“Integrasi Nasional”
Dosen Pembimbing:
Dr. Rusdi, M. Hum
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 21
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Integrasi Nasional”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalahini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4
A. Latar belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 5
A. Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional ......................................................... 5
B. Alasan Perlunya Integrasi Nasional ............................................................... 6
C. Sumber Historis, sosiologi, dan politis tentang integrasi nasional ................ 6
D. Argument tentang dinamika, tantangan dan integrasi nasional ..................... 7
E. Esensi dan urgensi integrasi nasional ............................................................ 9
F. Simpulan integrasi nasional Indonesia........................................................... 10
G. Contoh-contoh praktek kewarganegaraan...................................................... 11
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................. 12
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Integrasi nasional dalam bahasa Inggris adalah “national integration”.
Integration artinya sempurna atau keseluruhan. Kata ini berasal dari bahasa latin
integer, yang berarti utuh atau menyeluruh. Berdasarkan arti etimologis, integrasi
artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.Nation artinya
bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang – orang yang berbeda latar
belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik.
Integrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan urgensi integrasi nasional?
2. Apa alasan perlunya integrasi nasional?
3. Sebutkan sumber historis, sosiologis, dan politis tentang integrasi nasional?
4. Jelaskan argument tentang dinamika,tantangan integrasi nasional?
5. Jelaskan tentang esensi dan urgensi integrasi nasional?
6. Sebutkan contoh-contoh praktek kewarganegaraan?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. · Menambah wawasan mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan
ReintegrasiSosial.
3. · Melatih membuat laporan dalam bentuk Makalah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
peraturan, norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu menciptakan
keterpaduan di bidang ekonomi.
3. Integrasi Sosial Budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat
meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya. Integrasi
sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok-kelompok sosial budaya di
masyarakat, misalnya suku, agama, dan ras.
6
D. Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Integritas Nasional
1.Dinamika integritas nasional di Indonesia
Sejak kita bernegara tahun 1945, upaya membangun integrasi secara terus-menerus
dilakukan. Terdapat banyak perkembangan dan dinamika dari integrasi yang terjadi di
Indonesia. Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman waktu itu.Dinamika itu bisa
kita contohkan peristiswa integrasi berdasar lima jenis integrasi sebagai berikut:
1)Integritas bangsa,Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of
Understanding) di Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai
mengajak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang
teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proses ini telah
berhasil menyelesaikan kasus disintegrasi yang terjadi di Aceh sejak tahun 1975 sampai
2005.
2)Integritas wilayah, Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah
Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12
mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau
Negara Indonesia. Dengan deklarasi ini maka terjadi integrasi wilayah teritorial Indonesia.
Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan wilayah dan laut tidak lagi merupakan pemisah
pulau,tetapi menjadi penghubung pulau-pulau di Indonesia
3)Integritas nilai Nilai apa yang bagi bangsa Indonesia merupakan nilai integratif? Jawabnya
adalah Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integratif terus-
menerus dilakukan, misalnyamelalui kegiatan pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliah
di perguruan tinggi dan mata pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai
diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah.Saat ini, melalui
kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran PPKn. Melalui pelajaran ini, Pancasila sebagai nilai
bersama dan sebagai dasar filsafat negara disampaikan kepada generasi muda.
4) Integritas elit-massaDinamika integrasi elit –massa ditandai dengan seringnya pemimpin
mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke daerah, temu kader
PKK, dan kotakpos presiden. Kegiatan yang sifatnya mendekatkan elit dan massa akan
menguatkan dimensi vertikal integrasi nasional.Berikut ini contoh peristiwa yang terkait
dengan dinamika integrasi elit massa.
7
5)Integritas tingkah laku (perilaku integratif).
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga-lembaga
politik dan pemerintahan termasuk birokrasi. Dengan lembaga dan birokrasi yang terbentuk
maka orang-orang dapat bekerja secara terintegratif dalam suatu aturan dan pola kerja yang
teratur, sistematis,dan bertujuan. Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di
Indonesia diawali dengan hasil sidang I PPKI tanggal18 Agustus 1945yakni memilih
Presiden dan Wakil Presiden . Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus1945
memutuskanpembentukandua belaskementerian dan delapanpropinsidi Indonesia
8
Sebaliknya kebijakan demi kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang
tidak/kurang sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat serta penolakan sebagian besar
warga masyarakat terhadap kebijakan pemerintah menggambarkan kurang adanya integrasi
vertikal. Memang tidak ada kebijakan pemerintah yang dapat melayani dan memuaskan
seluruh warga masyarakat, tetapi setidak-tidaknya kebijakan pemerintah hendaknya dapat
melayani keinginan dan harapan sebagian besar warga masyarakat.Jalinan hubungan dan
kerjasama di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat, kesediaan untuk
hidup berdampingan secara damai dan saling menghargai antara kelompok-kelompok
masyarakat dengan pembedaan yang ada satu sama lain, merupakan pertanda adanya
integrasi dalam arti horisontal. Kita juga tidak dapat mengharapkan terwujudnya integrasi
horisontal ini dalam arti yang sepenuhnya. Pertentangan atau konflik antar kelompok dengan
berbagai latar belakang perbedaan yang ada, tidak pernah tertutup sama sekali
kemungkinannya untuk terjadi. Namun yang diharapkan bahwa konflik itu dapat dikelola dan
dicarikan solusinya dengan baik, dan terjadi dalam kadar yang tidak terlalu mengganggu
upaya pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat dan pencapaian tujuan nasional
9
mengintegrasi masyatakay seperti persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama,
serta membuat kebijakan bersama dalam masyarakat harus selalu kita tegakkan agar Integrasi
nasional dapat terwujud. Sebaliknya faktor-faktor seperti perbedaan suku, perbedaan agama,
perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan harus kita sikapi dengan cara yang baik agar
terhindar dari konflik atau pertenyangan. Setelah prinsip "Bhineka Tunggal Ika" ditegakkan
maka akan muncul urgensi Integrasi nasional yang merupakan suatu keharusan mutlak
sebagai konsenkuensi kita dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
10
G. Praktek Kewarganegaraan: Perilaku, Dampak & Upaya Peningkatan
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini
membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga
akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
B. SARAN
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi
nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga
tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata.
Walaupun indonesia ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap
indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan
negara indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://lmsspada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/20299/mod_resource/content/2/BAB%20III
%20Integrasi_PDITT.pdf
DirjenBelmawaKemenristekdikti.2016.PendidikanKewarganegaraanUntukPerguruanTinggi.
Jakarta. Cetakan 1
http://hawarimuhtarom.blogspot.com/2016/11/makalah-pentingnya-integrasi-nasional-bagi-
bangsa-indonesia.html?m=1
https://tugassekolahinstan.blogspot.com/2014/09/praktek-kewarganegaraan-perilaku-
dampak.html
13