Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan : (a)filsafat, (b)ilmu pendidikan, dan (c)filsafat
pendidikan?

(a) Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philosophia”, terdiri atas kata ‘philen’ yang berarti cinta
(love) dan ‘sophia’ yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Sehingga secara etimologi filsafat
berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Filsafat juga dapat diartikan sebagai berpikir
mendalam tentang data indrawi dan pengambilan keputusan yang memihak kepada pihak yang
lemah.

(b) Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari suatu proses memberitahu dan
mendidik peserta didik. Selain itu, ilmu pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas
tentang manusia dan lebih khusus lagi membahas sebagian dari aktivitas manusia yaitu tentang
perbuatan mendidik.

(c) Filsafat Pendidikan, yang menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut
paut dengan tujuan, latar belakang, cara, dan hasilnya. Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai
studi komparatif tentang efek filsafat yang bertentangan dalam hidup dan tentang alternatif
proses pembentukan karakter dan untuk mendapatkan manajemen pendidikan demi membentuk
karakter yang paling konstruktif bagi pemuda dan orang dewasa.

2. Mengapa mahasiswa FKIP perlu mempelajari filsafat pendidikan?

Karena mahasiswa fkip nantinya akan menjadi seorang pendidik yang artinya harus memiliki
pola pikir dan pola perilaku baik. Melalui mempelajari filsafat pendidikan, calon pendidik diajar
untuk bisa menjadi teladan, memberi nasehat, mengenal, dan sabar menghadapi berbagai tingkah
laku peserta didik, sehingga akan menjadi pendidik yang profesional dan memperluas wawasan
tentang pendidikan serta akan memahami berbagai aspek kehidupan manusia.

3. Apa makna : (a)ontologi, (b)epistemologi, dan (c)aksiologi? Bagaimana sumbangan


masing-masing konsep tersebut terhadap bidang ilmu pendidikan?

a) Ontologi adalah aspek pemikiran filsafat yang menelaah tentang keberadaan sesuatu.
Sudarsono (2008: 118) menyebut ontologi berasalah dari kata onta (berada) dan logos (ilmu).
Sumbangan konsep ini terhadap bidang ilmu pendidikan yaitu menelaah bagaimana
perancangan atau perumusan ilmu pendidikan.
b) Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempersoalkan kebenaran dan bagaimana cara
memperoleh kebenaran. Sumbangan konsep ini terhadap bidang ilmu pendidikan yaitu
proses memperoleh kebenaran yang tentunya mengenai ilmu pendidikan seperti perancangan dan
diberlakukannya kurikulum di dunia pendidikan.

c) Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang umumnya ditinjau
dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi juga menunjukkan kaidah-kaidah apa yang harus kita
perhatikan di dalam menerapkan ilmu ke dalam praktis. Sumbangan konsep ini terhadap ilmu
pendidikan yaitu seberapa manfaatnya ilmu pendidikan yang telah dirancang terhadap para
peserta didik, contohnya penilaian seberapa efektifkan kurikulum yang telah dirumuskan oleh
pihak-pihak yang berwenang.

4. Bagaimanakah ciri-ciri orang yang berpikir filsafat?

Orang yang berpikir filsafat dimulai dari ketidaktahuan, ketidakmengertian, keraguan,


kebingungan, atau hal lain yang menyebabkan orang tergugah untuk bertanya tentang
keberadaan sesuatu, atau tentang hubungan antara hal yang satu dan hal lainnya, tentang suatu
kejadian, atau bertanya tentang apa yang sebenar-benarnya benar dalam hidup atau dalam
keberadaan dunia ini.

5. Deskripsikanlah ruang lingkup filsafat pendidikan!

Sebagai cabang filsafat, maka kajian dalam bidang filsafat pendidikan mencakup berbagai aspek
yang juga menjadi karakteristik kajian filsafat pada umumnya yang meliputi semua realitas yang
wujud. Hanya saja, dalam konteks ini lebih menekankan pada upaya perenungan dan perfleksian
realitas-realitas yang terdapat di dalam dunia kependidikan. Oleh karena itu, filsafat pendidikan
akan mengonsentrasikan dirinya untuk menganalisis berbagai kemungkinan langkah yang dapat
ditempuh untuk merealisasikan tujuan yang diinginkan. Filsafat pendidikan juga berhubungan
dengan jalannya proses pembelajaran yang dimaksud meliputi unsur tujuan, isi, metode, strategi,
dan unsur maupun evaluasi serta penunjang penyelenggaraannya. Berdasarkan itu, maka realitas
kependidikan yang menjadi objek kajian filsafat pendidikan antara lain menyangkut hal-hal yang
berkenaan dengan hakikat manusia ideal sebagai acuan pokok bagi pengembangan dan
penyempurnaan, hakikat pengetahuan dan nilai sebagai aspek penting yang dikembangkan dalam
aktivitas pendidikan, dan keterkaitan dunia kependidikan dengan perubahan-perubahan taraf
hidup dalam masyarakat.

6. Apa perbedaannya antara : (a)konsep, (b)hipotesis, (c)teori, dan (d)hukum?

a) Konsep merupakan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret. (KBBI)

b) Hipotesis merupakan sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat
meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan (dugaan sementara). (KBBI)

c) Teori merupakan penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan


ilmu pasti, logika, metodologi, dan argumentasi. (KBBI)

d) Hukum merupakan ketentuan atau peraturan yang secara resmi dianggap mengikat,
dikukuhkan oleh orang-orang yang berkuasa atau berwenang. (KBBI)

7. Tunjukkan sifat teori itu? Apa manfaat teori itu?

Teori dapat dikatakan sebagai model atau kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami
atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode
ilmiah. Kita menyadari bahwa banyak fakta-fakta tertentu yang tidak dapat diamati secara
langsung, oleh karena itu harus kita jaring dengan cara lain, yaitu dengan cara berteori. Dengan
ini akan memberikan manfaat kepada kita untuk dapat menemukan ilmu pengetahuan baru dan
dapat menerangkan gejala-gejala tertentu di suatu bidang yang difokuskan.

8. Deskripsikanlah apa yang dimaksud dengan metode ilmiah? Bagaimana langkah-


langkahnya?

Metode ilmiah merupakan pendekatan atau cara yang dipakai dalam penelitian tentang suatu
ilmu. Metode ilmiah juga dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir untuk memecahkan suatu
masalah secara berurutan. Langkah-langkah metode ilmiah dimulai dari pengamatan, identifikasi
masalah, pengumpulan data, analisis, dan akhirnya memperoleh kebenaran berupa konsep, ide,
pendapat, dan sebagainya.

9. Kemukakan karakteristik orang yang memiliki : (a)sikap ilmiah dan (b)perilaku ilmiah!
a) Karakteristik orang yang memiliki sikap ilmiah yaitu sikap menghasilkan proses berpikir
secara teoritik, rasional, kritik, menyeluruh, mendalam, mendasar, dan bebas.

b) Karakteristik orang yang memiliki perilaku ilmiah yaitu bisa merefleksikan karakter atau
sifatnya yang ilmiah. Orang tersebut mampu berperilaku sesuai apa yang telah dipikirkan
sebelumnya.

10. Deskripsikanlah karakteristik dari : (a)kebenaran, (b)jenis-jenis kebenaran, dan


(c)teori kebenaran!

a) Kebenaran adalah sesuainya ide dengan materi atau sesuainya pikiran dengan keadaan
objektif. Kebenaran hakikatnya adalah masalah ilmu. Hanya ilmu yang berhak berbicara tentang
kebenaran, karena apa yang dipikirkan manusia harus bisa diverifikasi (dibuktikan) dengan fakta.

b) Jenis-jenis kebenaran terbagi menjadi dua yaitu, kebenaran objektif dan kebenaran subjektif.
Kebenaran objektif adalah suatu kenyataan apa adanya dari suatu materi atau suatu keadaan
objektif. Kebenaran ini letaknya ada pada materi (kenyataan apa adanya atau keadaan objektif).
Sedangkan kebenaran subjektif adalah suatu pencerminan ide tentang materi atau pencerminan
pikiran tentang keadaan objektif, dan kebenaran ini letaknya ada pada ide (pikiran).

c) Teori kebenaran terdiri dari beberapa teori diantaranya, teori korespondensi (bahwa
kebenaran adalah hubungan antara subjek dan objek), teori konsistensi (bahwa kebenaran adalah
sesuatu yang selalu sama kesan antarsubjek terhadap objek yang sama), teori pragmatisme
(bahwa kebenaran adalah sesuatu yang dapat dipraktikkan), teori relativisme (bahwa kebenaran
adalah kesesuaian pengetahuan dengan perangkat persepsi yang sehat), teori empirisme (bahwa
kebenaran adalah pengetahuan yang bisa dialami secara indrawi), dan teori religius (bahwa
kebenaran adalah sesuatu yang datang dari Tuhan).

11. Apakah sarana berfikir ilmiah itu? Bagaimana wujudnya? Jelaskan!

Sarana berpikir ilmiah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
membantu proses berpikir ilmiah. Wujudnya dalam bentuk pemikiran baik dari segi bahasa,
logika, dan pancaindra. Bahasa yang menjadi sistem lambang bunyi untuk berinteraksi dan
mengidentifikasikan sesuatu, logika yang menjadi pengetahuan tentang kaidah berpikir yang
masuk akal tentang hal ilmiah, dan pancaindra yang juga berperan penting sebagai sarana ketika
berpikir ilmiah.

12. Bagaimana hubungan antara manusia, akal budi, dan kebudayaan?

Manusia melakukan atau mempratikkan sesuatu dengan akal budi sehingga menghasilkan karya
ide berupa teori, ilmu, teknologi, metodologi, adat istiadat, religi, norma dan nilai. Kemudian
menghasilkan karya nyata berupa alat kerja (tekne), alat kesehatan, alat pertahanan, bangunan,
dan lainnya. Hakikatnya manusia mencipta dan dicipta oleh kebudayaan. Mencipta artinya
manusia mampu mencipta berbagai teori dan berbagai alat, sedangkan dicipta artinya manusia
belajar teori dari generasi sebelumnya dan menggunakan alat kerja generasi sebelumnya. Dengan
demikian hakikatnya manusia bisa dikatakan sebagai subjek dan objek budaya. Sebagai subjek
budaya, manusia memiliki kecerdasan dari hasil akal budinya antara lain kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sedangkan sebagai objek budaya, artinya
manusia mampu menggunakal akal budi nya untuk mampu berpikir dan membentuk watak serta
moral.

13. Daftar Pustaka


Q-Anees, B, Radea. 2003. Filsafat untuk Umum. Jakarta: Prenada Media
Jalaluddin, Abdullah. 2014. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat, dan Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Prawironegoro, Darsono. 2010. Filsafat Ilmu Pendidikan. Jakarta: Nusantara Consulting
Muhmidayeli. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama
Soegiono, Tamsil. 2012. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Susanto, A. 2016. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis. Jakarta: PT Bumi Aksara
kbbi.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai