PARAMEDIK VETERINER
SEKOLAH VOKASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Pemeliharaan hewan lab sebagai hewan uji coba merupakan suatu tahapan
yang penting dalam uji in vivo agar hewan lab yang digunakan dapat hidup dengan
layak dan dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya pada manusia. Selain itu
sanitasi kandang hewan lab juga penting agar hewan lab yang digunakan tetap
berada dalam keadaan sehat, sehingga pengaruh penyakit lain pada hewan lab tidak
mengganggu pengamatan efek senyawa yang diujikan pada hewan lab tesebut.
Botol minum dicuci dan diganti setiap hari. Ruangan kandang harus disanitasi
setelah perlakuan. Selain itu pemberian pakan harus diatur agar pakan tidak
mengotori kandang.
1.2 Tujuan
3.1 Hasil
Dari data hasil pengamatan, kandang yang dipakai adalah kandang besi lipat
dengan ukuran 40cm x 29cm x 29cm, masing-masing untuk panjang, lebar dan
tinggi serta dilengkapi tempat kotoran yang mudah untuk dibersihkan. Dalam
literature disebutkan Kandang yang dianjurkan untuk memelihara kelinci adalah
kandang sistem baterai. Dengan kandang sistem ini juga dapat dibuat bersusun atau
bertingkat dengan dilengkapi semacam laci dari seng untuk menampung kotoran
kelinci yang ada ditingkat atas. Bahan kandang adalah kawat/strimin.
3.2 Pembahasan
Meskipun bahan itu menyerap cairan dan kotoran tetapi ukuran dan
bentuknya cukup besar dan berantakan, dan seringkali merupakan api hazard dalam
pembakaran limbah. Pembuangan sampah yang terlarut sering menjadi bentuk yang
cukup besar (menggumpal), kotor sering kali tidak sempurna tergantung kadar air
yang berada pada urin dan feses hewan laboratorium. Terkadang feses dan urin
menempel pada baki penampung sehingga sulit untuk dibersihkan maka untuk
mencegah hal itu terjadi, setiap rangkaian baki biasanya dicuci secara terpisah,
fasilitas jarak jauh, sementara baki bersih dari set kedua adalah dipasang di
kandang. Pastikan konfigurasi kandang hewan menyediakan baki untuk sampah
terus menerus memanjang di bawah deretan kandang individual, dan dalam
beberapa kasus baki penerima pupuk miring untuk memungkinkan penumpukan
kandang dan pisau scraper mekanik disediakan untuk mendorong kotoran ke ujung
baki. Pengaturan lain memberikan cutoff alat pengikis sakelar batas untuk
membersihkan baki (Pearce et al, 2012).
Alas tidur dan kebersihan kandang Alas tidur Alas tidur harus dapat
menyerap kebasahan dan bau dengan baik, serta bebas dari bahan kimia pencemar.
Meskipun alas tidur harus bersifat higroskopis, tetapi tidak boleh sampai
menimbulkan dehidrasi terutama pada anak mencit/tikus. Alas tidur harus lunak,
tidak tajam, murah, mudah diganti, dan dapat digunakan untuk sarang. Bahan-
bahan alas tidur yang bermanfaat misalnya kayu pasahan, sekam, tongkol jagung
yang digerus. Kandang, rak kandang, botol, dan alat lain harus dibersihkan paling
sedikit sekali seminggu. Alas tidur harus diganti kurang lebih dua kali seminggu
Pembersihan dan disinfeksi peralatan kandang kelinci yang dapat bekerja dengan
baik misalnya Na hipochlorid 0,1 ℅, larutan etanol 25 ℅, larutan Na hidroksida 30
mM 12, larutan glutaraldehid 0,01 ℅ (Agustina K, 2020).
Pada dasarnya semua hewan vertebrata, termasuk unggas, memiliki
morfologi tubuh yang sama, namun memiliki beberapa perbedaan yang
dipengaruhi oleh adaptasi hewan tersebut terhadap habitat dan perilaku
hidupnya di alam (Gale, 2003).
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Horn, Mandy & Hudson, Shanice & Bostrom, Linda & Cooper, Dale. (2012).
Effects of Cage Density, Sanitation Frequency, and Bedding Type on Animal
Wellbeing and Health and Cage Environment in Mice and Rats. Journal of
the American Association for Laboratory Animal Science : JAALAS. 51.
781-8.