sebelum kemoterapi, 22
pasien menunjukan manifestasi gangguan ringan, dua pasien sedang, dan satu pasien
terkena tumor lisis sindrom yang berat, meskipun belum direkomendasikan untuk
terapi pengganti ginjal.26 Allopurinol memiliki beberapa keterbatasan, termasuk
diantaranya reaksi hipersensitivitas, interaksi obat, penyesuaian dosis pada gagal
ginjal, dan waktu respon dari efektivitas obat di dalam tubuh.
Komplikasi yang jarang terjadi akibat terapi allopurinol adalah xanthine
nefropati akibat kristalisasi intratubular xanthine. Penghambatan xanthine oxidase
oleh allopurinol menyebabkan akumulasi xanthine (Gambar 1) dan
hyperxanthinuria.27
3
Gambar 1. Mekanisme toksisitas ginjal pada tumor lisis sindrom.
4
ginjal akut dapat berespon baik dengan terapi hemodialisis intermiten agresif atau
terus menerus yang bertujuan untuk pembersihan asam urat dan asam fosfat dalam
ginjal. Pada kasus tersebut gagal ginjal akut yang terjadi umumnya reversibel.
Sebuah pendekatan baru terhadap pencegahan dan pengobatan nefropati asam
urat adalah dengan pemberian enzim urikase, yang mengkatalisis oksidasi asam urat
dengan lebih larut dalam cairan allantoin (Gambar 1).30 The Food and Drug
Administration baru-baru ini telah menyetujui rasburicase, persiapan uricase
rekombinan polietilen glikol-yang dimodifikasi, untuk mencegah sindrom lisis tumor
pada pasien anak. Formulasi nonrecombinant dari urat oksidase telah digunakan di
Eropa sejak tahun 1975 namun sebanyak 5% dilaporkan dapat menimbulkan reaksi
alergi.31 Rasburicase diketahui lebih efektif dan ditoleransi dengan baik dengan reaksi
alergi lebih sedikit.32
Pada sebuah laporan kasus juga menyimpulkan bahwa terapi Rasburicase
mungkin tetap bermanfaat walaupun telah terjadi nefropati asam urat dan gagal ginjal
akut.35,36 Urat oksidase dapat melarutkan kristal asam urat yang mengendap, sehingga
apabila disaring di glomerulus dapat merekonstruksi obstruksi intratubular.35
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi peran Rasburicase dalam
proses ini. Rasburicase tidak secara langsung mengontrol kadar fosfor plasma pada
sindrom lisis tumor, tetapi pada gagal ginjal akut pengaturan hiperfosfatemia dan
hipokalsemia telah dilaporkan.37
4. Penyakit glomerular
Meskipun frekuensi keseluruhan penyakit glomerular pada keganasan
cenderung rendah, penyakit glomerular paraneoplastic beberapa kali telah dijabarkan
dan dijelaskan dengan baik.38-40 Laporan yang diterbitkan mengutip bahwa nefropati
membranosa merupakan manifestasi paling umum yang terjadi akibat keganasan
terkait glomerulopati, yang terjadi pada beberapa karsinoma diantaranya leukemia
dan limfoma, tetapi hubungan antara kedua hal tersebut masih dipertanyakan41 dan
data dari penelitian yang ada tidak konsisten mendukung hal tersebut.42-44 Burstein et
al. melaporkan bahwa kanker yang mendasari dalam sembilan (8,4%) dari 107 pasien
dengan biopsi terbukti mengalami nefropati membranosa, dan dalam laporan
sebelumnya, hasil yang didapat hampir memiliki kesamaan yaitu pada prosentase
5,8-10,6%.45-47 Atas dasar hubungan yang kuat tersebut, beberapa ahli menyarankan
diperlukannya skrining tumor spesifik pada pasien yang terdiagnosis nefropati
5
membranosa idiopatik.44,45 Mekanisme yang menginduksi penyakit keganasan tetap
tidak terbukti tetapi diduga melibatkan deposisi antigen tumor dalam ruang subepitel
in situ yang menginduksi kekebalan dengan pembentukan kompleks dan aktivasi
komplemen berikutnya.48,49 Pengobatan keganasan yang mendasari dapat
menyebabkan resolusi sindrom nefrotik, memberikan dukungan langsung untuk teori
ini.48,50
5. Trombotik Mikroangiopati
Istilah mikroangiopati trombotik (TMA) menggambarkan satu set perubahan
patologis yang bermanifestasi dalam berbagai sindrom klinis, termasuk trombotik
thrombocytopenic purpura, sindrom uremik hemolitik, skleroderma, preeklamsia,
sindrom antifosfolipid antibodi, dan nefropati radiasi.54,55 Ciri-ciri patologis yang
didapat diantaranya adalah manifestasi intrarenal atau sistemik mikrovaskuler
trombus dengan pembengkakan endotel dan obstruksi mikrovaskuler.54 Untuk tujuan
review ini, akan digunakan istilah sindrom TMA untuk mencakup berbagai sindrom
klinis dengan kelainan patologis ini. Tidak ada konsensus pada kriteria diagnostik
yang diperlukan untuk mendiagnosis sindrom TMA, tapi tetap memperhatikan profil
laboratorium dan klinis termasuk diantaranya anemia hemolitik mikroangiopati,
trombositopenia, gagal ginjal, kelainan neurologis, dan gejala gastrointestinal yang
umum.54,56,57
Sindrom TMA dikenal sebagai komplikasi kedua dari primer tumor itu sendiri
dan dari rejimen pengobatan pada keganasan tertentu.58 TMA paling sering dikaitkan
dengan karsinoma. Sebuah studi prospektif awal menetapkan bahwa 5,7% pasien
dengan karsinoma metastatik terkena anemia hemolitik mikroangiopati.59 Gagal ginjal
adalah fitur umum dari kanker terkait sindrom TMA tanpa adanya tatalaksana
kemoterapi.
6
hipertensi kemungkinan akibat kondisi glomerulus yang mengalami iskemia karena
obstruksi kapiler mikrovaskuler.69
Kesimpulan
Gagal ginjal tetap merupakan komplikasi yang penting dari kanker dan
pengobatannya. Spektrum penyakit ginjal terkait kanker telah berubah dalam 20 tahun
terakhir, sebagian besar merupakan akibat dari penggunaan rejimen kemoradioterapi
baru. Namun demikian, pendekatan yang sederhana dan sistematis untuk menilai dan
7
mengobati potensi penyebab prerenal, intrarenal, dan postrenal patut diindikasikan
pada semua pasien. Diagnosis dan pengobatan gagal ginjal dini sangat penting-baik
untuk meningkatkan proteksi pada ginjal dan untuk memastikan bahwa pasien benar-
benar siap untuk perawatan onkologi tahap lanjut. Kerja sama yang erat dengan
rekan-rekan onkologi sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan terapi pada
pasien dengan permasalahan yang kompleks.