Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGARUH K+ TERHADAP MEMBUKA DAN MENUTUP STOMATA

OLEH;

NAMA: WULANDARI FEBRINATASIA

NIM: A1C415024

DOSEN PENGAMPU:

Dr. UPIK YELIANTI, MS

Dra. MUSWITA, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2017

TINJAUAN PUSTAKA
Epidermis memiliki suatu lubang kecil yang dibatasi oleh dua sel khusus, yang disebut sel
penutup. Sel penutup beserta lubangnya disebut stoma. Pada beberapa tumbuhan, terdapat
stoma yang mempunyai sel tetangga. Stoma tersebut secara morfologi memiliki perbedaan
dari sel epidermis lainnya. Pada umumnya stomata terdapat pada bagian bawah daun.
Stomata pada umumnya membuka pada siang hari dan menutup saat malam hari. Proses
pembukaan stomata berlangsung selama 1 jam dan penutupannya berlangsung secara
bertahap sepanjang sore. (Heddy dan Abidin, 1996: 73).

Stomata adalah lubang-lubang kecil yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang
disebut sel penutup dan terdapat pada permukaan daun, biasanya stomata disebut juga dengan
mulut daun. Stomata ini berfungsi sebagai alat pernafasan bagi tumbuhan, sebagai jalan
masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis serta sebagai jalan untuk penguapan
(Transpirasi). Tanpa stomata tumbuhan tidak akan bisa hidup, karena itu stomata sangat
berpengaruh penting terhadap kehidupan suatu tumbuh-tumbuhan (Lildahshiro, 2009).

Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel
penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air dari
satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggi ke sel ke
potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel akan tergantung pada jumlah bahan
yang terlarut (solute) di dalam cairan sel tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensi osmotic sel akan semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut
tetap, maka secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk
ke sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus ditingkatkan
(Antono, 2008).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata. Antara
lain kelembaban udara, temperatur, kecepatan angin, cahaya, dan ketersediaan air. Faktor
ketersediaan air berhubungan dengan turgiditas pada sel. Bila tumbuhan kekurangan air,
transpirasi akan berkurang karena stomata menutup akibat turunnya tekanan turgor sel
penutup. Membuka dan menutupnya stomata penting bagi proses asimilasi CO2 dan juga
keseimbangan air dalam tanaman. Membuka menutupnya stomata tergantung pada
perubahan turgor sel penjaga (sel stomata). Turgor yang tinggi menyebabkan stomata
membuka sebaliknya turgor yang rendah akan menyebabkan stomata menutup. Mekanisme
mebuka dan menutupnya stomata berdasarkan suatu perubahan turgor itu adalah akibat dari
perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup (Ampara, 2008).

Aktivitas stomata terjadi karena lubang air dari sel-sel penutup dan sel-sel pembantu. Bila
sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tpis menggembung dan dinding sel yang
tebal yang mengelilingi lubang(tidak dapat menggembung cukup besar) menjadi sangat
cekung,karenanya membuka lubang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata
tergantung pada perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel
penutup turgid lubang membuka dan sel-sel mengendur pori atau lubang menutup
(Wilkins,1989:89).

TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar praktikan dapat melihat pengaruh ion
K terhadap membuka dan menutupnya stomata.

PELAKSANAAN PERCOBAAN

1. Alat

Adapun alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
 Mikroskop
 Objek glass
 Cover glass
 Pisau silet

2. Bahan

Sedangkan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:

 Daun sri rezeki


 CaCl2
 KCl
 Aquades

3. Cara kerja

Sedangkan prosedur kerja untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:

 Dibersihkan daun sri rezeki, dengan hati-hati sobek bagian pinggir hingga
terbentuk lapisan tipis pada bekas sobekan.
 Dipotong lapisan tipis tadi sekitar 3 mm.
 Direndam masing-masing dalam larutan 0,2 M CaCl2 dan 0,2 M KCl selama 2
jam.
 Diamati dibawah mikroskop.
 Dibandingkan keadaan stomata daun dari dua jenis larutan yang digunakan
merendam potongan daun tadi.

Anda mungkin juga menyukai