Biologi C 2019
Nama Anggota:
Harre (Darmodjo & Kaligis, 1992 : 4) mendefinisikan IPA sebagai kumpulan teori yang telah
diuji kebenarannya, yang menjelaskan tentang pola-pola keteraturan dari gejala alam yang
diamati secara seksama.
Dampier (Moh. Amien, 1980: 7) menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan tentang gejala-
gejala alam yang teratur dan studi rasional tentang 2 hubungan-hubungan antara konsep-konsep
yang mana gejala-gejala ini dinyatakan.
Kemeny (1961:12) mendefinisikan IPA sebagai aktivitas dalam menentukan hukum-hukum alam
dalam bentuk teori-teori berdasarkan fakta-fakta.
Jenkiins & Whitefield (Djohar, 1987: 101) menyatakan bahwa IPA adalah aktivitas
mengeksplorasi alam.
Sund & Trowbridge (1973:2) yang menyatakan bahwa IPA adalah sosok pengetahuan dan
proses.
Bybee (1979:86) menyatakan bahwa IPA merupakan proses, IPA mengandung sikap ilmiah yang
merupakan sikap yang diperlukan dalam melakukan proses IPA.
Carin dan Sund ( 1989: 6-13) yang menyatakan bahwa IPA terdiri dari tiga dimensi yakni proses
ilmiah, sikap ilmiah dan produk ilmiah.
Jika definisi-definisi di atas ditelusuri, maka ada yang menyatakan IPA sebagai produk, ada yang
menyatakan IPA sebagai proses, ada yang menyatakan IPA sebagai proses dan produk, ada yang
menyatakan IPA sebagai proses dan sikap, dan ada yang menyatakan IPA sebagai proses, sikap
dan produk. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara komprehensif IPA dapat
dipandang sebagai proses, sikap dan produk.
IPA sebagai proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk mendeskripsikan
fenomena alam. Aktivitas-aktivitas atau proses-proses tersebut antara lain merumuskan masalah,
merencanakan eksperimen, mengobservasi, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi, mengukur,
menginterpretasi data, menyimpulkan, meramal, mengkomunikasikan hasil dan sebagainya.
Proses-proses tersebut juga sering disebut sebagai proses ilmiah atau proses IPA (scientific
process).
IPA sebagai sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi proses IPA, antara lain
sikap ingin tahu, jujur, obyektif, kritis, terbuka, disiplin, teliti.dan sebagainya. Sikap-sikap ini
sering juga disebut sikap ilmiah atau sikap IPA (scientific attitudes).
IPA sebagai produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta yang dihasilkan dari
proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap ilmiah 3 tersebut. Produk-produk IPA
dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan sebagainya. Produk-produk ini juga sering
disebut sebagai produk ilmiah atau produk IPA (scientific product).
1. Sikap Ilmiah
-Kerendahan hati
-Jujur
-Obyektif
-Determinasi
-Terbuka
-Teliti
- dsb
2. Proses Ilmiah:
-Mengidentifikasi problem
-Mengamati
-Merumuskan hipotesis
-Obyek-obyek
4 Obyek telaah (dasar ontologi) IPA adalah alam dan gejala-gejala alam. Alam dan gejala alam
ini dipelajari : (1) Keadaannya yang meliputi : posisi, kecepatan, suhu, energi dan sebagainya.
(2) Strukturnya dari yang makroskopis sampai yang mikroskopis. (3) Sifatnya misal : sifat listrik,
magnit, optik, termik dsb. (4) Interaksinya satu sama lain yang dideskripsikan dengan gaya,
kerja, kalor, gelombang dan sebagainya (Dirjen Dikti, 1990:19-30).
Jadi kriteria kebenaran rasional-empirik pada hakekatnya sama dengan kriteria kebenaran
koherensi korespondensi. Teori kebenaran ini ditekankan karena di dalam IPA, pengetahuan 6
(produk IPA) bersifat tentatif, terbuka untuk direvisi atau disanggah, atau bahkan dirombak sama
sekali.