Anda di halaman 1dari 13

55

HUBUNGAN PANJANG TUBUH DAN RASIO PAPILLA


DENGAN JENIS KELAMIN PADA IKAN GOBI
(Sicyopterus macrostetholepis Blkr.)
Rona Taula Sari
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Bung Hatta, Jl. Aie Pacah, Padang, Indonesia
E-mail: ronataulasari21@gmail.com

Abstract
Research about relationship of body length and ratio papilla with sex
in goby fish (S. macrostetholepis Blkr.) has been done at Animal
Structure and Developmental Laboratory, Biology Department,
Faculty of Matematics and Natural Sciences, Andalas University,
Padang, which purposed to analyse the relationship of body length
and ratio papilla with sex of goby fish (S. macrostetholepis Blkr.). The
samples were taken at wild stream area at Batang Kuranji river,
Padang City. This reseach used descriptive method and data were
analized by qualitatively and quantitatively. The results of
investigation showed that in several goby fish (S. macrostetholepis
Blkr.) with different sex had the same of body length and the same of
ratio papilla. So, there was not relationship between of body length
and ratio papilla with sex.
Keyword: Papilla, S. macrostetholepis Blkr.

Ikan adalah anggota vertebrata Menurunnya populasi ikan yang


berdarah dingin (poikilotermik) yang disebabkan oleh kegiatan
hidup di air, bergerak dengan sirip, penangkapan yang tidak terkontrol,
tubuh memiliki sisik dan bernapas dapat mengarah pada hasil tangkap
dengan insang. Ikan memiliki lebih (overfishing) dan rusaknya
keanekaragaman dengan jumlah habitat, lingkungan sehingga
spesies lebih dari 27.000 di seluruh mempengaruhi aktifitas biologi serta
dunia. Ikan dapat ditemukan di keberadaan di perairan tersebut, yang
hampir semua genangan air seperti air dapat mengancam kelestarian sumber
tawar, air payau maupun air asin pada itu sendiri. Diperkirakan ikan langka
kedalaman bervariasi. Selain itu ikan di Indonesia semakin bertambah,
juga memiliki nilai ekonomis yang seiring dengan meningkatnya
tinggi baik sebagai bahan makanan kegiatan penangkapan liar dan
juga sebagai hewan peliharaan. Di eksploitasi yang dilakukan tanpa
Indonesia sebagian besar diimbangi dengan kegiatan
pemanfaatan perikanan masih konservasi. Oleh sebab itu untuk
bersumber pada usaha penangkapan menjaga populasi ikan tetap tinggi
dari alam. Penangkapan yang dan lestari, perlu adanya usaha
dilakukan secara terus menerus budidaya.
mengakibatkan penurunan populasi Dalam usaha budidaya, aspek
ikan. biologi reproduksi ikan sangatlah
56 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

penting. Sedikitnya ada tiga tipe seksual sekunder dapat dilihat dari
reproduksi yang terdapat pada tanda-tanda selain sifat seksual
golongan ikan, salah satunya adalah primer, seperti bentuk tubuh, warna
hermaprodit. Menurut Effendi (1978), atau organ lainnya (Effendi,1978).
hermaprodit merupakan fenomena Menurut Anonymous (2007),
yang menarik dalam reproduksi ikan. berdasarkan panjang tubuh ikan
Suatu individu ikan dikatakan diduga dapat menentukan perbedaan
hermaprodit apabila dalam tubuhnya jenis kelamin ikan. Untuk
terdapat jaringan ovarium sebagai membedakan jenis kelamin ikan
penentu individu betina dan jaringan jantan dan betina dapat dilakukan
testis sebagai penentu individu jantan. dengan mengamati bentuk fisik tubuh
Salah satu kelompok ikan yang ikan dengan penampakan panjang
termasuk hermaprodit ialah ikan dari tubuh. Apabila ciri fisik tidak bisa
famili Gobiidae. dilakukan, pembedaan jenis kelamin
Ikan gobi merupakan suku dapat dilakukan dengan mengamati
terbesar ikan yang tersebar luas di organ kelamin (papilla) ikan
perairan kawasan iklim sedang dan bersangkutan.
tropika. Ikan ini dapat dijumpai di Penelitian mengenai
perairan asin, payau dan tawar, pengamatan papilla telah dilakukan
termasuk juga perairan umum seperti oleh Burhanuddin dan Genisa (1984),
danau dan sungai. Menurut Kottelat pada ikan gobi Periophthalmodon
(1993), ciri khusus ikan ini memiliki schlosseri dan Boleophthalmus
sirip perut bersatu dan membentuk boddarti yang hidup di perairan
piringan penghisap yang muara Sungai Banyuasin
memungkinkan mereka untuk tetap (Palembang), pada ikan jantan bentuk
pada posisinya di perairan yang papillanya panjang, sedangkan pada
berarus deras. Berukuran kecil, tetapi ikan betina bentuk papillanya bulat.
tebal dengan bentuk ekornya menipis, Namun pada ikan gobi Sicyopterus
sirip- siripnya tebal dengan memiliki macrostetholepis Blkr. yang hidup di
dua sirip punggung. Menurut Hoese perairan Sungai Batang Kuranji, Kota
(1998), beberapa jenis dari famili Padang, khususnya pada betina yang
Gobiidae termasuk ke dalam mengalami perubahan kelamin,
hermaprodit protogini, dimana saat hingga saat ini belum ada informasi
muda berkelamin betina, sedangkan mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu,
saat dewasa akan berganti kelamin penelitian tentang hubungan panjang
menjadi jantan. tubuh dan rasio papilla dengan jenis
Untuk membedakan ikan jantan kelamin perlu dilakukan untuk
dan ikan betina dapat di lihat dari ciri menambah informasi mengenai
seksual primer dan sekunder. Ciri biologi reproduksi ikan gobi, serta
seksual primer pada ikan ditandai membantu dalam mengembangkan
dengan adanya organ yang secara program budidaya ikan gobi.
langsung berhubungan dengan proses Dari uraian diatas dapat
reproduksi yaitu ovarium dengan dirumuskan masalah yang hendak
pembuluh-pembuluhnya untuk ikan dijawab dari penelitian ini yaitu,
betina dan testis dengan pembuluh- bagaimana hubungan panjang tubuh
pembuluhnya untuk ikan jantan. Ciri dan rasio papilla ikan gobi (S.
Hubungan Panjang Tubuh 57

macrostetholepis Blkr.) dengan jenis jumlah sisik di sepanjang sisi badan


kelamin. Adapun tujuan dari 49-54, dan 12-16 jumlah sisik di
penelitian ini adalah untuk depan sirip punggung (Kottelat,1993).
menentukan hubungan panjang tubuh Menurut Hoese (1998), sifat
dan rasio papilla ikan gobi (S. istemewa lainnya adalah perubahan
macrostetholepis Blkr.) dengan jenis jenis kelamin. Beberapa jenis dari
kelamin. Hasil dari penelitian ini famili Gobiidae termasuk
diharapkan dapat menambah hermaprodit protogini. Thomas
khazanah ilmu pengetahuan dan (1976), telah menjelaskan bahwa
informasi tentang biologi reproduksi berdasarkan perkembangan jaringan
ikan gobi (S. macrostetholepis Blkr.) ovarium dan testis yang terdapat
dalam upaya pelestarian dan dalam suatu individu akan
pengembangan budi daya ikan. menentukan macam hermaproditisme,
S. macrostetholepis dikenal synkroni, protogini dan protandri.
juga dengan nama Yellowtail Hermaprodit sinkroni yaitu golongan
Rockclimbing Goby (Brands, 2007). ikan dalam satu siklus hidupnya
Klasifikasi S. macrostetholepis terdapat sel seks betina dan sel seks
menurut Starnes (2003) adalah jantan yang dapat masak secara
sebagai berikut : bersama-sama. Hermaprodit protogini
Kingdom : Animalia yaitu golongan ikan hermaprodit yang
Filum : Chordata dalam satu siklus hidupnya terdapat
Sub Filum : Vertebrata proses diferensiasi gonad dari fase
Kelas : Pisces betina menuju jantan. Sedangkan
Sub Klas : Actinopterygii hermaprodit protandri yaitu golongan
Ordo : Perciformes ikan hermaprodit yang dalam satu
Famili : Gobiidae siklus hidupnya terdapat proses
Genus : Sicyopterus diferensiasi gonad dari jantan ke fase
Spesies : Sicyopterus betina.
macrostetholepis Penyelidikan terhadap gonad S.
Blkr, 1853 macrostetholepis dapat dijadikan
Nama Lokal : Glodok, Belosoh sebagai sasaran untuk menentukan
Puntang, Tenguling, jenis kelamin yang sebenarnya dan
Mungkuih penelusuran proses suksesi ovarium
Karakter umum S. menjadi testis atau sebaliknya. Gonad
macrostetholepis adalah tubuh betina dan gonad jantan umumnya
berwarna ungu tua, dengan jumlah mempunyai perbedaan yang nyata
pita 4-8 yang samar-samar, sirip baik segi morfologi maupun struktur
punggung dan sirip dubur berwarna histologis (Uyeno,1986). Gonad
ungu suram. Pada ekor terdapat terletak memanjang dalam rongga
sebuah pita warna gelap di sepanjang perut yang menempati kira-kira
pinggiran ekor atas dan bawah. Pada seperempat panjang tubuh, dan
jantan, bagian dalam dari kedua pita menempel pada bagian saluran
berwarna orange, sedangkan pada pencernaan. Pada bagian posterior
betina terdapat garis hitam bergabung dengan kantong kemih dan
memanjang di tengah ekor. Terdapat bermuara ke anus dan pada anterior
belahan pada bagian bibir atas,
58 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

menempel pada bagian hati disebut dengan lobular testis (Hopper,


(Wijana,1999). 1985).
Ditinjau dari struktur histologis Selama ini faktor-faktor
gonad betina terdiri dari lamella morfologi yang diukur sebagai
ovari, yaitu struktur jaringan berupa pembeda antara jantan dan betina
lempeng, di dalamnya berisi oosit dan pada ikan hanya meliputi warna
epitel germinal yang berbentuk kubus tubuh, ukuran tubuh (panjang dan
dengan jaringan ikat berupa serabut berat), kondisi perut, dan gerakan.
kolagen. Pada gonad jantan jaringan Umumnya ikan jantan mempunyai
ikatnya terdiri dari serabut fibrosa bentuk tubuh langsing dan panjang
yang strukturnya lebih kokoh. Gonad dari pada yang betina yang agak bulat
bagian luar dibungkus oleh lapisan dan pendek. Biasanya ikan jantan
serosa yang berupa jaringan ikat berwarna mencolok dari pada ikan
kendur (Hoar dan Nagahama, 1978). betina (Agromedia, 2002). Bentuk
Pada jaringan ovarium tubuh seperti ini diperlukan agar
ditemukan oosit pada berbagai dapat bergerak lincah terutama saat
tingkatan, pada bagian daerah korteks melakukan manuver-manuver
terdapat oosit yang lebih muda percumbuan (Lestrel, 2000).
(Sobotta dan Hammersen, 1982). Menurut Rambe (1985), ada
Secara umum dalam kalanya ikan betina dan ikan jantan
perkembangannya oosit ikan di dianggap tergolong dua jenis yang
kelilingi oleh selapis sel folikel berbeda, karena perbedaan warna dan
(granulosa) dan dua lapisan teka, bentuk tubuhnya. Demikian pula satu
yaitu teka eksterna dan teka interna. jenis ikan mendapat nama yang
Pada lapisan ini terdapat fibroblast, berbeda waktu masih muda dan
serabut kolagen dan pembuluh darah setengah dewasa, juga karena
kapiler (Hoar dan Nagahama, 1978). perubahan bentuk dan warnanya.
Seperti halnya perkembangan Menurut Agromedia (2002), bila
oosit pada ovarium, pada jaringan dilakukan pengurutan atau pemijatan
testis juga terjadi perkembangan sel (stripping) pada bagian perut ikan,
sperma. Proses perkembangan sperma jika mengeluarkan cairan berwarna
diawali dengan pembentukan sel bening menandakan ikan betina,
benih primitif yang disebut dengan sedangkan cairan putih seperti susu
spermatogonium. Spermatogonium menandakan ikan jantan.
kemudian membelah membentuk Stebbin dan Kalk (1961) cit.
spermatosit primer dan mengalami Burhanuddin dan Genisa (1984), telah
miosis pertama. Dari pembelahan menemukan cara untuk membedakan
miosis pertama dihasilkan sel yang jenis kelamin ikan gobi
lebih kecil yang disebut spermatosit (Periophthalmodon sobrinus), dengan
sekunder. Pembelahan spermatosit cara mengamati bentuk papillanya.
sekunder menghasilkan spermatid. Papilla merupakan alat kelamin
Setelah itu spermatid mengalami berupa tonjolan yang terletak di
diferensiasi membentuk spermatozoa. bagian ventral tubuh di daerah anal
Proses perkembangan sperma ini atau organ genital luar yang bersifat
terjadi pada satu kantong yang erektil. Ketika ikan telah mencapai
ukuran panjang ±10 cm (± 20
Hubungan Panjang Tubuh 59

gr/ekor), organ seks sudah dapat yang didapatkan pada pengambilan


dikenali secara jelas dengan cara sampel.
memeriksa sexksual papilla yang Alat yang digunakan pada
berada pada sisi ventral tubuh ikan. penelitian ini adalah Stereo Zoom
Alat kelamin ikan jantan berupa satu Binokuler dengan program Motic
lubang di papilla yang berfungsi Image Plus, dan Mikroskop Cahaya
sebagai muara urin dan sperma dengan perbesaran 40X100.
(urogenital pore) terletak setelah Seperangkat alat bedah, cawan petri,
lubang anus. Sedangkan alat kelamin tissu, kertas label, botol film, ring
betina terdiri dari dua lubang di case untuk embedding, lampu spritus,
papilla. Lubang yang satu untuk mikrotom American Optikal dengan
muara urin (ureter) dan yang lain ketebalan 8 µm, bak pewarna
untuk pengeluaran telur (oviduct), sebanyak 16 buah, kaca objek, kaca
terletak setelah anus. penutup, inkubator suhu 500 C,
Pada ikan gobi betina, ukuran Caliper varnier dengan ketelitian 0,01
papillanya lebih besar dengan ujung mm. Alat tangkap sentrum (Elektrik
runcing, bulat dan terbelah dua, Snatcher) dan alat tulis. Sedangkan
sedangkan papilla jantan memanjang bahan yang digunakan adalah papilla
dengan kondisi yang berbeda-beda. dan gonad ikan gobi. Larutan
Pada ikan gobi (Periophthalmodon Fisiologis, Bouin, Alkohol seri 70–
schlosseri) bentuk papilla ikan jantan 100%, Parafin keras, Aquadest, Xilol,
memanjang dan di bagian ujung Hematoksilin, Eosin, Poly L-Lysin,
bulat, dengan ukuran panjang papilla dan Entelan.
berkisar antara 1,50-4,35 mm, Prosedur penelitian dilakukan di
sedangkan bentuk papilla ikan betina lapangan dan di laboratorium:
memanjang dengan ujung bulat dan 1. Di lapangan
terbelah dua yang ukuran papillanya Pengambilan sampel ikan gobi
1,70-6,60 mm. Pada ikan dilaksanakan pada masa reproduksi.
Boleophthalmus boddarti, bentuk Sampel yang didapatkan sebanyak
papilla jantan memanjang dan ujung 196 ekor dengan menggunakan alat
runcing sementara pada betina tangkap sentrum (Electric Snatcher)
memanjang, bagian pangkal kecil ke pada daerah berarus deras di perairan
arah ujung melebar dan bulat serta Sungai Batang Kuranji, Kota Padang.
terbelah dua sehingga menyerupai Secara geografis terletak pada 0048’-
bentuk kerucut. Panjang papilla ikan 0056’ LS dan 100021’-100033’ BT,
jantan berkisar antara 0,45-2,90 mm dengan panjang aliran kurang lebih
dan betina 0,40-2,60 mm 17 km dengan luas 22.149,32 ha
(Burhanuddin dan Genisa, 1984). (Bapedalda Kota Padang, 2004).
2. Di laboratorium
METODE a. Pengukuran Rasio Papilla
Penelitian ini dilakukan dengan Parameter yang diukur
Metode Deskriptif. Pengukuran berupa panjang dan lebar papilla
panjang tubuh dan pengamatan rasio yang dimulai dari tepi lubang anus
(panjang dan lebar) papilla yang sampai lubang papilla (Rodgers,
dikaitkan dengan pemeriksaan 2005). Pengukuran papilla dengan
struktur histologis gonad, sebanyak menggunakan Stereo zoom
60 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

binokuler. Stereo zoom binokuler kelamin. Sediaan histologi yang


dilengkapi dengan kamera dan mewakili selanjutnya difoto.
tersambung langsung dengan d. Analisis Data
komputer sehingga gambar bisa Untuk menentukan hubungan
langsung diambil dan diukur. antara panjang tubuh dan rasio
Program ini mengunakan Software papilla S. macrostetholepis
Motic Image Plus. dianalisis dengan menggunakan
b. Pembuatan Sediaan Histologi regresi linier sederhana, dengan
Pembuatan sediaan rumus Gomez and Gomez (1995)
histologis gonad untuk mengetahui seperti di bawah ini: Rumus
jenis kelamin ikan gobi. Gonad Regresi Linier Sederhana: Y = a ±
ikan gobi yang telah diambil data bX
morfometriknya, selanjutnya
a
 Y   b   X 
diisolasi untuk dibuat preparat n  n 
histologinya semi-tipis mengikuti 
metoda Parafin. Gonad dicuci
dengan larutan fisiologi, difiksasi n   XY -  X  Y 
b
dengan larutan fiksatif (Bouin) n   X 2   X 
2

selama 24 jam, lalu didehidrasi


dengan alkohol seri 70-100%
selama 1 jam, penjernihan dengan n   XY -  X  Y 
r
Xilol selama 1 jam, diinfiltrasi
dengan parafin dan ditanam pada
n X 2 2

  X  n Y 2   Y 
2

balok penyayat. Kemudian disayat Keterangan:
secara melintang dengan Y = Peubah tak bebas (Rasio
menggunakan mikrotom papilla)
(American Optical) dengan X = Peubah bebas (Panjang
Tubuh)
ketebalan kurang lebih 8 m,
a = Konstanta
penempelan pada kaca objek, dan
b = kemiringan
dilanjutkan dengan proses
n = jumlah data
pewarnaan dengan pewarnaan
r = korelasi
Haematoksilin dan Eosin dan
dideparafinisasi dengan Xilol.
c. Pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Preparat yang dihasilkan 1. Karakteristik S. macrostetholepis
kemudian diamati di bawah Karakteristik morfologi
mikroskop cahaya dengan individu betina S. macrostetholepis
perbesaran 4X100 untuk melihat adalah ukuran tubuh yang gemuk dan
struktur histologinya. Kemudian panjang menjadikannya lamban
diamati sel kelamin yang dalam berenang. Pada tubuhnya
ditemukan, lapisan epitel, jaringan terdapat garis-garis hitam seperti pita-
ikat, tahap perkembangan gonad pita yang berjumlah 4-8 pasang, dan
untuk mengetahui jenis warna tubuh coklat kehitaman,
kelaminnya. Selanjutnya ikan (Gambar 1a). Sementara itu pada
dikelompokan berdasarkan jenis individu jantan warna tubuh lebih
cerah dari pada betina, yaitu ungu
Hubungan Panjang Tubuh 61

muda dengan garis pita-pita 6-8 diperlukan agar dapat bergerak lincah
pasang dan sirip ekor berwarna terutama saat melakukan aktivitas.
orange yang dikelilingi garis hitam Ikan ini beraktivitas di dalam lumpur
pada pinggirannya (Gambar 1b). dengan membenamkan sirip pectoral
Menurut Agromedia (2002), bahwa secara serentak dan mendorong sirip
ikan jantan berwarna mencolok dari itu kebelakang ketika badannya lurus
pada ikan betina. ke depan dan kaku. Sirip dorsal
Lestrel (2000), bahwa ikan memanjang yang mempunyai duri
jantan lebih kecil dan langsing dari berwarna orange, ketika bernafas
pada betina yang agak bulat panjang. kerongkongan pada ikan jantan
Dari hasil penelitian didapatkan, ikan berwarna orange muda (Mohsin dan
jantan lebih kecil dari pada ikan Ambak, 1996).
betina. Bentuk tubuh seperti ini

a b

Gambar 1. Foto S. macrostetholepis. a= ikan gobi betina. b = ikan gobi jantan.

i
ii iii i ii iii

a b
Gambar 2. Foto papilla S. macraostetholepis. a = papilla betina. b = papilla
jantan. i = sirip anal, ii = papilla, iii = anus.
62 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

Pada pengamatan yang telah Berdasarkan Tabel 1, dapat


dilakukan, bentuk papilla ikan betina dilihat, rata-rata panjang tubuh ikan
umumnya memanjang dengan bagian betina 59,18 ± 9,06 mm, sedangkan
pangkal kecil kearah ujung melebar pada ikan jantan 56,93 ± 9,01 mm.
dan bulat serta terbelah dua seperti Rasio papilla ikan betina dengan
kipas-kipas (Gambar 2a) sedangkan rata-rata 1,83 ± 0,36 dan 0,81 ± 0,15
pada jantan memanjang dengan untuk ikan jantan. Dari data di atas
pangkal melebar kearah ujung kecil panjang tubuh betina lebih besar dari
membulat (Gambar 2b). Burhanuddin pada panjang tubuh jantan. Kondisi
dan Genisa (1984), menyatakan ini juga terjadi pada rasio papilla,
bahwa bentuk papilla ikan jantan bahwa rasio papilla betina lebih besar
memanjang dan bagian ujung dari pada jantan. Hutomo dan Naamin
membulat seperti segitiga terbalik (1982), menyatakan bahwa pada ikan
sedangkan bentuk papilla betina gobi (Periophthalmus koelreuteri)
memanjang dengan ujung terbelah jantan lebih kecil dari pada betina.
dua. Menurut Hengky (2002), papilla Untuk melihat adanya
ikan merupakan alat kelamin pada hubungan pertambahan panjang tubuh
jantan dan betina berupa lubang yang ikan dan rasio papilla dilakukan
berfungsi sebagai muara urine dan dengan uji regresi linier sederhana.
sperma atau telur. Hasil uji tersebut dapat dilihat pada
2. Hubungan Panjang Tubuh Dan Gambar 3 dan 4. Hubungan antara
Rasio Papilla panjang tubuh dan rasio papilla pada
Hasil pengukuran merujuk S. macrostetholepis dapat ditunjukan
kepada pengamatan karakteristik S. dalam persamaan Y = 2.0643 -
macrostetholepis. Melalui 0.0039X dengan r = 0.098 dan dapat
pengamatan karakteristik didapatkan dibaca, setiap kenaikan panjang tubuh
131 ekor ikan betina dan 65 ekor ikan sebesar 2.0643 satuan, maka rasio
jantan. Berdasarkan pengukuran papilla turun sebesar 0.0039 satuan
panjang tubuh dan rasio papilla dari untuk ikan betina. Pada ikan jantan
ikan betina dan ikan jantan yang setiap kenaikan panjang tubuh
hidup di perairan Sungai Batang sebesar 0.5388 satuan, maka rasio
Kuranji, Kota Padang, dapat dilihat papilla naik sebesar 0,0048 satuan,
pada Tabel 1. dengan persamaan Y = 0,5388 +
0,0048X dan r = 0.248. Hasil
Tabel 1. Rata-rata panjang tubuh dan memperlihatkan panjang tubuh tidak
rasio papilla S. Macrostetholepis. berpengaruh terhadap rasio papilla,
dimana pertambahan panjang tubuh
Panjang pada ikan betina dan jantan tidak
Rasio
Tubuh terjadi pertambahan rasio papilla,
Ukur- Papilla
(mm) walaupun pada beberapa ikan jantan
an
Betin pertambahan panjang tubuh juga
Jantan Betina Jantan
a memperlihatkan pertambahan rasio
Rata- 59, 56,9 papilla. Papilla ikan merupakan alat
1,83 0,81
rata 18 3
kelamin berupa tonjolan bersifat
±9, ±9,0 ±0,3 ±0,1
Stdv
06 1 6 5
erektil yang berfungsi sebagai
penyalur sperma atau telur
Hubungan Panjang Tubuh 63

(Burhanuddin dan Genissa, 1984). potensi pertumbuhan ikan untuk jenis


Kemudian dari pengamatan yang yang sama pada populasi yang
telah dilakukan, ada beberapa ikan berbeda biasanya dipengaruhi oleh
dari jenis kelamin yang berbeda faktor lingkungan seperti suhu dan
mempunyai kisaran panjang tubuh ketersediaan makanan.
dan rasio papilla yang sama. Jenis 3. Analisa Histologi Gonad S.
kelamin pada ikan tidak ada macrostetholepis
hubungannya dengan panjang tubuh a. Betina Dewasa
dan rasio papilla. Pada pengamatan sediaan
histologi gonad ikan betina dewasa
memperlihatkan struktur yang
hampir sama dari semua sampel
yang di amati, dimana tunika
albugenia tipis yang dibangun oleh
lapisan serosa. Pada daerah
medulla terlihat adanya lamella-
lamella yang disusun oleh oosit.
Oosit tersier mendominasi relatif
sama besar, sedangkan oosit
primer tidak begitu banyak, dan
Gambar 3. Grafik regresi panjang jaringan intertisial makin
tubuh dan rasio papilla ikan betina. menyempit. Hal ini sesuai dengan
pendapat Suherman (2001) bahwa
gonad yang dalam tahap
perkembangan dicirikan oosit
berukuran besar. Bertambahnya
ukuran oosit menyebabkan
jaringan intertisial menyempit.
Badan yolk (vitellogen)
sudah memenuhi beberapa oosit.
Ditemukan beberapa inti yang
tidak beraturan. Ini menunjukan
kondisi oosit dalam keadaan
Gambar 4. Grafik regresi panjang berdegenerasi (atresia).
tubuh dan rasio papilla ikan jantan. Pembentukan kuning telur
(vittellogenesis) oosit dapat
Pertambahan panjang tubuh berdegenerasi dengan mendadak,
pada ikan dipengaruhi oleh berbagai yang disebut dengan atresia.
faktor yaitu faktor fisika (temperatur), b. Betina Intersek
faktor kimia (oksigen terlarut dan Pengamatan sediaan
keasaman air) dan faktor biologi histologi gonad ikan betina
(jumlah dan jenis makanan) (Huet, intersek menunjukan berada pada
1970 cit Rejeki, 1994). Lagler, tingkat perkembangan yang
Bardach, Miller and Passino (1997), berbeda, tetapi telah melihatkan
menyatakan bahwa di alam struktur yang lebih lanjut. Hal ini
keberadaan variasi genetik pada ditandai dengan mulai adanya
64 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

bakal sperma dan tubulus tahap perkembangan gonad pada


seminiferus. Sementara itu betina, yaitu betina dewasa dan betina
jaringan intertisial kelihatan intersek. Berdasarkan pengamatan
menebal, lumen terlihat dengan terhadap panjang tubuh dan rasio
jelas. Pada kortek, tunika papilla pada kedua tahap tersebut
albugenia terlihat menebal dan didapatkan data seperti yang tertera
jaringan ikat fibrosa dengan pada Tabel 2.
serabut kolagen tersusun sangat
padat, yang terus memasuki Tabel 2. Rata-rata panjang tubuh dan
diantara oosit. Sehingga rasio papilla ikan betina dewasa dan
terbentuknya rongga antara lamella betina intersek.
ovari dan oosit. Beberapa oosit
mengalami degenerasi. Menurut Panjang Tubuh
Rasio Papilla
(mm)
Suherman (2001), bahwa
Ukuran
degenerasi oosit dimulai pada Betina Betina Betina Betina
daerah inti, di bagian tengah inti dewasa intersek dewasa intersek
terdapat masterial (tidak diketahui) Rata-
59.83 58.06 1.85 1.79
yang aktif membelah dari dua rata
menjadi empat, dari empat menjadi Stdv ±9.21 ±8.79 ±0.37 ±0.34
delapan seakan-akan menempati
seluruh bagian oosit. Dari Tabel di atas dapat dilihat
c. Jantan bahwa rata-rata panjang tubuh betina
Pada tahap perkembangan dewasa lebih besar dari pada betina
gonad ikan jantan, sulit diamati intersek dimana rata-rata panjang
karena jaringannya yang sangat tubuh betina dewasa 59,83 ± 9.21
kecil (Gambar 7). Menurut Syandri mm, sedangkan betina intersek 58,06
(1997), pada tingkat ± 8.79 mm. Hal yang serupa juga
perkembangan testis didominasi terjadi pada rasio papilla, dimana
oleh spermatosit primer. Pada rata-rata rasio betina dewasa 1.85 ±
sediaan histologi gonad jantan 0.37 dan betina intersek 1,79 ± 0.34.
dapat dilihat tubulus semineferus Untuk melihat adanya
yang mengelilingi sperma telah hubungan panjang tubuh ikan dan
berada pada lumen. Sedangkan rasio papilla pada ikan betina dewasa
pada tubulus semineferus terdapat dan betina intersek dilakukan uji
spermatid pada tahapan berbeda- regresi linier sederhana. Hasil uji
beda. Spermatid yang berada di tersebut pada Gambar 5 dan 6. Dari
dalam tubulus semineferus akan Gambar 6 terlihat ukuran rasio papilla
mengalami metamorfosis (tanpa tetap walaupun panjang tubuh
mengalami pembelahan sel) semakin bertambah. Kemudian,
berkembang menjadi spermatozoa bahwa setiap kenaikan panjang tubuh
yang fungsional (Zulhendri, 2005). sebesar 2.1254 satuan, maka rasio
4. Hubungan Panjang Tubuh dan papilla turun sebesar 0.0045, dimana
Rasio Papilla Pada Ikan Betina persamaan regresinya Y = 2.1254 –
Dewasa dan Ikan Betina Intersek. 0.0045X dan r = 0.110. Sedangkan
Hasil pengamatan histologi untuk ikan betina intersek, persamaan
memperlihatkan adanya perbedaan regresinya yaitu Y = 2.0165 –
Hubungan Panjang Tubuh 65

0,0039X dan r = 0.098. Dari hasil dengan rasio papilla. Perubahan jenis
tersebut menggambarkan panjang kelamin dari betina menjadi jantan
tubuh tidak berpengaruh terhadap pada S. Macrostetholepis diduga
rasio papilla, dimana pertambahan terjadi secara spontan yang
panjang tubuh pada ikan betina dipengaruhi oleh berbagai faktor.
dewasa maupun betina intersek tidak Salah satu faktor yang dapat
terjadi pertambahan rasio papilla. menyebabkan perubahan jenis
Perubahan jenis kelamin pada ikan kelamin adalah faktor sosial. Menurut
tidak ada hubungannya dengan Rodgers (2005), pada kelompok
pertambahan panjang tubuh dan rasio sosial ikan di alam, seekor jantan
papilla. menduduki kekuasaan puncak yang
membawahi minimal tujuh ekor ikan
betina. Dalam koloni ikan
hermaprodit protogini, ketika ikan
jantan meninggalkan koloni maka
satu ekor ikan betina akan berubah
menjadi jantan dan menduduki posisi
puncak.

SIMPULAN DAN SARAN


Dari penelitian yang telah
dilakukan tentang hubungan panjang
tubuh dan rasio papilla dengan jenis
kelamin pada ikan gobi (S.
Gambar 5. Grafik regresi panjang
macrostetholepis Blkr.) yang hidup di
tubuh dan rasio papilla ikan betina
perairan Sungai Batang Kuranji, Kota
dewasa.
Padang, maka didapatkan
kesimpulan:
1. Panjang tubuh tidak
mempengaruhi rasio papilla, baik
ikan betina (betina dewasa dan
betina intersek) dan ikan jantan.
2. Panjang tubuh ikan gobi (S.
macrostetholepis Blkr.) betina
dengan rata-rata 59,18±9,06 mm,
dan rata-rata rasio papilla 1,83
±0,36, sedangkan rata-rata panjang
tubuh ikan jantan 56,93±9,01 mm,
dengan rata-rata rasio papilla 0,81
±0,15.
Gambar 6. Grafik regresi panjang
3. Pada ikan betina didapatkan pada
tubuh dan rasio papilla ikan betina
tahap perkembangan yang berbeda
intersek.
yaitu betina dewasa dan betina
intersek (rata-rata panjang tubuh
Perubahan jenis kelamin pada
betina dewasa 59,83±9.21 mm,
S. macrostetholepis tidak terjadi pada
sedangkan rata-rata panjang tubuh
panjang tubuh tertentu, begitu juga
66 Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 7 No. 2 Juli 2016: 55-68

betina intersek 58,06±8.79 mm. Edisi Kedua. Jakarta:


Rata-rata rasio papilla betina Universitas Indonesia Press.
dewasa 1.85±0.37 dan rata-rata
betina intersek 1,79±0.34). Hengky, J. S. (2002). Teknologi
Produksi Benih Ikan Nila.
DAFTAR PUSTAKA Diakses 21 April 2008 dari
Anonymous. (2007). Penentuan Jenis http://tumoutou.net/702_0512
Kelamin Louhan dengan 3/hengky_sinjal.htm.
Venting. Diakses 12 Mei 2008
dari http//www.o- Hoar, W.S. and Nagahama. 1978. The
fish//louhan_venting.php.htm. Selluler Resource of Sex
Steroid in Teleostei Gonad.
Redaksi Agromedia. (2002). Koi si Ann. Biology. Biophis.
Ikan Panjang Umur. Jakarta:
Agromedia Pustaka. Hoese, D. (1998). Gobies. Pp. 218 in.
W.N. Eschmeyer, J.R. Paxton,
Bapedalda Kota Padang. (2004). eds. Encyclopedia of Fishes –
Laporan Analisa Data. second edition. San Diego,
Penelitian dan Pengujian CA: Academic Press.
Kualitas Air Sungai di Kota
Padang. Hopper, F.A and H, Hart. (1985). The
fundamental of Animal
Brands, S.J. (2007). Systema Naturae Development. New york:
The Taxonomican. Diakses 21 Oxford University Press.
April 2008 dari
http//www.ZipcodeZoo.com Hutomo, M. dan Naamin, N. (1982).
/taxonomy/Sicyopterus Pengamatan Pendahuluan
macrostetholepis. Asp, htm. Tentang Perilaku Ikan
Gelodok, Beleophthalmus
Burhanuddin dan A. S. Genisa. boddarti Pallas. Catatan
(1984). Bentuk Papilla Ikan singkat tentang
Gelogok Sebagai Ciri Seks Periophthalmus koelreuteri
Sekunder. Seminar II (PALLAS). Prosiding Seminar
Ekosistem Mangrove. Jakarta. II. Ekosistem Mangrove.

Effendi, M.I. (1978). Biologi Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N.


Perikanan Bagian I. Bogor: Kartikasari and S.
Fakultas Perikanan IPB. Wirjoatmodjo. (1993).
Freshwater fishes of Western
Effendi, M.I. (1997). Biologi Indonesia and Sulawesi.
Perikanan. Yogyakarta: Jakarta: Periplus Limited
Yayasan Pustaka Nusatama. Editions.
Lagler, K, F, E Bardach, R. H Miller
Gomez, K.A. and A.A. Gomez. and D. R. M. Passino. (1997).
(1995). Prosedur Statistik Ichtyology. Toronto-Canada:
untuk Penelitian Pertanian Jhon Willey and Sons Inc.
Hubungan Panjang Tubuh 67

Lestrel, E, Pete. (2000). Starnes, W.C. (2003). Toxonomi


Merphometrics For The Life Code. Checklist of Vertebrates
Sciences. Singapore: Word of The United States,
Scientific. Territirites, and Canada.
Diakses 20 April 2008 dari
Mohsin, M dan A. M. A. Ambak, http//singlerpt.htm.
(1996). Marine Fishes and
Fisheries of Malaysia and Syandri, H, Y. Basri dan E. Farita.
Neighbouring Countries. (1997). Aspek Reproduksi
Serdang: Universitas Ikan Kerandang (Chana
Pertanian Malaysia Press. pleurophthalmus Blkr)
disekitar Danau Singkarak.
Putri, F.A. (1993). Pengaruh Hormon Fisheries Journal Garing.
Steroid 17 Hidroksi Vol. 2, No.5, 8-11.
Progesteron Terhadap
Pemijahan Ikan Mas Rayo. Thomas, R. (1976). Vertebrate
Skripsi. Biologi FMIPA Biology. W. D. Sauders
UNAND Padang. Company. Philadelphia.
London. Toronto. Topan
Rambe, N. (1985). Rahasia Lautan. Company. Tokyo.
Jakarta: Widjaya.
Turner dan Bagnara. (1981).
Rejeki, S. (1994). Hubungan Endokrinologi Umum. Jakarta:
Panjang–Berat dan Faktor Erlangga University Press.
Kondisi Ikan Mujair, Ikan
Tawes dan Ikan Mas di Uyeno, T. (1986). Indo-Pacific Fish
Perairan Umum. Trubus. Vol. Biology. Tokyo: The
20, No. 58, hal 9. Ichtiological Society of Japan.

Rodgers, E.W., D. Sheila and SG. Wijana, I. M. S. (1999). Keragaman


Matthew. (2005). Sex reversal Enzin dan Morfologi Belut
in Pairs of Lythrypnus dalli: Monopterus albus Zuiew
Behavioral and (Synbranchidea :
Morphological Change. Synbranchidae). Thesis
Reference Biol. Bull. 208: Program Pasca Sarjana.
120-126. Institut Pertanian Bogor.

Suherman, E. (2001). Hubungan Zulhendri. (2005). Perkembangan


Panjang Tubuh-Perubahan Testis Ikan Kerandang (Chana
Struktur Histologis Gonad pleurophthalmus Blkr) Secara
Pada Belut Sawah Makroskopis dan Histologi.
(Monoptresus albus Zuiew.). Skripsi. Fakultas Perikanan
Skripsi. Biologi MIPA Unand dan Kelautan Universitas
Padang. Bung Hatta.

Anda mungkin juga menyukai