SKRIPSI
Oleh:
10215018
2019
PENGARUH KNEADING MASSAGE TERHADAP TINGKAT
DISMENORE MAHASISWI KEPERAWATAN INSTITUT ILMU
KESEHATAN DI KOTA KEDIRI
SKRIPSI
Oleh:
10215018
2019
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
1. Dra. EC. Lianawati, MBA, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Wiyata
Kediri.
2. Prof. Dr. Muhamad Zainuddin, Apt., selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyelesaikan pendidikan.
3. Ika Rahmawati, S.Kep, Ns., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
4. Ely Isnaeni, S. Kep. Ns., M. Kes., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
ini.
vi
6. Wahyu Nur P, S.Kep, Ns., M.Kes. selaku Penguji I yang memberikan
masukan-masukan yang berharga pada saya agar skripsi ini tersusun dengan
baik.
masukan-masukan yang berharga pada saya agar skripsi ini tersusun dengan
baik.
8. Ayah dan Ibu yang selalu menemani dan memberikan dorongan baik secara
materi, semangat dan motivasi agar saya dapat menyelesaikan proposal skripsi
saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan semua pihak yang telah
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
Saya sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga
mohon kritik dan saran yang membangun demi melengkapi skripsi ini.
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan ii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi.................................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
A. Konsep Menstruasi ....................................................................................... 5
1. Definisi Menstruasi ................................................................................................. 5
2. Siklus Menstruasi .................................................................................................... 5
3. Definisi Dismenore ............................................................................................... 10
4. Alat Ukur Nyeri .................................................................................................... 15
B. Konsep Kneading Massage ........................................................................ 18
1. Definisi Kneading Massage .................................................................................. 18
2. Kontra indikasi ...................................................................................................... 19
3. Tujuan ................................................................................................................... 19
4. Prosedur Kerja ...................................................................................................... 20
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ........................................... 21
A. Kerangka Konsep........................................................................................ 21
B. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 22
BAB IV METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 24
A. Desain Penelitian......................................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................... 25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...................................................... 25
x
D. Variabel Penelitian ..................................................................................... 27
E. Definisi Operasional ................................................................................... 28
F. Instrumen penelitian .................................................................................... 30
G. Proses Pengumpulan Data .......................................................................... 31
H. Analisis Data .............................................................................................. 32
I. Kerangka kerja ............................................................................................ 35
BAB V HASIL PENELITIAN 35
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
DAFTAR SINGKATAN
CL : Corpus Luteum
LH : Luteinizing Hormone
BW : Bhakti Wiyata
xv
DAFTAR SIMBOL / LAMBANG
% : Persen
& : Dan
= : Sama Dengan
/ : Atau
+ : Tambah
- : Kurang
α : Alpha
p : P value
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang berlangsung pada usia 13 tahun sampai
dengan 23 tahun bagi pria, dan 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita.
Masa remaja merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang
Pada masa remaja khususnya perempuan terjadi proses menstruasi, kadang kala
proses menstruasi diikuti oleh rasa nyeri (dismenore) (Sagumi, 2013). Selain rasa
nyeri, dismenore juga dapat menyebabkan nausea dan vomitting (rasa mual dan
muntah), sakit kepala, pusing, letih, diare, emosi yang labil selama menstruasi,
Menurut data dari WHO 2015, didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa
dismenorea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa
bahwa di Jawa Timur jumlah remaja putri yang reproduktif yaitu berusia 10-24
tahun adalah sebesar 56.598 jiwa. Sedangkan yang mengalami dismenore dan
datang ke bagian kebidanan sebesar 11.565 jiwa (1,31%) BPS Provinsi Jawa
Timur tahun 2010. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 20 Oktober
2018 secara observasi dan wawancara, mahasiswi keperawatan IIK dengan jumlah
diketahui, namun apabila setiap kali menstruasi selalu merasa nyeri yang
menyiksa sehingga tidak dapat beraktifitas sama sekali, disertai rasa pusing, mual
muntah, demam, bahkan sampai pingsan, maka harus diwaspadai karena bisa saja
merupakan tanda adanya suatu gangguan pada sistem reproduksi dan yang paling
massage, dll.. Salah satu teknik massage yang dapat dilakukan oleh tenaga medis
diatas lapisan superficial dari jaringan otot untuk membantu mengontrol rasa sakit
pengaruh mengurangi ketegangan otot dan stres tubuh secara keseluruhan, dengan
tujuan utama adalah agar tubuh dan pikran menjadi rileks. Hal ini disebabkan
nyaman. Pijat secara lembut akan merasa lebih segar, rileks, dan nyaman (Inkeles,
2007). Penelitian ini di dukung dari penelitian Rina (2011) tentang Efektivitas
2
Teknik Kneading Dan Counterpressure Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di RSIA Bunda Arif Purwokerto, hasilnya
terbukti bisa menurunkan dari skala nyeri 10 menjadi 8 dengan jumlah responden
30 orang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3
c. Menganalisis pengaruh kneading massage terhadap tingkat dismenore
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Tenaga Kesehatan
b. Penelitian Selanjutnya
bervariasi.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Menstruasi
1. Definisi Menstruasi
dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada
awal setiap siklus menstruasi (hari ke – 1). Menstruasi akan terjadi 3 – 7 hari.
nyeri haid atau dismenore. Nyeri tersebut ada yang ringan dan samar-samar,
tetapi ada pula yang berat, bahkan beberapa wanita didapatkan pingsan
2. Siklus Menstruasi
Siklus merupakan proses yang dialami oleh wanita pada setiap bulan.
Menstruasi merupakan proses dalam tubuh wanita yang dimana sel telur
5
(ovum) berjalan dari indung telur menuju rahim, melalui aluran yang diberi
nama tuba falopi. Pada saat tersebut, jaringan endometrial dalam lapisan
pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, dinding ini akan semakin
menebal dan menyediakan tempat janin tumbuh. Tapi, jika tidak terjadi
pembuahan, jaringan endometrial ini akan luruh dan keluar melalui vagina
dari hari pertama menstruasi hingga satu hari sebelum mentruasi berikutnya.
Pada keadaan normal, siklus menstruasi adalah berbeda bagi setiap wanita
yaitu dari 28 hingga 35 hari. Terdapat empat fase pada siklus menstruasi yaitu
fase menstrual, fase preovulatori, ovulasi dan fase pasca ovulatori (Tortora,&
Derrickson, 2009).
6
Gambar. II.1. Siklus Menstruasi
hari. Fase folikuler (hari 1-14) ditandai dengan meningkatnya kadar estrogen,
fase luteal (hari 14 – 21), corpus luteum (CL) menghasilkan estrogen dan
7
Pada siklus menstruasi dikenal dengan menstruasi yang berlangsung
darihari pertama yang merupakan permulaan siklus hingga kira-kira hari ke-5.
pula, terjadi aliran cairan menstruasi dari rahim menuju ke leher rahim, untuk
darah, cairan jaringan, mukus dan sel epitel yang luruh dari endometrium.
Pada hari ke-6 hingga ke-13, terjadi siklus preovulatori yaitu antara
folikel sekunder akan mensekresi estrogen dan inhibin. Biasanya, hanya satu
folikel sekunder yang akan berkembang menjadi folikel dominan dan yang
terjadi karena penurunan kadar FSH yang disebabkan oleh estrogen dan
akan berkembang menjadi folikel Graaf (graafian follicle) yang akan terus
tersedia untuk ovulasi. Semasa proses maturasi folikel ini, estrogen terus
8
preovulatori dikenal dengan fase folikular karena terjadi pertumbuhan dan
Pada siklus ovulasi terjadi pada hari ke-14. Kadar estrogen yang
tinggi menstimulasi lebih banyak pelepasan GnRH dari hipotalamus dan juga
FSH dan LH tambahan oleh pituitari anterior turut dirangsang oleh FSH. Dan
2009).
Siklus terakhir yaitu fase pasca ovulatori adalah antara masa ovulasi
dengan onset bagi siklus menstruasi yang seterusnya. Ini berlangsung dari
hari ke-15 hingga ke-28. Di ovarium, di bawah pengaruh LH, folikel yang
ovarium, fase ini juga dikenal dengan fase luteal. Sekiranya oosit sekunder
menyebabkan peningkatan pelepasan GnRH, FSH dan LH. Maka bermula lah
9
semula perkembangan folikel dan siklus ovarium yang baru (Tortora &
Derrickson, 2009).
hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang terhasil dari chorion dari
hingga18 mm. siklus ini juga dikenal dengan siklus sekretorik di uterus
terjadi. Apabila tidak ada perubahan, kadar progesteron dan estrogen yang
3. Definisi Dismenore
derajat rasa nyeri ini bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai yang berat.
hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau beberapa hari. Hampir semua
wanita mengalami rasa tidak enak pada perut bagian bawah saat menstruasi.
10
Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga berkontraksi dan relaksasi.
Umumnya, kontraksi otot uterus tidak dirasakan, namun kontraksi yang hebat
menstruasi yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada perut bagian
antara lain pada area abdomen bagian bawah terasa nyeri kolik dan menyebar
ke bagian punggung bawah. Rasa nyeri yang terasa di area suprapubis bisa
berupa nyeri tajam, dalam, atau tumpul/sakit, atau rasa kram. Di daerah pelvis
akan terasa sensasi penuh, dan sensasi mulas juga akan menjalar ke paha
bagian dalam dan area lumbosakralis. Selain rasa nyeri, dismenore primer
juga dapat menyebabkan nausea dan vomitting (rasa mual dan muntah), sakit
kepala, pusing, letih, diare, emosi yang labil selama menstruasi, bahkan
11
Gambar II.2. Proses Dismenore
12
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dismenore antara lain :
a. Usia
Menurut Bare & Smletzer (2002) dalam Eka & Lasmi (2014)
berusia antara 17-25 tahun dan akan menghilang pada usia akhir 20-
pemeriksaan ginekologi.
b. Riwayat Keluarga
c. Olah Raga
13
sehingga ketika terjadi dismenore, oksigen tidak dapat tersalurkan
pada diri remaja itu sendiri. Sekitar 2 tahun setelah menarche akan
terjadi ovulasi. Ovulasi ini tidak harus terjadi setiap bulan tetapi dapat
dapat timbul.
14
4. Alat Ukur Nyeri
digunakan untuk menilai nyeri (Black & Hawks, 2009). Skala linier
10cm, dengan atau tanpa tanda pada setiap sentimeternya. Tanda pada
kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau pernyataan deskriptif.
Ujung yang satu mewakili tidak ada nyeri (no pain), sedangkan ujung
yang lainnya mewakili rasa nyeri yang terparah yang mungkin terjadi
Namun pada nyeri post operasi VAS tidak banyak bermanfaat karena
15
b. Skala Penilaian Numerik / Numeric Rating Scale (NRS)
ekstrim juga digunakan dalam skala ini sama seperti pada VAS. NRS
nyeri, skala 1-3 di deskripsikan sebagai nyeri ringan yaitu ada rasa
nyeri (mulai terasa tapi masih dapat ditahan). Lalu skala 4-6
7-10 didekripsikan sebagai nyeri berat yaitu ada nyeri, terasa sangat
atau berteriak. Sama seperti VAS, NRS juga sangat mudah digunakan
dan merupakan skala ukur yang sudah valid (Brunelli, et.al., 2010).
16
Alasan peneliti menggunakan alat ukur ini karena dianggap
sederhana dan mudah dimengerti, serta alat ukur ini lebih baik
yang sesuai dengan nyerinya. Pilihan ini kemudian diberi skor angka.
17
B. Konsep Kneading
1. Definisi Kneading
diatas lapisan superficial dari jaringan otot bagian bahu untuk membantu
Gerakan meremas remas otot ini melibatkan cubitan antara jari-jari dan
jaringan otot menjadi rileks, hal ini dapat meningkatkan sirkulasi darah
dan getah bening yang kemudian dapat menghilangkan asam laktat pada
otot dan stres tubuh secara keseluruhan, dengan tujuan utama adalah agar
tubuh dan pikran menjadi rileks. Hal ini disebabkan karena pijatan
Pijat secara lembut akan merasa lebih segar, rileks, dan nyaman. Selain itu
normal dan menjaga agar aliran darah dapat mengalir tanpa hambatan .
18
Endorphin bekerja sebagai neurotransmitter dan neuromodulator untuk
2. Kontra indikasi
pasien.
e. Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea
dan neurathenia.
telah menutup dapat pecah kembali bila di massage. Juga pada luka
sambungan.
3. Tujuan
a. Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang di massage.
b. Meningkatkan relaksasi.
19
c. Merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera
4. Prosedur Kerja
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Cuci tangan.
20
BAB III
A. Kerangka Konsep
Menstruasi
Keterangan :
Merangsang tubuh mengeluarkan hormon Endorphin
: tidak
diteliti Menghambat transmisi implus nyeri ke otak
: diteliti
Sehingga hasilnya:
Nyeri berkurang
21
.
Penjelasan:
dismenore. Dismenore dapat menyebabkan nausea dan vomitting (rasa mual dan
muntah), sakit kepala, pusing, letih, diare, emosi yang labil selama menstruasi
ke otak, sehingga endorphin yang terdapat pada sinaps akan menurunkan sensasi
nyeri.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu pernataan asumsi tentang hubungan antara dua
atau lebih variabel ang diharapkan bisa menjawab suatu pernataan dalam
22
H1 : Ada pengaruh kneading massage terhadap tingkat dismenore mahasiswi
23
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Kelompok O1 I O2
perlakuan
Kelompok O1 - O2
kontrol
Keterangan :
24
O2 : Observasi setelah intervensi
1. Lokasi penelitian
Keperawatan.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Kota Kediri mulai dari tingkat 1 sampai dengan tingkat 4 total keseluruhan
2. Sampel
Sebagian dari populasi yang akan mewakili suatu populasi disebut sebagai
mempunyai ciri-ciri seperti pada kriteria inklusi. Dengan kriteria inklusi dan
a. Kriteria inklusi:
25
2) Mengalami dismenore
b. Kriteria eksklusi :
Menurut Cohen, et.al (2007: 10) semakin besar sampel dari besarnya
populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal
yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel. Menurut Sugiyono
3. Teknik Sampling
sesuai dengan kriterian inklusi dan eksklusi. Teknik Purposive Sampling yaitu
26
D. Variabel Penelitian
dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara
pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian. Konsep yang dituju dalam
suatu penelitian bersifat konkrit. Sesuatu yang konkrit tersebut bisa diartikan
1. Variabel Independent
2. Variabel Dependent
27
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut.
Karakteristik yang dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Notoatmodjo, 2012).
Tabel. IV.1 Definisi Operasional Pengaruh Kneading Massage Terhadap Tingkat Dismenorea Mahasiswi Keperawatan Institut
Ilmu Kesehatan di Kota Kediri.
2. Variabel Dismenore merupakan 1. Nyeri ringan Lembar Ordinal skala nyeri 1-3 = nyeri ringan
dependent respon tubuh seorang (total skor 1-3) skala nyeri skala nyeri 4-6 = nyeri sedang
Dismenore wanita saat meluruhnya 2. Nyeri sedang (Numeric skala nyeri 7-10 = nyeri berat
(nyeri haid) dinding endometrium (total skor 4-6) Rating (Brunelli, et.al., 2010).
28
yang disebabkan oleh 3. Nyeri berat Scale)
penurunan kadar hormon (total skor 7-10)
estrogen dan progesteron
pada waktu menstruasi.
29
F. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mendapatkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(cermat, lengkap, dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah. Jenis instrumen
tingkat nyeri adalah kneading massage menggunakan lembar (SOP) sebagai bukti
mahasiswi di IIK BW Kota Kediri adalah lembar skala nyeri mengadopsi dari
(Black & Hawks, 2009) untuk mengukur variabel dependent (nyeri). Lembar
skala nyeri yang digunakan peneliti adalah Numeric Rating Scale (NRS), skala ini
Skala 1-3 di deskripsikan sebagai nyeri ringan yaitu ada rasa nyeri (mulai terasa
tapi masih dapat ditahan). Lalu skala 4-6 dideskripsikan sebagai nyeri sedang
yaitu ada rasa nyeri, terasa mengganggu dengan usaha yang cukup kuat untuk
menahannya. Skala 7-10 didekripsikan sebagai nyeri berat yaitu ada nyeri, terasa
berteriak.
30
Gambar. IV.2. Numeric Rating Scale (NRS)
1. Tahap persiapan
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang sudah di tanda tangani
2. Tahap pelaksanaan
kontrol.
31
b. Tahap kedua meliputi pelaksanaan pemberian kneading massage
3. Tahap penutup
Pada tahap ini peneliti mengolah data yang ada dilembar observasi
skala nyeri untuk membuktikan apakah ada pengaruh atau tidak dalam
H. Analisis Data
1. Pre analisis
penelitian ini, peneliti memeriksa kembali lembar skala nyeri yang telah
32
terisi dan mengecek kembali angket untuk memastikan tidak ada yang
nilai 1-3 diberi kode 1, nyeri sedang dengan nilai 4-6 diberi kode 2, nyeri
c. Scoring
nyeri ringan dengan nilai 1-3, nyeri sedang dengan nilai 4-6, nyeri berat
software komputer.
33
2. Analisis
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
34
I. Kerangka kerja
Teknik Sampling:
Purposive Sampling
Pengolahan data
35
BAB V
HASIL PENELITIAN
64114 Jawa Timur. IIK Bhakti Wiyata merupakan kampus swasta telah
berdiri sejak tahun 1985. IIK Bhakti Wiyata memiliki 4 fakultas dan 18
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di IIK Bhakti Wiyata di
36
1. Berdasarkan usia responden
C. Analisa Univariat
Analisa univariat menjelaskan tingkat disminore sebelum diberikan
presentase.
37
1. Tingkat Dismenore Kelompok Perlakuan Pretest Post - test
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan pada seluruh responden
38
2. Tingkat Dismenore Kelompok Kontrol Pretest Post - test
(46,7%). Untuk post test nya tidak mengalami perubahan dikarena pada
D. Analisa Bivariat
menggunakan uji Wilcoxon karena data skala data yang dipakai adalah
skala data ordinal. Pada data ini nilai p value < α, nilai α = 0,05 maka
distribusi data dikatakan tidak normal, selain itu uji bivariat Wilcoxon
39
Tabel V.5 Cross Tabulasi tingkat dismenore mahasiswi pre intervensi dan post intervensi Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol
Dismenore
Tingkat Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Dismenore Presentase Presentase Presentase Presentase
Pretest Post test Pretest Post test
(pretest) (post test) (pretest) (post test)
Ringan 4 13,9% 19 64,5% 14 46,7% 14 46,7%
Sedang 20 65,7% 11 35,5% 13 43,3% 13 43,3%
Berat 6 20,4% 0 0% 3 10,0% 3 10,0%
Total 30 100% 30 100% 30 100% 30 100%
40
Tabel V.6 Analisa Bivariat tingkat dismenore mahasiswi pre intervensi
dan post intervensi Kelompok Perlakuan dan Kelompok
Kontrol
Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 1.000
berarti nilai p value < 0,05, maka hipotesa nul tidak diterima sehingga
mahasiswi.
41
BAB VI
PEMBAHASAN
menstruasi yang biasanya bersifat kram dan berpusat pada perut bagian bawah
satunya adalah pemberian kneading massage. Dalam bab ini peneliti akan
Nyeri pada mahasiswi ini dipengaruhi oleh usia, rentang usia responden
42
berkisar 17-25 tahun dimana dismenore banyak dialami oleh remaja putri,
hal ini di dukung oleh Yustianingsih (2004) dalam Eka & Lasmi (2014)
yang menyatakan bahwa dismenore dapat dijumpai pada wanita muda yang
telah berusia antara 15-25 tahun dan akan menghilang pada usia akhir 20-an
atau 30-an tanpa ditemukan kelainan pada alat genital pada pemeriksaan
ginekologi.
43
lembar observasi skala nyeri pada kelompok kontrol kategori ringan
yaitu riwayat dismenore yang dialami oleh ibu responden yang dimana
mayoritas tidak mengalami dismenore yang berat. Hal ini selaras dengan
yang dikemukakan oleh Coleman (1991) dalam Eka & Lasmi (2014) bahwa
penangnan yang tepat pada saat dismenore akan efektif untuk menurunkan
tingkat nyerinya.
44
C. Pengaruh Kneading Massage Terhadap Tingkat Dismenore Mahasiswi
diatas lapisan superficial dari jaringan otot bagian bahu untuk membantu
stres tubuh secara keseluruhan, dengan tujuan utama adalah agar tubuh dan
pikran menjadi rileks. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh
impuls nyeri ke otak, sehingga endorphin yang terdapat pada sinaps akan
menurunkan nyeri dismenore karena terdapat banyak titik pijat pada teknik
hasil nilai p value = 0,000 yaitu p value < α, (α=0,05) yang berarti
dismenore.
45
Pada penelitian ini dikatakan berhasil skala nyerinya turun karena
dapat dilihat dari hasil lembar observasi skala nyeri dan kondisi responden,
Ketika terapi tidak diberikan maka perasaan tenang dan rileks tidak
dirasakan sehingga hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan peneliti.
46
BAB VII
PENUTUP
di Kota Kediri, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Tingkat dismenore pada saat pretest yang banyak dialami oleh responden
responden (46,7%).
2. Tingkat dismenore pada saat post test yang banyak dialami oleh
wilcoxon hasil nilai p value = 0,000 yaitu p < (α=0,05), maka Ho ditolak
dan H1 diterima.
47
B. Saran
menurunkan dismenore.
mengatasi dismenore.
48
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, dr. D & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta : ANDI.
Bambang, T. (2012). Keterampilan dasar massage. Yogyakarta; Muha Medika
Black, M. J. & Hawks, H.J. (2009). Medical surgical nursing : clinical
management for continuity of care, 8th ed. Philadephia: W.B. Saunders
Company.
Brunelli, C., Zecca, E., Martini, C., Campa, T., Fagnoni, E., Bagnasco, M., et al.
(2010). Earch Comparison of numerical and verbal rating scales to measure
pain exacerbations in patients with chronic cancer pain. Health and Quality
of Life Outcomes , 8, 42.
Chaudhuri, A. Singh, A. Dan Dhaliwal, L. (2013). A randomised controlled trial
of exercise and hot water bottle in the management of dysmenorrhea in
school girls of chandiagarh, india. Indian J Pysiol Pharmacol. 57(2): 114-
122.
Cohen ,L., et al. (2007). Research Methods in Education. (Sixth Edition). New
York: Routledge
Cunningham, FG., et al. (2010). Obstetri Williams (Williams Obstetri). Jakarta :
EGC
Eka & Lasmi.(2014). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Nyeri
Menstruasi (Dismenorea) Pada Remaja Putri Di Beberapa SMA Di
Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternity and Neonatal Volume 1 No 4.
Universitas Pasir Pengaraian.
Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata. (2019). https://www.iik.ac.id/v3/home/webiik.php. [Diakses tanggal
25 April 2019. Pukul 05.20 WIB]
Format referensi elektronik direkomendasikan oleh Dr. Suparyanto, M.Kes.
(2011). http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/wanita-usia-subur-
wus.html. [Diakses tanggal 25 April 2019. Pukul 05.40 WIB]
Hidayat, A. Aziz Alimul & Uliyah, Musrifatul. (2004). Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2009). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing ,
8th Edition. St. Louis: Mosby
49
Inkeles, G. (2007). Massage for a Peaceful Pregnancy: A Daily Book for New
Mother. Archata arts
Ni Putu K. E. (2017). Kombinasi Teknik Relaksasi Dan Pijatan Bagi Ibu Bersalin
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri, Lama Persalinan Dan Apgar Score
Bayi Baru Lahir. Jurnal Kebidanan. (Online)
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. 176-177. Jakarta:
Rineka cipta
Reeder, Martin, dan Koniak-Griffin. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan
Wanita, Bayi, dan Keluarga Edisi 18 Volume I. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rina. (2011). Efektivitas Teknik Kneading Dan Counterpressure Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Kala Ifase Aktif Persalinan Normal Di Rsia
Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011. Jurnal Kebidanan. (Online) Diakses
pada: 8 Oktober 2018.
Rospond. (2008). Pemeriksaan dan Penilaian Nyeri. Terdapat pada
http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/pemeriksan-
danpenilaiannyeri.pdf di akses pada tanggal 21 Oktober 2018.
Silvanus, Mudayatiningsih. S, Rahayu. W. H. (2017)Hubungan Regulasi Emosi
Dengan Intensitas Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Sman 7
Malang. Volume 2, Nomor 3. Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Malang: Nursing News.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Hlm 91.
Bandung : Alfabeta
Sulistiawati, Gidul, (2013), Hubungan Umur, Paritas dan Status Gizi Dengan
Kejadian Dismenore Pada Wanita Usia Subur Di Gampung Klieng
Kecamatan Baitussalam Aceh Besar Tahun 2013, Jurnal Midwifery
U’budiyah
Tortora G.J. & Derrickson B.H. (2009). Principles of anatomy and physiology.
12thed. Asia Willey. p. 448, 517-518.
50
Lampiran 1
No Kegiatan Bulan/Minggu
Oktober November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan
proposal
penelitian
2. Sidang
Proposal
3. Sidang Etik
4. Pelaksanaan
Penelitian
5. Pengolahan
Hasil
Penelitian
6. Sidang
Skripsi
51
Lampiran 2
Lembar
Setelah saya membaca dan memahami isi serta penjelasan pada lembar
responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
NIM : 10215018
Kediri.
saya maupun keluarga saya, sehingga saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
Kediri ,.............................2019
( )
52
Lampiran 3
Angket Penelitian
Nama :
Umur :
Kode :
NO Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda sedang Menstruasi?
53
Lampiran 4
NIM : 10215018
Berikut adalah beberapa hal yang perlu saya informasikan terkait dengan
penelitian ini :
Di Kota Kediri.
dismenore
3. Penelitian ini akan diawali dengan memasuki seluruh ruang kelas prodi S1
penelitian serta cara pengisian lembar angket dan lembar skala nyeri.
54
5. Setelah di berikan lembar angket dan lembar skala nyeri, peneliti memberikan
6. Kegiatan penelitian ini telah mendapat persetujuan dari pihak institusi. Apabila
dalam jalannya penelitian ini responden merasa tidak nyaman maka responden
dapat mengundurkan diri dari partisipasi sebagai responden dan apabila ada
No Hp. 081217567758.
7. Keikutsertaan dalam penelitian ini bukan suatu paksaan, melainkan atas dasar
8. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data hanya
…………..,…………………..2019
55
SOP Terapi Kneading Massage
selama 5-10menit.
(Hidayat, 2004)
56
1. Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi
keselamatan pasien.
dsb.
57
Terapi Kneading Massage Bobot Skor
1. Persiapkan alat 3
Tahap Pra
2. Verifikasi data pasien 3
Orientasi
3. Cuci tangan 3
mungkin
58
8. Lakukan masase dengan menggunakan 5
halus.
sekitar bahu.
terhadap tindakan
baik
6. Cuci tangan. 4
JUMLAH SKOR
59
Lampiran 5
Ranks
Ties 0c
Total 30
c. postestperlakuan = pretestperlakuan
Test Statisticsb
postestperlakuan -
pretestperlakuan
Z -4.963a
60
Lampiran 6
Ranks
Ties 30c
Total 30
Test Statisticsb
Z .000a
61
Lampiran 7
62
Lampiran 8
63
Lampiran 9
64
Lampiran 10
65
Lampiran 11
66
Lampiran 12
Lembar Konsul
67