Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah menyelesaikan masa orientasi di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (DPPPA), kelompok A3C diberi kepercayaan untuk melaksanakan orientasi selanjutnya
di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Juli 2019
sampai dengan tanggal 9 Agustus 2019.

Pembangunan Kesehatan yang berkesinambungan secara nyata berhasil


mengembangkan sumber daya kesehatan dan upaya kesehatan yang berdampak pada
peningkatan derajat kesehatan. Seiring dengan desentralisasi beberapa peraturan
perundang-undangan bidang kesehatan sebagai tindak lanjut dari pembangunan
otonomi daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dalam mengurus
kepentingan masyarakat dibidang kesehatan menurut kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur


pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengandung
konsekuensi bahwa masing-masing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan sendiri
yang tidak terlepas dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Menurut Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/II/2004 tentang SKN dinyatakan bahwa
keberhasilan manajemen kesehatan ditentukan antara lain : tersedianya data dan
informasi, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan
hukum kesehatan serta administrasi kesehatan.

Untuk mencapai Sistem Kesehatan Nasional maka dibentuklah Dinas Kesehatan


Kabupaten Simalungun yang memanajemen Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem
Informasi di seluruh Rumah Sakit, Puskesmas, ataupun SKPD lain yang bergerak di
bidang kesehatan di Kabupaten Simalungun.

Dalam laporan ini kelompok A3C mencoba untuk menjabarkan tupoksi Dinas
Kesehatan dan melaporkan kegiatan selama orientasi di Dinas Kesehatan.

1
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Mengetahui gambaran sistem kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
b. Tujuan khusus
1. Membantu CPNS untuk mengenal struktur organisasi dan bagian bagian kerja di
Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
2. Melatih Kinerja CPNS untuk mampu melaksanakan kinerja sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur (SOP) pada bagian masing – masing di Dinas Kesehatan
Kabupaten Simalungun
3. Melatih mental CPNS untuk bekerja dengan terampil dan disiplin di bagian
4. Mengenal dan mampu bekerjasama dengan staff dan pegawai di Dinas Kesehatan
Kabupaten Simalungun
1.3 Manfaat
- Manfaat Bagi Unit Bagian Kerja Terkait
1. Kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun menjadi lebih cepat dan lebih
efektif.
2. Sosialisasi kesehatan di beberapa daerah Kabupaten Simalungun berjalan lebih lancar.

- Manfaat Bagi CPNS


1. Membangun semangat gotong royong dalam melakukan pekerjaan di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.
2. Menambah pengetahuan CPNS dalam hal Struktur Organisasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Simalungun.
3. Menambah pengetahuan CPNS dalam memahami tupoksi setiap bagian di Dinas
Kesehatan Kabupaten Simalungun.
4. Terkhusus bagi CPNS Formasi Kesehatan bisa lebih mengenal Sistem Kerja Nasional
tiap – tiap SKPD di bawah Pemerintahan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

2
BAB II
Gambaran Umum Instansi
2.1 Sejarah
Sebelum secara resmi menjadi Dinas Kesehatan, Kabupaten Kabupaten
Simalungun telah telah ada sebelumnya yang bernama Dinas Kesehatan Rakyat
Kabupaten Simalungun namun, mengingat perkembangan yang ada maka Dinas
Kesehatan Rakyat Kabupaten Simalungun diubah menjadi Dinas Kesehatan
Kabupaten Simalungun.

Dalam rangka peningkatan pelaksanaan tugas-tugas di Pemerintahan Kabupaten


Simalungun khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan di Kabupaten
Simalungun telah dibentuk Dinas Kesehatan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Simalungun Nomor : 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Simalungun.

Berdasarkan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992


tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah, didalam keputusan Menteri tersebut
susunan Organisasi Dinas Daerah dibedakan menjadi dua pola yaitu pola minimal
dan maksimal dengan susunan sebagai berikut :

1. Pola minimal terdiri dari Sub Bagian membawai tiga Bagian dan Seksi
membawai 3 Sub Seksi
2. Pola Maksimal terdiri dari Bagian membawai empat Sub Bagian dan Sub
Dinas membawai empat Seksi.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39


Tahun 1992 jo Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tersebut
telah dikeluarkan surat kawat tertanggal 28 Januari 1995 Nomor 061/2160/SJ
perihal Pola Organisasi Dinas Daerah yang menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan
Propinsi dan Kabupaten segera menerapkan Pola Maksimal.

3
2.2 Lokasi
Komplek Perkantoran Pemkab. Simalungun, Pematang Raya, Sumatera Utara

2.3 Visi dan Misi


2.3.1 Visi
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana
masyarakat menyadari, mau dan mampu untuk mengenali dan mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit, maupun lingkungan serta
perilaku yang tidak mendukung hidup sehat. Seiring dengan gambaran ideal
pembangunan kesehatan dimaksud dan dalam upaya mendukung Visi Bupati
Simalungun yakni “TERWUJUDNYA MASYARAKAT DAN KABUPATEN
SIMALUNGUN YANG MANDIRI, TENTRAM DAN BERSERI (MANTAB)”,
maka Visi Dinas Kesehatan dalam Pembangunan Kesehatan di Kabupaten
Simalungun adalah:
“PENINGKATAN KESEHATAN YANG ‘MANTAB’ MENUJU SIMALUNGUN
SEHAT”

2.3.2 Misi
Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi
kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Simalungun, yang bertanggung jawab
secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan di
Kabupaten Simalungun. Misi dalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Ada 4 (empat) misi yang diemban oleh
seluruh jajaran kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan,
yaitu:
1. Penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang
kesehatan yang memadai dan dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan guna menjamin tersedianya


upaya kesehatan, baik upaya kesehatan masyarakat maupun upaya
kesehatan perorangan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh

4
masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pengutamaan
pada upaya pencegahan (preventif), dan peningkatan kesehatan
(promotif) bagi segenap masyarakat, tanpa mengabaikan upaya
penyembuhan penyakit (curatif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
kemitraan antara pemerintah, dan masyarakat termasuk swasta. Untuk
masa mendatang, apabila sistem jaminan kesehatan sosial telah
berkembang, penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan primer akan
diserahkan kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan konsep
dokter keluarga.

2. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan dan


Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk HidupSehat

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan


oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi pula
oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan
lainnya. Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi positif tersebut,
harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas
pokok program pembangunan di Kabupaten Simalungun. Kesehatan
juga adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan dilakukan
pemerintah dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada artinya bila
tidak disertai kesadaran setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk
meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-masing secara
mandiri. Upaya "Peningkatan Kesehatan Masyarakat Yang 'MANTAB'
Menuju Simalungun Sehat" pemerintah untuk terus memperluas
cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus
disertai upaya mendorong kemandirian individu, keluarga dan
masyarakat luas untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

5
3. Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Upaya Pelayanan kesehatan masyarakat diarahkan untuk mendorong


penyediakan pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif, terintegrasi
dan bermutu bagi bayi, anak, ibu hamil, kelompok masyarakat risiko
tinggi termasuk pekerja rentan, usia lanjut dan pelayanan rujukan.
Upaya pelayanan kesehatan juga diarahkan untuk meningkatkan dan
memberdayakan Puskesmas dan jaringannya dalam pelayanan
kesehatan luar gedung serta meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya.

4. Penataan Manajemen dan Pendayagunaan Sumber Daya


Kesehatan

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, sumber daya


kesehatan perlu ditingkatkan dan didayagunakan, yang meliputi sumber
daya manusia kesehatan, pembiayaan kesehatan, serta sediaan farmasi
dan alat kesehatan. Sumber daya kesehatan meliputi pula penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/kedokteran, serta data dan
informasi yang makin penting peranannya. Tenaga kesehatan yang
bermutu harus tersedia secara mencukupi, terdistribusi secara adil, serta
termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Pembiayaan
kesehatan yang bersumber dari masyarakat, swasta, dan pemerintah
harus tersedia dalam jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil,
dan termanfaatkan secara berhasil-guna serta berdaya-guna. Jaminan
kesehatan yang diselenggarakan secara nasional dengan prinsip asuransi
sosial dan prinsip ekuitas, bertujuan untuk menjamin agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Sediaan farmasi, alat kesehatan
yang aman, bermutu, dan bermanfaat harus tersedia secara merata serta

6
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, makanan dan minuman
yang aman, bermutu serta dengan pengawasan yang baik.

7
2.4 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SIMALUNGUN

KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIS
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PROGRAM, SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN HUKUM,


INFORMASI DAN HUBUNGAN DAN PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN DAN
MASYARAKAT
ASET UMUM

BIDANG KESEHATAN BIDANG PENCEGAHAN DAN BIDANG PELAYANAN BIDANG SUMBER DAYA
MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT KESEHATAN KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN KELUARGA SEKSI SURVELIANS DAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI KEFARMASIAN
DAN GIZI MASYARAKAT IMUNISASI PRIMER

SEKSI PROMOSI DAN KESEHATAN SEKSI PENCEGAHAN DAN SEKSI PELAYANAN KESEHATAN SEKSI ALAT KESEHATAN DAN
MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR RUJUKAN PKRT

SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI PELAYANAN DAN SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA KESEHATAN TRADISIONAL KESEHATAN

STAFF STAFF STAFF STAFF

UPTD

PUSKESMAS /PUSTU/ POSKESDES

8
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun : Jan Maurisdo Purba, M.Kes
2. Sekretaris : Jhon Hotmarindo Damanik, SKM, M. Kes
a. Kepala Sub Bagian Program , Informasi : Sukardan Ahmad, M.Kes
Dan Hubungan Masyarakat
b. Kepala Sub Bagian Keuangan : Sariani Purba
Dan Pengelolaan Asset
c. Kepala Sub Bagian Hukum : Dedy Junita Naibaho, SKM
Kepegawaian dan Umum

3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat : Sondari Harahap, SKM

a. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga : Kasmiaty Silalahi, SST


Dan Gizi Masyarakat
b. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan : Kanthy Rahadjeng, SKM
Masyarakat
c. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, : Rosman Saragih, SKM
Kesehatan Kerja dan Olah Raga

4. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian : Dr. Donald Rudi Pangaribuan, MKM
Penyakit

a. Kepala Seksi Survelian dan Imunisasi : Jan Ripelman Sipayung, SKM


b. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian : Gimrood Sinaga, SKM
Penyakit Menular
c. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian : Evalisa Tarigan, SKM
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

5. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan : Dr. Henny Roselia Pane, M.Kes

a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer : Benget T. Togatorop, S.Kep, MKM


b. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan : Salden Effendy Purba, SST
c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional : Rolen Saragih, SKM

6. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan : Dr. Ruspal Simarmata

a. Kepala Seksi Kefarmasian : Karel Freski Sihombing, SKM


b. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan : Arnold S. Saragih, SSi, Apt
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
c. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia : Romauli Rismawati Sijabat
Kesehatan

9
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Sesuai Peraturan Daerah No. 17 tahun 2008, tentang Organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah
Kabupaten disebutkan bahwa kedudukan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Kabupaten di Bidang Kesehatan, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dalam
melaksanakan Tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Simalungun.

2.5.1 Tugas Pokok

Adapun tugas pokok Dinas Kesehatan sesuai Peraturan Bupati Simalungun No.2 Tahun 2009
adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas dibidang pelayanan Kesehatan, promosi
dan farmasi, penyehatan lingkungan dan masyarakat matra,standarisasi, akreditasi, sertifikasi
dan perizinan serta pengembangan sistem kesehatan,pemberdayaan masyarakat dan
kerjasama lintas sektor, dengan rincian tugas sebagai berikut:

1. Memimpin, mengkoordinir, mengelola kegiatan dinas kesehatan sehingga tercapai


visi dan misi Dinas Kesehatan
2. Menyiapkan konsep kebijakan daerah dan pelaksanaan kewenangan daerahserta
pelaksanaan tugas-tugas dinas dibidang kesehatan
3. Bimibingan dan pengendalian standar, norma, prosedur, persyaratan dan kriteria
bidang kesehatan
4. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi, penyeledikan kejadian luar biasa/KLB
dan gizi buruk kabupaten
5. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
6. Pemantauan penanggulangan gizi buruk
7. Pengendalian operasional penanggulangan bencana dan wabah skala kabupaten
8. Penyelelnggaraan pelayanan kesehatan haji, penyelenggaraan upaya kesehatan pada
daerah perbatasan, terpencil, rawan skala kabupaten
9. Penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional
10. Pengelolaan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi kabupaten
11. Penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat provinsi, alat kesehatan, reagensia dan
vaksin lainnya
12. Penempatan tenaga kesehatan strategis

10
13. Registerasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
14. Pemeriksaan ketempat sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi
15. Pengawasan dan registerasi makanan minuman produksi rumah tangga
16. Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT kelas I
17. Pemberian izin praktek tenaga kesehatan tertentu
18. Pemberian rekomendasi izin sarana kesehatan tertentu yang diberikan oleh
pemerintah pusat dan provinsi
19. Pemberian izin sarana kesehatan meliputi RS pemerintah kelas C,kelas D, RS swasta
yang setara, praktek berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik
dokter keluarga/dokter gigi keluarga, kedokteran komplementer, dan pengobatan
tradisonal serta sarana penunjang yang setara
20. Pemberian rekomendasi izin PBF cabang, PBAK dan industri kecil obat tradisional
21. Pemberian izin apotik, toko obat
22. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung
perumusan kebijakan kabupaten
23. Pengelolaan survey kesehatan daerah skala kabupaten
24. Implementasi penapisan IPTEK dibidang pelayanan kesehatan
25. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder
26. Penyelenggaraan promosi kesehatan
27. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat
28. Penyehatan lingkungan dan pengendalian penyakit
29. Penyelenggaran kerjasama luar negeri skala kabupaten
30. Pengelolaan sistem informasi kesehatan
31. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang dilingkungan dinas
32. Mengevaluasi tugas-tugas dins dalam penanganan urusan pembangunan kesehatan
33. Penyelenggaraan koordinasi lintas sektor, lintas program dan kerjasama kemitraan
dengan pihak terkait dalam pembangunan kesehatan tingkat kabupaten
34. Pembinaan/pengawasan pelaksanaan unit pelaksana teknis (UPT) dinas
35. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya

11
2.5.2 Fungsi
Sesuai Peraturan Bupati Simalungun No.2 Tahun 2009 disebutkan bahwa
Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Perencanaan, penyusunan, perumusan, analisis kebijakan dan manajemen


pembangunan kesehatan tingkat kabupaten;
2. Pelaksanaan, pembangunan kesehatan jangka menengah dan tahunan
tingkat kabupaten;
3. Pengawasan dan pengendalian, pembangunan kesehatan tingkat
kabupaten.
2.6 Tata Kerja
2.6.1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun bertugas untuk membantu
melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten di bidang kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun


menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan,
b. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan,
c. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya,
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah terkait dengan
bidang kesehatan,

2.6.2. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun


Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun bertugas sebagai pelaksanaa
koordinasi, dukungan administrasi di dalam seluruh unsur organisasi di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

12
Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan
Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun,
b. Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Simalungun,
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun,
d. Pengelolaan asset yang menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten
Simalungun.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
dibantu oleh 3 Kepala Sub Bagian, Yakni :
1. Kepala Sub Bagian Program Informasi dan Hubungan Masyarakat
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Sub Bagian Program Informasi dan
Hubungan Masyarakat di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah
sebagai berikut :
a. Penyiapan dan koordinasi penyusunan rumusan program dan informasi serta
penatalaksanaan hubungan masyarakat,
b. Menyelenggarakan teknis – teknis dan urusan – urusan perencanaan,
pengendalian program dan pelaporan, penyelenggaraan penelitian dan
pengembangan kesehatan yang mendukung kebijakan Kabupaten,
c. Menghimpun bahan dan data untuk penyusunan rancangan program prioritas
dalam menyusun kebijakan Umum APBD
2. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan
Aset di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan dan koordianasi penyelenggaraan urusan keuangan dan asset,
b. Menghimpun dan menganalisa data untuk penyusunan RKA dan DPA,
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan,

13
3. Kepala Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan
Umum Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan dan koordinasi penatalaksanaan hukum, kepegawaian dan
dukungan administrasi umum,
b. Penyiapan peraturan perundang – undangan dan hukum yang menyangkut
bidang kepegawaian dan organisasi,
c. Penyiapan peraturan perundang – undangan dan hukum yang menyangkut
bidang kepegawaian dan organisasi
d. Mempersiapkan rencana penempatan dan pemerataan pegawai, mutasi,
pengembangan karier, administrasi dan rencana formasi pegawai.

2.6.3. Bidang Kesehatan Masyarakat


Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membuat perumusan dan
melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga. Tugas pokok dan
fungsi dari Bidang Kesehatan Masyarakat ini adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga,

14
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi, Bidang Kesehatan Masyarakat dibantu oleh 3
Kepala Seksi yakni :
1. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Kesehatan Keluarga di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah mempersiapkan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervise
serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat.
2. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Promosi dan Permberdayaan
Masyarakat adalah mempersiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervise serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat.
3. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Kesehatan Lingkugan,
Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah mempersiapkan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan dibidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

2.6.4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit berutgas untuk membuat perumusan
dan melaksanakan kebijakan operasional di bidangnya. Tugas Pokok dan Fungsi
(Tupoksi) dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
survelian dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang survelian dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional bidang survelian dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,

15
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang survelian dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang survelian dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dibantu oleh 3 kepala seksi :
1. Kepala Seksi Survelian dan Imunisasi
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Survelian dan Imunisasi di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan dan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervise serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
survelian dan imunisasi
b. Melaksanakan pemantauan penyimpanan vaksin rutin, maupun insidentil pada
unit kesehatan.
2. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah
mempersiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis
dan supervisi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.
3. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa,
b. Menghimpun, mengolah dan melaksanakan pengendalian penyakit meliputi
survelians, epidemiologi, pengendalian penyakit menular langsung maupun
pengendalian penyakit bersumber dari binatang.

16
2.6.5. Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membuat perumusan dan
melaksanakan kebijakan operasional di bidang peningkatan mutu layanan kesehatan.
Tugas Pokok dan Fungsi dari Bidang Pelayanan Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan
mutunya serta pelayanan kesehatan tradisional,
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya serta pelayanan
kesehatan tradisional,
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan kebijakan operasional di bidang kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya serta
pelayanan kesehatan tradisional,
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya serta pelayanan
kesehatan tradisional,
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan primer dan
pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya serta pelayanan
kesehatan tradisional.

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), Bidang Pelayanan Kesehatan
dibantu oleh 3 Kepala Seksi yakni :
1. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervise, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan
mutu fasyankes dibidang kesehatan primer,
b. Melaksanakan peningkatan mutu serta pembinaan dan pengawasan kepada
fungsi puskesmas dan jaringannya,
c. Melaksanakan pembinaan serta pengawasan akreditasi dan sertifikasi
puskesmas, klinik dan rumah sakit pemerintah maupun swasta,

17
2. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervise, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta peningkatan
mutu fasyankes di bidang pelayanan kesehatan rujukan,
b. Melaksanakan pengendalian dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar mutu pelayanan kesehatan yang berlaku,

3. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional


Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
Tradisional di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai
berikut :
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan
teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan tradisional,
b. Melaksanakan peningkatan mutu serta pembinaan dan pengawasan kepada
fungsi puskesmas dan jaringannya,
c. Melaksanakan pembinaan serta pengawasan akreditasi dan sertifikasi
puskesmas, klinik dan rumah sakit pemerintah maupun swasta
d. Melaksanakan pembinaan terhadap pengobat tradisi.

2.6.6. Bidang Sumber Daya Kesehatan


Bidang Sumber Daya Kesehatan bertugas untuk melaksanakan perumusan dan
kebijakan di bdang kefarmasiaan, alat kesehatan dan PKRT dan Sumber Daya
Manusia Kesehatan.

Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Bidang Kesehatan di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang
kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta Sumber Daya Manusia
Kesehatan;

18
b. Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
manusia kesehatan;
c. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarnasian, alat
kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
d. Penyiapan bimbingan teknis dan supervise dibidang kefarnasian, alat
kesehatan dan PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang kefarnasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;

Dalam melaksanakan tugas Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dibantu oleh 3
Kepala Seksi yakni :
1. Kepala Seksi Kefarmasian bertugas untuk mempersiapkan, merumuskan,
dan melaksanakan operasional di bidang Kefarnasian.
2. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan PKRT bertugas untuk mempersiapkan,
merumuskan, dan melaksanakan operasional di bidang Alat Kesehatan dan
PKRT.
3. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia dan Kesehatan bertugas untuk
mempersiapkan, merumuskan, dan melaksanakan operasional di bidang
Sumber Daya Manusia dan Kesehatan

19
BAB III
Pembahasan
3.1 Jadwal
Jadwal pelaksaan orientasi kelompok A3C di Dinas Kesehatan Kabupaten
Simalungun dimulai pada tanggal 12 Agustus 2019 sampai dengan 23 Agustus
2019. (Jadwal Kegiatan Terlampir)
3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Sekretariat
Bidang Sekretariat bertugas untuk memberikan layanan Administrasi
kepada seluruh unsur organisasi yang bergerak di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Simalungun.

KEGIATAN ORIENTASI A3C DI SEKRETARIAT


1. Membagi beberapa Puskesmas menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengisian
dosir pegawai Puskesmas.

Gambar 1. Mengelommpokkan Data Puskesmas setiap Kecamatan

20
2. Menginput data Bidan, Dokter dan Perawat di Puskesmas setiap kecamatan untuk pengusulan
pembuatan Karsi, Karsu dan Karpeg.

Gambar 2. Menginput Data Dokter, Bidan dan Perawat Untuk Pengusulan Berkas

3. Menginput Data Bidan, Dokter dan Perawat di Puskesmas setiap Kecamatan ke dalam Sistem
Informasi Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

Gambar 3. Mengentri Data Sistem Informasi Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten


Simalungun

21
3.2.2 Bidang Sumber Daya Manusia dan Kesehatan

KEGIATAN ORIENTASI A3C DI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN KESEHATAN


1. Pendampingan Akreditasi
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi landasan hukum
dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota sebagai penanggung jawab penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal diperlukan


adanya pengelolaan organisasi puskesmas secara baik yang meliputi kinerja
pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang digunakan. Hal ini perlu
dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan
pasien di puskesmas serta menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang aman dan bermutu.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun melakukan pendampingan


kepada 15 puskesmas yang tahun ini akan di akreditasi. Dalam 2 minggu ini dinkes
melakukan pendampingan kepada 3 puskesmas yakni, puskesmas marihat bandar,
rambung merah dan parbutaran.

Dinkes melakukan kunjungan untuk melihat kemajuan setiap aspek yang akan
dinilai dalam akreditasi dan mengadakan rapat dengar pendapat mengenai masalah
yang dialami oleh para pegawai di puskesmas terkait akreditasi, sehingga dapat
menemukan solusi bersama.

22
Gambar 1 Rapat Dengar Pendapat di Puskesmas Rambung Merah

Gambar 2 Rapat Dengar Pendapat di Puskesmas Parbutaran

Gambar 3 Rapat Dengar Pendapat di Puskesmas Marihat Bandar

23
Gambar 4 Rapat Dengar Pendapat di Puskesmas Rambung Merah

2. Menginput data Surat Keterangan Registrasi (STR) tenaga kesehatan


Surat Tanda Registrasi (STR) merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi.
Tenaga kesehatan yang telah memiliki STR dapat melakukan aktivitas pelayanan
kesehatan.

Dinkes Kab. Simalungun dalam upayanya menjamin mutu dan standarisasi


kompetensi tenaga kesehatannya melakukan pendataan terhadap STR semua tenaga
kesehatan di kabupaten Simalungun, meliputi nama pegawai, nomor STR, tangga
penerbitan dan tanggal kadakuarsa.

Pada penginputan data STR tenaga kesehatan di puskesmas kab. Simalungun


di temukan beberapa STR yang telah habis masa berlakunya (5 tahun) maupun sedang
dalam pengurusan perpanjang STR.

24
Gambar 2. Penginputan data STR tenaga kesehatan di puskesmas

3. Pembuatan pedomana dan Standar Operasional Prosedur (SOP)


Pedoman adalah hal atau pokok yang menjadi dasar, pegangan, acuan, atau
petunjuk untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu.Standar Oprasional Prosedur
(SOP) adalah suatu perangkat instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
Tujuan Pedoman dan SOP dibuat agar adanya acuan setiap kegiatan di
puskesmas sehingga berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efesien, efektif,
konsisten dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan
standar yang berlaku.
Untuk pemenuhan standar maka di buatlah pedoman pelayanan kefarmasian di
puskesmas dan pedoman pelayanan laboratorium puskemas. Pedoman inilah yang
akan menjadi acuan pembuatan SOP kegiatan di farmasi dan laboratorium yang ada di
puskesmas.

Kendala:

1. Tidak meratanya penyebaran tenaga kesehatan berdasarkan bidang ilmu di puskesmas-


puskesmas di kabupaten simalungun
2. Banyaknya tenaga kesehatan yang kurang peduli terhadap perpanjangan STR untuk
menjamin mutu pelayanan kesehatan.

25
Solusi:

1. Di perlukannya penataan ulang tenaga kesehatan dari berbagai bidang ilmu sehingga
semua pelayanan di puskesmas dapat terpenuhi
2. Perlunya para tenaga kesehatan dimotivasi untuk selalu memperpanjang STR,
memperbaruhi ilmu dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki

3.2.3 Bidang Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan bergerak di bidang kesehatan tradisional dan
komplementer melalui kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengklasifikasian, dan penelaahan untuk menyimpulkan dan menyusun
rekomendasi di bidang kesehatan.

Adapun tugas dan fungsi bidang pelayanan kesehatan adalah sebagai


berikut :
1) Menerima dan mempelajari juknis dan manlak yang diberikan oleh
atasan
2) Membuat data Penjamah obat tradisional berdasarkan petunjuk
atasan guna memudahkan dalam pengelolaan data tersebut
3) Monitoring dan Evaluasi pembinaan kesehatan tradisional dan
komplementer
4) Memverifikasi data petugas tradisional dan komplementer di Kab.
Simalungun
5) Menerima instruksi dari atasan untuk Monitoring dan Evaluasi
pelaksanaan kesehatan tradisional dan komplementer
6) Menyiapkan bahan, sarana, prasarana dalam rangka sosialisasi,
advokasi dan koordinasi Kegiatan
7) Menerima data, surat yang masuk dan meneliti kebenarannya
8) Melakukan tabulasi data dan rekapitulasi data dalam format
laporan tertentu
9) Melakukan pendokumentasian, pengarsipan laporan, data,
Kesehatan tradisional dan komplementer
10) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan
baik lisan mupun tulisan

26
KEGIATAN ORIENTASI A3C DI BAGIAN PELAYANAN KESEHATAN
Adapun kegiatan yang dilakukan selama orientasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun bidang
pelayanan kesehatan meliputi :

1. Melakukan diskusi / breeving bersama kepala bidang Pelayanan Kesehatan yaitu dr. Henny
Rosalia Pane, M.KM, diskusi yang dimaksud adalah membicarakan apa – apa saja yang
dikerjakan di bidang pelayanan kesehatan.
2. Membantu melakukan verifikasi data petugas tradisional dan komplementer di Kabupaten
Simalungun
3. Membantu menyiapkan bahan, sarana dan prasarana sosialisasi dan koordinasi kegiatan BOK
4. Membantu menyiapkan bahan, sarana dan prasarana sosialisasi dan koordinasi kegiatan
Universal Health Coverage
5. Membantu menyiapkan bahan, sarana dan prasarana sosialisasi dan koordinasi kegiatan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS – PK)
6. Membantu menyiapkan bahan, sarana dan prasarana sosialisasi dan koordinasi kegiatan
Sosialisasi Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
7. Membantu mengevaluasi surat masuk dengan Surat Perjalanan Dinas dalam Daerah
8. Membantu pendokumentasian hasil laporan kegiatan lapangan

27
Gambar 1. Membantu menyiapkan bahan, sarana dan prasarana sosialisasi dan koordinasi kegiatan
Universal Health Coverage dan BOK

Gambar 2. Membantu mengevaluasi surat masuk dengan Surat Perjalanan Dinas dalam Daerah

28
Gambar 3. Membantu pendokumentasian hasil laporan kegiatan lapangan

29
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun berfungsi untuk mengakomodasi seluruh pelayanan
kesehatan di setiap penjuru daerah di Kabupaten Simalungun untuk memastikan semua program di
bidang kesehatan berjalan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten
Simalungun.

4.2 Kritik dan Saran


Sebagai organisasi yang bergerak di pelayanan kesehatan masyarakat tentu Dinas Kesehatan akan
bertemu dan berjumpa langsung dengan masyarakat setiap daerah. Oleh karena itu, setiap pegawai
di Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun perlu memiliki sikap ramah agar masyarakat nyaman
dengan pelayanan yang diberikan.

30

Anda mungkin juga menyukai