Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA


LARUTAN

oleh:
Kelompok V

JURUSAN PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN :
PRAKTIKUM PENGENALAN DAN PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Oleh :
Kelompok V

Yogyakarta, 03 November 2019


Anggota :

Nama NIM Tanda tangan

Hafidzah Rahdatul ‘Aisy 18312241014


Angela Alfina Purnama 18312241036
Puput Novia Anggraeni 18312241037

Diserahkan pada tanggal 04 November 2019, jam 13.40 WIB

Mengetahui:
Dosen Pembibing/Asisten Praktikum

(……………………………)
A. Judul
Teknik Pembuatan dan Pengenceran Larutan

B. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan dan pengenceran larutan dasar
2. Mampu membuat dan mengencerkan larutan dasar
3. Mengetahui cara pembuatan dan membuat larutan 100 ml HCL konsentrasi
2M dengan kadar 37%
C. Dasar Teori

Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat
terjadikarena komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-
lain yang bercampur baur. Larutan dapat berupa padat , cair atau gas. Namunlazimnya yang
disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat
terlarut (Harjadi, 2000).

Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebuthomogeny
karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan adalahcampuran molekul
yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalamlarutan bila dibandingkan
dalam larutan murni (Wahyudi. 2000).

Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering


dihasilkankonsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang
sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat
yangdidalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (David, 2001).

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua ataulebih
zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atausolut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutandisebut
pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutandinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvasi (Chang, 2003).

Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi


larutanselain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat
yang terlarut dalam Iiter larutan ( Wahyudi, 2000).

Rumus yang digunakan :

Jika zat yang akan dicari molaritasnya ada dalam satuan gram dan volumenya dalam
milliliter, maka molaritasnya dapat dihitung dengan rumus
Dengan : M = Molaritas (mol/liter)

n = mol zat terlarut (mol)

v = volume zat terlarut (gram)

g = massa zat terlarut (gram)

Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Molaritas (M) adalah suatu konsentrasi yang mengukur banyaknya mol zat terlarut dalam
satu liter larutan . Dapat ditulis dengan rumus:

Membuat suatu larutan untuk eksperimen dapat dilakukan dengan melarutkan zat padat (Kristal)
atau dengan melakukan pengenceran larutan konsentrasi tinggi menjadi konsentrasi rendah.

Pengenceran adalah penambahan zat terlarut ke dalam suatu larutan, sehingga konsentrasi
larutan menjadi lebih kecil dengan menambahkan air (pelarut).

Proses pembuatan larutan suatu zat yang berasal dari cairan pekatnya disebut dengan pengenceran.
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogeny antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik
sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Solute adalah zat terlarut
sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sejulah kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute (Gunawan,2004).

Dengan rumus:

Dengan :

M1 = molaritas mula-mula

V1 = volume larutan mula-mula

M2 = molaritas akhir (setelah pengenceran)

V2 = volume akhir (setelah pengenceran)


D. Metodologi Percobaan
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin, 28 Oktober 2019
Waktu : 13.40 – 15.20 WIB
Tempat : Laboratorium IPA II

2. Alat dan Bahan


Labu ukur Neraca
Pipet tetes Larutan HCL
Aquades
Gelas ukur
Gelas kimia

Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Menghitung banyaknya aquades dan larutan yang akan diencerkan.

Memasukkan aquades sebanyak yang diperlukan, baru ditambahkan larutan yang


akan diencerkan.

Menuangkan larutan dengan hati-hati .

Menghomogenkan larutan dengan cara menggoyangkan labu.


E. Data Hasil Percobaan
1. 100 ml HCL 1N ( kadar 37% )
p HCL = 1,16 kg/L
𝑔
= 1,16 . 103 ⁄𝑙
Mr HCL = 36,5
Pengenceran HCL
V1 M1 = V2 M2
V1 . 11,76 = 100 . 1
V1 = 8,5 ml

V air = 100 – 8,5


= 91,5 ml

2. FAA
Aquades 20 ml
70 ml alcohol 95%
5 ml formalin 40%
5 ml AAG

NO Objek Pengamatan 100 ml HCL 1N, kadar 37 %


Keadaan sebelum Keadaan setelah
dicampur dicampur
1. Aquades Bening, suhu normal Bening, suhu meningkat
(hangat), labu beruap
2. FAA Bening, suhu normal Bening, suhu normal
DAFTAR PUSTAKA
Chang,R.2003.KIMIA DASAR.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka.
David. W. 2001.Prinsip-prinsip Kimia Modern.Jakarta : Erlangga.
Gunawan. A. 2004. Tangkas Kimia.Surabaya : Kartika.
Harjadi,W.2000.Ilmu Kimia Analitik.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka.
Wahyudi.2000. Kimia dan Larutan.Purwokerto : UJS
LAMPIRAN

Lampiran 1 air sabun

Lampiran 2. Penyulingan pada air warna

Anda mungkin juga menyukai