Anda di halaman 1dari 9

PAPER DASAR ILMU GIZI

DAMPAK KEKURANGAN KARBOHIDRAT

Kelompok 8 IKM A 2015

Nama Anggota Kelompok :

1. Amalia Dwi Ningtyas 101511133016


2. Rizky Nugrahanik 101511133025
3. Fatin Zuhra 101511133049
4. Viddina Xyquizintya Ma’roef 101511133079
5. Luky Erisabet Zamzami 101511133115
6. Muhammad Cahya Nur Siddiq 101511133118
7. Feni Choirun Nisa 101511133152
8. Sonia Elka Amalia 101511133185
9. Syahida Ilma Amalia 101511133209

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Airlangga
Surabaya
2016
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon
(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang
dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses
oksidasi (pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot, serta
aktivitas sehari-hari yang lain. Jenis dari karbohidrat adalah sederhana dan
kompleks. Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti
glukosa, fruktosa dan galaktosa serta disakarida seperti maltosa, sukrosa, dan
laktosa. Jenis ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti madu,
buah-buahan, dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah
oligosakarida dan polisakarida seperti glikogen (gula otot), pati (starch), dan serat
(fiber). Jenis ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti nasi,
kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dan sebagainya.
Selain sebagai penghasil energi di dalam tubuh, fungsi lain
karbohidrat adalah sebagai penjaga metabolisme tubuh, pencegah
ketidaksempurnaan proses oksidasi lemak, pemanis alami, pengoptimal kerja
protein, pemberi efek kenyang, dan pendorong lancarnya proses pencernaan
manusia. Karena fungsinya yang begitu banyak, manusia membutuhkan
karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak
membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat
parah akan menimbulkan masalah. Contohnya diperlukan sekitar 2 gram
karbohidrat perKg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Kekurangan karbihidrat dapat memicu munculnya penyakit seperti hipoglikemia,
anoreksia nervosa, marasmus, dan kekurangan kalori dan protein (KKP). Oleh
karena itu, secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan
tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak, dan protein yang berperan penting di
dalam tubuh.

I.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi karbohidrat
2. Untuk mengetahui apa itu karbohidrat
3. Untuk mengetahui fungsi karbohidrat bagi tubuh kita
4. Untuk mengetahui dampak apabila konsumsi karbohidrat tidak tercukupi
5. Untuk mengetahui pencegahan dari dampak kurangnya konsumsi
karbohidrat

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Dampak Kekurangan Karbohidrat


Karbohidrat adalah Sumber energi utama tubuh. merupakan zat gizi
yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen(H),
dan oksigen (O). Jenis karbohidrat yang terdapat dalam makanan pada umumnya
di bagi menjadi 3 jenis berdasarkan Ukuran melekul nya adalah monosakarida dan
disakarida. Dalam ilmu Gizi karbohidrat di bagai menjadi dua jenis yaitu
karbohidrat sederhana : struktur kimianya hanya terdiri dari satu atau dua molekul
gula, contoh gula meja, gula merah, sirup, jagung, madu, Maple sirup,Selai, jeli
dan minuman ringan. Lalu yang kedua ada karbohidrat Kompleks contoh sayuran
hijau, Makanan gandum seperti oatmeal, beras merah, Roti, gandum, pasta,
kacang-kacangan dan biji-bijian.
Karbohidrat adalah nutrisi yang memberi energi bagi tubuh untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Substansi ini membantu membangun kekebalan,
mempertahankan kesehatan penglihatan, dan memaksimalkan pertumbuhan.
Karbohidrat 100 persen diubah tubuh menjadi glukosa untuk menghasilkan
energi. Dalam kasus kekurangan (defisiensi) karbohidrat, protein dipecah untuk
menghasilkan energi karena tubuh tidak mampu mendapatkan cukup gula dari
karbohidrat. Kondisi ini membuat berkurangnya pasokan protein yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan sekaligus memicu pembentukan keton di
hati. Normalnya, tubuh mengubah glukosa yang diperoleh dari karbohidrat
menjadi energi. Ketika tidak ada karbohidrat yang tersedia untuk proses ini, tubuh
akan membakar lemak setelah 3 hari. Dalam beberapa hari, tubuh akan terbiasa
tidak mendapatkan karbohidrat. Meski demikian akan terjadi penurunan aktivitas
otak tubuh karena kekurangan bahan bakar.

II.2 Fungsi karbohidrat bagi tubuh


 Cadangan Energi dalam otot dan hati
Keberadaan karbohidrat didalam tubuh manusia, sebagian terdapat dalam
darah sebagai glukosa untuk energi tubuh, sebagian terdapat pada Hati
dan jaringan otot yang diubah menjadi Glikogen, dan sebagiannya lagi
Diubah menjadi lemak dan disimpan didalam jaringan otot yang
berfungsi sebagai cadangan energi tubuh.
 Untuk memperlancar pencernaan
Karbohidrat juga berfungsi untuk memperlancar peristaltik usus dan
memudahkan pembuangan feses, selain itu karbohidrat yang tidak dapat
dicerna seperti serat bisa memberikan rasa kenyang.
 Sebagai pemanis alami

2
Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis alami pada
makanan khususnya Disakarida dan jenis karbohidrat Monosakarida
 Sebagai sumber Energi utama tubuh
Ini merupakan Fungsi karbohidrat yang utama yang berperan sebagai
pasokan energi tubuh, setiap gram Karbohidrat mengandung 4 kalori.

II.3 Akibat dari kekurangan karbohidrat


Di dunia ini, hal yang tidak seimbang pasti menimbulkan masalah.
Tidak boleh ada kekurangan atau kelebihan. Meskipun karbohidrat dihubungkan
dengan beberapa masalah, namun kekurangan karbohidrat juga tidak baik.
Masalah yang timbul akibat kekurangan karbohidrat antara lain sebagai berikut:
 Bau nafas yang tidak sedap
Tujuan utama diet rendah karbohidrat adalah untuk membakar
timbunan lemak dalam tubuh menjadi energi, yang biasanya dilakukan
dengan karbohidrat. Tetapi para ahli setuju bahwa hal ini tidak membuat
berat badan turun selamanya. Saat tubuh membakar lemak, ada proses
yang namanya ketosis. Proses ini menghasilkan zat yang disebut ketone.
Zat ini memiliki aroma yang kurang sedap dan sayangnya dikeluarkan
lewat pernafasan. Jadi bau mulut yang timbul pada mereka yang sedang
diet rendah karbohidrat bukan masalah kebersihan mulut, tidak ada yang
bisa diperbuat untuk menutupinya karena datang dari paru-paru.
 Merasa kebingungan dan mudah lupa
Sama seperti tubuh kita, otak sangat bergantung pada karbohidrat
yang dipecah menjadi glukosa untuk dijadikan energi. Ketika otak tidak
mendapatkan cukup glukosa, maka ia tidak bisa bekerja dengan
kemampuan yang maksimal. Pada sebuah penelitian kecil di tahun 2008,
wanita yang diet rendah karbon memiliki skor kemampuan mengingat
lebih kecil dibanding wanita yang diet rendah kalori dengan nutrisi
seimbang. Saat wanita yang diet rendah karbohidrat makan karbohidrat
lagi, otaknya bisa kembali berfungsi normal.
 Sering rewel dan emosi tidak stabil
Orang yang menjalankan diet rendah lemak seringkali merasa mudah
marah, stres dan lelah, meskipun berat badannya turun. Salah satu
sebabnya adalah karbohidrat penting dalam produksi serotonin, hormon
yang bertanggungjawab dalam mengangkat semangat kita. Ini adalah hasil
dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 yang dilaporkan
oleh situs Health.com.
 Susah buang air besar atau tidak teratur
Kekurangan karbohidrat akan merubah pola metabolisme dalam
pencernaan. Demikian menurut Dr. Stephen Sondike, MD dari Rumah
Sakit Anak Wisconsin yang dilansir oleh WebMD. Perubahan ini sering
berbentuk sembelit, terutama saat orang yang berencana mengurangi

3
karbohidrat melakukannya dengan mengurangi biji-bijian. Makan lebih
banyak sayuran tinggi serat akan sangat membantu.
 Mudah capek setelah berolahraga
Saat orang yang aktif secara fisik kekurangan karbohidrat, maka otot
menggunakan protein sebagai bahan bakarnya. Jika menggunakan protein,
pemulihan otot akan lebih lama daripada jika yang “dibakar” adalah
karbohidrat. Untuk mempercepat proses pemulihan otot pasca olahraga
atau kegiatan fisik yang berat, cukupi kebutuhan karbohidrat sebelum
beraktifitas. Jika sudah terlambat, bisa dilaukan setelahnya dengan porsi
yang cukup dan seimbang.

II.4 Gejala Defisiensi Karbohidrat


Karena fungsi karbohidrat sangat penting bagi tubuh, kurangnya asupan
akan memicu berbagai efek merugikan jangka pendek serta jangka panjang
seperti:
1. Lekas marah
2. Mual
3. Bau mulut
4. Hilangnya massa otot
5. Kram otot
6. Kelelahan yang berlebihan
7. Menurunnya fungsi otak
8. Peningkatan persentase lemak tubuh
9. Kehilangan natrium dalam tubuh
10. Diare atau konstipasi
11. Sering sakit kepala
12. Kehilangan kadar air dalam tubuh

II.5 Pencegahan dari Aspek Kesehatan Masyarakat


A. Pencegahan anoreksia nervosa, antara lain : (Muhlisin, n.d.)
1. Makan secara normal
2. Diet yang seimbang sejak usia muda
3. Mengadakan diskusi keluarga tentang anoreksia nervosa sebelum
anak–anak menjadi remaja.
4. Diet dengan bantuan seorang ahli gizi, atau dilakukan sendiri sesudah
membaca tentang cara .yang baik untuk melakukan hal tersebut.

Dari faktor-faktor pencegahan diatas, pencegahan utama dapat


dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya pada setiap melakukan kunjungan
ke dokter harus dimanfaatkan secara efektif sebagai kesempatan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan dan juga konseling pasien serta orang tua
tentang gangguan makan dalam kelompok usia yang tepat. Upaya-upaya

4
pencegahan utama ini tidak hanya ditujukan pada remaja, tetapi juga anak-anak
muda sebagai kelompok usia dalam periode transisi remaja yang mencakup
pubertas dan peran sosial yang baru serta perkembangan kognitif pertumbuhan
yang signifikan.
Komunikasi yang efektif juga penting dalam pencegahan utama.
Selain itu, pelaksanaan program pencegahan utama berbasis luas di sekolah-
sekolah akan efektif. Sekolah adalah situs yang ideal untuk program pencegahan
utama karena menyediakan lingkungan pembelajaran dan interaksi yang positif.
Selain itu, lingkungan sekolah dapat bertindak sebagai tempat untuk identifikasi
awal remaja berisiko tinggi atau keluarga, dan arahan remaja dan keluarga mereka
untuk perawatan dan dukungan yang berkelanjutan. Beberapa sekolah juga dapat
menawarkan awal konseling untuk pemuda dan keluarga mereka bekerja sama
dengan dokter. Selain itu, masalah ini dapat juga dibahas lebih lanjut dalam
pengaturan klinis.

B. Pencegahan Marasmus (Fitri, 2014)


Pencegahan marasmus dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
makanan bergizi, diet sehat seimbang dengan banyak buah-buahan segar dan
sayuran, biji-bijian, dan protein akan mengurangi risiko kekurangan gizi dan
marasmus. Jika marasmus terkait dengan pola makan yang buruk, maka anda
harus segera melakukan beberapa kiat berikut ini,
 Makan makanan bergizi
 Diet makanan yang sehat-seimbang
 Pastikan mengkonsumsi air minum yang bersih dan tidak
terkontaminasi
 Berkonsultasi dengan dokter untuk menerapkan diet sehat yang tepat

C. Pencegahan Hipoglikemia (Syah, 2014)


Hipoglikemia merupakan masalah kesehatan yang disebabkan karena
rendahnya dula darah dalam darah, yaitu dibawah 70 mg/dL. Penyakit ini dapat
terjadi oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja ataupun orang tua. Selain
akibat kekurangan nutrisi karbohidrat, hipoglikemia juga disebabkan karena gagal
ginjal, penggunaan suntikan insulin yang berlebihan, infeksi dan lainnya. Gejala
awal dari penyakit ini adalah kulit basah, cepat marah, sering berkeringat, detak
jantung cepat dan juga sering lapar. (putry, n.d.)
Berikut adalah beberapa cara mencegah hipoglikemia:
1. Ikuti pola makan sesuai dengan diet diabetes yang sudah direncanakan
sebelumnya
2. Konsumsi obat sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan
3. Konsultasikan pada dokter apabila terdapat peningkatan aktivitas
sehari-hari atau bepergian jauh
4. Hindari minum-minuman keras dengan perut kosong

5
Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia bila
tidak makan atau bila fungsi hati dan ginjal terganggu. Bila terjadi hipoglikemia,
hentikan sementara pemakaian obat ataupun insulin anda, dan selanjutnya
konsultasikan ke dokter anda.

6
BAB III

KESIMPULAN

7
REFERENSI

Fitri, 2014. sehat.link. [Online]


Tersedia di: http://sehat.link/marasmus-definisi-gejala-faktor-risiko-pencegahan.info
[Diakses pada 21 september 2016].

Muhlisin, A., n.d. mediskus. [Online]


Tersedia di: http://mediskus.com/penyakit/anoreksia-nervosa
[Diakses pada 21 september 2016].

Syah, E., 2014. medkes. [Online]


Tersedia di: http://www.medkes.com/2014/06/gejala-pengobatan-pencegahan-
hipoglikemia-bag.1.html
[Diakses pada 21 september 2016].

Putry, n.d. DISEHAT.COM. [Online]


Tersedia di: http://disehat.com/daftar-penyakit-akibat-kekurangan-karbohidrat/
[Diakses pada 21 september 2016].

Anda mungkin juga menyukai