DEFINISI:
1.TUMOR : menurut asal kata, arti harfiahnya adalah SETIAP LESI yang
berupa PEMBENGKAKAN
(termasuk misalnya pembengkakan dari proses keradangan).
Perkembangan Makna:
Dalam perkembangannya: istilah TUMOR konotasinya kemudian
menyempit untuk suatu jenis pembengkakan tertentu (dari hasil
proliferasi sel2), yaitu dapat berupa :
1
9/18/2018
⚫ NEOPLASIA/ NEOPLASMA
Suatu pertumbuhan abnormal dari masa jaringan disebabkan oleh
karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sel sehingga timbul proliferasi sel yang tak terkendali
atau bersifat otonom yang dapat merusak bentuk dan atau fungsi
organ yang ditumbuhinya.
Catatan:
Jelaslah bahwa: kemampuan proliferasi sel-sel tubuh ini menandakan
bahwa sel-sel yang bersangkutan telah mempunyai sifat/ perilaku sel
yang menyimpang dan tidak dapat dikendalikan oleh mekanisme
Homeostasis. Bandingkan dengan kemampuan proliferasi sel pada
proses regenerasi, yaitu pada proses kesembuhan luka !
2
9/18/2018
Catatan : Adanya kenyataan ini membawa implikasi praktis shg prosedur operasi pd
jenis neoplasia ini hrs diusahakan sebersih mungkin,bila tidak akan terjadi
kekambuhan
2 . Malignant/Ganas/Cancer /KANKER :
→ Pertumbuhan secara lokal infiltratif maupun dapat
mengadakan metastasis jauh dr lokaL tumor primernya
→ Carcinoma (dari jaringan Epitel)
→ Sarcoma (dari jaringan Mesenkim)
3
9/18/2018
◼ LEUKOPLAKIA
4
9/18/2018
◼ co
5
9/18/2018
6
9/18/2018
7
9/18/2018
ataupun berbicara
➢ Kerusakan yang luas pada tulang→ tulang menjadi rawan
terhadap trauma !
➢ Fraktura spontan.
8
9/18/2018
AMELOBLASTOMA
RONSEN AMELOBLASTOMA
9
9/18/2018
KANKER
TINJAUAN UMUM :
Kanker : suatu penyakit kuno , sudah dikenal berabad-abad,
minimal 3,5 abad.
Suatu penyakit umum bagi organisme hidup yg menimpa hampir
seluruh organisme multiseluler:→ manusia, binatang, tumbuh2an
Dari segi Diagnostik & Therapy: sudah banyak kemajuan yang
dicapai.
Dari segi Etiologi : Penyakit ini merupakan penyakit yang
Multifaktorial yaitu Faktor
- Internal : Genetik
- Eksternal : Karcinogen
(kimiawi, fisis, biologis ( diantaranya Virus )
10
9/18/2018
Kanker
1 dari 5 orang → akan mati karena Kanker
◼ Di Negara Maju :
11
9/18/2018
◼ Tahapan proses:
◼ Proses pathogenesis merupakan suatu proses yang bertingkat atau
bertahap, bukan merupakan suatu proses yang terjadi secara mendadak.
◼ Memerlukan waktu: dapat mencapai waktu bulanan atau bahkan tahunan
12
9/18/2018
13
9/18/2018
14
9/18/2018
◼ PROPORSI :
± 90 % KANKER RONGGA MULUT adalah karsinoma Primer → terbanyak
JENIS SQUAMOUS CELL CARCINOMA= EPIDERMOID CARCINOMA
– 10% Ca verrucousa, spindles cells, adeno-Ca, adenoid cystic Ca
(cylindroma), Sarcoma dan Carcinoma secondair/Metastatic
Carcinoma.
◼ LOKASI :
– Carcinoma bibir :sangat menonjol di Negara Barat, terutama pada ras
Caucasoid.
– Carcinoma lidah sangat menonjol di India dan beberapa negara
Amerika Latin → tetapi
– jarang sekali ditemui di Polandia
15
9/18/2018
3. TAHAP PROGRESI :
- Perubahan protoonkogen menjadi onkogen ini
belum menjamin terjadinya tumor ganas
- Perkembangan kanker merupakan proses yang
kompleks yang mempunyai banyak tahapan
( multistep proses).
Sel Kanker akan lebih cepat tumbuh pada lingkungan mikro yang
memenuhi kebutuhannya dan Immunosurveillance yang jelek.
16
9/18/2018
Secara Kwalitatif :
Tergolong penyakit yang berdampak sangat besar yang dapat
menyebabkan penderitaan ( Fisik, Psikis dan Sosial ) bagi penderita/keluarga.
Etiologi :
1. Tembakau : → Pemakaian Tembakau dengan segala Cara, dalam jangka
panjang.(terdapat 2000 macam Zat Kimia, 29 di antaranya telah terbukti merupakan
karsinogen).
2. Alkohol :→ Pemakaian Alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang.
3. Kondisi Umum Misalnya Liver Cirrhosis karena Pecandu Alkohol.
4. Bahan limbah industri tekstil (debu katun/wool)
5. Higiene gigi / mulut yang jelek.
◼ Klinis :
◼ Manifestasi dapat beragam, misalnya :
– Bercak/plaque (discolouration) dari lesi pra-ganas →misalnya :
Erythroplakia.
– Serupa kerak (crusty lesions)
– Lesi erosive → terutama yang menetap atau khronis, biarpun sudah
mendapatkan perawatan obat-obatan misalnya:
◼ Ulcus indolent (tidak terasa sakit) yang bersifat menetap.
◼ Lesi exophytic : nodule atau benjolan kecil / verrucous
◼ Prognosis :
▪ Tergantung kepada :
▪ 1. Tahap kanker mulai dirawat, → lebih dini → lebih bagus prognosisnya.
▪ 2. Jenis / sifat biologisnya. Jenis undifferentiated → biasanya lebih mudah
menyebar →terjadi metastasis→prognosis lebih jelek.
▪ 3. Lokasi asal kanker, ternyata Dasar mulut/lidah →lebih mudah timbul metastase
→pada umumnya prognosis lebih jelek.
▪ 4. Besarnya ukuran neoplasia dan luasnya jaringan yang terlibat → lebih besar
ukuran maupun luasnya jaringan sekitar yang terlibat, pada umumnya prognosis
lebih jelek
▪ 5.Ada dan luasnya metastasis → lebih luas → lebih jelek prognosisnya.
17
9/18/2018
TERAPI :
1. Pembedahan
2. Radioterapi
3. kemoterapi
4. Kombinasi 1 +- 2 + 3
5. Photodynamic Terapy
6. Cryosurgery / Laser beam (sinar Laser) therapy
untuk Carcinoma permukaan dan tahap dini.
7. Terapi Gen ?
18
9/18/2018
JENIS :
1.Leukoplakia
2.Erythroplakia
Dua jenis pertama inilah yang para ahli sepakat merupakan lesi pra-ganas
untuk KARSINOMA EPIDERMOID, sedangkan nomer 3 dan seterusnya adalah jenis
yang belum seluruh ahli menyepakatinya)
ETIOLOGI
1.Leukoplakia :
1. Tembakau : dari segala cara pemakaian → merokok
cerutu/pipa/sigaret, mengunyah atau mengulum tembakau,
reversed smoking.(merokok dengan ujung terbakar di
rongga mulut)
2. Alkohol : →- pada pecandu berat alkohol
3. Infeksi khronis Candida albicans
4. Virus
5. Bahan-bahan limbah industri, misalnya karet/debu jelaga
1
9/18/2018
TRANSFORMASI KEGANASAN :
Leukoplakia :
1. Ada dinamika perubahan dalam perkembangannya yaitu:
1.Menyembuh → membaik
2.Tetap
3.Menyebar
4,Berubah menjadi KARSINOMA
2. Lokasi tertentu, seperti lidah, dasar mulut, bibir, mukosa buccal → lebih
besar kemungkinan berubah menjadi karsinoma
3. frekuensi transformasi ganas relatif kecil: kira-kira 3 – 7 %.
ERYTHROPLAKIA
1.Frekuensi Transformasi Keganasan →Jauh Lebih Besar !
2
9/18/2018
TERAPI LEUKOPLAKIA
Tergantung pada :
a. Hasil pemeriksaan HPA
b. Etiologi
c. Jenisnya
WUJUD KLINIS
ad.a. HPA :
1.Bila terjadi dysplasia ringan/sedang → dipantau paling sedikit 3-4
bulan/sekali ( chemoprevention di AS mulai dilakukan )
2.Bila dysplasia berat/Ca in situ →dirawat dengan :
• Chemoprevention ( mulai di AS,Di Inggris dilakukan ? )
• Pembedahan Excisi ( bila diameter lesi kecil)
• Cryosurgery/laser beam terapi (bila lesi sangat luas).
ad.b. Etiologi :
Bila diketahui etiologinya →harus disingkirkan (misalnya : dilarang
merokok/minum alkohol)
ad.c. Bila jenisnya verrucosa / erosiva
→ perlu kepastian diagnostik → dengan biopsi !
Bila positiv → dilakukan eksisi/Cryosurgery/laser beam terapi
LEUKOPLAKIA
3
9/18/2018
LEUK0PLAKIA TIPIS
Courtesy of Neville BW,Damn DD, Allen CM ,et al. Oral & Maxillofacial Patology,
ed2, Philadelphia,WB Sauders,2002
LEUKOPLAKIA TEBAL
Courtesy of Neville BW,Damn DD, Allen CM ,et al. Oral & Maxillofacial Patology,
ed2, Philadelphia,WB Sauders,2002
4
9/18/2018
ERITROPLAKIA
5
9/18/2018
6
9/18/2018
I. KELOMPOK SADAR :
CIRI-CIRI :
CIRI-CIRI :
-- Tak sadar pentingnya konsultasi BERKALA
-- Yakin gejala ringan/menetap tidaklah
penting, dengan harapan → dapat
menyembuh sendiri dengan berjalannya
waktu!
-- Baru mencari pertolongan bila gejala-klinis
sudah sangat mengganggu →
tragisnya saat itu justru TAHAP
KARSINOMA SUDAH LANJUT !.
7
9/18/2018
CIRI-CIRI :
-- Dihantui rasa ketakutan berlebihan tak reda
rasa takutnya, biarpun segala pemeriksaan
ternyata hasilnya adalah : Negative!
-- Problem psikiatri sangat menonjol !
CATATAN:
Dalam penanganan kasus:
-- harus diingat adanya fakta tersebut diatas !
8
9/18/2018
9
9/18/2018
10
9/18/2018
◼Pemeriksaan Lainnya :
–Palpasi bimanual, palpasi kelenjar
regional wajah dan leher.
11
9/18/2018
⚫ Kelainan Sistemik
12
9/18/2018
⚫ Tanda/Gejala Klinis/Laboratoris
⚫ HPA.
ASPEK RONSENOLOGIS
⚫ Informasi Ro-logis sangat berguna untuk mengetahui adanya:
► Perluasan masa Neoplasia ke jaringan sekitar →
relevan untuk Rencana Perawatan
► Kerusakan anatomis akibat penyakit yang invasif/ malignan.
⚫ (Tetap harus diingat bahwa cara ini→Tidak selalu konklusif /
memastikan untuk diagnostik.)
13
9/18/2018
II. OPERATIVE :
→ Spesimen diambil dari :
FROZEN SECTION :
→ dikerjakan pd waktu operasi
→ penentuan Neoplasia ganas
TOTAL SPESIMEN :
→ dari jaringan yang dikeluarkan/diangkat ahli
bedah.
Pada umumnya :
Informasi yang didapat biasanya sangat
menentukan/Conclusive!
14
9/18/2018
ANAPLASIA = DE-DEFERENSIASI.
(Perubahan sel dewasa menjadi sel-sel yang
lebih primitif )
15
9/18/2018
a) TERMIS
Suhu tinggi → Electro coagulation
dengan alat Electro Cauter
Suhu sangat rendah → dibekukan
dengan cara Cryo Surgery
16
9/18/2018
b) Kimiawi :
Sclerosing Agents → cairan kimia →
terjadi sclerosis jaringan.
c) Radiasi Terapi :
Megavolatage Radiasi → Radiasi dengan
memakai Alat Ronsen Voltase sangat
tinggi.
Isotope Radioaktiv→ yang ditanamkan
pada jaringan Kanker
2.SISTEMIK :
17
9/18/2018
18
9/18/2018
NEOPLASIA ODONTOGEN
KLASIFIKASI NEOPLASIA ODONTOGEN
Prof. Dr. Peter Agus, drg., SpBM (K)
7. Ameloblastic Fibro-odontoma
X = Odonto-Ameloblastoma
X = Odontogenic Fibroma
8. Odontogenic Myxoma
9. Cementoma :
A.Benign Cementoblastoma
B.Cementifying Fibroma
C.Periapical Cemental Dysplasia
D.Gigantiform Cementoma
X = Melanotic Neuro-Ectodermal Tumor
of Infancy (Melano-Ameloblastoma)
1
9/18/2018
2
9/18/2018
JENIS KELAMIN :
– Laki-laki > wanita
LOKASI RAHANG :
– Maksila > Mandibula
– Terutama pada regio anterior
(Regio Insisive, C - P ) Maksila
KLINIS
– Tumor/ Pembengkakan
– Kecepatan tumbuh : tumbuh lambat dan
biasanya asimptomatik
– Mungkin dapat terjadi rasa sakit dan ada gigi
impaksi.
– Dilaporkan pula adanya lesi extra-osseous,
terutama pada gingiva anterior Maksila
( tapi sangat jarang terjadi).
3
9/18/2018
RONSENOLOGIS AOT
– kistik appearence yaitu monolokuler
(D.D : dengan Dentigerous Cyst) → sering
terlibat dengan gigi yang impaksi
– Pd beberapa kasus ada proses kalsifikasi
di dalam massa jaringan tumor, yg
menghasilkan radiopasitas yang agak
kabur.
SIFAT BIOLOGIS AOT
– Jinak / tidak infiltratif
4
9/18/2018
TERAPI AOT :
– Pembedahan konservative → Enukleasi
5
9/18/2018
KLINIS (COET= PT )
– Tumor (Pembengkakan)
– Kecepatan pertumbuhan : tumbuh lambat
– Keluhan KLINIS : tanpa rasa sakit
– Disertai adanya gigi impaksi
RONSENOLOGIS : bervariasi
– Stadium muda :
Radiolusensi batas jelas / multilokuler
– Stadium tua :
Radiopak mass (+)
Ada gigi impaksi didekat tumor
6
9/18/2018
HISTOPATOLOGIS :
7
9/18/2018
SIFAT BIOLOGIS :
– Belum pasti, tetapi kebanyakan kasus bereaksi baik
dengan TERAPI konservative, seperti enukleasi atau
Kuretase. Beberapa kasus bersifat lebih agresif.
– Telah disarankan bahwa lesi ini terdiri dari 2 entitas : yaitu
yg dominant kistik dan mungkin bentuk ini yang
non-neoplastik,
– Sedangkan yg lain yang lebih solid dan mempunyai
potensi neoplasma yang agresif, dan yang untuk ini
diusulkan istilah : Denitinogenic Ghost Cells Tumor.
– Lesi ini dibandingkan dengan ameloblastoma : tidak
begitu agresif.
TERAPI :
– Eksterpasi atau mungkin Reseksi
KLINIS :
– Tumor (Pembengkakan)
– Kecepatan pertumbuhan cenderung tumbuh lambat
– Kapsul : mempunyai kapsul
– Kekambuhan : rendah
8
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
– Radiolusensi yang kistik, unilokuler dan berbatas jelas
– mungkin sekali berhubungan dengan gigi impaksi →
sering didiagnose sebagai DENTIGEROUS CYST
HISTOPATOLOGIS
– Terdiri dari komponen epithel odontogen dan
komponen mesodermal celluler yang menyerupai
jaringan pulpa embryonal
– Kadang-kadang terjadi pembentukan kista dari
jaringan epithel
SIFAT BIOLOGIS :
– Neoplasia benign→ tumbuh ekspansiv, bukan invasiv
TERAPI :
– Kuretase / Enukleasi
AMELOBLASTIC FIBROMA
9
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
10
9/18/2018
HISTOPATOLOGIS :
– terdiri dari komponen epithel odontogen dan
jaringan ikat yang membentuk dentin yang
tidak matang.
– neoplasia antara ameloblastic fibroma dan
ameloblastic fibro-odontoma.
SIFAT BIOLOGIS :
– Neoplasia Benign tidak invasiv
TERAPI :
– Kuretase / Enukleasi.
6. ODONTOMA
SIFAT BIOLOGIS :
– Neoplasia benign, tumbuh ekspansif
FREKUENSI :
– Agak sering terjadi
USIA :
– Anak-anak atau dewasa
JENIS KELAMIN :
– Laki-laki > wanita
Lokasi Rahang :
– Mandibula > Maksila
MACAM ODONTOMA :
– A. Complex composite odontoma
– B. Compound composite odontoma
11
9/18/2018
ODONTOMA
⚫ SIFAT BIOLOGIS :
► Neoplasia Benign, tumbuh ekspansif
⚫ USIA :
► Terutama pada usia 10 - 25 tahun
⚫ LOKASI RAHANG :
► Pada regio P & M pada Mandibula/Maksila
⚫ UKURAN :
► Kebanyakan berukuran kecil (beberapa mm)
12
9/18/2018
KLINIS CCO :
– Pada umumnya tanpa keluhan sakit
– Diketahui dengan pemeriksaan Ro-logis
atau setelah penderita mengeluh ada gigi
yang tak tumbuh.
– Bila ukurannya besar → dapat menembus
mukosa
RONSENOLOGIS :
– Massa radiopak tanpa bentuk (amorph) yang
berbatas jelas dengan jar.tulang yang normal.
– Sering dikelilingi dengan daerah radiolusen tipis
– Sering disertai gigi impaksi yang terhalang
tumbuh.
HISTOPATOLOGIS :
– terdiri dari dentine dan enamel
13
9/18/2018
14
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
– Terlihat beberapa gigi malformasi / rudimentair,
kecil-kecil dan berbatas jelas
– Dikelilingi daerah radiolusen tipis
– Sering disertai gigi impaksi
HISTOPATOLOGIS:
– Seluruh jaringan gigi dapat dilihat
TERAPI :
– Enukleasi
(Kekambuhan : tak pernah terjadi)
15
9/18/2018
7.AMELOBLASTIC FIBRO-ODONTOMA
KLINIS:
– Neoplasia yang tumbuh lambat
– Ada keluhan gangguan erupsi gigi
– Angka kekambuhan agak tinggi = 13-18%
RONSENOLOGIS
– Daerah Radiolusensi - batas jelas,
terisi massa Radiopak
– Benih gigi dapat terdesak jauh
16
9/18/2018
AMELOBLASTIC FIBRO-ODONTOMA
17
9/18/2018
Catatan :
– Lesi ini harus dibedakan dengan
ameloblastoma.
– SIFAT BIOLOGISnya sangat berbeda.
TERAPI :
– Kuretase / enukleasi hingga bersih untuk
mencegah kambuh
8. ODONTOGENIC MYXOMA
(MIKSOFIBROMA)
JENIS :
– Myxoma jenis odontogen yg terbanyak ditemui.
Miksoma non-odontogen → jarang ditemui
SIFAT BIOLOGIS :
– Neoplasia benign
– Tumbuh invasiv
FREKUENSI :
– Kadang-kadang saja ditemui
18
9/18/2018
USIA :
– Pada umumnya terdapat pada kelompok
USIA dekade ke 2 & 3.
JENIS KELAMIN : Laki-laki = wanita
Lokasi Rahang :
– Mandibula > Maksila
– (Regio Posterior / ramus ascendens)
SIFAT BIOLOGIS :
– Jinak
– lokal invasiv
KLINIS :
– Pada umumnya tumbuh lambat
– Pembengkakan dapat menyebabkan deformitas
rahang
– Gigi yang terlibat dapat goyang
– Paraesthesi bibir bawah, bilamana kanalis
mandibularis terlibat invasi neoplasia.
RONSENOLOGIS :
Bentuk dapat :
Unilokuler
Multilokuler
(harus di DD kan dengan Ameloblastoma).
19
9/18/2018
ODONTOGENIC MYXOMA
(MYXOFIBROMA)
HISTOPATOLOGIS :
– Neoplasia tak berkapsul
– Sel-sel bulat / stellate dengan tonjolan sitoplasmik
panjang.
– Zat interseluler terdiri dari mucin
TERAPI :
– Pembedahan - Konservative :
Enukleasi / Kuretase
(Recurrence rate kira-kira → 25%)
– Pembedahan – radikal :
Reseksi
(ini yang tersering dikerjakan, atau bila dengan
cara konservatif mengalami kekambuhan atau
melibat tulang rahang yang luas)
20
9/18/2018
9. CEMENTOMA
A. BENIGN CEMENTOBLASTOMA
( TRUE CEMENTOMA )
21
9/18/2018
RONSENOLOGIS
BENIGN CEMENTOBLASTOMA
(TRUE CEMENTOMA ) :
22
9/18/2018
– Pembedahan konservatif :
Enukleasi dengan ekstraksi gigi yang
terlibat
9 B. CEMENTIFYING FIBROMA
23
9/18/2018
KLINIS :
– Pada umumnya asimptomatik
– Tumbuh lambat
– Pada umumnya soliter
– Tumor tumbuh dimulai di sentral
– Bila membesar mungkin dapat
menimbulkan deformitas rahang.
CEMENTIFYING FIBROMA
24
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
– Bervariasi :
Lesi radiolusen solitair dengan masa
radiopak
Lesi radiopak dikelilingi radiolusen tipis.
HISTOPATOLOGIS :
– Mirip dengan Periapikal Cemental dysplasia
TERAPI :
– Pembedahan Konservatif
Enukleasi / Kuretase
– Pembedahan Radikal
Reseksi
CEMENTIFYING FIBROMA
Mirip PCD
PERIAPICAL CEMENTAL Mirip CEOT ( CAL.EPIT.ODONT. TU= PT )
ISPLASIA
25
9/18/2018
LOKASI RAHANG :
– Kebanyakan di Mandibula regio
Incisivus
KLINIS :
– Pada umumnya tanpa keluhan sakit
– Diketahui dengan pemeriksaan ronsen
– Tidak menyebabkan deformitas rahang
– Gigi-gigi yang terlibat vital
26
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
Ada 3 tahap :
– TAHAP 1 (Dini/Awal) →
OSTEOLYTIC STAGE
multiple radiolusensi pada apikal gigi-gigi Incisiv
bawah dengan batas agak jelas.
– TAHAP 2 (Pertengahan) →
CEMENTOBLASTIC STAGE
multiple radiolusensi dengan di tengahnya ada
massa radiopak.
– TAHAP 3 (akhir) →
MATURE STAGE
daerah radiopak multipel dikelilingi oleh daerah
radiolusen tipis.
HISTOPATOLOGIS:
– Tahap 1 : jaringan fibrous
– Tahap 2 & 3 : jaringan fibrous dan
cementoblast dan cementum
TERAPI :
– Pada umumnya tidak memerlukan perawatan,
hanya diperlukan observasi saja
– Bila ada infeksi/keluhan lain → dilakukan tindakan
pembedahan konservative yaitu eksisi yang
mungkin disertai dengan Endodontic Treatment.
27
9/18/2018
28
9/18/2018
RONSENOLOGIS :
– Massa Radiopak padat, lobulated, batas
Radiolusensi tidak jelas
– Melibatkan banyak kuadrat rahang / simetris
HISTOPATOLOGIS :
– Struktur massa : cementum
TERAPI :
– Observasi
– Bila ada deformitas rahang / infeksi →
pembedahan konservative (Enukleasi /Eksisi)
29
9/18/2018
⚫ STAGING : (Tahap)
⚫ STAGING adalah
- Usaha untuk mengelompokkan kanker menurut
Tahap perkembangan Kanker secara Klinis, dan
meramalkan Prognose/ Perjalanan Penyakitnya
atas dasar Tahap Perkembangan Klinis tersebut.
⚫ Staging didasarkan kepada : → TNM system, di
mana :
⚫ T = Ukuran dari T (TUMOR) primair
⚫ N = Adanya perluasan /metastasis ke arah
Lymphe Node Regional
⚫ M = Ada atau tidak adanya DISTANT METASTASIS
⚫ T → Tumor Primair, dengan variasi sebagai berikut:
1
9/18/2018
2
9/18/2018
3
9/18/2018
STAGE ( STADIUM )
⚫ Staging untuk karsinoma :
⚫ STAGE 0 = Tis N0 M0
⚫ STAGE I = T1 N0 M0
⚫ STAGE II = T2 N0 M0
⚫ STAGE III =
⚫ T3 N0 M0
⚫ Setiap Kombinasi antara
⚫ T1
⚫ T2
⚫ T3 → dengan N1 M0
⚫ STAGE IV =
⚫ T4 N0 (N1) M0
⚫ Any T N2 (N3) M0
⚫ Any T, any N dan M1
1. KARSINOMA LIDAH
⚫ Frekwensi :
⚫ Seringkali terjadi (di A.S. : kira-kira 22 %)
⚫ Sex :
⚫ Laki-laki > Wanita
⚫ Usia :
⚫ Dekade 4 – 6
⚫ Lokasi :
⚫ Yang terbanyak adalah di:
⚫ CORPUS LINGUAE yaitu di :
⚫ 1/3 tengah Lidah (kira-kira 50 %) di Margo Lateralis (Pinggir Lidah)
⚫ 1/3 bag.Posterior : kira-kira 25 %
⚫ 1/3 bag.Anterior : kira-kira 20 %
⚫ DORSUM LINGUAE : Jarang (4 %)
⚫ RADIX LINGUAE : jarang terlibat
4
9/18/2018
⚫ KLINIS :
1. CORPUS LINGUAE :
⚫ Tahap Awal : bervariasi
⚫ BENTUK TAHAP AWAL :
⚫ 1. Leukoplakia
⚫ 2. Exophytic :
⚫ Papilloma
⚫ Verrucosa
⚫ 3. Ulcus superficial yang khronis
⚫ 4. Endophytic → tanpa perubahan banyak
pada
permukaan
⚫ Gejala Klinik : - Asymptomatic
5
9/18/2018
⚫ TAHAP TENGAH :
⚫ Bentuk :
→ Ulkus malignansi sampai dengan ukuran beberapa cm
yang
⚫ Kronis
⚫ Konsistensi keras → indurasi
⚫ Pada umumnya tak sakit→ indolent.
⚫ TAHAP LANJUT :
⚫ Bentuk :
⚫ Ulkus malignan yang :
⚫ Kronis, induratif, pinggir meninggi (rolled margin),
dasar : granuler, merah, mudah berdarah.
⚫ Rasa sakit bisa sampai ke telinga atau leher
⚫ Gangguan fungsi : - bicara dan/atau- menelan → karena
melibatkan otot-otot lidah
⚫ Lesi Endofitik yang akhirnya melibat otot-otot Lidah
6
9/18/2018
2.RADIX LINGUAE
⚫ SULIT DI DIAGNOSE
⚫ Prognose : → Jelek
⚫ Bentuk : → Endofitik
⚫ Ulkus : → Mulut bau +
⚫ TANDA/GEJALA KLINIS :
⚫ menjulurkan lidah tak dapat
(tendensi terjadi deviasi ke satu sisi)
⚫ indurasi pada palpasi
⚫ NODE METASTASIS :
⚫ Terjadi pada 50 - 60 % kasus
⚫ Sisi yang terlibat :
⚫ Unilateral
⚫ Bilateral
⚫ Lokasi :
⚫ yang dari Ujung lidah ke arah : lymphnode → Submental
⚫ yang dari Dorsum linguae → Submandibularis / pinggir Lidah
⚫ yang dari Radix Linguae → ke Colli / Leher
⚫ PROGNOSE :
⚫ Tergantung pada keadaan /status T & N.
⚫ 5 years survival rate :
⚫ Stage I : →70 %
⚫ Stage II : →35 %
⚫ TERAPI:
⚫ Bila dilakukan Pembedahan maka dapat
dilakukan :
⚫ EXCISI RADIKAL : - PARTIAL / TOTAL
GLOSSECTOMY
⚫ R.N.D. (Radical Neck Dissection) bila ada Node
Metastasis Regional
7
9/18/2018
BEDAH PARTIAL
GLOSEKTOMI
BEDAH PARTIAL
GLOSEKTOMI
8
9/18/2018
BEDAH PARTIAL
GLOSEKTOMI
9
9/18/2018
KULIAH TERACHIR
⚫ DON’T
⚫ MISS
⚫ IT
10
9/18/2018
⚫ KLINIS : bervariasi
⚫ BENTUK :
1. Leukoplakia/Erythroplakia
Di regio ini transformasi menjadi ganas (Ca) adalah tinggi
2. Benjolan yang mengalami indurasi / mengeras
3. Ulkus
⚫ GEJALA KLINIS :
⚫ Fungsi bicara terganggu (karena invasi ke lidah)
Bila ekstensi ke lidah, gingiva atau mandibula
11
9/18/2018
⚫ LESI VERRUCOUS
⚫ Lesi
sering terkena trauma occlusal dengan ulkus dini
dan sering terkena infeksi sekunder
⚫ Lesi
verrucous / lesi eksofitik superfisial dengan invasi
ke dalam dan indurasi yang minimal, seringkali
menyerupai lesi yang benign. Jenis ini umumnya
mempunyai sifat Low - grade karsinoma
⚫ Lesispeckled leukoplakia seringkali berkaitan dengan
displasia sedang dan biasanya tumbuh lambat
12
9/18/2018
13
9/18/2018
⚫ FREKWENSI :
⚫ Jarang terjadi (A.S. 5,5 % )
⚫ JENIS KELAMIN :
⚫ Laki-laki > Wanita
⚫ USIA :
⚫ Dekade 4 - 6
KARSINOMA PALATUM
14
9/18/2018
15
9/18/2018
4.KARSINOMA BIBIR
⚫ FREKWENSI :
⚫ Paling banyak terjadi di Amerika (A.S 38 %)
⚫ (Di Asia Tenggara/India : jarang sekali terjadi)
⚫ JENIS KELAMIN:
⚫ Laki-laki > wanita
⚫ USIA :
⚫ Dekade ke 4 - 6
16
9/18/2018
⚫ LOKASI CA BIBIR:
⚫ Terbanyak di bibir bawah yaitu di bagian merah-
bibir.
⚫ karsinoma pada mukosa bibir : jarang terjadi
⚫ karsinoma di bibir atas : sangat jarang terjadi,
→tetapi prognosenya lebih jelek.
⚫ KLINIS CA BIBIR :
⚫ Seringkali didahului sebagai lesi pre-malignant :
⚫chronic cheilosis
⚫fissure dan kerak yang persistent,
⚫senile keratosis dan
⚫leukoplakia
⚫ BENTUK CA BIBIR :
⚫ Lesi papillair (nodule/verrucous)
⚫ Lesi ulcerative terjadi mula-mula tanpa keluhan
berarti, tetapi sudah melibat bagian submukosa
pada tahap awal. Keluarnya cairan tipis yang
membentuk kerak, sering terjadi. Bentuk ini lebih
ganas dari pada yang bentuk papiler
17
9/18/2018
KARSINOMA BIBIR
⚫ PROGNOSIS CA BIBIR :
⚫ Tergantung pada T & N. :
⚫ 5 y.surv.rate : 30 - 70 &
⚫ TERAPI CA BIBIR :
⚫ Pre-malignant : Vermilionectomy
⚫ Kaesinoma bila dilakukan pembedahan :
⚫ Excisi radikal dan rekonstruksi
⚫ R.N.D. bila ada node metastasis
18
9/18/2018
5.KARSINOMA TULANG
RAHANG
⚫ Karsinoma pada tulang rahang, maxilla atau mandibula,
sebagian besar adalah oleh karena perluasan dari karsinoma
dari Gingiva.
⚫ Jadi lesi di mulai dari luar (gingiva) kemudian meluas ke arah
dalam (tulang). Tetapi dapat pula terjadi melalui saluran lymphe
dari karsinoma bibir atau lidah/dasar mulut.
⚫ RO-FOTO :
⚫ penting untuk menentukan ada tidaknya perluasan ke arah
tulang rahang maupun luasnya daerah yang terlibat.
⚫ Terlihat sebagai daerah radiolusen tanpa batas tegas/kabur.
⚫ Bila melibat kanalis mandibularis : ada gejala paraestesi
⚫ PROGNOSE :
⚫ 5 YEAR SURVIVAL RATE : 50 %.
⚫ TERAPI : Reseksi rahang
19
9/18/2018
20
9/18/2018
METASTASIS
⚫ A. KE ARAH MULUT / RAHANG
⚫ FREKWENSI :kira-kira 1 % dari Oral malignancy
⚫ Jenis Kelamin :Laki-laki = Wanita
⚫ Usia : kira-kira 60 tahun.
⚫ Lokasi :
⚫ lebih sering terjadi ke tulang rahang daripada
ke jaringan lunak mulut.
⚫ Lesi lebih banyak soliter dari pada yang
multiple
⚫ Mandibula > Maxilla
⚫ (yaitu Regio P & M ), jarang terjadi di kondili
LOKASI :
⚫Tumor Primer
Urutannya terbanyak di :
⚫ Mamma
⚫ Paru-paru (bronchus) dan ginjal dan dalam
dan dalam prosentage kecil di :
⚫ Lambung, kolon, rektum, tiroid, prostat,
testis dan kulit melanoma
21
9/18/2018
⚫ RONSENOLOGIS :
⚫ Lebih banyak lesi osteolitik dari pada yang
osteoblastic :
⚫ Lesi osteolitik tanpa pinggir yang jelas, seringkali
menyerupai kista odontogen ataupun seperti di
makan rayap
⚫ Lesi ostoplastik (daerah sclerotic di sentral dengan
pinggir tak jelas) :
⚫ terutama berasal dari : Ca prostate, mammae dan
saluran kencing.
⚫ KLINIS :
⚫ Bendjolan yang sering melibat jaringan lunak
penutup
⚫ Geligi goyang
⚫ Rasa sakit atau paraesthesi bibir bawah
⚫ Ada anamnese : pernah mengalami operasi dari
karsinoma di bagian lain dari tubuh.
⚫ HISTO PATHOLOGIS. :
⚫ Jenisnya sesuai dengan Tumor primer
⚫ Terapi :
⚫ Palliative dengan Radioterapi
22
9/18/2018
23
9/18/2018
EPULIS
= Reaksi hiperplasia yang biasanya terjadi pada
Jaringan ikat gingiva
1
9/18/2018
1.EPULIS FIBROMATOSA
Jenis : Non - neoplastic cell Growth
Frekuesi : Secara Statistik, jenis epulis inilah yang
sering dijumpai
Etiologi : Iritasi mekanis kronis lokal karena reaksi
radang → hiperplasia
Iritant : Sisi tajam dari
⚫ sisa akar
⚫ korona Dentis oleh proses caries
⚫ tumpatan yg jelek
⚫ klammer denture yg tidak baik
⚫ kalkulus
1.EPULIS FIBROMATOSA
Klinis : - Bentuk sessile
(seperti gunung → Basis lebar )
- Pedunculated (bertangkai)
(→ basis < dr massa tumor )
Warna : Merah muda → pucat
Konsistensi:
- Lunak/padat → keras (krn ossifikasi),
- tak mudah berdarah.
( ok didominasi oleh Jaringan Ikat )
▪
2
9/18/2018
1.EPULIS FIBROMATOSA
Ronsenologi :
- Pada umumnya tak perlu dibuat
- perlu dibuat jika ada distruksi
tulang & biasanya ditandai dengan
resorbsi alveolar crest
Terapi : - Eksisi (skalpel/elektrokauter )
- Dressing luka operasi (peridontal pack)
Note : jarang dilakukan ekstraksi gigi terdekat tp
jika kambuh dilakukan ekstraksi gigi bila
seluruh jaringan patologis tidak terambil
2. EPULIS GRANULOMATOSA
Jenis : Non-neoplastic CG- cell inflamatory hiperplasia
Frekuensi : jarang ditemukan
Etiologi : Iritasi khronis dari trauma yang ringan
→Reaksi Radang → hyperplasia → jar.granulasi.
Lokasi : terbanyak di gingiva,bibir bawah, lidah.
palatum
Iritant : Idem Epulis Fibromatosa
Klinis :
Bentuk : Sessile & Pedunculated dapat mengalami ulserasi
3
9/18/2018
2. EPULIS GRANULOMATOSA
Warna : merah muda s/d gelap
Konsistensi :
- lunak - lembek , Mudah berdarah
Terapi :
- Eliminasi Causa
- Eksisi ( kalau tdk bersih –mudah kambuh
- Dressing (surgical/periodontal pack)
- Ekstraksi gigi yang terlibat
3. Epulis Gravidarum
(“Pregnancy tumor”)
▪ Jenis : Lesi Non-Neoplastic CG
▪ Frekwensi: terdapat pada kira-kira dari
1-2 % dari wanita hamil
▪ Etiologi :
▪ kecurigaan pada gangguan keseimbangan
hormonal
▪ hygiene mulut yang jelek
▪ nutrisi tak memadai
4
9/18/2018
3.EPULIS GRAVIDARUM
(“PREGNANCY TUMOR”)
▪ Klinis
▪ Bentuk : Pedunculated
▪ Warna : merah–gelap/kebiruan , akan memucat
bila ditekan dengan jari
▪ Konsistensi : Lunak, Compressible, Mudah
berdarah
⚫ Lokasi : di ginggiva ( dento alveolar ), dpt
tunggal atau ganda
⚫ Ukuran : dapat besar sekali
3.EPULIS GRAVIDARUM
(“PREGNANCY TUMOR”)
- Perkembangan : dapat membesar pd waktu
gravid & mengecil pd waktu post
partum ( melahirkan )
- Terapi :
- Eliminasi Causa
- Eksisi (terutama dgn Elektro kauter pd waktu hamil
sering berdarah utk mengunyah makanan keras)
- Eksisi pada post partum dilakukan jika menimbulkan
masalah pada kandungannya
( perdarahan waktu eksisi dapat diatasi dengan ditekan
bila memakai anestesi dengan vasokonstriktor
adrenalin )
5
9/18/2018
6
9/18/2018
7
9/18/2018
5. EPULIS KONGENITAL
▪ Jenis:
▪ Lesi Non Neoplastic
▪ (ada yang berpendapat:→Neoplastic)
▪ Frekwensi : jarang terjadi
▪ Jenis kelamin: terutama terjadi pada wanita
▪ Klinis : -
▪ Bentuk : sessile
▪ Lokasi : predileksi pada maksila terutama pada
regio anterior
▪ Warna : merah
5. EPULIS KONGENITAL
▪ Konsistensi : lunak
▪ Pada bayi---biasanya dapat mengecil secara
spontan dengan berjalannya waktu
▪ Terapi :
▪ Observasi sampai erupsi gigi, bila ini
mungkin dilakukan
▪ Eksisi lesi →bila diperlukan
8
9/18/2018
6.Hereditary-gingival-Fibromatosis
(Idiopathic gingival hyperplasia,
Elephantiasis gingivae = Fibromatosis
Gingivae)
▪ Jenis : Lesi Non-Neoplastic
▪ Frekuensi: jarang ditemui
▪ Etiology : idiopathic / hereditair
(ada autosomal dominant trait)
▪ Klinis :
▪ terjadi gingival hyperplasia menyeluruh pada
rahang atas/bawah, manifestasinya :
▪ Corona geligi seolah “terbenam “ oleh
hyperplastic mass
▪ warna pucat
6.HEREDITARY-GINGIVAL-FIBROMATOSIS
▪ Konsistensi :
▪ lunak-padat
▪ jarang terjadi keradangan
▪ Terapi :
► gingivektomi (dengan skalpel atau
elektrocauter)
► biasanya dilakukan dressing dengan
periodontal pack
9
9/18/2018
6.HEREDITARY-GINGIVAL-FIBROMATOSIS
10
9/18/2018
▪ Klinis :
▪ Hampir sama dengan Fibromatosis
gingivae
▪ Pada anamnese didapatkan: penderita
epilepsi yang diterapi dengan dilantin
sodium dalam jangka waktu yang panjang
▪ Jaringan gingiva menjadi bulbous dan
gingival margin menumpul
▪ Lokasi: dapat setempat atau menyeluruh
11
9/18/2018
12
9/18/2018
▪ Manifestasi klinis:
▪ Pyrexia tiba-tiba
▪ Pembesaran pada :
▪ Kelenjar Lymphe
▪ Limpa
▪ Di regio Oral terjadi pembesaran gingiva
yang bersifat menyeluruh
13
9/18/2018
8.LEUKEMIC GINGIVAL
ENLARGEMENT
2)Chronic Leukemia :
dari jenis:
▪ Myeloid
▪ Lymphatic
▪ Manifestasi Oral Lesions:
▪ Acute/chronic:
▪ Gingivitis non specific
▪ Bleeding (gingiva) yang spontan
14
9/18/2018
▪ Terapi :
▪ Systemic → untuk perawatan Leukemianya sendiri
▪ Lokal - biasanya perawatan untuk Calculus dan Oral
Hygiene
▪ Harus diingat bahwa: Gingivektomi adalah merupakan
kontra-indikasi
▪ Bilamana terpaksa dilakukan ekstraksi gigi harus
dilakukan di lingkungan Rumah Sakit, dengan Ahli dan
Peralatan yang menunjang untuk mengatasi bleeding
post ekstraksi yang mungkin saja tak dapat di
kendalikan.
9.STURGE-WEBER SYNDROME
(ENCHEPHALOFACIAL ANGIOMATOSIS)
▪ Jenis:
▪ Congenital vascular dysplasia
▪ adalah suatu variant dari hemangioma.
▪ Frekwensi:
▪ Jarang terjadi
▪ Klinis:
▪ Naevus Flammeus (port wine stain) pada kulit wajah yaitu
▪ →pada distribusi syaraf N.Trigeminus
15
9/18/2018
9.STURGE-WEBER SYNDROME
(ENCHEPHALOFACIAL ANGIOMATOSIS)
▪ Lesi yang dapat terjadi di dalam mulut yaitu:
Angiomatosis pada :
▪ bibir,mucosa buccal dan gingival →Hyperplasia
pada sisi yang sama dari lesi pada kulit, (tetapi
biasanya tidak melewati garis median)
▪ warna merah kebiruan→karena kaya pembuluh
darah
▪ konsistensi- lunak
▪ mudah berdarah→ terutama pada waktu makan
▪ ukurannya kadang-kadang dapat sangat besar
sehingga mengganggu menutup mulut
▪ Cerebral calcification di falx cerebri
▪ Mental Retardation
▪ Epileptic convulsion
▪ 9.STURGE-WEBER SYNDROME
16
9/18/2018
9.STURGE-WEBER SYNDROME
▪ Terapi:
▪ Excisi dengan Electro Cauter (kadang harus
dikerjakan di RS), atau dilakukan→
▪ Injeksi dengan Sclerotic Agents (solution)
▪ Sotradecol 1 % : - setiap 7 hari - diharapkan lesi
mengecil →hilang
▪ (Catatan: →Injeksi ini sangat sakit dirasakan
penderita!)
17
9/18/2018
18
9/18/2018
▪ Terapi :
▪ Eksisi jaringan tumor →dengan
skalpel/electrocauter (Eksisi jaringan →jangan
sampai mengurangi kedalaman vestibulum oris
!)
▪ Koreksi denture →dari basisnya yang sudah
longgar tersebut.
19
9/18/2018
2.Irritation "Fibroma"
20
9/18/2018
▪ Histopatologis:
▪ Sekelompok jaringan ikat kolagen yang
berjalan ke segala arah
▪ Tertutup oleh lapisan epithel berlapis pipih.
▪ Terapi : -
▪ Eliminasi/menghilangkan kausa
▪ Eksisi
21
9/18/2018
3.Papilloma
▪ Jenis :
▪ Neoplasia Epithel Benign (ada yang berpendapat
sebagai pre-malignant lesion →yaitu dapat berubah
menjadi cacinoma)
▪ Etiologi : diduga oleh karena virus
▪ Klinis :
▪ lokasi di :
▪ Lidah
▪ Bibir
▪ mucosa buccal / gingiva
▪ terutama palatum durum
▪ bentuk : benjolan
▪ pedunculated
▪ sessile
▪ ukuran : biasanya ukurannya kecil 2 mm → sebesar
buah cherry
▪ permukaan berombak
▪ villi/jarum : positive →seperti kutil
22
9/18/2018
▪ Jenis :
▪ Lesi Non Neoplastic (karena radang → dari denture (iritasi
khronik)
▪ D.D : dengan verrucous – Carcinoma
▪ Etiologi:
▪ Oleh karena iritasi kronik dari pergerakan denture dan
ditambah pula oleh pengumpulan debris pada basis denture.
▪ Klinis :
▪ Multiple polypoid elevation pada mucosa palatum durum,
warna merah kuat, konsistensi lunak dan dengan mudah
bebas bergerak→ karena ill fitting denture (terutama yang
mempunyai relief chamber). Bila denture tidak dipakai untuk
beberapa hari, maka keradangan akan menyurut, dan
ukuran dari nodul yang papillomatous akan mengecil
23
9/18/2018
▪ Histopatologis:
▪ Epitel permukaan hiperplastik dengan rete pegs yang
panjang/ramping meluas ke dalam lamina propria
▪ Lamina propria sangat vaskuler, dengan infiltrasi
berat dari sel-sel radang
▪ Terapi :
▪ Karena jarang menghilang secara spontan, maka
pada perawatan:
▪ Dilakukan koreksi – Denture
▪ Pembedahan dengan Excisi, terutama dengan
memakai electro surgical loop.
5.Lipoma
▪ Jenis : Lesi Neoplasia - Benign (dari jaringan
lemak)
▪ Klinis : - ditempat dimana terdapat
jaringan lemak. Umumnya terdapat di bawah
kulit di badan, extremitas dan leher
▪ lokasi dapat terjadi pula di rongga mulut
(frekwensinya lebih rendah) yaitu di:
▪ lidah / pipi
▪ dasar mulut, mucosa buccal (ini yang terbanyak)
▪ bibir (dapat menyebabkan macrocheilia),
▪ palatum atau kadang-kadang di gingiva
24
9/18/2018
5.LIPOMA
- Bila terjadi pada→superficial : warna
mukosa
biasanya kekuningan
-Bila terjadi pada→profunda → (agak sulit
didiagnose)
-Bentuk benjolan: bulat dengan konsistensi
sangat lunak (Pseudo fluktuasi)
-Kecepatan tumbuh: lambat. Transformasi
ganas
jarang terjadi
-Mukosa penutup: mukosa yang licin ,warna
normal →kekuningan
▪ Terapi :
▪ Eksisi
25
9/18/2018
I. MYOMA (MYOBLASTOMA
• Jenis : Lesi Neoplasia - Benign dari jaringan otot
1. Rhabdo - Myoma
2. Leio – Myoma
• Klinis :
– Lokasi : - terutama Lidah (paling banyak terjadi)
- bibir / pipi
- dasar mulut
- palatum /uvula
- gingiva ( terjadi pada waktu bayi → disebut
( Epulis Kongenital ).
LEIO MYOMA
1
9/18/2018
2. Hemangioma
• Jenis : Lesi Non-Neoplastic
(hamartoma dari jar. Pembuluh darah)
→ developmental vascular malformation.
• Lokasi di tubuh:
- Terbanyak di kulit wajah dan leher,
tetapi di rongga mulut bisa sering terjadi.
• HISTOPATOLOGIS :
1. Capillary Hemagioma ( rongganya lbh kecil )
2. Cavernous Hemangioma ( rongga lebih besar)
3. Mixed Hemangioma
• Klinis :
⚫ di Rongga Mulut dapat terjadi di :
jaringan lunak dapat terletak di – Superfisial
- Profunda
⚫ Lokasi di Jaringan lunak mulut adalah :
⚫ Pada bibir, lidah, mukosa bukal.
2
9/18/2018
3
9/18/2018
• Terapi Hemangioma :
dapat dipilih beberapa alternatif yaitu :
1. Pembedahan
- Terutama yg superfisial & kecil
- Biasanya dilakukan di RS. Dengan
General Anesthesi (dengan Diathermy)
4
9/18/2018
3. LYMPHANGIOMA
• Jenis : Lesi Non - Neoplastic
• (hamartoma dari jaringan pembuluh lymphe)
• Klinis:
– Daerah lokal :
⚫ lidah → terjadi macroglossia
⚫ bibir atas → terjadi macrochelia
– Bentuk : benjolan lunak - fluktuasi
– Warna : superfisial, merah muda pucat
kuning kecoklatan
– Anamnese : benjolan sudah dimulai sejak lahir
• HISTOPATOLOGIS :
– Hemangioma simplex
– Hemangioma cavernosum
– Terlihat rongga-rongga yang dilapisi
beberapa sel endothelial yang memipih,
dan berisi materi homogen dari limfe.
5
9/18/2018
• Terapi :
dapat dipilih beberapa alternatif :
– Eksisi (bila dimungkinkan secara teknis)
• 3. LYMPANGIOMA
6
9/18/2018
7
9/18/2018
II.2. SUPERFISIAL :
1.Torus :
- A.Torus Palatinus
- B.Torus Mandibularis
2. Exostosis
I.1.OSTEOMA
8
9/18/2018
9
9/18/2018
• RONSENOLOGIS :
– Mass sklerotik padat
– Pinggir radiolusen tipis, kapsul
– Dapat terjadi resorbsi akar gigi
• HISTOPATOLOGIS:
– Tulang dewasa yang lameler
• TERAPI :
– Eksisi (kadang observasi saja !).
10
9/18/2018
⚫ Usia :
– Jenis kelamin : → laki-laki > wanita
– Kecepatan pertumbuhan →tumbuh lambat
( 10 - 20 tahun)
• RONSENOLOGIS :
– Perifer : sessile/ Pedunculated
– Sentral : mass radiopak dengan batas
tajam
• HISTOPATOLOGIS:
- terbesar pars.spongiosa
• TERAPI :
– Perifer : dilakukan →eksisi
(untuk perawatan prostodontia)
– Sentral : dilakukan →observasi
11
9/18/2018
– LOKASI :
• Osteoid Osteoma : terutama femur, tibia
juga pd mandib./maksila
• Osteoblastoma : vertebra, sentral,
kadang pada maksila
(bagian spongiosum).
– RASA SAKIT
• Osteoid. Osteoma :
⚫ dull pain (rasa sakit yang tak tajam) dan
⚫ berdenyut
• Osteobalstoma : ada rasa peka /sensitif
12
9/18/2018
• RONSENOLOGIS :
– Osteoid Osteoma :
⚫ nodus radiolusen kurang lebih 1 cm,
dengan pinggir sklerotik
– Osteoblastoma dini :
⚫ radiolusen, pinggir tajam yang agak padat.
• HISTOPATOLOGIS :
– Jaringan osteogenik, kaya pembuluh darah
– proliferasi : osteoblastic, osteoid.
• TERAPI :
– Reseksi Lokal
(karena secara lokal → bersifat agak agresif)
• OSTEOBLASTOMA
13
9/18/2018
I.3. CHONDROMA
• Jenis :
– Neoplasia benign → tulang. rawan
– Jarang terjadi di Rahang
• Klinis :
– Usia : 50 -60 tahun
– Jenis kelamin laki-laki = wanita
– Lokasi :
• Mandibula. : Regio Posterior, prosesus
koronoideus/ kondilideus.
• Maksila : Anterior (meluas ke daerah nasal,
sinus, paru-paru)
14
9/18/2018
• HISTOPATOLOGIS :
– sel-sel tulang yang uniform
– ada kecenderungan : transformasi →
Chondro sarkoma
• TERAPI :
– Reseksi, karena :
• agak aggresive
• cenderung kambuh
• dapat mengalami transformasi →ganas.
15
9/18/2018
I.4.FIBRO-OSTEOMA
(OSSIFYING FIBROMA)
• Jenis : Neoplasia benign
• Klinis:
– Usia : pada umumnya usia dekade 3 -4 (dapat pada
usia < 15 tahun) →Juvenile Ossifying fibroma.
– Gejala Klinis : asimtomatik
– Kecepatan tumbuh : tumbuh lambat
– Sifat pertumbuhan : terlokalisir
– Bentuk : pembengkakan keras →tak sakit
– Lokasi : mandibula > maksila.
– lokasi di rahang : - regio periapikal
• RONSENOLOGIS, bervariasi :
– daerah radiolusen bulat dengan pinggir sklerotik.
– berisi bervariasi ukuran materi yang radiopak.
• HISTOPATOLOGIS :
• sulit dibedakan dengan Fibrous displasia.
– (Kapsul : ada → diketahui pada waktu dilakukan
operasi atau pemeriksaan HISTOPATOLOGIS)
• TERAPI :
– Sklerotik - konservatif/ Kuretase (kekambuhan <<)
– Eksisi radikal → juvenile ossifying Fibroma yang
tumbuh sangat cepat (terutama pada
maksila).
16
9/18/2018
• MACAM LESI :
– Monostatic Fibrous displasia. :
→ bila melibat pada satu jenis tulang
– Polyostatic fibrous displasia:
→ melibat beberapa/banyak tulang→ dari
kelompok ini ada yang disebut
Albright's syndrome
(yang didapatkan pada 10 % dari Polycystic Fibrous
displasia) yaitu adanya :
• Gangguan endokrin : yaitu pubertas praecox
maupun mungkin hyperthyroidism atau diabetes
mellitus
• Pigmentasi kulit /mukosa yaitu
bercak coklat = cafe an lait (kopi-susu)
• Melibat banyak tulang
17
9/18/2018
18
9/18/2018
• KLINIS :
– Usia : pada umumnya : pada anak-anak/dewasa
muda
– Bentuk: pembengkakan yang menyebabkan
deformitas tulang:yang terlibat
– Batas : tak ada batas yang tegas dengan
struktur tulang normal sekitarnya
– Kecepatan pertumbuhan: tumbuh lambat
– Rasa sakit : tak sakit pada palpasi
19
9/18/2018
– Predileksi :
Kebanyakan terdapat pada tulang tangan / kaki →
deformitas tulang
dapat terjadi di vertebra, pelvis, costa
tengkorak kepala/ rahang
– Kapsul :
tidak ada
(tidak ada batas dengan jaringan tulang normal)
• RONSENOLOGIS : bervariasi
– radiolusen dengan daerah-daerah radiopak di
dalamnya
– ground-glass appearance
(gambaran seperti kaca buram)
– radiopak massive.
20
9/18/2018
• TERAPI :
– Pembedahan konservatif
– Eksisi untuk - rekontouring/remodelling
– Ditunggu s/d usia dewasa : →karena
pertumbuhan biasanya berhenti sendiri
– kontra indikasi untuk Radiasi TERAPI: →
dapat mengalami transformasi →sarkoma
(Fibro –sarkoma, Chondro sarkoma, Osteo-
sarkoma).
II.1.2 CHERUBISM
• Jenis : Gangguan genetik (herediter)
Familial osseous displasia pada rahang
• Klinis :
– Jenis Kelamin: laki-laki > wanita
– Usia : terutama pada anak-anak
pada dewasa : pertumbuhan berhenti
– Bentuk : pembengkakan mandibula → maksila
simetris
– Kecepatan tumbuh : tumbuh lambat
– Rasa sakit : tak sakit
– Regio: M2/M3 sering terlibat
Gigi lain sering mengalami
displacement atau impaksi
21
9/18/2018
• CHERUBISM
• RONSENOLOGIS :
– serupa kista→multilokus
– terutama pada regio M atau angulus mandibula
– dapat terjadi resorbsi akar
• HISTOPATOLOGIS :
– kaya akan jaringan - fibroblastic cellulair
– agak vaskuler
– tersebar giant cells
• TERAPI : ada 2 pilihan:
– ditunggu sampai dewasa →sampai proses pertumbuhan
tubuh berhenti
– Kuretase / surgical recontruring
22
9/18/2018
• KLINIS :
– Jenis kelamin : wanita > laki-laki (2:1)
– Usia : < 25 tahun (dekade 2-3)
– Lokasi:
- mandibula>maksila (2:1)
- di regio anterior (antara 5/5)
- Asymptomatic
– Bentuk:
• Pembengkakan : tumbuh lambat, dimulai
dari dalam (sentral)
• lesi solitair (kadang-kadang multiple→
melibat tulang.panjang)
• gigi-gigi migrasi/goyang → mengalami
divergensi
• jarang terjadi perforasi pada tulang kortikal.
23
9/18/2018
• RONSENOLOGIS :
– radiolusen : batas tak jelas
– Bila besar : multilokuler (ada septa-septa)
– Gambaran soap bubble appearence
– Lamina dura dari prosesus alveolaris→menghilang
– kadang-kadang → ada resorbsi akar gigi
→ D.D. : dengan Ameloblastoma
24
9/18/2018
• HISTOPATOLOGIS :
bervariasi :
– jaringan stroma → serabut collagen (bentuk
spindle)
– myxomatous
– collagenous
– mitosis (beberapa ratus)
– banyak sekali giant cells tersebar
– vascular → ekstravasasi
– terbentuk osteoid → trabecular kecil.
• TERAPI :
– Kuretase hingga bersih
– Gigi yang terlibat → ekstraksi
– Chemical agents → untuk sisa jaringan
pathologis yang tertinggal,menggunakan
Carnoy's solution :
– alkohol absobute - 6 cc
– chloroform - 3 cc
– glascial acetic acid - 1 cc
- Elektrokauter
• Catatan:
– Recurrence rate : kurang lebih 33%.
25
9/18/2018
II.1.4.HYPERPARATHYROIDISM
(BROWN TUMOR)
• Jenis lesi :
– Merupakan kelainan sistemic
→ Hypersekresi : parathyroid hormon
karena adanya Adenoma glandula.
Parathyroid
• KLINIS :
– Usia : 40 - 50 tahun
– Jenis kelamin : wanita > laki-laki
– Tanda klinis lain :
• Urolithiasis
• Bone pain
• Hypertensi
• Parathyroid hormon→ meninggi
• Serum kalsium phosfat→meninggi
– Lokasi : maksila/mandibula :
– Bentuk :
bendolan tak sakit,
tak berbatas tegas,
warna kemerahan /coklat
26
9/18/2018
• RONSENOLOGIS :
– radiolusen →bersifat umum/menyeluruh
– penipisan tulang cortical ( densitas tulang
kurang)
– Predileksi lokasi:
• tulang panjang
• phalanges
• maksila / mandibula :
– menghilangnya lamina dura pada geligi
– lesi dapat unilokuler atau multilokuler.
• HISTOPATOLOGIS :
– Tak dapat dibedakan dengan Giant Cell
granuloma
• TERAPI :
– Paratiroidektomi
dan ditunggu physiologic remodelling
→ butuh waktu sehingga tulang yang terlibat
dapat normal kembali
→ tak dibutuhkan perawatan bedah secara
lokal pada tulang yg terlibat
27
9/18/2018
II.1.5 HISTIOCYTOSIS - X
(NON-LIPID RETICULOENDOTHELIOSIS)
• Jenis lesi : kelainan sistemik pada jaringan.
Reticulo Endothelial System.
(pada umumnya dianggap sbg lesi
Non-Neoplastic)
• Etiologi : diduga karena berbagai sebab misalnya:
– Kelainan metabolisme
– Infeksi → oleh karena virus
– Karena proses neoplastik
28
9/18/2018
• JENIS :
– paling ringan dari Histiocytosis X
– paling bagus prognosanya
• KLINIS :
– usia : dekade ke 3 :
– bayi, dewasa
– Jenis kelamin : laki-laki > wanita
– Bentuk lesi : solitair monostatic,
multiple polystatic
–
– PREDILEKSI LOKASI :
• tulang.pipih, tulang tengkorak kepala
• costae
• pelvis
• pada kulit/paru
– Manifestasi pada rahang :
terutama pada mandibula → regio angulus
29
9/18/2018
• Histiocytosis-X
• RONSENOLOGIS. :
– radiolusen berbatas jelas
– resorbsi tulang alveol → serupa periodontal
disease
• TERAPI :
– lokal : - Kuretase granuloma →bone graft
→utk mengisi defect yg terjadi
- Ekstraksi gigi yang terlibat.
30
9/18/2018
• JENIS :
– Tahap pertengahan dari : Eosinophilic
Granuloma - Letterer Siwe’s disease.
– Prognosa : moderate antara Eosinophilic
Granuloma dan Letterer Siwe’s disease
• KLINIS :
– Bentuk kronis, menyebar
– Usia : pada anak-anak
– Jenis kelamin : laki-laki > wanita
31
9/18/2018
• Ronsenologis :
– Gigi-gigi seperti melayang (floating in space)
– Tulang tengkorak kepala : → punched - out lesions
“ map cranium"
• Histo Patologis :
– lapis-lapis histiocytes
– eosinophil cells
• Terapi :
– Lokal → Bedah → kuretase
→ Radiasi → x-ray
– Sistemik : dengan obat-obatan
• Obat steroid
• Obat antineoplastik → vinblastine sulfate.
32
9/18/2018
II.1.5.C.LETTERER-SIWE'S DISEASE
(AKUT DISSEMINATED HISTIOCYTOSIS=
MALIGNANT HISTIOCYTOSIS)
33
9/18/2018
• Gejala sistemik :
- Demam,
- Anorexia,
- Pancytopenia.
• Manifestasi oral :
– Gingivitis/stomatitis
– Gingival inlargements
– Gigi-gigi goyang sehingga akhirnya - lepas
• Terapi :
– Sama dengan Hans.Schuller - Christian Disease.
34
9/18/2018
• KLINIS
– Jenis kelamin : wanita > laki-laki ( 2 :1 )
– Bentuk : tonjolan tulang
( sessile, pedunculated )
– Lokasi terletak pada :
• Palatum Durum
• Simetris di Median Line
• Regio C – P / M
– Konsistensi : Keras
– Mukosa Penutup : permukaan licin, warna normal
• GEJALA KLINIS :
– Pada umumnya → negative / tak ada
• Bila positive → biasanya karena ada proses
ulserasi
• HISTOPATOLOGIS
– Jaringan tulang yang Normal
35
9/18/2018
• TERAPI :
– Pada umumnyanya tak dilakukan Terapi
– Dilakukan Eksisi bila :
• Sering mengalami ulserasi →menimbulkan rasa sakit
• Ada gangguan bicara (karena ukuran yang besar)
• Untuk persiapan perawatan prostodonsia
(Preprostetik Surgery ) →bila mengganggu retensi
denture
36
9/18/2018
GEJALA KLINIS :
• Pada umumnya tak ada
• Positive /ada → bila ada- ulkus atau
adanya gangguan fungsi bicara.
HISTOPATOLOGIS :
• Tulang yang Normal.
TERAPI :
• Sama dengan Torus Palatinus.
37
9/18/2018
II.2.1.A.
II.2.1.B. EKSOTOSIS
• JENIS :
Lesi Non Neoplastik
• ETIOLOGI :
diduga karena:
• Radang
• Trauma
38
9/18/2018
• KLINIS :
– Bentuk :
- Pada umumnya sessile → single / multiple
→ tonjolan tulang yang kecil-kecil
– Lokasi :
- Di permukaan luar prosesus alveolaris →
terutama terjadi di maksila.
– Konsistensi : keras
– Mukosa Penutup :
→permukaan licin, warna normal
– Gejala klinis lain: tak ada
• TERAPI :
– 1. Pada umumnya : tak dilakukan Terapi
– 2. Eksisi (terutama untuk persiapan
pemasangan Denture )
39
9/18/2018
40