Epidemi Lagi Fix
Epidemi Lagi Fix
Latar Belakang
Penyakit bercak daun Septoria atau yang sering disebut juga penyakit bercak
daun pada tomat yang disebabkan oleh cendawan Septoria lycopersici Speg.
menyerang daun tanaman tomat. Gejala ini menimbulkan bercak kecil bulat dan
berair dikedua permukaan daun bagian bawah. Bercak yang timbul berwarna coklat
muda yang berubah menjadi kelabu dan tepi berwarna kehitaman. Garis tengah pada
menyebabkan daun menggulung, kering dan rontok. Bercak tersebut menjadi nekrosis
berwarna kuning (sel klorosis). Jika serangan mengganas dapat berakibat bercak akan
semakin membesar, kemudian menyatu sehingga daun menguning, layu dan mati.
Jika bunga terinfeksi penyakit tomat ini maka bunga akan gugur atau rontok.
Buah masak ataupun buah muda jika terserang penyakit tersebut maka akan busuk
dan berwarna hitam, membentuk cekungan dan meluas keseluruh bagian buah.
Penyakit tomat ini umumnya dimulai dari ujung tangkai buah (pangkal buah) dengan
warna coklat tua kemudian membentuk cekungan, diameter 5-20 mm dan diselimuti
Daur Penyakit bercak daun Septoria Jamur ini memepertahankan dari musim
kemusim pada tanaman sakit, pada sisa-sisa tanaman sakit atau pada biji. Dalam
jaringa daun dapt bertahan sampai satu tahun. Jamur dapt disebarkan oleh angin dan
tomat banyak ditanam di dataran tinggi menanam tomat adalah musim kemarau yang
Kindom : Plantae
Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Tanaman tomat dapat tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, akan tetapi
berlebihan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Salah
satu bentuk modifikasi iklim mikro yang dapat membantu pertumbuhan dan hasil
tanaman tomat yaitu dengan penggunaan naungan. Tomat sangat bermanfaat bagi
tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah
tomat juga dapat bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan
fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat
berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat
mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan
(Van der plank, 1963). Hal ini dikarenakan penyakit dapat menimbulkan wabah
apabila terdapat dalam tingkat populasi. Dengan kata lain epidemiologi merupakan
ilmu yang mempelajari populasi penyakit dalam populasi tanaman inang dalam ruang
dan waktu yang sama. Proses terjadinya epidemi penyakit pada populasi inang
memerlukan jangka waktu tertentu. Oleh karena itu dalam jangka waktu tersebut
terjadi interaksi antara patogen dan tanaman inang. Interaksi selama itu dipengaruhi
patogen, dan lingkungan baik makro maupun mikro. Faktor ketahanan inang
diperoleh dari jenis varietas tanaman maupun umur tanaman, sedangkan virulensi
patogen dipengaruhi oleh jenis atau ras patogen. Disamping itu kondisi lingkungan
seperti ke lembaban udara, intensitas matahari, suhu dan curah hujan dapat memicu
Proses epidemi yang terjadi pada suatu luasan dapat diukur dengan
menggunakan laju infeksi. Laju infeksi merupakan percepatan infeksi yang diukur
dari perbedaan luas infeksi pada saat pengamatan awal dengan infeksi pada saat akhir
pengamatan per satuan rentang waktu pengamatan. Laju infeksi dapat cepat dengan
semakin rentan tanaman inang terinfeksi penyakit yang ditunjukkan dengan tingkat
Disamping itu semakin virulen patogen pada suatu jenis inang, semakin besar laju
infeksi. Laju infeksi dapat pula dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Interaksi
yang menyebakan tinggi rendahnya laju infeksi dapat digambarkan oleh segitiga
akan semakin besar dengan semakin banyaknya rantai makanan yang terputus,
Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengtahui gejala penyakit
Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengamatan kali ini adalah tanaman tomat
bergejala.
Alat
Adapun alat dan digunakan dalam pengamatan kali ini adalah kamera dan
alat tulis.
2019, pada pukul 16.00 – Selesai. Di lahan pertanian tanaman tomat Bapak Andi di
Metode
Adapun prosedur kerja dalam pengamatan kali ini adalah sebagai berikut:
HASIL
Tabel 1. Hasil Perhitungan Intensitas Serangan Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman
Tomat.
Tanaman M1 M2 M3 M4
T1 0 0 0 0
T2 0.25 0.35 0.45 0.5
T3 0.25 0 0 0
T4 0.25 0.4 0.5 0.9
T5 0.35 0.35 0 0
T6 0.25 0.35 0.5 0.65
T7 0.25 0.35 0.55 0.7
T8 0.3 0.5 0.5 0.7
T9 0 0 0 0
T10 0.35 0.35 0.35 0.35
T11 0 0 0 0
T12 0.5 0.5 0.5 0.55
T13 0 0 0 0
T14 0 0 0 0
T15 0 0 0 0
T16 0.25 0.85 1 1
T17 0 0 0 0
T18 0.25 0.95 1 1
T19 0.25 0.65 1 1
T20 0 0 0 0
T21 0.4 0.4 1 1
T22 0,25 0,25 0,4 0,7
T23 0 0 0 0
T24 0 0 0 0
T25 0,25 0,35 0,7 0,85
T26 0,3 0,65 1 1
T27 0,25 0,4 0,95 1
T28 0,25 0,25 0,45 1
Rata2 0.169565 0.26087 0.347917 0.436538
Tabel 2. Nilai Skoring Keparahan Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Tomat
menurut Fauzan, et.al., (2013).
Nilai Skala Intensitas serangan (%)
Intensitas Serangan
0.5
0.45
0.4
0.436538462
0.35
Rata-Rata
0.3 0.347916667
0.25
0.2 0.260869565
0.15
0.1 0.169565217
0.05
0
1 2 3 4
Minggu Ke-
Tabel 3. Laju Infeksi Serangan Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Tomat.
R₁ R₂ R₃ Rata-Rata
0.087367 0.054606 0.054431 0.065468
Rumus laju infeksi serangan penyakit adalah sebagai berikut :
2,3 𝑋₂ 𝑋₁
𝑟= (log − log )
𝑡₂ − 𝑡₁ 1 − 𝑋₂ 1 − 𝑋₁
Keterangan :
r = laju infeksi
𝑟₁ = 0,087367
𝑟₂ = 0,054606
𝑟₃ = 0,054431
Dari hasil perhitungan laju infeksi (r), kemudian dicari rata-rata dan diperoleh
Pembahasan
Bercak daun Septoria sebenarnya tidak selalu berakibat fatal pada tanaman
yang terserang. Namun penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan melemahkan
tanaman. Tanaman menjadi tidak dapat menghasilkan buah hingga matang. Spora
cendawan yang siklus hidupnya polisiklik bertahan hidup di bekas tanaman tomat dan
rumput liar sebagai inangnya. Kemudian menyebar melalui perantara air dan angin.
Dan cepat berkembang ketika menemukan kondisi yang ideal (lembab). Secara kasat
mata, identifikasi awal tanaman terinfeksi penyakit ini adalah munculnya bintik atau
bercak daun berbentuk melingkar di bagian bawah daun yang sudah tua. Ukurannya
sangat kecil dengan warna coklat gelap atau keabu-abuan di pusatnya dan kering.
Saat penyakit bercak daun Septoria berkembang, bintik-bintik itu akan membesar dan
menyatu. Tanaman yang terinfeksi dapat dilihat gejalanya pada daun-daun tua di
bagian bawah dekat permukaan tanah. Namun gejala serangan juga dapat muncul di
Apabila tak segera ditangani, penyakit ini akan menyebabkan daun cepat
menguning, kering dan akhirnya rontok. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada
tanaman dan buahnya. Daun-daun yang gampang rontok pada akhirnya akan
sampel dengan cara acak (tiap 20 langkah sekali) menggunakan 4 bedengan bagian
mana terlebih dahulu harus mengetahui siklus hidup penyakitnya dan menghitung
tahun kedepan. Intensitas penyakit tanaman dapat dihitung dengan total dari skor (n)
dikali berapa jumlah skor yang terdapat pada tanaman yang digunakan (v) dibagi
jumlah daun yang diamati (N) dikali skor tertinggi (Z). Setelah diperoleh data
perhitungan intensitas serangan maka rata-rata hasil intensitas tanaman tiap minggu
diperoleh sebesar 0,169565 pada minggu pertama, 0,26087 pada minggu kedua,
Dilihat dari hasil grafik, terjadi peningkatan serangan tiap minggunya dimana
Perkembangan patogen pada tanaman inang dipengaruhi oleh virulensi patogen dan
kerentanan tanaman inang. Pada interaksi lingkungan dengan inang berkiatan dengan
lebih tahan terhadap patogen. Pada interaksi patogen inang dengan lingkungan harus
sesuai dengan konsep segitiga penyakit. Dalam segitiga penyakit dapat terjadi
hubungan timbal balik sampai pada tingkatan tertentu. Kondisi lingkungan yang baik
dapat menciptakan tanaman yang tumbuh subur dan tahan terhadap serangan
tanaman dalam banyak hubungan. Hal ini mungkin berada sebagai hujan atau air
irigasi pada permukaan tanaman atau sistem akar, sebagai kelembaban relatif di
spora jamur dan penetrasi pada inang oleh tabung kecambah. Kelembaban dalam
bentuk seperti percikan hujan dan air mengalir, juga berpengaruh pada distribusi dan
penyebaran banyak patogen pada tanaman yang sama atau ke tanaman yang lain.
suhu juga mempengaruhi laju tumbuhnya penyakit pada tanaman, pengaruh penting
adalah pada laju perkecambahan yang selanjutnya menentukan waktu untuk infeksi.
terjadi peningkatan intensitas serangan penyakit setiap minggunya. Tetapi tidak pada
pada pengamatan ke 2 semua tanaman pada tiap bedengan sudah mulai mengalami
serangan pada skor tertinggi (4) dan pada pengamatan ke 3, hampir semua tanaman
pada tiap bedengan sudah mencapai kerusakan tertinggi. Selanjutnya dari data diatas
dapat pula menghitung laju infeksi (r), yang dimana dari hasil perhitungan tersebut
dapat meramal atau mengira laju infeksi perkembangan patogen sehingga kita dapat
mengetahui kapan saja patogen itu bertambah atau bertambah sehingga lebih mudah
melakukan pengendalian.
Laju infeksi 1 (r₁) diperoleh perhitungan sebesar 0,087367, laju infeksi 2 (r₂)
diperoleh perhitungan sebesar 0,054606 dan laju infeksi 3 (r₃) diperoleh perhitungan
sebesar 0,054431. Kemudian laju infeksi tersebut dirata-ratakan sehingga diperoleh
Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Gejala yang ditimbulkan pada daun tanaman tomat yaitu terdapat bercak berbentuk
melingkar pada bagian bawah daun yang sudah tua dan berwarna coklat keabu-
abuan.
2. Gejala tersebut merupakan penyakit bercak daun Septoria yang disebabkan oleh
jamur Septoria lycopersici yang dapat menyebar melalui perantara air dan angin
pada minggu pertama, 0,26087 pada minggu kedua, 0,347917 pada minggu ketiga
6. Laju infeksi yang diperoleh dari perhitungan adalah r₁ sebesar 0,087367, r₂ sebesar
Van der Plank, 1963. Plant disease epidemic and control. Academic Press. New York
and London. 327 p.