KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan Melaksanakan tugas spesifik dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
konseptual, operasional dasar, dan yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup sesuai dengan bidang Akuntansi dan Keuangan
kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
konteks pengembangan potensi diri sebagai dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
warga masyarakat nasional, regional, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
internasional. pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
KD 3.6 KD 4.6
Menerapkan pengisian surat setoran pajak Melakukan pengisian surat setoran pajak (SSP)
(SSP) PPh pasal 21 PPh pasal 21
IPK IPK
3.6.1 Menjelaskan pengertian surat setoran 4.6.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
pajak (SSP) PPh pasal 21 dalam Melakukan pengisian surat setoran
3.6.2 Menerapkan pengisian surat setoran pajak (SSP) PPh pasal 21
pajak (SSP) PPh pasal 21 4.6.2 Melakukan pengisian surat setoran pajak
(SSP) PPh pasal 21
Tujuan Pembelajaran
(untuk mencapai semua IPK)
1. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan menggali informasi melalui diskusi, peserta
didik dapat:
a. Menjelaskan pengertian Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 21 secara benar dengan
penuh rasa percaya diri;
b. Menerapkan pengisian Surat Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 21 secara benar dengan
penuh rasa percaya diri.
2. Setelah melaksanakan proses pembelajaran dan praktikum, peserta didik dapat:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan pengisian Surat
Setoran Pajak (SSP) PPh pasal 21 dengan penuh rasa tanggung jawab;
b. Melakukan pengisian surat setoran pajak (SSP) PPh pasal 21 dengan benar dan penuh
percaya diri secara teliti.
Materi Pelajaran
1. Pengertian SSP PPh pasal 21
2. Dasar Hukum SSP pasal 21
3. Jenis-Jenis SSP pasal 21
4. Cara mengisi SSP PPh pasal 21
Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi/mencoba
4. Mengasosiasi/ menalar
5. Mengkomunikasikan
Strategi/ Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, Tanya jawab, praktikum
Media Pembelajaran
Media : Power Point,
Alat/ Bahan : Spidol, Papan tulis (Whiteboard)
Laptop & Proyektor
Hand Out materi SSP PPh pasal 21
Kegiatan Pembelajaran
Nilai Karakter
Alokasi
Tahap Langkah-langkah Pembelajaran (PPK), Literasi,
Waktu
4C, HOTS
Pertemuan 1
Kegiatan Orientasi 15 menit
Pendahuluan Guru masuk kelas tepat waktu dan Religius
mengucapkan salam
Guru mempersilakan peserta didik untuk
berdoa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai dengan dipimpin oleh ketua
kelas
Guru menyiapkan fisik dan psikis Disiplin
peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran dengan menanyakan
kehadiran peserta didik, memeriksa
kebersihan dan kerapihan kelas, serta
kesiapan buku tulis dan sumber belajar
lainnya
Apersepsi
Guru mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan
materi sebelumnya
Guru mengingatkan kembali materi HOTS
prasyarat dengan bertanya
Guru mengajukan pertanyaan yang ada Rasa ingin tahu
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan
Motivasi
Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Guru memberi motivasi pada peserta
didik agar aktif dalam proses
pembelajaran
Pemberian Acuan
Guru memberitahukan materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan yang
berlangsung
Guru memberitahukan tentang KI, KD,
indikator dan KKM
Guru menjelaskan mekanisme
pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti Stimulation (Pemberian stimulus) 60 menit
Guru menyajikan tayangan materi
melalui slide Power Point mengenai SSP Literasi
PPh pasal 21 (Mengamati)
Peserta didik dikelompokkan dengan Critical
anggota lima orang. Thinking
Masing-masing kelompok diberikan (Berpikir kritis)
handout oleh guru terkait materi SSP
PPh pasal 21
Peserta didik dalam setiap kelompok
belajar mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang relevan dengan
tayangan maupun dari handout yang Rasa ingin tahu
diberikan yaitu mengenai data/informasi
yang dibutuhkan untuk mengisi Surat
Setoran Pajak PPh pasal 21
Peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang berbagai hal yang tidak Collaboration
diketahuinya terkait dengan tayangan (Kerja sama)
yang diberikan (Menanya)
Problem Statement (Pernyataan/
Identifikasi Masalah)
Peserta didik dalam kelompok
mendiskusikan data/informasi yang
diperlukan untuk mengisi Surat Setoran
Pajak PPh Pasal 21 (Mengumpulkan Literasi
Informasi)
Data Collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik dalam kelompok
menggunakan berbagai sumber
informasi yang dimiliki untuk
mengumpulkan informasi berkaitan Creativity
dengan data/informasi yang diperlukan (Kreativitas)
untuk mengisi SSP PPh pasal 21.
(Mengumpulkan Informasi)
Verification (Pembuktian)
Peserta didik dalam kelompok
mencocokkan informasi yang diperoleh
kelompok dengan penerapan real dalam
pengisian Surat Setoran Pajak PPh pasal
21 (Menalar)
Generalization (Menarik Kesimpulan)
Peserta didik dalam kelompoknya Communicative
Verification (Pembuktian)
Peserta didik melakukan pengisian SSP
PPh pasal 21 berdasarkan hasil informasi Komunikatif
yang diperoleh (mengasosiasikan) Kerja Sama
Sumber Belajar
Buku paket Administrasi Pajak:
Harti, Dwi. 2015. Administrasi Pajak. Jakarta: Erlangga
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-38/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat
Setoran Pajak
Hand Out Akuntansi Pajak
Internet
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk instrumen : Check list
a. Instrumen Penilaian Sikap
Tanggung
Nama Peserta Santun Teliti
No Jawab Nilai Akhir
Didik/ Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
N
b. Rubrik Penilaian Sikap
Keterangan:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Santun
a. Menghormati orang yang lebih tua
b. Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman
c. Berterimakasih ketika mendapatkan bantuan dari orang lain
d. Berkomunikasi dan berperilaku yang tidak menyinggung perasaan orang lain
Teliti
a. Mengerjakan tugas secara tepat
b. Kritis dalam menjawab pertanyaan
c. Hati-hati menyikapi permasalahan yang timbul
d. Menyelesaikan setiap permasalahan secara seksama
Tanggung Jawab
a. Mengerjakan tugas tepat waktu
b. Aktif dalam mengerjakan tugas kelompok
c. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
d. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 =
𝟑
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
2. Penilaian Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk instrument : Soal tes tertulis
Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan :
Kompetensi Jenis
IPK Indikator Soal Soal
Dasar Soal
3.6 Menjelaskan 3.6.1 Menjelaskan 1. Peserta didik Tes Jelaskan
pengertian pengertian surat dapat Tertulis pengertian surat
Surat Setoran setoran pajak menjelaskan setoran pajak
Pajak (SSP) (SSP) PPh pasal pengertian menurut
PPh pasal 21 21 surat setoran pendapat Anda!
secara benar pajak.
dengan penuh
rasa percaya 2. Peserta didik Sebutkan
diri; dapat danjelaskan jenis
menjelaskan jenis surat
jenis-jenis setoran pajak!
surat setoran
pajak
3. Fungsi utama SSP adalah sebagai surat atau dokumen untuk melakukan 10
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang
Namun, untuk beberapa jenis pajak tertentu, SSP dapat berfungsi
sebagai pengganti bukti potong, bukti pungut atau pengganti SPT Masa.
4. Formulir Surat Setoran Pajak biasanya dibuat dalam 4 (empat) rangkap 20
yaitu untuk digunakan oleh:
1. Lembar ke-1: untuk arsip wajib pajak;
2. Lembar ke-2: untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN);
3. Lembar ke-3: untuk dilaporkan oleh Wajib Pajak ke Kantor
Pelayanan Pajak;
4. Lembar ke-4: untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran.
5. 1. Kolom NPWP: Diisi sesuai dengan NPWP yang dimiliki oleh wajib 45
pajak. Jika wajib pajak tidak memiliki NPWP, maka wajib pajak bisa
menggunakan kode 01.000.000.0-xxx.000 (untuk wajib pajak badan)
dan 04.000.000.0-xxx.000 (untuk wajib pajak orang pribadi). Kode
‘xxx’ yang tersedia diisi dengan kode KPP domisili wajib pajak.
2. Nama Wajib Pajak: Kolom ini diisi dengan nama wajib pajak sesuai
yang tertera pada kartu identitas yang dimiliki.
3. Alamat Wajib Pajak: Kolom ini juga diisi sesuai dengan alamat yang
tertera pada KTP yang dimiliki wajib pajak, atau yang tertera pada
Surat Keterangan Terdaftar (SKT).
4. Isikan Nomor Objek Pajak, bila ada. Untuk PPh pasal 21 karena
tidak ada NOP maka kolomnya dikosongkan.
5. Kode Akun Pajak: Kolom ini diisi dengan angka dari kode akun
pajak sesuai dengan jenis pajak yang dibayarkan. Kode ini bisa
dilihat pada Tabel Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran yang
terdapat pada lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-31/PJ/2013.Untuk PPh pasal 21 diisi dengan kode akun 411121
6. Kode Jenis Setoran: Bagian ini diisi dengan angka untuk setiap pajak
yang akan dibayarkan yang juga tertera pada Tabel Kode Akun
Pajak dan Kode Jenis Setoran Pajak. Untuk PPh pasal 21 diisi
dengan kode jenis setoran 100
7. Kolom Uraian Pembayaran: Bagian ini diisi dengan uraian yang
terdapat dalam ‘Jenis Setoran’ yang mempunyai hubungan dengan
Kode Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran. Untuk PPh pasal 21 diisi
dengan keterangan “SPT Masa PPh pasal 21”
8. Masa Pajak: Bagian ini diisi dengan memberikan tanda X atau silang
pada salah satu kolom Masa Pajak untuk waktu pajak yang akan
dibayarkan.
9. Tahun Pajak: Bagian ini diisi dengan tahun terutangnya pajak yang
akan dibayarkan.
10. Nomor Ketetapan: Kolom ini diisi dengan nomor ketetapan yang
tertera pada Surat Ketetapan Pajak atau bisa dilihat pada Surat
Tagihan Pajak jika SSP yang berstatus kurang bayar.
11. Jumlah Pembayaran: Bagian Jumlah Pembayaran diisi dengan nilai
atau angka pajak yang akan dibayarkan dengan mata uang Rupiah.
Jika wajib pajak memiliki kewajiban untuk membayar dalam mata
uang lain (Dolar atau mata uang lain) harus diisi lengkap hingga
satuan nilai sen.
12. Terbilang: Bagian ini diisi dengan nilai pajak yang dibayarkan,
berdasarkan Jumlah Pembayaran. Namun diisikan dengan
menggunakan huruf latin dan bahasa Indonesia.
13. Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran: Bagian ini diisi dengan
tanggal penerimaan saat wajib pajak membayar pajak dari KPP.
Kemudian ditandatangani dan diisi dengan nama penerima
pembayaran dan ditambah dengan cap KPP tempat melakukan
transaksi.
14. Wajib Pajak/Penyetor: Diisi dengan tanggal dan tempat pembayaran,
tanda tangan, kemudian nama jelas dari wajib pajak yang melakukan
penyetoran.
15. Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran ; Bagian terakhir diisi
dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara dan Nomor Transaksi
Bank.
Jumlah 100
(…………………………………….) (…………………………………)
LAMPIRAN
Contoh
Formulir Surat Setoran Pajak
Berikut ini, panduan mudah cara mengisi Formulir Surat Setoran Pajak secara manual:
1. Isikan NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak Anda.
2. Isikan nama wajib pajak.
3. Isikan alamat wajib pajak.
4. Isikan Nomor Objek Pajak, bila ada.Nomor Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan
yang selanjutnya disingkat dengan NOP adalah nomor identitas objek pajak Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) yang diberikan oleh DJP Pajak pada saat dilakukan
pendaftaran dan/atau pendataan objek pajak PBB dan digunakan dalam administrasi
perpajakan serta sebagai sarana wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
5. Isikan alamat Objek Pajak Anda pada formulir Surat Setoran Pajak bila ada.
6. Isikan Kode Akun Pajak (KAP). Kode Akun Pajak adalah kode dari nama pajak yang
akan Anda setorkan. Misalnya, Kode Akun Pajak untuk PPh Pasal 21 adalah KAP
411121.
7. Isikan Kode Jenis Setoran (KJS). Kode Jenis Setoran adalah kode jenis setoran pajak
yang hendak Anda bayarkan. Misalnya Kode Jenis Setoran untuk penyetoran SPT
Masa adalah 300. Lihat daftar lengkap KAP dan KJS di sini.
8. Isikan uraian pembayaran berupa keterangan yang Anda perlu Anda tuliskan.
9. Berikan tanda silang (X) pada masa pajak atau bulan yang pajaknya hendak Anda
setorkan.
10. Isikan tahun dari pajak yang hendak bayarkan pada formulir Surat Setoran Pajak
Anda.
11. Isikan nomor ketetapan, bila ada denda yang hendak harus dibayarkan, yaitu STP
(Surat Tagihan Pajak), SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar) atau SKPKBT
(Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan).
12. Isikan jumlah pembayaran pajak dalam mata uang rupiah.
13. Isikan jumlah terbilangnya.
14. Terakhir, bubuhkan tanda tangan Anda beserta tanggal penyetoran pajak pada bagian
bawah formulir Surat Setoran Pajak.
Setelah selesai mengisi formulir Surat Setoran Pajak, silakan lanjutkan ke tahapan
pembayaran pajak secara manual, berikut ini:
Menyerahkan SSP pajak yang sudah dilengkapi kepada teller bank, maupun kantor
pos persepsi beserta uang setoran sebesar nilai yang tertera dalam Surat Setoran
Pajak.
Menerima kembali SSP pajak lembar 1 dan 3 yang berisi NTPN dan NTB/NTP dan
telah ditandatangani oleh pejabat bank atau kantor pos sebagai bukti setor.
Melaporkan bukti setor pada KPP