Anda di halaman 1dari 10

Makna Keberagaman

2.1 Pengertian Keberagaman

 Suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai
bidang. Perbedaan dapat terlihat dari suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi
politik, sosial budaya dan ekonomi dan lainnya. Contohnya:
- Di Indonesia terdapat bermacam suku seperti Jawa, Sunda, Batak, Minang,
Badui, Sasak, Dayak, Asmat dan lainnya.
- Dilihat dari agama, di Indonesia terdapat agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha dan Kong Hu Cu.
 keberagaman adalah suatu keadaan yang beraneka ragam yang terdapat dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia. Keberagaman tersebut merupakan kekayaan dan
keindahan bangsa Indonesia. Adanya keberagaman di Indonesia menjadi modal
persatuan dan kesatuan bangsa (bhineka tunggal ika)

2. 2 Faktor Penyebab Keberagaman di Indonesia

Keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam
maupun luar masyarakat. Secama umum, keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi
faktor alam, masyarakat dan individu.Kehidupan masyarakat di Indonesia juga sangat
beragam disebabkan beberapa faktor penyebab antara lain:
a. Lingkungan fisik daerah
Lingkungan fisik yang melingkupi suatu masyarakat memengaruhi keberagaman
kehidupan masyarakat di Indonesia. Lingkungan fisik yang dimaksud seperti
pegunungan, pantai, laut, tanah datar dan lainnya. Perbedaan lingkungan fisik
berdampak pada mata pencaharian dan tradisi sosial budaya. Masyarakat di daerah
pantai akan berbeda dengan masyarakat pegunungan seperti perbedaan bentuk rumah,
mata pencaharian, makanan pokok, kesenian, bahkan kepercayaan.
b. Keyakinan atau agama
Keyakinan atau agama suatu masyarakat memengaruhi kehidupan masyarakat
tersebut. Keberagaman agama dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa
memengaruhi keberagaman bangsa Indonesia.
c. Kehidupan sosial budaya
Antara suatu daerah dengan daerah yang lainnya memiliki berbagai perbedaan dalam
kehidupan sosial budaya. Kehidupan sosial budaya di suatu daerah memengaruhi
kehidupan lainnya. Sehingga muncul keberagaman bangsa Indonesia.
d. Faktor sejarah
Sejarah setiap daerah memengaruhi keberagaman bangsa Indonesia. Daerah yang
sejarahnya banyak dipengaruhi persebaran agama Islam, maka daerah terseut
mempunyai budaya sesuai nilai-nilai Islam. Daerah tersebut akan berbeda dengan
daerah yang sejarahnya banyak dipengaruhi agama lain.

2.3 Jenis Keberagaman di Indonesia


Keberagaman di Indonesia terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Keberagaman wilayah dan lingkungan
Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk kepulauan.
Di antara ribuan pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua per tiga wilayah
Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga disebut negara bahari. Secara administratif, Indonesia
terdiri dari 34 provinsi yang terbagi menjadi kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki
ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan termasuk flora
dan fauna.
Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk
keberagaman warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek
kehidupannya. Keberagaman wilayah dan lingkungan Indonesia ini memiliki keindahan yang
luar biasa sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang menjadi objek wisata. Setiap
wilayah mempunyai keunggulan masing-masing seperti keindahan pesisir pantai, terumbu
karang, biota laut, persawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan
hingga daerah industri.

b. Keberagaman suku bangsa dan budaya


Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai
sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, ada kontinuitas dan rasa
identitas yang mempersatukan semua anggota, serta memiliki sistem kepemimpinan
tersendiri. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah sekelompok manusia yang
memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut.
Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain yakni bahasa
daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal. Identitas atau ciri
khas suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: Tipe fisik
seperti bentuk fisik, warna kulit, rambut dan sebagainya. Bahasa seperti bahasa Jawa, Sunda,
Adat istiadat seperti pakaian, rumah, upacara perkawinan dan sebagainya. Keseninan seperti
tari, alat musik, seni rupa dan sebagainya. Sistem kekerabatan seperti patrilineal atau
matrilineal. Batas fisik lingkungan misalnya Badui Dalam dan Badui Luar.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di Indonesia terdapat sekitar 1.128 suku bangsa
yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Sehingga membuat Indonesia
memiliki perbedaan kemudian membentuk keberagaman di Indonesia.

Sedangkan budaya adalah segala hasil karya manusia baik yang bersifat fisik maupun
nonfisik. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi berbagai faktor antara lain:
 Lingkungan alam,
 penduduk daerah pantai menghasilkan kebudayaan berbeda dengan penduduk di
daerah pegunungan.
 Kontak dengan budaya lain, baik langsung (migrasi) maupun tidak langsung.
 Keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki.

c. Keberagaman agama
Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD
1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah:
 Islam
 Kristen
 Katolik
 Hindu
 Buddha
 Konghucu

Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain dan pegagang asing yang datang ke
wilayah Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia adalah bangsa yang relijius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan
Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dan ibadah antara satu agama dengan agama yang lain
berbeda.Menganut agama merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD 1945 pasal 28E ayat
1 yang berbunyi:
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali. “

Maka dari itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama yang meliputi:

1 Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi eksternal)


2 Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi internal)
3 Toleransi umat beragama dengan pemerintah

d. Keberagaman ras

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi


Ras dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan
garisketurunan.Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna
dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta
ciri fisik yang lainnya. Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam
yaitu :

a) Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.


b) Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
c) Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
d) Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang);
e) Khoisan (Afrika Selatan).
Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi:
 Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan
Sulawesi.
 Ras Melanesoid di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
 Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
 Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan


konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tapi juga bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara Indonesia diminta menjunjung
tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian.
Kondisi ini sesuai sila kedua Pancasila yang berbunyi yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Artinya bangsa Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa
membeda-bedakan ras.

d. Keberagaman golongan
Golongan adalah sebagai kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu.
Beberapa faktor yang digunakan untuk menggolongkan keberagaman adalah sebagai berikut:

- Secara administrasi kependudukan, digunakan pembagian tiga golongan, yaitu


golongan suku bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia. Golongan keturunan
asing yang berasal dari daerah asal di luar Indonesia, dan golongan masyarakat
terasing. Golongan terasing adalah kelompok asli dari daerah di Indonesia, namun
dengan budaya yang sederhana dan biasanya masih tinggal di daerah terisolasi.
- Secara usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan usia tua
(tidak produktif).
- Secara ekonomi, ada golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi menengah, dan
ekonomi kuat (kaya). Ada juga yang menggunakan istilah prasejahtera, sejahtera 1
dan sejahtera 2.
- Secara pendidikan, ada kelompok penduduk yang berpendidikan PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
- Secara politik, ada golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik. Berdasarkan mata
pencaharian atau profesi ada golongan nelayan, petani, pedagang, wiraswasta, PNS,
TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya.

Selain keberagaman di atas, ada juga penggolongan sosial yang berkembang di


masyarakat. Salah satunya tercermin dalam berbagai organisasi sosial. Meski terdapat
beragam penggolongan, namun berbagai organisasi tersebut mempunyai landasan ideologi
yang sama yaitu Pancasila. Artinya semua golongan sosial berada dalam Bhinneka Tunggal
Ika.
e. Keberagaman jenis kelamin dan gender
Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Sedangkan jenis kelamin
merupakan kodrat Tuhan.
Gender adalah konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran,
perlaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang
berkembang dalam masyarakat. Gender lebih menitik beratkan pada peran sosial. Contohnya
dahulu wanita harus mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja.
Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki secara biologis sejak
seseorang lahir. Keberagaman gender menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat
dibedakan menjadi peran reproduktif, produktif dan kemasyarakatan.

2.4 Makna keberagaman


Keragaman berasal dari kata ragam . berdasarkan KBBI ragam berarti :
 sikap, tingkah laku, cara
 macam, jenis
 musik, lagu, langgam
 warna, corak
 laras (tata bahasa)
Keragaman disini memiliki makna sebagai suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama
dan keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta situasi ekonomi.

 Makna Kesederajatan

Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut (KBBI) artinya adalah sama
tingakatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan disini adalah suatu
kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada pada manusia tetap memiliki satu
kedudukan yang sama dan satu tingkatan Hierarki. termasuk perlakuan yang sama dalam
bidang apapun tanpa membedakan jenis kelamin, keturunan, kekayaan, suku bangsa, daan
lainnya. Dalam pandangan Islam, kedudukan manusia itu sama dalam segala hal, dan yang
paling mulia kedudukannya dimata Tuhan, adalah didasarkan pada ketaqwaannya dan
keimananya.
 Kesetaraan sosial

Kesetaraan sosial adalah tata politik sosial di mana semua orang yang berada dalam
suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Setidaknya, kesetaraan
sosial mencakup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperolehkan hak
suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, dan sejauh mana hak tersebut
tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau bersangkutan secara personal. hak-hak ini dapat
pula termasuk adanya akses untuk mendapatkan pendidikan, perawatan kesehatan dan
pengamanan sosial lainnya yang sama dalam kewajiban yang melibatkan seluruh lapisan
masyarakat.

 Makna Keindahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa
sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang
paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda). Keindahan
adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten,
pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis
(Shaftesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya
(Emmanuel Kant).
Keindahan atau keserasian diwujudkan dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan
atau keseimbangan. Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan
tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan
artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu
berubah-ubah.

 Nilai estetika

 Menurut KBBI nilai adalah harga atau sedikitnya isi; kadar; mutu: sifat-sifat (hal-hal)
yg penting atau berguna bagi kemanusiaansesuatu yg menyempurnakan manusia
sesuai dengan hakikatnya. Sedangkan estetik adalah mengenai keindahan;
menyangkut apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra)mempunyai penilaian
terhadap keindahan.
 nilai menurut Djahiri, nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau
jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori sehingga bermakna
secara fungsional. Sedangkan Darajat, dkk memberikan pengertian bahwa nilai adalah
suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas
yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran perasaan, keterikatan,
maupun perilaku.
 Sejalan dengan pengertian Darajat, Una (dalam Thoha, 1996 : 60) menjelaskan bahwa
nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berbeda dalam ruang lingkup sistem
kepercayaan dalam mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau
mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan.

Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estetik.

 Kontemplasi dan Ekstensi Kontemplasi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah
yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam
untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi
itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor
pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi
dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan
karya seni juga berbeda-beda.
2.5 Implentasi Keberagaman

1. Keberagaman agama
 Menghormati dan menghargai hak-hak penganut agama lain.
 Menjalankan semua kewajibannya sebagai warga Negara dan umat beragama dengan
baik
 Saling membantu atau bergotong royong dalam kegiatan kemasyarakatan tanpa
memandang agama sebagai pembatasnya.
2. Keberagaman adat istiadat
lingkungan keluarga
Setelah bangun tidur menata kembali tempat tidur.
Mengerjakan tugas di rumah yang menjadi tanggung jawabnya.
Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.
Menjaga nama baik keluarga.
Mentaati dan mematuhi peraturan yang ada dalam keluarga yang sudah menjadi
kesepakatan bersama.
lingkungan sekolah

1. Berbakti kepada guru dengan cara melaksanakan perintah dan nasihat-nasihat yang baik.
2. Menghormati guru, karyawan, dan pegawai sekolah lainnya.
3. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah.
4. Terus terang dan jujur dalam mengikuti pelajaran.
5. Belajar dengan tekun dan disiplin.
6. Saling menyayangi antara sesama.

3. keberagaman suku bangsa


 Kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.
 Antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk
menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.
 Terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan. Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus
dijunjung tinggi serta dilestarikan.

4. Keberagaman budaya
Pembinaan kebudayaan daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pertukaran kesenian daerah
2. Pembentukan organisasi kesenian daerah
3. Penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, tv, surat kabar serta majalah
4. Penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
5. Membentuk sanggar tari daerah
6. Mengadakan pentas kebudayaan
DAFTAR PUSTAKA

Alam S, dan henry hidayat. 2006. Ilmu pengetahuan social. Penerbit erlangga
Tim Bina Karya Guru. 2013. IPS Terpadu. Jakarta: Erlangga
https://www.indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/keragaman-indonesia. 5 Feb 2010

Anda mungkin juga menyukai