Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Integrasi Nasional”

Dosen Pembimbing:
Dr. Rusdi, M. Hum

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 21

 Arya Trisna Nugraha Hasibuan 19323061


 Gevin Jayusman 19060092
 Halivia Chair Kurniawan 19011132
 Muhammad Fadlan Sadli 19011157
 Salsabilla 19323102

MATA KULIAH UMUM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS NEGRI PADANG


2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Integrasi Nasional”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalahini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang 8 September 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5
A. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional ......................................................... 5
B. Alasan Perlunya Integrasi Nasional ............................................................... 6
C. Sumber Historis, sosiologi, dan politis tentang integrasi nasional ................ 6
D. Argument tentang dinamika, tantangan dan integrasi nasional ..................... 7
E. Esensi dan urgensi integrasi nasional ............................................................ 9
F. Simpulan integrasi nasional Indonesia........................................................... 10
G. Contoh-contoh praktek kewarganegaraan...................................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Integrasi nasional dalam bahasa Inggris adalah “national integration”.
Integration artinya sempurna atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin
integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologis, integrasi
artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.Nation artinya
bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang – orang yang berbeda latar
belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
Integrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi integrasi nasional?
2. Apa alasan perlunya integrasi nasional?
3. Sebutkan sumber historis, sosiologis, dan politis tentang integrasi nasional?
4. Jelaskan argument tentang dinamika,tantangan integrasi nasional?
5. Jelaskan tentang esensi dan urgensi integrasi nasional?
6. Sebutkan contoh-contoh praktek kewarganegaraan?

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. · Menambah wawasan mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan
ReintegrasiSosial.
3. · Melatih membuat laporan dalam bentuk Makalah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional


Integrasi nasional dalam bahasa Inggris adalah “national integration”. Integration
artinya sempurna atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin integer, yang berarti
utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologis, integrasi artinya pembauran hingga
menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.Nation artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari
orang – orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu
kekuasaan politik. Integrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.
Menurut Suroyo (2002), integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang –
orang dari berbagai wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik etnisitas,
sosial budaya, atau latar belakang ekonomi, menjadi satu bangsa (nation) terutama karena
pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.
Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni aspek
politik, ekonomi, dan sosial budaya. Dari aspek politik, lazim disebut integrasi politik, aspek
ekonomi (integrasi ekonomi), yakni saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang
bekerjasama, dan aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya) yakni hubungan antara suku,
lapisan dan golongan. Berdasarkan pendapat ini, integrasi nasional meliputi:
1. Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal. Dimensi yang
bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa
pengikut, atau antara penguasa dan rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka
pengembangan proses politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan
yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama dan
golongan masyarakat Indonesia.
2. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling ketergantungan menjadikan wilayah dan
orang-orang dari berbagai latarakan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
sinergis. Disisi lain, integrasi ekonomi adalah penghapusan (pencabutan) hambatan –
hambatan antar daerah yang memungkinkan ketidaklancaran hubungan antar keduanya, misal

5
peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan
keterpaduan di bidang ekonomi.
3. Integrasi Sosial Budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat
meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi
sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di
masyarakat, misalnya suku, agama, dan ras.

B. Alasan Perlunya Integrasi Nasional


Integrasi nasional perlu untuk diwujudkan karena Indonesia merupakan negara yang
masih berkembang atau dengan kata lain negara yang masih mencari jati diri. Selain itu,
integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan untuk menyatukan berbagai macam
perbedaan yang ada di Indonesia karena Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm
suku,budaya dan agama.
Adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend yang sedang hangat. Selain pengaruh
globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas pemikiran yang berdasarkan SARA sehingga
konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat
ibadah dan lain sebagainya. Hal- hal seperti itulah yang membuat integrasi nasional sulit
untuk diwujudkan.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus
diakui dan senantiasa dihormati sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai
tujuannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia,
masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi
konflik yang berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

C. Sumber historis sosiologis dan politis tentang integrasi nasional

Sumber historis seperti proklamasi. seperti dipertegas dalam pembukaam UUD.


Aspek sosiologis seperti proklamasi yang mengubah bangsa yang terjajajh menjadi bangsa
yang merdeka dan bebas
Politik integritas aspek kerjasama antar beberaapa negara

6
D. Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integritas Nasional
1.Dinamika integritas nasional di Indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara terus-menerus
dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi yang terjadi di
Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman waktu itu.Dinamika itu bisa
kita contohkan peristiswa integrasi berdasar lima jenis integrasi sebagai berikut:
1)Integritas bangsa,Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of
Understanding) di Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai
mengajak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang
teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proses ini telah
berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi yang terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai
2005.
2)Integritas wilayah, Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah
Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12
mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayah teritorial Indonesia.
Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan laut tidak lagi merupakan pemisah
pulau,tetapi menjadi penghubung pulau-pulau di Indonesia
3)Integritas nilai Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya
adalah Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-
menerus dilakukan, misalnyamelalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliah
di perguruan tinggi dan mata pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai
diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah.Saat ini, melalui
kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran PPKn. Melalui pelajaran ini, Pancasila sebagai nilai
bersama dan sebagai dasar filsafat negara disampaikan kepada generasi muda.
4) Integritas elit-massaDinamika integrasi elit –massa ditandai dengan seringnya pemimpin
mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader
PKK, dan kotakpos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit dan massa akan
menguatkan dimensi vertikal integrasi nasional.Berikut ini contoh peristiwa yang terkait
dengan dinamika integrasi elit massa.

7
5)Integritas tingkah laku (perilaku integratif).
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga-lembaga
politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk
maka orang-orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang
teratur, sistematis,dan bertujuan. Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di
Indonesia diawali dengan hasil sidang I PPKI tanggal18 Agustus 1945yakni memilih
Presiden dan Wakil Presiden . Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus1945
memutuskanpembentukandua belaskementerian dan delapanpropinsidi Indonesia

2.Tantangan dalam membangun integritas


Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantanganyang dihadapi
datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal,tantangan yang ada
berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan
geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal,tantangan yang ada adalah berupa celah
perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan
kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang
berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan
dimensi horizontal, sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia
dimensi horizontal lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya.
Tantangan dari dimensi vertikal dan horisontal dalamintegrasi nasional Indonesia
tersebut semakin tampaksetelah memasuki era reformasi tahun 1998. Konflik horizontal
maupun vertikal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas pemerintahan di
pusat. Kebebasan yang digulirkan pada era reformasi sebagai bagian dari proses
demokratisasi telah banyak disalahgunakan oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat
untuk bertindak seenaknya sendiri. Tindakan ini kemudian memunculkan adanya gesekan-
gesekan antar kelompok dalam masyarakat dan memicu terjadinya konflik atau kerusuhan
antar kelompok. Bersamaan dengan itu demonstrasi menentang kebijakan pemerintah juga
banyak terjadi, bahkan seringkali demonstrasi itu diikuti oleh tindakan-tindakan anarkhis.
Keinginan yang kuat dari pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, kebijakan
pemerintah yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, dukungan masyarakat
terhadap pemerintah yang sah, dan ketaatan warga masyarakat melaksanakan kebijakan
pemerintah adalah pertanda adanya integrasi dalam arti vertikal.

8
Sebaliknya kebijakan demi kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang
tidak/kurang sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan sebagian besar
warga masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menggambarkan kurang adanya integrasi
vertikal. Memang tidak ada kebijakan pemerintah yang dapat melayani dan memuaskan
seluruh warga masyarakat, tetapi setidak-tidaknya kebijakan pemerintah hendaknya dapat
melayani keinginan dan harapan sebagian besar warga masyarakat.Jalinan hubungan dan
kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk
hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai antara kelompok-kelompok
masyarakat dengan pembedaan yang ada satu sama lain, merupakan pertanda adanya
integrasi dalam arti horisontal. Kita juga tidak dapat mengharapkan terwujudnya integrasi
horisontal ini dalam arti yang sepenuhnya. Pertentangan atau konflik antar kelompok dengan
berbagai latar belakang perbedaan yang ada, tidak pernah tertutup sama sekali
kemungkinannya untuk terjadi. Namun yang diharapkan bahwa konflik itu dapat dikelola dan
dicarikan solusinya dengan baik, dan terjadi dalam kadar yang tidak terlalu mengganggu
upaya pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat dan pencapaian tujuan nasional

E. Essensi dan Urgensi Integrasi Nasional


Integrasi masyarakat yang baik merupakan tujuan bagi setiap negara. Karena kondisi
tersebut sangat diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai
tujuan yang diharapkan. Integrasi masyarakat yang benar benar utuh adalah sesuatu yang
tidak mungkin diwujudkan, karena setiap orang dalam masyarakat akan membawa potensi
integrasi dilain sisi juga membawa potensi konflik atau pertentangan. Negara yang selalu
dilanda konflik akan sulit untuk mewujudkan kemajuan. Karena negara yang selalu dilanda
oleh konflik, akan menderita banyak, baik kerugian fisik material berupa kerusakan sarana
dan prasarana, maupun kerugian spiritual seperti perasaan kekhawatiran, cemas, ketakutan,
bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Di sisi sumber daya akan banyak sumber
daya yang seharusnya bisa digunakan untuk pembagunan namun harus terhambat karena
konflik yang berkelanjutan.
Esensi integrasi nasional adalah munculnya kesadaran akan konsep "Bhineka Tunggal
Ika". Dalam hal ini masyarakat harus bisa menerapkan prinsip "Bhineka Tunggal Ika" dalam
kehidupan sehari-hari. Maksud prinsip "Bhineka Tunggal Ika" adalah kesadaran akan untuk
bersatu dan tidak memandang perbedaan. Baik itu suku, agama, ras, dan antar golongan
sekalipun kita harus bersatu agar Integrasi Nasional dapat tercapai dan terhindar dari konflil
yang dapat memecah persatuan kita. Faktor-faktor yang merupakan potensi untuk

9
mengintegrasi masyatakay seperti persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama,
serta membuat kebijakan bersama dalam masyarakat harus selalu kita tegakkan agar Integrasi
nasional dapat terwujud. Sebaliknya faktor-faktor seperti perbedaan suku, perbedaan agama,
perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan harus kita sikapi dengan cara yang baik agar
terhindar dari konflik atau pertenyangan. Setelah prinsip "Bhineka Tunggal Ika" ditegakkan
maka akan muncul urgensi Integrasi nasional yang merupakan suatu keharusan mutlak
sebagai konsenkuensi kita dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.

F. Simpulan Integrasi Nasional


· Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan
masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
· Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu
hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti
masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
· Menurut William F. Ogburn da Mayer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social
adalah:
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan
pangan serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan antara
satu dengan lainnya.
b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-
norma dan nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi
satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut
kebudayaannya.
c. Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten
serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam
melangsungkan proses interaksi social.

10
G. Praktek Kewarganegaraan: Perilaku, Dampak & Upaya Peningkatan

No Semangat Gambaran Perilakumu Dampak Upaya


Peningkatan
1. Toleran berperilaku toleran memiliki meningkatkan
dibuktikan dengan banyak teman pertemanan
tidak membedakan tidak hanya di
teman sekolah
2. Rela berkorban Rela berkorban untuk Bangsa dan Belajar lebih
kepentingan bangsa dan negara menjadi rajin agar bisa
Negara lebih maju berbakti kepada
bangsa dan
negara
3. Persatuan dan Berteman dengan Timbul Mengadakan
Kesatuan teman yang berbeda persatuan dan pentas seni dari
suku bangsa kesatuan berbagai suku
bangsa yang
berbeda di
sekolah
4. Mengutamakan Ikut upacara Hari Meningkatkan Mengikuti
Kepentingan kemerdekaan Republik cinta tanah air upacara teratur
Bangsa dan Indonesia dan tenang
Negara
5 Gotong royong Kerja bakti kebersihan Sekolah menjadi Dilakukan
sekolah bersih dan sehat setiap minggu di
sekolah
6 Koperasi Membuat koperasi Belajar Membuat kantin
sekolah kerjasama koperasi sekolah
dalam ekonomi

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
B. SARAN
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi
nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga
tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata.
Walaupun indonesia ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap
indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan
negara indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://lmsspada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/20299/mod_resource/content/2/BAB%20III
%20Integrasi_PDITT.pdf
DirjenBelmawaKemenristekdikti.2016.PendidikanKewarganegaraanUntukPerguruanTinggi.
Jakarta. Cetakan 1
http://hawarimuhtarom.blogspot.com/2016/11/makalah-pentingnya-integrasi-nasional-bagi-
bangsa-indonesia.html?m=1
https://tugassekolahinstan.blogspot.com/2014/09/praktek-kewarganegaraan-perilaku-
dampak.html

13

Anda mungkin juga menyukai