Anda di halaman 1dari 3

ASMA EKSASERBASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


1/3
00

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur
PANDUAN
PRAKTIS KLINIS 20 Februari 2020

PENGERTIAN Episode serangan asma dengan gejala asma yang memberat seperti
( Defenisi ) batuk, sesak nafas, mengi, dan dada terasa berat dan ditandai
dengan perburukan faal paru karena obstruksi jalan nafas.

ANAMNESA Gejala serangan asma, waktu mulainya serangan dan penyebab,


pengobatan yang rutin dijalani, respons pengobatan tersebut.

PEMERIKSAAN 1. Penilaian derajat berat serangan asma ditentukan dari:


FISIK  Kesadaran
 Sesak nafas saat beraktivitas
 Posisi pasien di UGD
 Frekuensi pernafasan
 Penggunaan otot bantu nafas
 Wheezing saat auskultasi paru
 Nadi
 Pengukuran APE serta SaO2.
2. Faktor penyulit
 Anafilaksis
 Pneumonia
 Atelektasis
 Pneumotoraks
 Pneumomediastinum
3. Kondisi lain yang menyebabkan sesak nafas : Gagal jantung,
Emboli paru atau Aspirasi benda asing

KRITERIA Asma eksaserbasi sedang:


DIAGNOSIS 1. Sesak nafas saat berbicara
2. Nyaman saat duduk
3. Dapat berbicara beberapa kata
4. Disertai gelisah
5. Frekuensi nafas 20-30x/menit dan Nadi 100-120x/menit
6. Penggunaan otot bantu nafas (+)
7. Mengi pada akhir ekspirasi
8. APE 60-80%
9. PaO2 80-60mmHg, PaCO2 <45mmHg, SaO2 91-95%

Asma eksaserbasi berat:


1. Sesak nafas saat istirahat
2. Nyaman saat duduk membungkuk
3. Dapat berbicara kata demi kata
4. Disertai gelisah
5. Frekuensi nafas > 30x/menit dan Nadi >120x/menit
6. Penggunaan otot bantu nafas (+)
7. Mengi pada inspirasi dan ekspirasi
8. APE <60%
9. PaO2 <60 mmHg, PaCO2 >45mmHg, SaO2 <90%

Keadaan mengancam jiwa jika:


Kesadaran menurun, mengantuk atau gelisah, terdapat bradikardia,
kelelahan otot, torakoabdominal paradoksal, dan silent chest.
ASMA EKSASERBASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


2/3
00

DIAGNOSIS Asma eksaserbasi ringan/sedang/berat/mengancam jiwa

DIAGNOSA PPOK eksaserbasi


BANDING Aspirasi benda asing
Penyakit jantung kongestif
Pneumonia
Tuberkulosis

PEMERIKSAAN 1. Pengukuran APE


PENUNJANG 2. Penilaian Analisa Gas Darah (AGD) pada: serangan asma akut
berat/mengancam jiwa, gagal nafas, kesadaran menurun,
indikasi rawat inap, response pengobatan negatif/memburuk,
terdapat komplikasi seperti pneumonia/pneumotoraks

TERAPI 1. Diaplikasikan kepada derajat asma eksaserbasi ringan, sedang


dan berat:
 Oksigenasi dengan nasal kanul
 Nebulisasi dengan agonis beta-2 kerja singkat setiap 20
menit dalam satu jam atau injeksi agonis beta-2 (terbutaline
0,5ml subkutan atau adrenalin 1:1000 0,3 ml subkutan)
 Pemberian kortikosteroid sistemik bila: serangan asma berat,
respons negatif dengan bronkodilator, pasien dalam
perngobatan kortikosteroid oral.
2. Penilaian ulang setelah 1 jam
3. Bila respons:
 Baik: observasi selama 1 jam, pemeriksaan fisik normal, APE
>70% prediksi, saturasi O2>90%  pulang
 Tidak sempurna: resiko distres pernafasan tinggi, gejala
asma ringan-sedang, APE 50% - 70%, SaO2 tidak perbaikan
 rawat inap dengan terapi inhalasi agonis beta-2  anti
kolinergik, kortikosteroid drip, aminofilin drip, terapi oksigen,
serta pemantauan APE dan SaO2 tidak ada perbaikan
dalam 6 -12 jam  rawat ICU
 Buruk: resiko distres pernafasan tinggi, gejala berat, gelisah,
penurunan kesadaran, APE <30%, PaCO2 >45 mmHg, PaO2
<60 mmHg  rawat ICU dengan terapi inhalasi agonis beta-2
 anti kolinergik, kortikosteroid drip, aminofilin drip, terapi
oksigen dengan masker venturi, pertimbangan intubasi dan
ventilasi mekanik.
*Tatalaksana asma eksaserbasi mengancam jiwa mengacu kepada
perawatan di ICU

EDUKASI Pencegahan kekambuhan


Kepatuhan terapi

PROGNOSIS Ad vitam : Dubia ad bonam/malam


Ad sanam : Dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam/malam
ASMA BRONKHIAL

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


3/3
00

TINGKAT EVIDENS I/II/III/IV

TINGKAT A/B/C
REKOMENDASI

PENELAAH KRITIS SMF Paru


Komite Medik RS Awal Bros Bekasi Timur

INDIKATOR MEDIS  Pengurangan gejala


 Progresitivas penyakit tidak bertambah
 Kejadian eksaserbasi berkurang
 Komplikasi berkurang

KEPUSTAKAAN Global Initiative for Chronic Lung Disease (GOLD) 2019


Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). PPOK diagnosis dan
penatalaksanaan. 2016

Anda mungkin juga menyukai