Teori Tumbukan
Teori Tumbukan
Laju merupakan ukuran perubahan sesuatu yang terjadi dalam satuan waktu.
Laju reaksi merupakan ukuran perubahan konsentrasi dalam satuan waktu
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi pereaksi, suhu, luas permukaan,
dan katalis. Didalam industri, faktor-faktor ini sangat diperhatikan karena dapat mempengaruhi
produk yang dihasilkan
A. Konsentrasi LarutanSatuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah
molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut
terdapat 1 mol zat terlarut. Satuan konsentrasi larutan yang umum digunakan adalah
molaritas (M). Larutan dengan konsentrasi 1 M artinya di dalam 1 L larutan tersebut
terdapat 1 mol zat terlarut
Sebagian besar larutan yang ditemui di laboratorium dinyatakan konsentrasinya dalam
Molar (M). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jadi Molaritas atau kemolaran merupakan jumlah zat terlarut dalam tiap larutan atau
jumlah dalam tiap ml (cm3) larutan
1. Berapakah kemolaran dari larutan berikut ini?
Berdasarkan contoh soal diatas, dapat dicari kemolaran H2SO4 dengan menggunakan
rumus M=n/V dimana dari soal dapat diketahui jumlah mol H2SO4 yaitu 0.4 mol dan
volume larutan yaitu 2 liter. Dengan menggunakan rumus kemolaran yaitu
Pengenceran larutan
Di laboratorium larutan yang berasal dari pabriknya, biasanya dalam
konsentrasi tinggi, misalnya asam klorida 12 M, dan asam asetat 17 M.
Reaksi-reaksi kimia biasanya dilakukan pada konsentrasi larutan yang rendah
misalnya 1 M atau 0,1 M. Untuk keperluan tersebut, larutan yang pekat harus
diencerkan dahulu dengan menambahkan air. Di dalam pengenceran larutan,
jumlah mol zat pada larutan pekat sama dengan larutan encer, hanya volum
larutannya yang berubah.
Jumlah mol zat terlarut dapat dihitung dengan mengalikan volum (V) dengan
molaritas larutan. V xM = volum larutan x mol zat terlarut/volum larutan
= mol zat terlarut
Dengan demikian hasil perkalian volum dan molaritas larutan semula (V1M1)
sama dengan hasil perkalian volum dan molaritas larutan setelah pengenceran
(V2M2).
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk pembakaran
kertas lebih sedikit daripada waktu untuk proses perkaratan besi. Sehingga, reaksi
pembakaran kertas berlangsung lebih cepat sedangkan reaksi perkaratan besi berlangsung
lebih lambat.
Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut dengan laju reaksi. Dalam kehidupan
sehari-hari pengetahuan tentang laju reaksi sangat diperlukan.
Dalam suatu reaksi kimia, zat pereaksi akan bereaksi membentuk zat produk reaksi
sehingga jumlah zat pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah zat produk reaksi akan
bertambah.
Perhatikan grafik berikut ini:
Gambar 4. Grafik Laju reaksi
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa semakin besar waktu maka jumlah reaktan
akan …………(sedikit) sedangkan jumlah produk akan ……………(besar) Konsentrasi
zat pereaksi atau produk dinyatakan dalam kemolaran (molaritas). Oleh karena itu, laju
reaksi reaktan dan produk reaksi dapat dirumuskan sbb:
contoh soal
1. Berdasarkan eksperimen pada reaksi: H2O2 (aq) + 2HI (aq)→ 2H2O (l) + I2 (aq)
Diketahui bahwa konsentrasi I2 bertambah dari 0 menjadi 0.002 mol/L dalam 10 detik.
Tentukan laju reaksi untuk reaksi tersebut ! Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa
produk reaksi tersebut adalah I2. maka untuk mencari laju reaksi dari reaksi tersebut
dapat digunakan persamaan berikut:
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Laju reaksi akan lebih cepat terjadi jika tumbukan antar partikel zat yang bereaksi lebih
banyak. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya tumbukan terlihat pada
bagan berikut :
Bagan 1.
Faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
1. PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP LAJU REAKSI
Perhatikan gambar berikut:
Gambar 5.
Reaksi pita Mg dengan HClBerdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa larutan
HCl mempunyai berbagai konsentrasi yaitu ….. (1) M……, (2)M dan … …. (3)M
Magnesium (Mg) yang dimasukkan kedalam larutan HCl akan bereaksi dengan
persamaan sebagai berikut:
Mg (s) + 2HCl (aq) →MgCl2 (aq) (4) + H2 (g)
Table.1
Hasil percobaan reaksi Mg dengan HCl
Dari data hasil percobaan yang ada pada gambar dan tabel.1 maka dapat diketahui
bahwa semakin tinggi konsentrasi HCl, semakin … Mg habis bereaksi dan waktu
yang diperlukan semakin kecil Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat.
Gambar 7.
Percobaan reaksi Na2S2O3 dan HCl
Pada gambar.8 diatas, larutan HCl 2M direaksikan dengan larutan Na2S 2O3 0.2M
pada suhu yang berbeda yaitu………27°……..(37°) dan ………….(47°). Waktu
reaksi dicatat sampai terbentuk endapan belerang didalam gelas kimia.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Na2S2O3(aq) + HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)
Dari percobaan didapatkan data sebagai berikut:
Table.3
Laju reaksi Na2S2O3 dan HCl
D.TEORI TUMBUKAN
Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi sebagai suatu
tumbukan. Tumbukan ada yang menghasilkan reaksi dan ada yang tidak
menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan partikel-partikel produk reaksi
disebut tumbukan efektif. Faktor-faktor yang menentukan tumbukan efektif yaitu
energi kinetik partikel (molekul) dan orientasi atau arah partikel. Perhatikan reaksi
antara gas Nitrogen Oksida (NO) dengan ozon (O3) berikut ini:
NO (g) + O3 (g)→ NO2 (g) + O2 (g)
Berdasarkan pada gambar diatas, dari gambar (a) dapat dilihat bahwa orientasi
partikel antara O dengan N tidak tepat sehingga tidak menghasilkan tumbukan
efektif. Sedangkan pada gambar (b) orientasi partikel sudah tepat sehingga
menghasilkan tumbukan efektif dan akan membentuk produk reaksi yaitu NO2 dan
O2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi, luas permukaan,
suhu dan katalis berhubungan dengan tumbukan antar partikel. Mengapa demikian ?
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Dari gambar 11 dapat dilihat bahwa serbuk Fe bereaksi lebih cepat dari pada batang
Fe. Hal ini disebabkan karena luas permukaan serbuk Fe lebih luas daripada
kepingan Fe, sehingga bidang sentuhnya lebih banyak untuk bertumbukan dengan
zat lain. Akibatnya laju reaksi zat berbentuk serbuk lebih cepat daripada zat yang
berbentuk kepingan.
Dengan memperhatikan gambar.14 diatas dapat dilihat bahwa tanpa katalis, energi
pengaktifan (Ea) suatu reaksi lebih banyak, sedangkan dengan menggunakan
katalis, Ea menjadi lebih sedikit, sehingga laju reaksi menjadi lebih cepat. Ini
berarti bahwa katalis dapat meningkatkan energi pengaktifan suatu reaksi, sehingga
laju reaksi menjadi semakin besar.
Untuk lebih memahami tentang cara penentuan persamaan laju reaksi dan orde
reaksi maka perhatikanlah contoh berikut ini:
Contoh soal:
2NO + 2H2 N2 + 2H2O
Tentukan:
a. Orde reaksi
b. Persamaan laju reaksi
c. Tetapan laju reaksi (k)
d. Laju reaksi jika NO 0.2 molar direaksikan dengan H2 0.2 molar.
Jawab:
Persamaan laju reaksi adalah v = k [NO]m[H2]n
a. Menentukan nilai m dan n
Untuk mencari harga m, yaitu harga reaksi terhadap NO, perhatikan data
konsentrasi H2 yang tetap yaitu 1 dan 3. selanjutnya dapat dicari nilai m yaitu
dengan membandingkan konsentrasi dengan nilai laju reaksi, yaitu sebagai
berikut:
m = 3 dengan cara yang sama tentukanlah nilai n (orde reaksi H2) perhatikan
data yang menunjukkan konsentrasi NO tetap dan H2 berubah yaitu data
……..(1) dan …….(2) sehingga dapat dicari nilai n yaitu:
n = 1Jadi Orde reaksi = m + n =3+1=4
b. Persamaan laju reaksi adalah v= k [NO]m[H2]n V=K[NO]3[H2]
c. Tetapan laju reaksi(k)
Untuk mencari harga k, masukkan salah satu data misalnya data 1 kedalam
persamaan laju reaksi.
v= k [NO]m[H2]n V=K(0,1)3(0,1)