Anda di halaman 1dari 9

Makalah Islam Nusantara

DOSEN PEMBIMBING:

Ahmad Musthofa Zamzami, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Muhammad Fadhil
Mirzah Aminulloh

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuataala, sholawat serta salam kita
Panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya Makalah ini dapat diselesaiakan. Makalah ini penulis sampikan kepada Pembina mata
kuliah Pembelajaran Islam Nusantara, sebagai tugas pendalaman pembelajaran Islam
Nusantara.
Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada bapak dosen Islam Nusantara yang telah
mencurahkan ilmunya kepada penulis, sehingga penulis dapat dengan baik dan lancar dalam
menulis Makalah ini.
Selanjutnya kami mohon kepada bapak dosen khususnya dan para pembaca pada
umumnya bila ada kesalahan atau kekurangan dalam Makalah ini, baik dari segi bahasa
maupun kontennya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada
semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Bululawang, 18 Februari 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………..................................................………………. 2
DAFTAR ISI …………………………................................................…………… 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …..............................................……………. 4
B. Masalah………………………….............................................……… 4
C. Tujuan………………………………...…............................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. apa pengertian islam nusantara......................................................…... 5
B. Islam nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
......................................................................................................... . 5-6
C. sebab – sebab cepat berkembang pesatnya islam di Indonesia ............ 7

BAB III : PENUTUP


A. KESIMPULAN…………………………............................................. 8
B. DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak teori yang menjelaskan mengenai kedatangan Islam ke Indonesia, baik


mengenai asal-usul, waktu, dan para pembawanya. Terdapat teori yang mengatakan bahwa
agama Islam masuk ke Indonesia telah terjadi sejak masa-masa awal perkembangan Islam di
sekitar abad ke-7 M / 1 H, dan langsung dari Arab atau Persia. Namun, ada pula yang
mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-11 M / 5 H. Bahkan ada
yang berpendapat islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M dan berasal dari Gujarat atau
India. Agama Islam masuk Indonesia secara periodik, tidak sekaligus. Terdapat beberapa cara
yang dipergunakan dalam penyebaran islam di Indonesia, seperti perdagangan, perkawinan,
pendidikan, kesenian, dan tasawuf.Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan
Indonesiadikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggupmengarungilautan lepas. Sejak awal
abad masehi sudah ada rute-rutepelayaran dan perdagangan antara kepulauan
Indonesiadengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara. Wilayah barat nusantara dan
sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian,
terutamakarena hasil bumi yang di jual di sana menarik bagi parapedagang dan menjadi
daerah lintasan penting antara Cina dan India. Pelabuhan-pelabuhan penting Sumatera dan
Jawa antaraabad ke1 dan ke 7 sering disinggahi pedagang asing, sepertiLamuri Aceh, Barus
dan Palembang di Sumatera.Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.Mereka yang datang ke
Indonesiabertujuan berdagang sekaligus menyebarkan agama yang mereka anut yaitu Islam

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian islam nusanntara ?

2. Bagaimana praktek Islam nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara?
3. Bagaimana sebab – sebab cepat berkembang pesatnya islam di Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

1.Memahami teori masuknya islam ke nusantara

2. Menjelaskan praktek Islam nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara.
3. Memahami sebab – sebab cepat berkembang pesatnya islam di indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam Nusantara

Definisi Islam Nusantara menurut Azyumardi Azra, Guru Besar kelahiran Lubuk
Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat 63 tahun lalu itu: “Islam Nusantara adalah
Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, dan vernakularisasi
Islam universal dengan realitas sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Ortodoksi Islam
Nusantara (kalam Asy’ari, fiqih mazhab Syafi’i, dan tasawuf Ghazali) menumbuhkan
karakter wasathiyah yang moderat dan toleran.

A. Sosiologis
Islam Nusantara adalah Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi,
indigenisasi dekstruktif dan vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya
dan agama di Indonesia. Islam nusantara yang kaya akan warisan Islam menjadi harapan
renaisans peradaban islam global yang akan berakulturasi dengan tatanan dunia baru.

B. Historis
Islam nusantara adalah sebagai hasil ijma dan ijtihad para ulama nusantara dalam
melakukan istinbath terhadap al-muktasab min adillatiha-tafshiliyah. Islam nusantara adalah
idrakul hukmi min dalilihi ala sabili-rujhan. Islam nusantara memberi karakter bermazhab
dalam teks-teks para ulama nusantara untuk menyambungkan kita dengan tradisi leluhur kita
untuk dihormati dan untuk kita teladani.

C. Filosofis
Islam nusantara adalah islam sinkretik yang merupakan gabungan nilai Islam teologis
dengan nilai-nilai tradisi lokal (non-teologis), budaya dan adat istiadat di tanah air.

B. praktek Islam nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara

Gagasan Islam Nusantara merupakan salah satu pemikiran yang khas untuk Indonesia
dari dulu dan saat ini. Secara historis, berdasarkan data-data filologis (naskah catatan tulis
tangan), keislaman orang Nusantara telah mampu memberikan penafsiran ajarannya sesuai
dengan konteksnya, tanpa menimbulkan peperangan fisik dan penolakan dari masyarakat.
Contohnya, ajaran-ajaran itu dikemas melalui adat dan tradisi masyarakat, makanya terdapat
ungkapan di Minangkabau adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Lalu, pada saat itu
di Buton terdapat ajaran martabat tujuh dari tasawuf menjadi bagian tak terpisahkan dari
undang-undang kesultanan Buton. Hal serupa di Jawa, baik melalui ajaran Walisongo
ataupun gelar seorang raja dengan menggabungkan tradisi lokal dan tradisi Arab, seperti
Senopati ing Alogo Sayyidin Panatagama Khalifatullah Tanah Jawa.

5
Dengan demikian, praktik Islam Nusantara mampu memberikan kedamaian umat
manusia. Pada saat itu di Nusantara, baik kepulauan Jawa, Sumatera, Sulawesi dan sekitarnya
para ulama dalam hal menuliskan ajarannya juga mempunyai tradisi akulturatif dan adaptif.
Strategi dakwah tersebut tertulis dalam berbagai aksara dan bahasa sesuai dengan
wilayahnya. Di Jawa terdapat aksara carakan, dan pegon dengan bahasa Jawa, Sunda, atau
Madura, yang diadaptasi dari aksara dan bahasa Arab. Di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan,
terdapat aksara Jawi dengan bahasa Melayu, dan aksara/bahasa lokal sesuai sukunya, Bugis,
Batak, dst.
Praktik Islam Nusantara mampu memberikan kedamaian umat manusia. Karya-karya
ulama Nusantara dalam bahasa lokal tersebut untuk penyebaran Islam merupakan salah satu
dari kelebihan dan kekhasan Islam Nusantara. Ajaran Islam Nusantara, baik dalam bidang
fikih (hukum), tauhid (teologi), ataupun tasawuf (sufism) sebagian telah diadaptasi dengan
aksara dan bahasa lokal.
Praktik keislaman Nusantara, seperti tahlilan, tujuh bulanan, muludan,
bedug/kentongan sesungguhnya dapat memberi kontribusi pada harmoni, keseimbangan
hidup di masyarakat. Adat yang tetap berpegang dengan syari’at Islam itu dapat
membuktikan praktik hidup yang toleran, moderat, dan menghargai kebiasaan pribumi.
Jejaring Islam Nusantara di dunia penting dilakukan untuk mengantisipasi politik
global yang terkesan bagian dari terorisme global. Karakter Islam Nusantara dapat menjadi
pedoman berfikir dan bertindak untuk memahami ajaran Islam saat ini, sehingga terhindar
dari pemikiran dan tindakan radikal yang berujung pada kekerasan fisik, dan kerusakan alam.

C. Sebab – sebab cepat Berkembang Pesatnya Islam di Indonesia

Dalam waktu yang relative cepat, ternyata agama baru ini dapat diterima dengan baik
oleh sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat jelata hingga raja – raja1.
Sehingga penganut agama ini pada akhir abad ke 6 H (abad ke 12 M), dan tahun – tahun
selanjutnya, berhasil menjadi suatu kekuatan muslim Indonesian yang ditakuti dan
diperhitungkan. Ada beberapa hal yang menyebabkan agama islam cepat berkembang di
Indonesia. Menurut Dr. Adil Muhiddin Al-Lusi, seorang penulis sejarah islam timur tengah,
dalam bukunya Al – Urubatu wal Islamu fi Janubi Syarki Aisyah Al Hindu wal Indonesia,
menyatakan bahwa ada 3 faktor yang menyebabkan islam cepat berkembang di Indonesia
yaitu sebagai berikut :

1. Faktor agama

Yaitu akidah islam itu sendiri dan dasar – dasarnya yang merintahkan menjunjung tinggi
kepribadian dan meningkatkan harkat dan martabatnya, menghapuskan kekuasaan kelas
rohaniwan seperti Brahmana dalam system kasta yang diajarkan Hindu.

6
2. Faktor politik

Faktor politik yang diwarnai oleh pertarungan dalam negeri antara negara – negara dan
penguasa – penguasa Indonesia, serta oleh pertarungan negara – negara bagian itu dengan
pemerintah pusatnya yang beragama Hindu. Hal tersebut mendorong para penguasa, para
bangsawan dan para penjabat di negara – negara bagian tersebut untuk menganut agama
islam , yang di pandang mereka sebagai senjata ampuh untuk melawan dan menumbangkan
kekuatan Hindu, agar mendapat dukungan kuat dari seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dapat
dibuktikan hingga kini, bahwa apabila semangat keislaman dibangkitkan di tengah – tengah
masyarakat Indonesia, baik sumatera, jawa, maupun kepulauan Indonesia lainnya dengan
mudah sekali seluruh kekuatan dan semangat keislaman itu akan bangkit serentak sebagai
suatu kekuatan yang dahsyat.

3. Faktor ekonomis

Faktor ekonomis yang pertama diperankan oleh para pedagang yang menggunakan jalan
laut bai kantar kepulauan Indonesia sendiri, maupun yang melampaui perairan Indonesia ke
China, india, dan Teluk Arab – Parsi yang merupakan pendukung utama, karena telah
memberikan keuntungan yang tidak sedikit sekaligus mendatangkan bea masuk yang besar
bagi pelabuhan – pelabuhan yang disinggahinya, baik menyangkut barang – barang yang
masuk maupun yang keluar.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai dengan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan :

- Islam nusantara dapat dikenal dengan mudah melalui teori sisiologis, historis, dan
filosofis.

- Dalam waktu yang relative cepat, ternyata agama baru ini dapat diterima dengan baik
oleh sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia, mulai dari rakyat jelata hingga raja –
raja.

- Praktik Islam Nusantara mampu memberikan kedamaian umat manusia. Karya-karya


ulama Nusantara dalam bahasa lokal tersebut untuk penyebaran Islam merupakan salah
satu dari kelebihan dan kekhasan Islam Nusantara. Ajaran Islam Nusantara, baik dalam
bidang fikih (hukum), tauhid (teologi), ataupun tasawuf (sufism) sebagian telah
diadaptasi dengan aksara dan bahasa lokal.
- Islam menyebar cepat Diindonesia karena tiga faktor, yakni Faktor Agama, Politik,Dan
Ekonomi

3.2 Saran

Demikian penyusunan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima
untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Ahmad Mansur Suryanegara.1998.Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam


di Indonesia.Bandung : Mizan.

 Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto.1990.Sejarah


Nasional Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
 Azyumardi Azra, Islam Nusantara, (Jakarta : 2002)
 ttps://www.nu.or.id/post/read/93478/islam-nusantara-menurut-azyumardi-azra-
profesor-kelahiran-sumbar
 Poeponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Ed), Sejarah Nasional
IndonesiaII, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984).
 https://www.nu.or.id/post/read/59035/apa-yang-dimaksud-dengan-islam-nusantara

Anda mungkin juga menyukai