Anda di halaman 1dari 57

LaporanAktualisasi

“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membangun pemerintahan yang baik harus berawal dari perbaikan

kualitas pelaksana pemerintahan. Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai

pelaksana pemerintahan mempunyai kewajiban dan keharusan untuk

memperbaiki mutunya salah satu caranya yaitu dengan penguatan

keilmuan sebagai dasar berpikir dan berperilaku dalam menjalankan tugas

yang diamanahkan negara kepadanya.

Hal tersebut diatas tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara bahwa perlu dibangun Aparatur Sipil

Negara yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari

korupsi, kolusi dan Nepotisme serta mampu menyelenggarakan

pelayanan publik bagi masyarakat dan menjalankan peran sebagai unsur

pemersatu bangsa berlandaskan pancasila dan Undang-undang Dasar

1945.

Selain dari pada itu, dalam Peraturan Lembaga Administrasi

Negara (Per LAN) Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri

Sipil juga disebutkan bahwa dengan adanya diklat Prajabatan inii

diharapkan dapat membangun integritas moral, kejujuran, semangat,dan

motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggull

1
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

dan bertanggung jawab,dan memperkuat profesionalisme serta

kompetensi bidang.

Sebagai ASN, peserta Pelatihan Dasar (LATSAR) calon pegawai

negeri sipil prajabatan golongan III Kabupaten Wajo yang kedepannya

akan menjadi penyelenggara dan pelaksana pemerintahan juga harus

dikuatkan keilmuannya dengan pemberian pemahaman konsep nilai-nilai

dasar profesi Aparatu Sipil Negara (ASN) melalui mata diklat Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang

disingkat dengan ANEKA.ASN dituntut untuk memiliki nilai dasar tersebut

sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan

profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Maka dari itu, setelah peserta LATSAR diinternalisasikan nilai-

nilai dasar ANEKA pada saat penguatan materi, kemudian peserta

LATSAR harus mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA saat

menjalankan tugas pokok dan fungsinnya pada instansi masing-masing,

melalui kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi aparatur sipil negara.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Rancangan aktualisasi ini diharapkan menjadi wadah untuk

mengaktualisasikan fungsi dan tugas ASN sebagai yang termaktub dalam

Undang Undang ASN Nomer 5 tahun 2014. Bahwasanya ASN sebagai

2
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

mana fungsinya diharapkan menjadi Pelaksana Kebijakan, , Pelayan

Publik, serta Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi adalah:

a. Menyelesaikan isu atau permasalahan yang dihadapi pada satuan

kerja dengan mengaktualisasikan nilai ANEKA dan prinsip-prinsip

pelayanan publik yang baik.

b. Sebagai sebuah usaha untuk menghasilkan ASN yang memiliki

kecakapan untuk menjalankan fungsinya sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayanan publik serta perekat dan pemersatu

bangsa.

c. Sebagai sebuah usaha untuk membentuk ASN yang cakap

mewujudkan nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

Publik, Komitmen Mutu dan Anti-Korupsi) dalam menjalankan

fungsi dan perannya dalam negara kesatuan republik Indonesia.

2. Manfaat

a. Bagi peserta diklat:

1) Mampu menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-

nilai dasar ASN kepada diri sendiri maupun dalam pekerjaan

yang dilakukan;

2) Mampu melaksanakan tugas dan perintah sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

3
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3) Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang

berdaya guna, dinamis, dan bermanfaat bagi diri sendiri

maupun bagi lingkungan kerja.

b. Bagi unit kerja:

c.

1) Terselenggaranya pelayanan publik yang optimal

dilingkungan kerja.

2) Terwujudnya lingkungan dan budaya kerja yang kondusif dan

menjunjung kegotongroyongan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi berfokus pada penyelesaian

masalah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-

qur’an pada SDN 60 Malakke Habituasi belangsung dari tanggal 11

Oktober sampai tanggal 13 November 2019.

4
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
A. Profil Organisasi

SDN 60 Malakke terletak di jalan Masjid No.1 Dusun Tokadde


Kelurahan Malakke Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi
Sulawesi Selatan .Lembaga ini berdiri pada pada tahun 1945 dengan
status Sekolah Dasar Negeri 61 Tokadde kemudian berubah namanya
menjadi SDN 60 Malakke sampai sekarang, sebagaimana SK Bupati Wajo
Nomor 320/KPTS/VI/2002 Tanggal 11 Juni 2002. Dengan luas
pekarangan sekolah sekitar 2.475 Are. Adapun identitas sekolah saat ini
adalah sebagai berikut :

Nama Sekolah : SDN 60 Malakke.


NPSN : 40303245
Kelurahan : Malakke.
Kecamatan : Belawa.
Kabupaten : Wajo
Provinsi : Sulawesi Selatan
B. Visi dan Misi Organisasi

 Visi
“ Mewujudkan sekolah sebagai wadah pembinaan manusia
terampil, yang memiliki budi pekerti yang luhur, berprestasi,
berbudaya, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. “
 Misi
1. Melaksanakan pembinaan dan pembelajaran secara efektif untuk
membina manusia menjadi terampil dan bermutu.
2. Melaksanakan pembinaan keagamaan secara berkala.

5
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya melalui kegiatan intra


dan ektrakurikuler.
4. Meningkatkan peran serta orang tua siswa, masyarakat dan
pemerintah secara efektif.
5. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sejuk, bersih, indah,
nyaman, dan teratur.

6
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

C. Struktur Organisasi

Kepsek : NANI SULTAN, S.Pd. DEWAN KOMITE

Ir. SUYONO AKHMAD

UNIT PERPUSTAKAAN
TATA USAHA
JABATAN
SUPR
Naning Purwaningsih
Drs.WINARNO
sugug

GURU KELAS I GURU KELAS II GURU KELAS III GURU KELAS IV GURU KELAS V GURU KELAS VI

ALPI SAHRENG ,SPd.SD SUDIRMAN, S.Pd.SD NORMAH H, S.Pd.SD A.RIFKA AZIZAH


Setiadi HW, S.Pd HASTUTI,S.Pd. GUSNAWATI, S.Pd

.
Rosmayati, S.Pd. Rosmayati, S.Pd.

Rosmayati, S.Pd. Rosmayati, S.Pd.


Rosmayati, S.Pd.
GURU BAHASA Daerah GURU BAHASA INGGRIS .
GURU AGAMA GURU PENJAS

NUR ALAM , S,Pd.I MURNI, S.Pd

Rosmayati, S.Pd.

Rosmayati, S.Pd. MATAHARI AWENG,S.Pd.


Rosmayati, S.Pd. PENJAGA SEKOLAH

Rosmayati, S.Pd. SISWA


Rosmayati, S.Pd.

Rosmayati, S.Pd.

7
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara, ada beberapa nilai-nilai

dasar yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) diantaranya;

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal

(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas

horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).

Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel,

maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas

kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan

akuntabilitas kebijakan.

Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:

a. Akuntabilitas personal

b. Akuntabilitas individu

c. Akuntabilitas kelompok

d. Akuntabilitas organisasi

e. Akuntabilitas stakeholder

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa

indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

b. Jujur : sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi

8
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

c. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki

gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang

diharapkan.

d. Netral : Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan

antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

e. Mendahulukan kepentingan publik atas kepentingan pribadi atau kelompok

f. Adil : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,

baik menyangkut benda atau orang.

g. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

h. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan

sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

i. Partisipatif : semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli

oleh sebagian orang

j. Legal : adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Nasionalisme

Nasionalisme yang sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan.

Setiap ASN harus memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,

bangsa dan negara dalam melaksanakan setiap fungsi dan tugasnya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana

mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan

9
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

3. Etika Publik

Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi

tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,

tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para

pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan

mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-

dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam

suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal

prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi

dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam

masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat

dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.

Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang

bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi

modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta

dimensi tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar

untuk dapat menjadi pelayan publik yang beretika.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana

nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan

dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah

10
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan

menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus

dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan

berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai dalam komitmen mutu antara

lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan

dengan sepenuh hati, untuk menjaga dan memelihara.

Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus

diperhatikan, yaitu :

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan

target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang

telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target

(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya,

melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

b. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai

hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat

ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan

dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber

daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang

ke luar alur.

c. Inovasi

11
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,

sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai

aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang

berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan

tugas rutin.

d. Berorientasi pada Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan

konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan

kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan

melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi

dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital

untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas

institusi.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam

mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi;

2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan

dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah

dijanjikan;

3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan

pelayanan dengan tanggap;

4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat

dapat dipercaya;

12
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu

terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima

pilar tersebut memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga

target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan secara

berkelanjutan.

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai

kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan

kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan

kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu

yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus

diperhatikan, yaitu :

a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama

bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran

mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang

dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik

terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri

terhadap godaan untuk berbuat curang.

b. Peduli

13
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang

memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan

memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak

orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri

sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk

menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri

seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.

Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk

mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang

mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.

d. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan

konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang

akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.

Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan

utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat

terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang

mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan

menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk

14
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala

tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan

dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,

masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka

seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan

kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang

sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk

melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan

mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang

menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan

semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam

gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal

kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta

tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan

selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

h. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki

keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia

tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan

penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam

kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya

15
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia

tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka

mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa


yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu
kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi
benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan
menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi
yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau
usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan secara publik.

16
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

1. Analisis Isu

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis

ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Alat analisis kualitas isu

dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Analisis kualitas isu dengan alat analisis USG, yang meliputi kriteria :

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis

dan ditindaklanjuti.

2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan

akibat yang ditimbulkan.

3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan

rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu

tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani.

Analisis Kualitas Isu dengan metode USG ( Urgency Seriousness Growth )

Kriteria
NO Pokok Bahasan Isu JUMLAH
U S G RANGKING

Kurangnya Kemampuan
1 Membaca Al-Qur’an Siswa SDN 5 5 4 14 1
60 Malakke.

Rendahnya Tingkat Kedisiplinan


2 3 3 5 11 2
Siswa SDN 60 Malakke.

17
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Kurangnya Penggunaan Media


3 Pembelajaran Agama Islam di 3 3 4 9 3

SDN 60 Malakke.

Tabel Analisis USG


Keterangan :
1. Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat
2. Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
3. Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
4. Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
5. Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat

Berdasarkan analisis di atas maka telah ditemukan isu yang dianggap paling
penting untuk diselesaikan segera yakni “Kurangnya Kemampuan Membaca Al-
Qur’an di SDN 60 Malakke “

 Dampak Isu

‘’Kurangnya Kemampuan Membaca Al-Quran di SDN 60 Malakke“ berdampak


kepada masalah – masalah yang timbul dikemudian hari, mulai dari kurang generasi
muda yang dapat membaca Al-Qur’an sehingga Al-Qur’an hanya dijadikan simbol,
kurangnya minat untuk mempelajari agama dan mengamalkan nilai nilai yang
terkandung di dalam Al-Quran sebagai kitab pegangan umat Islam .

 Gagasan Pemecahan Isu

Memberikan bimbingan kepada siswa SDN 60 Malakke untuk meningkatkan


kemampuan membaca Al-Quran dengan Metode Iqra dan Qiro’ah (IQ).

 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari dilaksanakannya aktualisasi ini yaitu untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami Al-qur’an siswa SDN 60 Malakke
serta untuk menunjang tercapainya salah satu misi dari SDN 60 Malakke
yaitu melaksanakan pembinaan keagamaan secara berkala.

18
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

 Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS antara lain :
 Kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an pada siswa SDN 60
Malakke dapat meningkat.
 Mendorong tercapainya Visi dan Misi SDN 60 Malakke yaitu
melaksanakan pembinaan keagamaan secara berkala.
 Memupuk minat siswa untuk mengamalkan dan mengimplementasikan
isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

19
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3.3 Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja SDN 60 Malakke
“ Mewujudkan sekolah sebagai wadah pembinaan manusia terampil, yang
Visi memiliki budi pekerti yang luhur, berprestasi, berbudaya, beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. “
1. Melaksanakan pembinaan dan pembelajaran secara efektif untuk
membina manusia menjadi terampil dan bermutu.
2. Melaksanakan pembinaan keagamaan secara berkala.
3. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya melalui kegiatan intra dan
ektrakurikuler.
Misi
4. Meningkatkan peran serta orang tua siswa, masyrakat dan pemerintah
secara efektif.
5. Meningkatkan lingkungan sekolah yang sejuk, bersih, indah, nyaman,
dan teratur.

Adapun hasil Identifikasi isu yang didapatkan oleh penulis yaitu:


1. Kurangnya Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa SDN 60 Malakke.
Identifikasi Isu 2. Rendahnya Tingkat Kedisiplinan Siswa SDN 60 Malakke
3. Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran Agama Islam di SDN 60
Malakke.
Isu Yang Diangkat Kurangnya Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa SDN 60 Malakke .
Memberikan bimbingan kepada siswa SDN 60 Malakke untuk meningkatkan
Gagasan Pemecahan Isu
kemampuan membaca Al-Quran dengan Metode Iqra dan Qiro’ah ( IQ.)

20
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

N Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai


Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi Organisasi
O. Kegiatan Pelatihan
Organisasi
1 Melakukan Mempersiapkan Tersedianya Manajemen ASN ,hal ini Berdasarkan visi Pada kegiatan ini
Konsultasi bahan konsultasi; bahan materi tercermin karena adanya misi SDN 60 mengandung nilai
Kepada Pihak guna jadwal dan waktu yang teratur Malakke, konsultasi yakni Memiliki
Internal / konsultasi guna terlaksananya konsultasi. diselenggarakan Integritas,
Stakeholder Merencanakan dengan baik guna mencapai Inovatif dan
apa yang akan dilakukan untuk Pelayanan Prima Terlibat Aktif
meningkatkan pelayanan sebagai tujuan akan memperkuat
sangat erak kaitannya dengan adanya kegiatan Nilai Nilai Etika
nilai-nilai yang terkandung yang dilakukan. dan Profesional.
dalam Komitmen Mutu.yaitu
merencankan dengan baik apa
yang akan dilakukan untuk
peningkatkan pelayanan.
Mengatur waktu Adanya waktu Etika Publik , hal ini tercermin
dan jadwal dan jadwal terkait dengan adanya komunikasi
konsultasi; konsultasi yang baik dengan pimpinan
kepada pimpinan pada saat menyampaikan
rencana dan konsep kegiatan
yang akan dilaksanakan.

Menyampaikan Tersampaikannya
rencana dan rencana dan
Konsep konsep kegiatan

21
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Persetujuan Adanya Nasionalisme , tercermin


Rencana persetujuan salah satu nilai dasar di
bimbingan pimpinan Pancasila yakni sila ke 4
kepada siswa berkenaan tentang musyawarah karena
SDN 60 Malakke. dengan kegiatan adanya hasil dari konsultasi
dalam bentuk SK berupa dukungan penuh dari
kegiatan. pimpinan
Keinginan organisasi untuk
melakukan perbaikan demi
tanggung jawab untuk
melaporkan data dan informasi
dengan baik dan benar kepada
masyarakat dengan
memaksimalkan sumberdaya
yang ada adalah bagian dari
akuntabilitas, komitmen
mutu,etika publik dan
antikorupsi .

2 Mendata siswa Mengumpulkan - Terkumpulnya Akuntabilitas, yaitu adanya Sesuai dengan visi Dilihat dari nilai
yang akan ikut data siswa dari data siswa yang kejelasan target yang akan misi SDN 60 Kreatif dan
bimbingan. wali kelas. akan mengikuti dicapai melalui pengumpulan Malakke ,yakni Inovatif yang
bimbingan. data melaksanakan terkandung dalam
Nasionalisme ,Pengumpulan pembinaan kegiatan ini
data yang dilakukan tidak keagamaan secara merupakan
diskriminatif, serta hormat berkala , Guna internalisasi dari
menghormati dengan adanya mencapai tujuan Nilai yang dianut
pelibatan tiap wali kelas dalam tersebut maka yaitu Akuntabilitas.
memberikan data siswa. diperlukan
Anti Korupsi , dari proses bimbingan
pengumpulan data tercermin membaca Al-

22
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

nilai anti korupsi yang terdapat Quran.


pada salah satu nilai dasarnya
, yakni rasa peduli kepada
siswa dan jujur yaitu data yang
terkumpul sesuai dengan
keadaan siswa tiap kelas.
Mempersiapkan Terkumpulnya Komitmen Mutu , dalam hal
bahan yang bahan yang ini bila tersedianya bahan
digunakan dalam digunakan dalam memenuhi unsur dari
bimbingan bimbingan komitmen mutu yaitu efektif
pelajaran. dan efisien.
4.
3 Mengklasifikasik - Melakukan pre- - Penilaian awal Anti korupsi , dalam Pada saat proses Adanya Nilai
an siswa test membaca kemampuan melakukan penilaian terdapat pre test dan Inovatif, terlibat
berdasarkan Al-Qu’an. membaca Al- nilai nilai dasar anti korupsi pengklasifikasian ini aktif dan
tingkat Qur’an. yaitu jujur dan adil. dapat pembelajar akan
kemampuan mencerminkan memperkuat Nilai
membaca Al- Pelayanan Publik , tugas ASN pelayanan prima Nilai Etika dan
Qur’an . -Mengelompokan - Terbentuknya sebagai Pelayan publik yakni sesuai dengan misi Berkualitas.
siswa kelompok siswa memberikan pelayan prima SDN 60 Malakke
berdasarkan hasil berdasarkan berdasarkan kepada yaitu
pre-test. tingkat kebutuhan mengoptimalkan
kemampuan Komitmen mutu .kegiatan pre pembinaan
membaca Al- test dimaksudkan untuk keagamaan secara
Quran. memberikan pelayanan berkala.
kepada peserta didik sesuai
dengan tingkat
kemampuannya.
4 Melakukan - Melakukan - Terlaksananya Pelayanan Publik ,bentuk Pada saat terjadinya Adanya Nilai
kegiatan bimbingan baca kegiatan pelayanan prima tercermin dari proses bimbingan Kreatif, inovatif
bimbingan baca Al-Quran pada bimbingan tahapan kegiatan memberikan dapat da terlibat aktif
Al-Qur’an kelompok Pemula membaca Al- bimbingan kepada siswa mencerminkan visi akan memperkuat

23
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

- Melakukan Quran pada Komitmen Mutu, dengan yang berpatokan Nilai Nilai Etika,
bimbingan baca siswa SDN 60 melakukan pelayanan yang kepada Profesional dan
Al-Qur’an bagi Malakke. prima maka menjadikan pelaksanaan Berkualitas.
Kelompok pelayanan berpegang teguh pembinaan
Lanjutan serta komitmen terhadap mutu. keagamaan yang
berorientasi pada
layanan prima .
5 Melakukan - Menetapkan - Menghasilkan Tahap evaluasi berkaitan Adanya evaluasi Dilihat dari nilai
evaluasi instrument instrument dengan Komitmen Mutu , perkembangan Menjunjung
perkembangan penilaian penilaian yaitu dengan menciptakan kemampuan Meritrokasi dan
kemampuan membaca Al- kemampuan instrument penilaian membaca Al-Qur’an terlibat aktif.
membaca Al- Qur’an. membaca Al- kemampuan membaca Al- dapat
Qur’an. Qur’an Siswa Qur’an siswa SDN 60 Malakke mencerminkan visi
SDN 60 Malakke Nilai selanjutnya adalah misi yang
Akuntabilitas , yang erat berpatokan kepada
- Memberikan - Peserta didik kaitannya dengan pengolahan Sistem pengelolaan
post test melaksanakan hasil post test siswa. Nilai yang yang professional
kepada siswa. post test diperoleh siswa erat kaitannya dalam hal ini
kemampuan dengan nilai nilai dasar mengoptimalkan
membaca Al- akuntabilitas yaitu transparansi proses belajar
Quran mengajar
6 Membuat - Menganalisis - Diperoleh hasil Akuntabilitas ,dari hasil post Evaluasi dan Adanya Nilai
Laporan hasil post test post test tes terdapat nilai nilai dasar laporan kegiatan Menjunjung
Perkembangan Meningkatnya akuntabilitas yaitu transparan merupakan Meritrokasi dalam
baca Al-Qur'an kemampuan dalam proses penilai sesuai bentuk kegiatan ini
membaca Al- dengan hasil yang dicapai pengawasan memberikan
Quran Komitmen mutu. Laporan secara perhargaan yang
perkembangan kemampuan berkelanjutan berkompeten.

24
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

- Membuat - Diperoleh siswa mengandung nilai-nilai guna untuk


laporan laporan komitmen mutu mencapai visi
perkembangan perkembangan SDN 60 Malakke
membaca Al- kemampuan Nasionalisme ,Nilai dasar yaitu terwujudnya
Qur’an siswa membaca Al- nasionalisme tercermin masyarakat
SDN 60 qur’an pada dalam menghormati sekolah yang
Malakke siswa SDN 60 keputusan berpresetasi ,
berdasarkan Malakke. Anti Korupsi , adanya laporan beriman dan
hasil analisis. perkembangan kemampuan bertakwa
membaca Al-Qur’an siswa
SDN 60 Malakke
mengandung nilai nilai dasar
anti korupsi yaitu tanggung
jawab.

25
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Tabel Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan Konsultasi Kepada
Pihak Internal.
2 Mendata siswa yang akan ikut
bimbingan.
3 Mengklasifikasikan siswa
berdasarkan tingkat kemampuan
membaca Al-Qur’an .
4 Melakukan kegiatan bimbingan
baca Al-Qur’an
5 Melakukan evaluasi
perkembangan kemampuan
membaca Al-Qur’an.
6 Membuat laporan perkembangan
baca Al-Qur'an

26
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI ASN

Berikut ini merupakan kegiatan yang akan diaktulisasikan dari


penerapan nilai-nilai dasar ASN ( ANEKA ) dan Peran ASN dalam NKRI
yang di implementasikan ke dalam 5 (lima) kegiatan Aktualisasi sebagai
berikut :

Tabel 4.1 Kegiatan 1


Kegiatan Tahapan Kegiatan
Melakukan  Mempersiapkan bahan konsultasi
Konsultasi  Mengatur waktu dan jadwal konsultasi;
Kepada
Pihak  Menyampaikan rencana dan Konsep
Internal /  Persetujuan Rencana bimbingan kepada
Stakeholder siswa SDN 60 Malakke
Tempat Ruang Kantor SDN 60 Malakke
Tanggal 11 dan 12 Oktober 2019
Lampiran 1. Konsultasi, mengatur waktu dan jadual terkait
aktualisasi kepada pimpinan.

2. Menyampaikan rencana konsep dan


persetujuan bimbingan

27
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3. Persetujuan Bimbingan/Konsultasi Melalui


Wali Kelas

Deskripsi Kegiatan
Kegiatan pertama pada pelaksanaan aktualisasi ini yaitu melakukan
konsultasi dengan pimpinan dan pihak yang terkait dengan rencana
program atau kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini dimulai pada
tanggal 11 Oktober 2019 sampai tanggal 13 November 2019. Tahapan
kegiatan pertama yaitu mempersiapkan bahan dan mengatur waktu dan
jadwal konsultasi dengan pimpinan. Tahapan selanjutnya menghadap
kepada Kepala SDN 60 Malakke Ibu Nani Sultan, S.Pd. sebagai pimpinan
sekaligus mentor dari penulis. Pada tahap ini penulis berkonsultasi
mengenai program yang akan dilakukan selama masa habituasi.
Memaparkan rancangan kegiatan dan meminta saran dari pimpinan
terhadap rancangan kegiatan.

Setelah rancangan kegiatan rampung, penulis meminta


persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan membuat surat dukungan
aktualisasi. Selama pelaksanaan aktualisasi dan habituasi ini, penulis
banyak berkonsultasi dengan Ibu Normah, S.Pd. SD. Selaku wali kelas
dan Bapak Sudirman, S.Pd. SD selaku wali kelas juga.

Hasil Kegiatan :
Hasil kegiatan pada kegiatan pertama ini yaitu adanya rancangan
kegiatan yang disetujui oleh Kepala SDN 60 Malakke. Rancangan
kegiatan ini yang nantinya akan dijadikan aktualisasi dan habituasi di SDN
60 Malakke. Selain itu pada kegiatan pertama ini, juga menghasilkan

28
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

saran yang mendukung pelaksanaan aktualisasi dan habituasi yang


diperoleh dari pimpinan yaitu Ibu Nani Sultan,S.Pd. memberikan saran
berupa langkah langkah kegiatan yang akan ditempuh dalam kegiatan
bimbingan sehingga proses aktualisasi dan habituasi bisa berjalan dengan
efektif dan efisien.

Tabel 4.2 Kegiatan 2

Kegiatan Tahapan Kegiatan


Mendata siswa yang  Mengumpulkan data siswa dari
akan ikut bimbingan wali kelas
 Mempersiapkan bahan yang
digunakan dalam bimbingan
pelajaran
Tanggal 14 Oktober 2019
Tempat Ruang Kelas SDN 60 Malakke
1. Mengumpulkan data siswa yang ikut
bimbingan.

Lampiran
2. Menginformasikan kepada siswa
Bahan yang akan digunakan.

29
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Deskripsi Kegiatan :
Pada kegiatan kedua ini yaitu penulis mengumpulkan data siswa
mulai dari kelas I sampai kelas VI. Kegiatan ini dilaksanakan pada pekan
kedua bulan November 2019. Setelah semua data terkumpul, penulis
menyiapkan bahan yang akan digunakan dalam bimbingan serta
menginformasikan kepada siswa buku yang akan digunakan dalam
kegiatan bimbingan. Penulis menyadari bahwa kegiatan bimbingan akan
berjalan dengan sukses apabila ada dukungan dari orang tua / wali siswa.

Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan kedua ini yaitu tersedianya media, alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan bimbingan tersebut sehingga
memudahkan untuk melaksanakan aktualisasi secara baik.

Tabel 4.3 Kegiatan 3

Kegiatan Tahapan Kegiatan


Mengklasifikasikan
siswa berdasarkan  Melakukan pre-test membaca Al-
Qur’an
tingkat
 Mengelompokan siswa berdasarkan
kemampuan hasil pre-test
membaca Al-
Qur’an
Tempat Ruang kelas SDN 60 Malakke
Tanggal 16, 17, dan 18 Oktober 2019
Lampiran 1. Melakukan pre-test membaca Al-Qur’an.

30
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

2. Kegiatan pre-test

3. Kegiatan Pengelompokan berdasarkan


kemampuan bacaan

Deskripsi kegiatan :
Pada kegiatan ketiga ini, penulis melakukan kegiatan pre test
kepada siswa SDN 60 Malakke mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Kegiatan ini dimulai pada minggu kedua bulan April 2019 tepatnya
tanggal 11 Oktober 2019 sampai dengan 13 November 2019. Selanjutnya
penulis melakukan klasifikasi siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan
kemampuan membaca Al-Qur’an guna memudahkan penulis dalam
memberikan kegiatan bimbingan.

31
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan pada kegiatan ketiga ini yaitu bertujuan untuk
memberikan gambaran awal mengenai kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa SDN 60 Malakke.Kegiatan pre test ini sebagai acuan penulis untuk
melakukan pembentukan kelompok berdasarkan tingkat pemahaman dan
kemampuan membaca Al-Qur’an siswa.

Tabel 4.4 Kegiatan 4


Kegiatan Tahapan Kegiatan
 Melakukan bimbingan baca Al-
Quran pada kelompok pemula
( Metode Qiro’ah ).
Melakukan kegiatan
bimbingan baca Al-  Melakukan bimbingan baca Al-
Qur’an bagi Kelompok Iqro’ 3
Qur’an sampai Iqro’ 6.

 Melakukan bimbingan baca Al-


Quran kelompok Qur’an Besar.
Tempat Ruang Kelas SDN 60 Malakke
Tanggal 19, 21, 22, 23, dan 24 Oktober 2019
1. Melakukan bimbingan baca Al-Quran
pada kelompok pemula ( Metode
Qiro’ah )

Lampiran

32
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

2. Melakukan bimbingan baca Al-Qur’an


bagi Kelompok Iqro’ 3 sampai Iqro’ 6

3. Melakukan bimbingan baca Al-Quran


kelompok Qur’an Besar.

Deskripsi Kegiatan :
Pada kegiatan keempat ini yaitu kegiatan bimbingan baca Al-
Qur’an. Kegiatan ini dimulai pada pekan ketiga bulan Oktober 2019.
Kegiatan bimbingan dibagi kedalam tiga kelompok bimbingan yaitu:
Kelompok pemula ( Qiro’ah ) , kelompok Iqro’ 3 sampai Iqro’ 6 dan
kelompok Qur’an Besar. Setiap kelompok melakukan bimbingan 2 kali
dalam sepekan.

Hasil Kegiatan :
Hasil dari kegiatan keempat ini adalah adanya keseriusan siswa
untuk melaksanakan bimbingan. Pada kegiatan bimbingan ini penulis
memberikan tutorial yang diikuti oleh siswa setelah itu siswa belajar
secara mandiri dan membentuk kelompok kecil dan didalam kelompok
kecil itu terdapat tutur sebaya yang dibentuk oleh penulis sehingga
kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai kebutuhan.

33
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Tabel 4.5 Kegiatan 5


Kegiatan Tahapan Kegiatan
Melakukan evaluasi  Menetapkan instrument penilaian
perkembangan membaca Al-Qur’an
kemampuan  Memberikan post test kepada siswa
membaca Al-Qur’an
Tempat Ruang Kelas SDN 60 Malakke
Tanggal 1, 2, 4, 5 dan 6 November 2019

 Instrumen Penilaian
Tabel instrumen penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an .
A. Skor Penilaian Makhraj
NO Makhraj Skor Nilai
1. Anak dapat mengucapkan huruf hijaiyah dengan
Tinggi A
benar.
2. Anak dapat membedakan suara dengan jelas huruf
Tinggi A
yang mirip.
3. Anak belum dapat mengucapkan huruf hijaiyah
Sedang B
dengan benar.
4. Anak belum dapat membedakan suara dengan
Sedang B
jelas huruf yang mirip.
5. Anak masih sulit mengucapkan huruf hijaiyah
Rendah C
dengan benar.
6 Anak masih sulit membedakan suara dengan jelas
Rendah C
huruf yang mirip.

B. Kriteria Penilaian Tajwid

NO Tajwid Kategori Nilai


1. Anak dapat mengucapkan dengan benar hukum
Tinggi A
mim sukun dan nun sukun.
2. Anak dapat mengenal dengan lengkap dan benar
Tinggi A
bacaan huruf mim sukun dan nun sukun.

34
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3. Anak belum bisa mengucapkan dengan benar


Sedang B
hukum mim sukun dan nun sukun.
4. Anak belum dapat mengenal dengan lengkap dan
Sedang B
benar bacaan mim sukun dan nun sukun.
5. Anak tidak dapat mengucapkan dengan benar
Rendah C
hukum mim sukun dan nun sukun.
6 Anak masih sulit mengenal dengan lengkap dan
Rendah C
benar bacaan huruf mim sukun dan nun sukun.

C. Kriteria Nilai Kelancaran

NO Kelancaran Kategori Nilai


1. Anak dapat membaca dengan lancer. Tinggi A
2. Anak dapat merangkai huruf dengan benar. Tinggi A
3. Anak belum dapat membaca dengan benar dan
Sedang B
lancar.
4. Anak belum dapat merangkai huruf dengan benar. Sedang B
5. Anak masih sulit membaca dengan benar dan
Rendah C
lancar.
6 Anak masih sulit merangkai huruf dengan benar. Rendah C

 Memberikan post test kepada siswa

Lampiran

35
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Deskripsi kegiatan :
Pada kegiatan kelima ini yaitu menetapkan instrutmen penilaian dan
post test kemampuan membaca Al-Qur’an. Evaluasi dalam metode Iqra’
atau Qiro’ah yaitu tes kenaikan jilid yang dilakukan oleh penulis. Evaluasi
dilakukan dengan cara menunjuk beberapa suku kata atau kalimat secara
acak yang terdapat pada buku Iqra’ atau Al-Qur’an. Dalam langkah
penilaian siswa dinaikkan ke halaman yang lebih tinggi agar siswa
tersebut sudah mampu membaca halaman dengan Lancar, baik, dan
benar.

Hasil kegiatan :
Adapun hasil kegiatan yang didapat yaitu adanya instrumen penilaian
post test untuk kenaikan setiap jilid. Selain itu, kegiatan post test dilakukan
untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca siswa sesuai
jilid atau tingkatan mereka.

Tabel 4.6 Kegiatan 6


Kegiatan Tahapan Kegiatan
Membuat  Menganalisis hasil post test
laporan  Membuat laporan perkembangan

perkembangan membaca Al-Qur’an siswa SDN 60

baca Al-Qur'an Malakke berdasarkan hasil analisis

Tempat Ruang Kelas SDN 60 Malakke


Tanggal 8, 11, 12 dan 13 November 2019
 Menganalisis hasil post test peserta
didik secara lisan

Lampiran

36
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

 Laporan Perkembangan Bacaan Al-Qur’an


Tabel laporan Perkembangan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa
SDN 60 Malakke

NO Nama Kelas Jilid Keterangan

Anak belum dapat


MUH. ASRUL I 1 mengucapkan sifat huruf
1
hijaiyah dengan benar
Mampu membaca dengan baik
2 MUH. ASWAR II 1 dan target serta materi
tambahannya terpenuhi
Mampu membaca dengan baik
3 NANDA II 2 dan target serta materi
tambahannya terpenuhi
Sudah mampu membaca 11-20
4 HERMAWATI III 2
huruf hijaiyah berharakat fathah
Anak belum dapat
5 MASTANG III 2 mengucapkan sifat huruf
hijaiyah dengan benar
Anak belum bisa membedakan
6 FADIL IV 4
suara huruf yang hampir sama
Mampu membaca dengan baik
AHMAD
7 NURGANIYYU IV 5 dan target serta materi
MUGHNI tambahannya terpenuhi
Anak belum bisa membedakan
8 MUH. AFRIZAL IV 4
suara huruf yang hampir sama
Anak belum bisa membedakan
9 MUH. REZA IV 2
suara huruf yang hampir sama
Sudah mampu membaca 11-20
10 FEBRIANTI V 5
huruf hijaiyah berharakat fathah.
BESSE MARWAH Qur’an Alhamdulillah telah bisa
11 V
APRILIA Besar membaca dengan lancar sesuai

37
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

dengan tajwid
Sudah mampu membaca sekitar
12 MUH. ALI IMRAN V 3 20 huruf hijaiyah berharakat
fathah, kasrah, dan dhommah.
Anak belum bisa membedakan
13 MUH. FAIZ V 6
suara huruf yang hampir sama
Alhamdulillah telah bisa
Qur’an membaca dengan lancar sesuai
14 MADINAH VI
Besar
dengan tajwid
Alhamdulillah telah bisa
Qur’an membaca dengan lancar sesuai
15 MELISA VI
Besar
dengan tajwid
Alhamdulillah telah bisa
Qur’an membaca dengan lancar sesuai
16 LIDIA VI
Besar
dengan tajwid
Alhamdulillah telah bisa
Qur’an membaca dengan lancar sesuai
17 ALFIAH MAHYUNI VI
Besar
dengan tajwid

Deskripsi kegiatan :
Pada kegiatan keenam ini yaitu membuat laporan perkembangan
baca Al-Qur’an siswa SDN 60 Malakke. Pada kegiatan ini didahului oleh
kegiatan post test yang dilakukan secara lisan. Setelah post test diadakan
penulis melakukan analisis kemampuan membaca Al-Qur’an siswa
berdasarkan jilid atau tingkatan mereka. Selanjutnya penulis membuat
laporan perkembangan tingkat pemahaman dan kemampuan membaca
Al-Qur’an siswa SDN 60 Malakke sebagai bahan pertanggung jawaban
penulis dan sebagai bahan acuan untuk tindak lanjut kegiatan bimbingan.

38
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Hasil Kegiatan :

Hasil kegiatan dari kegiatan membuat laporan perkembangan baca Al-


Qur’an ini yaitu diperolehnya hasil post test kemampuan membaca Al-
Qur’an yang menjadi dasar atau acuan untuk membuat laporan
perkembangan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa SDN 60
Malakke.

B. Tantangan dan Hambatan

Selama melaksanakan proses aktualisasi dan habituasi , penulis


mendapatkan banyak dukungan dan bantuan mulai dari rekan kerja, orang
tua / wali siswa dan yang tidak kalah dukungan dan bantuan mentor atau
Kepala SDN 60 Malakke Ibu Nani Sultan, S.Pd. Disamping penulis
mendapat dukungan penulis juga mengalami beberapa hambatan
diantaranya faktor internal seperti management waktu dari penulis sendiri
yang terkadang kurang teratur. Adapun tantangan yang dihadapi selama
proses aktualisasi dan habituasi yaitu waktu aktualisasi yang tergolong
singkat dan selama pelaksanaan aktualisasi SDN 60 Malakke mendapat
Rehabilisasi ruang kelas yang juga harus di urus dan pelaksanaan MID
Semester sehingga memacu penulis untuk melaksanakan bimbingan
secara efektif dan efisien.

 Kegiatan Tambahan Selama Aktualisasi

Nama 1. Bakti Sosial dan Senam


Kegiatan 2. Bimbingan Sholat Berjamah
Tempat Halaman Kantor Lurah dan Masjid Ar-Raodah Malakke
Tanggal 19 Oktober 2019
1. Bakti Sosial dan Senam

Lampiran

39
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Nama
2. Bimbingan Sholat Berjamaah
Kegiatan
Tempat Ruangan Kelas SDN 60 Malakke
Tanggal 7 November 2019
2.Praktek Sholat Berjamaah

Lampiran

40
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB V

ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai dasar


1. Melakukan Konsultasi Kepada Pihak Internal / Stakeholder

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a. Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya menggunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga terwujud rasa
Nasionalisme cinta bahasa Indonesia dan berperilaku yang baik
yang mencerminkan sikap sopan santun dan penghormatan yang
terkandung dalam nilai Etika publik dalam menyampaikan tujuan
sehingga akan terjalin komunikasi yang baik.
b. Konsultasi kepada stakeholder guna mencapai hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan serta tanggap terhadap kekurangan diri
merupakan bagian dari nilai-nilai Akuntabilitas.
c. Dengan adanya jadwal dan waktu yang teratur guna terlaksananya
konsultasi kepada pimpinan menunjukkan adanya nilai nilai
Manajemen ASN.
d. Merencanakan dengan baik apa yang akan dilakukan untuk
meningkatkan pelayanan mutu merupakan bagian dari komitmen
mutu.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.


a. Apabila tidak ada keinginan untuk berubah kearah yang lebih
baik sebagai peningkatan nilai potensi diri dan kekuatan
organisasi ( Komitmen mutu ), maka tidak ada keinginan untuk
melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
b. Jika dalam sebuah komunikasi tidak terjalin dengan baik dan
penuh dengan sopan santun ( Etika Publik ), maka
penyampaian usulan kegiatan tidak akan berjalan dengan baik
sehingga usulan rancangan kegiatan tidak akan mendapat
respon positif atau bahkan tidak diterima.
c. Jika kita tidak melakukan tanggung jawab dengan baik (
Akuntabilitas ) terhadap penggunaan fasilitas Negara (
Nasionalisme ), maka fasilitas yang ada di sekolah tidak dapat
digunakan dengan baik ( Efektif dan Efisien ).

41
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Penggunaaan fasilitas Negara tanpa tanggung jawab maka akan


mendekatkan kita pada perilaku korupsi.
d. Jika tidak ada perbaikan laporan data dan informasi dengan baik
dan benar bisa berdampak pada mutu pelayanan ( Komitmen
mutu ) jika mutu pelayanan kurang dan tidak adanya laporan
data dan informasi yang jelas dapat mengarah kepada perilaku
korupsi.

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan


nilai-nilai dasar

1) Terjalinnya komunikasi yang baik dengan pimpinan dapat


memperlancar program kerja yang telah dibuat dalam hal ini
rancangan aktualisasi dan habituasi dan dengan terlaksananya
program kerja dapat menjadi salah satu faktor pendukung
terwujudnya visi dan misi SDN 60 Malakke terutama dalam hal
pemberian layanan prima kepada masyarakat.
2) Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi adalah
kesalahan dalam mengkomunikasikan kegiatan dan perubahan
pengajaran membaca Al-Qur’an dari metode lama ( Baghdadiyah
kampung ) ke metode Iqra’ dan metode Qiro’ah bisa menjadi
masalah baru bagi guru mengaji yang ada di Kelurahan Malakke.

2. Melakukan Persiapan Bimbingan.

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a. Dalam mengumpulkan data dan bahan merupakan sebuah kerja


keras dan keikhlasan (Anti Korupsi), penuh tanggungjawab
(Akuntabilitas) dimana proses pengumpulkan data dan bahan ini
dilakukan secara efektif dan efisien senantiasa yang dilakukan
agar selalu mengacu pada mutu, efisiensi dan efektifitas
pelayanan yang terkandung dalam nilai KomitmenMutu serta
dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan harus berpegang
pada prinsip responsif, cepat, akurat, dayaguna dan hasil guna
(yang terkandung dalam nilai PelayananPublik).
b. Pengumpulan data yang dilakukan tidak diskriminatif, serta hormat
menghormati dengan adanya pelibatan dan konsultasi dengan
wali kelas dalam mengumpulkan data mencerminkan nilai
Nasionalisme dan WOG.

42
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

c. Proses pengumpulan data tercermin nilai Anti Korupsi yang


terdapat pada salah satu nilai dasarnya yakni peduli dan jujur
karena semua data yang terkumpul sesuai dengan keadaan
setiap kelas.
d. Tersedianya bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
bimbingan memenuhi unsur unsur dari Komitmen mutu yaitu
efektif dan efisien.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.


a) Jika tidak ada kejelasan target yang akan dicapai dalam bekerja ,
maka pekerjaan yang akan dilakukan tidak bisa berjalan efektif
dan efisien. Pekerjaan yang tidak efektif dan efisien bisa
menyebabkan pemborosan waktu, tenaga, dan anggaran
sehingga perilaku demikian bisa mengarah ketindakan - tindakan
yang mengarah ke perbuatan korupsi.
b) Jika dalam pengumpulan data bersifat diskriminatif dan tidak ada
etika hormat menghormati (Nasionalisme dan WOG ) , maka
dapat menimbulkan perpecahan dan kegiatan aktualisasi tidak
dapat berjalan dengan baik atau bahkan tidak biasa terlaksana.
c) Jika di dalam proses pengumpulan data tidak didasarkan pada
kejujuran dan kepedulian ( Anti Korupsi ) , maka hal itu
menimbulkan perilaku korupsi.
d) Jika tidak tersedia bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan
bimbingan ( komitmen mutu ), maka kualitas layanan tidak dapat
menjadi efektif dan efisien.

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan nilai-


nilai dasar

1) Terjalinnya komunikasi yang baik dengan wali kelas dan anak


didik akan memperlancar program kerja yang dibuat serta proses
pengumpulan data siswa dari setiap kelas lebih mudah.
2) Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi adalah
penyediaan bahan bimbingan dalam hal ini buku Iqra’ dan Qiro’ah
tidak semua siswa memilikinya dan untuk pengadaannya
dibebankan ke orang tua siswa sehingga bisa menimbulkan
masalah bagi orang tua / wali siswa.

43
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

3. Mengklasifikasikan Siswa Berdasarkan Tingkat Kemampuan


Membaca Al-Qur’an

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a. Dalam melakukan penilaian pre test menerapkan asas kejujuran


dan keadilan untuk mengklasifikasikan siswa berdasarkan tingkat
kemampuannya hal ini mencerminkan nilai nilai Anti Korupsi.
b. Pengklasifikasian dalam tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an
dilakukan secara efektif dan efisien atau hasil dari pengelompokan
dari hasil test senantiasa yang dilakukan agar selalu mengacu
pada mutu, efisiensi dan efektifitas pelayanan yang terkandung
dalam nilai Komitmen Mutu serta dalam pelaksanaan kegiatan
Kejujuran dalam nilai Anti Korupsi harus di implementasikan
sesuai kondisi yang sebenarnya.
c. Dalam melakukan pengklasifikasian terjadi proses pemberian
layanan prima berdasarkan kepada kebutuhan hal ini erat
kaitannya dengan Pelayanan Publik.
d. Keadilan dalam pengklasifikasian siswa juga mengandung nilai -
nilai Nasionalisme.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.


a) Dalam melakukan pretest tidak menerapkan asas kejujuran dan
keadilan, maka proses penilaian tersebut mengarah kepada
perilaku korupsi, kolusi, atau nepotisme.
b) Jika dalam memberikan pelayanan tidak berdasarkan
pengklasifikasian sesuai dengan kebutuhan (Pelayanan Publik ),
maka pelayanan yang diberikan tidak bisa maksimal sehingga apa
yang diharapkan tidak dapat tercapai.
c) Jika dalam melakukan klasifikasi siswa tidak berdasarkan asas
keadilan ( nasionalisme) dan keinginan untuk memberikan
pelayanan terbaik sesuai kebutuhan ( pelayanan publik dan
komitmen mutu ), maka seluruh kegiatan bimbingan tidak dapat
berjalan dengan baik.

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan nilai-


nilai dasar.

44
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

1) Melakukan kegiatan pree test sebelum bimbingan akan


memudahkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur’an serta memudahkan dalam proses bimbingan
yang akan dilakukan.
2) Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi adalah
mengubah kebiasaan siswa dalam membaca Al-Qur’an dari metode
yang lama ( baghdadiyah kampung ) ke metode Iqra’ terutama
metode Qiro’ah sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk
melakukan kegiatan bimbingan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
3)

4. Melakukan kegiatan bimbingan baca Al-Qur’an.

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, merupakan penerapan nilai


Akuntabilitas yaitu menunjukkan adanya transparansi dan
tanggungjawab. Dalam kegiatan bimbingan harus
mengimplementasikan nilai dasar Pelayanan Publik berupa
pelayanan yang cepat dan berhasil guna.
b. Dengan melakukan pelayanan yang prima maka menjadikan
pelayanan yang baik agar senantiasa mengedepankan kualitas dan
mutu suatu layanan hal ini sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Komitmen Mutu.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.

a) Jika tidak ada pemberian pelayanan prima dalam kegiatan


bimbingan (Pelayanan Publik ), maka tidak ada perubahan
kemampuan membaca Al-Qur’an sehingga hanya menguras tenaga
dan kegiatan akan sia-sia.
b) Jika tidak ada kesadaran untuk melakukan perubahan yang
mengedepankan kualitas dan mutu layanan (Komitmen Mutu ),
maka tidak akan terjadi perubahan yang lebih baik bagi diri sendiri
dan organisasi.

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan


nilai-nilai dasar

45
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

1) Minat dan motivasi siswa dalam mengikuti bimbingan sangat baik


sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
2) Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi adalah
manajemen waktu penulis. Tingginya minat siswa mengikuti
kegiatan bimbingan memerlukan manajemen waktu untuk
melakukan kegiatan bimbingan yang biasa bertepatan dengan
kegiatan lain yang diadakan di sekolah.

5. Melakukan Evaluasi Perkembangan Kemampuan Membaca Al-


Qur’an.

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a. Dalam menetapkan Instrumen penilaian saya menggunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga terwujud rasa
Nasionalisme cinta bahasa Indonesia, penerapan nilai partisipatif,
Konsistensi, professional, adil netral yang merupakan kandungan
dari nilai Akuntabilitas serta tujuan yang diharapkan agar hasil dari
Post Test dapat Meningkatkan Kemampuan membaca Al-Qur;an
dengan baik yang Efisiensi, Efektifitas, dan Inovasi ( Komitmen
Mutu).
b. Pengolahan post test juga mengedepankan keadilan dan tidak
diskriminatif hal ini sangat erat kaitannya dengan nilai – nilai
Nasionalisme.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.

a) Jika tidak ada instrument penilaian yang digunakan dalam proses


evaluasi ( Komitmen mutu ), maka proses penilaian bersifat
subjektif. Penilaian yang tidak didasarkan instrument mengarah
kepada ketidak adilan dan jika berlangsung secara terus menerus
akan mengarah kepada perbuatan korupsi.
b) Jika pengolahan nilai atau post test tidak menggunakan prinsip
transparansi dan objektifitas ( Akuntabilitas ), maka kegiatan itu
dapat mengarah keperbuatan korupsi.
c) Jika pengolahan post tes tidak mengedepankan keadilan dan
bersifat diskriminatif ( nasionalisme ), maka dapat menimbulkan
ketidak percayaan publik terhadap suatu individu, lembaga atau
organisasi.

46
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan


nilai-nilai dasar

1) Tersedianya instrument penilaian sangat memudahkan dalam


memberikan penilaian secara objektif.
2) Tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi adalah waktu
yang dibutuhkan untuk membuat instrumen yang sesuai dan dapat
dipergunakan untuk setiap tingkatan kelas siswa , selain itu
diperlukan waktu ekstra untuk menganalisis kemampuan
membaca Al-Qur’an siswa SDN 60 Malakke.

6. Membuat laporan perkembangan Kemampuan Baca Al-Qur’an.

Analisis Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar :

a.) Dalam melakukan telaah, saya berperilaku yang baik yang


mencerminkan sikap sopan santun, penghormatan, cermat, dan
kejujuran yang terkandung dalam nilai Etika Publik dalam
menyampaikan tujuan sehingga akan terjalin komunikasi yang
baik. Selain itu, telaah dilakukan dengan senantiasa melibatkan
pihak terkait (partisipatif) dan penuh tanggung jawab yang
terkandung dalam nilai Akuntabilitas dan kebijakan pelayanan
dilakukan secara efektif dan efisien atau hasil dari telaah
senantiasa yang dilakukan agar selalu mengacu pada mutu dan
efisiensi, efektifitas pelayanan dan perbaikan berkelanjutan
yang terkandung dalam nilai Komitmen Mutu dan kebijakan
pelayanan yang dilakukan harus berpegang pada prinsip cepat,
akurat, daya guna dan hasil guna ( yang terkandung dalam nilai
Pelayanan Publik ).
b. Nilai dasar Nasionalisme tercermin dalam menghormati
keputusan yang diambil sesuai dengan hasil test yang dilakukan.
c. Adanya laporan perkembangan kemampuan membaca Al-Qur’an
siswa SDN 60 Malakke mengandung nilai nilai dasar Anti
Korupsi yaitu tanggung jawab serta nilai komitmen mutu dan
pelayanan publik.

Analisis dampak kegiatan aktualisasi.

a.) Jika post test tidak dilakukan secara transparan ( akuntabilitas ),


maka dapat menimbulkan ketidak percayaan, kualitas tidak dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat mengarah keperilaku
korupsi.

47
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

b.) Jika tidak ada keinginan untuk menghormati segala keputusan


yang diambil ( nasionalisme ) maka tidak dapat tercipta rasa
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
c.) Jika tidak ada laporan kegiatan (akuntabilitas ), maka tidak
diketahui perkembangan kegiatan bimbingan selain itu
penggunaan fasilitas bisa menjadi sia-sia sehingga kegiatan
tersebut bisa mengarah kepada perilaku korupsi.

Analisis potensi, tantangan dan hambatan dalam penerapan nilai-


nilai dasar.

1) Melakukan kegiatan post test dan membuat laporan kegiatan akan


memudahkan untuk melakukan evaluasi tingkat keberhasilan,
kelebihan dan kelemahan serta tindak lanjut dari kegiatan
bimbingan.
2) Tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan ini
adalah tindak lanjut kegiatan bimbingan. Untuk tetap menjaga
semangat siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca Al-Qur’an maka kegiatan seperti ini harus dilakukan
secara berkesinambungan.

B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi


Organisasi.
a. Melakukan Konsultasi Kepada Pihak Internal / Stakeholder
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :
Berdasarkan visi misi SDN 60 Malakke, konsultasi
diselenggarakan guna mencapai Pelayanan Prima sebagai
tujuan adanya kegiatan yang dilakukan dan sesuai dengan misi
SDN 60 Malakke :

Misi ke-1 : “ Melaksanakan pembinaan dan pembelajaran secara


efektif untuk membina manusia menjadi terampil dan
bermutu..

isi ke-2 : ‘’ Melaksanakan pembinaan keagamaan secara berkala.”

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :


a) Jika tidak terdapat rencana dan konsep kegiatan, maka sebuah
kegiatan tidak akan berjalan dengan optimal bahkan bisa
mengalami kegagalan. Kegiatan yang tidak berjalan dengan

48
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

optimal tidak sesuai dengan misi organisasi yaitu


mengoptimalkan proses belajar mengajar.
b) Jika tidak ada persetujuan pimpinan tentang konsep dan
rancangan kegiatan, maka misi melaksanakan pembinaan
keagamaan secara berkala.” tidak dapat tercapai.

b. Melakukan Persiapan Bimbingan


Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :
Terkumpulnya data siswa dan bahan yang akan dibutuhkan
dalam kegiatan bimbingan mendukung visi misi SDN 60
Malakke yakni melaksanakan pembinaan keagamaan secara
berkala.

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :


a) Jika tidak ada data siswa yang terkumpul, maka kegiatan
bimbingan sulit terlaksana dengan baik sehingga hal ini juga
berdampak terhadap organisasi karena salah satu misi SDN
60 Malakke yaitu mengoptimalkan proses belajar mengajar.
b) Jika bahan yang akan digunakan dalam kegiatan bimbingan
tidak tersedia, maka proses bimbingan tidak dapat berjalan
dengan baik atau tidak bisa terlaksana sama sekali.
Tersedianya bahan yang dibutuhkan dalam bimbingan
sangat erat kaitannya dengan tercapainya misi SDN 60
Malakke yaitu mengupayakan sarana dan prasarana
sekolah.

c. Mengklasifikasikan Siswa Berdasarkan Tingkat


Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :

Kegiatan pree test membaca Al-Qur’an adalah salah satu


langkah awal untuk melakukan pengelompokan siswa
berdasarkan tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pemberian bimbingan.

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :


a) Jika tidak ada pree test , maka kegiatan bimbingan tidak
dapat berjalan dengan maksimal karena tidak semua siswa
sama tingkat pengetahuan dan kemampuan membaca Al-

49
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Qur’annya. Kegiatan pre test ini sangat erat kaitannya


dengan misi SDN 60 Malakke yaitu :
Misi ke-1 : “ Melaksanakan pembinaan dan pembelajaran
secara efektif dan untuk membina manusia
menjadi terampil dan bermutu.
Misi ke-2 : Melaksanakan pembinaan keagamaan secara
berkala.
b) Jika tidak ada kegiatan pengklasifikasian siswa berdasarkan
tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an , maka siswa yang
belum mengenal huruf hijaiyah sangat kesulitan mengikuti
materi yang lebih tinggi sehingga proses bimbingan tidak
optimal hal ini bertentangan dengan misi SDN 60 Malakke
yaitu mengoptimalkan proses belajar mengajar.

4. Melakukan kegiatan bimbingan baca Al-Qur’an


Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :
Pada saat terjadinya proses bimbingan dapat mencerminkan
visi yang berpatokan kepada pelaksanaan pembinaan
keagamaan yang berorientasi pada layanan prima.

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :


Jika kegiatan bimbingan membaca Al-Qur’an tidak terlaksana,
maka kemampuan siswa dalam hal membaca Al-Qur’an masih
rendah sehingga hal ini juga berdampak pada pencapaian visi
dan misi SDN 60 Malakke yaitu melaksanakan pembinaan
keagamaan secara berkala.

5. Melakukan Evaluasi Perkembangan Kemampuan Membaca


Al-Qur’an
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengukur perkembangan
pengetahuan dan kemampuan siswa dalam hal membaca Al-
Qur’an. Kegiatan evaluasi diawali dengan menentukan
instrument yang akan digunakan serta selanjutnya
melaksanakan kegiatan post test. Selain itu bagi organisasi
kegiatan evaluasi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada peserta didik ( pelayanan prima ).

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :

50
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

a) Jika dalam evaluasi tidak terdapat instrument penilaian ,


maka proses penilaian bersifat subjektif dan tidak
profesional sehingga out put dan kualitas pendidikan
rendah. Ketersedian instrument penilaian dalam tahap
evaluasi sangat erat kaitannya dengan misi SDN 60
Malakke yaitu membina dan meningkatkan profesional guru
/ tenaga kependidikan.
b) Jika tidak ada post test , maka perkembangan kemampuan
siswa dalam membaca Al-Qur’an tidak dapat diukur.
Kegiatan post test sangat erat kaitannya dengan
pencapaian isi SDN 60 Malakke yaitu mengoptimalkan
proses belajar mengajar.

6. Membuat laporan perkembangan Kemampuan Baca Al-


Qur’an.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi :
Sebelum membuat laporan perkembangan kemampuan baca
Al-Qur’an terlebih dahulu dilakukan analisis hasil post test .
Analisis post test ini untuk menentukan tingkat kemampuan
siswa dalam membaca Al-Qur’an setelah itu dibuatkan laporan
hasil perkembangan kemampuan siswa . Kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk pelayanan yang prima dan
komitmen untuk mencapai visi dari SDN 60 Malakke yaitu
terwujudnya masyarakat sekolah yang berprestasi berdasarkan
iman dan takwa.

Dampak aktualisasi kegiatan dengan visi misi organisasi :


a) Jika tidak ada analisis hasil kegiatan post test , maka tidak
akan diketahui keberhasilan kegiatan bimbingan. Analisis
hasil post test sangat erat kaitannya dengan pemberian
layanan secara profesional hal ini sangat erat kaitannya
dengan misi SDN 60 Malakke yaitu membina dan
meningkatkan profesional guru / tenaga kependidikan.
b) Jika tidak ada laporan perkembangan kemampuan membaca
Al-Qur’an siswa , maka sulit untuk diketahui keberhasilan
kegiatan bimbingan dan bentuk tindak lanjut dari kegiatan
tersebut. Dengan adanya laporan kegiatan sangat erat
kaitannya dengan misi SDN 60 Malakke yaitu
Mengoptimalkan proses belajar mengajar.

51
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Tabel Matriks Habituasi

NILAI DASAR INDIKATOR NILAI KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V KEGIATAN VI TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tanggung Jawab 3
Partisipatif 2
Akuntabilitas Adil 1
konsisten 1
transparansi 1
Cinta Bahasa
Indonesia 2
Nasionalisme
Hormat 2
Adil 2
SopanSantun 2
Hormat 2
EtikaPublik
Cermat 1
Jujur 1
Inovatif 1
Efektif 6
Komitmen
Mutu
Efisien 5
Mutu 6
Perbaikan berkelanjutan 1
Kejujuran 2
Anti Korupsi Ikhlas 1
Peduli 2

52
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Tabel Matriks Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi

Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN Total
Organisasi I II III IV V VI

Mewujudkan sekolah sebagai wadah pembinaan


manusia terampil, yang memiliki budi pekerti yang
VISI 6
luhur, berprestasi, berbudaya, beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Melaksanakan pembinaan dan pembelajaran secara
efektif untuk membina manusia menjadi terampil dan 3
bermutu.
Melaksanakan pembinaan keagamaan secara
3
berkala.
MISI Meningkatkan pembinaan seni dan budaya melalui
1
kegiatan intra dan ektrakurikuler.
Meningkatkan peran serta orang tua siswa,
3
masyarakat dan pemerintah secara efektif.
Meningkatkan lingkungan sekolah yang sejuk, bersih,
3
indah, nyaman, dan teratur.

53
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Integritas 3
Professional 2
TATA
Inovasi 5
NILAI
Tanggungjawab 4
Keteladanan 3

Tabel Matriks Kedudukan dan Peran ASN

Keterkaitan Dengan
Kedudukan Dan Peran KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V KEGIATAN VI Total
ASN

Manajemen ASN 1
Pelayanan Publik 4
Wholeof Government
1
(WOG)

54
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai rangkaian kegiatan Diklat Prajabatan, penulis telah
melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang
pelaksanaannya dimulai dari tanggal 11 Oktober 2019 sampai
dengan 13 November 2019 yang terdiri dari enam kegiatan dapat
simpulkan bahwa :

a. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN ( Akuntabilitas,


Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti Korupsi )
serta nilai-nilai Kedudukan dan Peran ASN ( Manajemen
ASN,Whole Of Goverment ,Pelayan Publik ) dapat berjalan
dengan baik dan lancar sesuai dengan rancangan aktualisasi
yang telah dibuat sebelumnya dan juga internalisasi nilai-nilai
dapat diterapkan dengan baik di lingkungan kerja.
b. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah menambah kepekaan
terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja dan
selalu berinovasi untuk mencari solusinya.
c. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah membantu
peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa SDN 60
Malakke.

B. Saran
Internalisasi nilai-nilai dasar ASN ( Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti Korupsi ) serta nilai-nilai
Kedudukan dan Peran ASN ( Manajemen ASN, Whole Of
Government, Pelayan Publik ) di SDN 60 Malakke harus selalu di
lakukan serta berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga
dapat mewujudkan pelayanan publik secara profesional.

55
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwanto, Dr. Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS -
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Fatimah, Elly dan Irawati, Erna. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS -
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Ferrijana, Kolonel Inf Sammy, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS - Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Ferrijana, Kolonel Inf Sammy, dkk. 2017. Modul Wawasan Kebangsaan
dan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Modul Pelatihan Dasar Calon PNS – Analisis
Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III – Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III - Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III – Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan Sejati, Tri Atmojo. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS - Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

56
LaporanAktualisasi
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada SDN 60 Malakke”

Tim Penulis. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan


I/II dan III - Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia..
Yuniarsih, Tjutju dan Taufiq, Muhammad. 2015. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan III – Komitmen Mutu. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

57

Anda mungkin juga menyukai