PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk
dalam bidang pangan. Kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif.
Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan,
sedangkan dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan
konsumen dengan adanya penggunaan penyedap rasa yang mengandung zat berbahaya seperti
MSG. Asam glutamat dipergunakan dalam bentuk garamnya, yaitu monosodium glutamat
(MSG). Asam glutamat efektif sebagai penyedap pada pH antara 3,5-7,2 yaitu pH pangan pada
umumnya. Pada jenis pangan yang berlemak atau berminyak dan mempunyai viskositas tinggi
penggunaan asam glutamat kurang efektif.
Secara alami asam glutamate merupakan asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk
membentuk protein dan merangsang saraf pada indra pengecap. Dan asam glutamate merupakan
asam amino non-essensial yang berarti jenis asam amino ini dapat diproduksi oleh tubuh secara
alami, dan asam glutamate alami yang terdapat pada tanaman dan hewan hanya merupakan
tambahan saja untuk tubuh kita. Hal inilah yang melatarbelakangi menkonsumsi MSG secara
terus menerus memberikan efek yang kurang baik bagi tubuh. MSG yang beredar dipasaran dan
yang sering kita konsumsi merupakan hasil olahan industry yang telah mengalami berbagai
proses dan penambahan zat kimia lain, dimana hal ini pasti akan merubah struktur dari asam
glutamate itu sendiri, dan akhirnya akan menghasilkan zat baru yang merupakan MSG sintetis,
atau lebih sering kita kenal dengan MSG, vetsin, penyedap rasa atau yang lainnya.
Dari berbagai zat berbahaya yang beredar bebas di pasaran seperti misalnya MSG, 5
nukleotida, maltol (soft drink), dioctyl sodium sulfosuccinate (untuk susu kaleng) dan lain
sebagainya, ternyata hanya monosodium glutamat (MSG) yang banyak menimbulkan
kontroversi. Pada saat sekarang ini banyak makanan yang menggunakan monosodium glutamate,
namun pengetahuan umum masyarakat tentang monosodium glutamate itu sendiri masih minim.
Hal ini dapat dilihat dari penggunaan monosodium glutamate, masyarakat menggunakan
monosodium glutamate dalam makanan tanpa takaran.
Monosodium glutamate tidak hanya tersedia dalam kemasan tersendiri. Namun juga
tersedia dalam bentuk terlarut yang sudah dicampur ke dalam makanan, sehingga kita tidak
mengetahui makanan tersebut mengandung monosodium glutamate (MSG). Oleh karena itu
perlu diketahui penggunaan monosodium glutamate dan mencegah berbagai penyakit di dalam
tubuh.
Pada dasarnya monosodium glutamate adalah salah satu senyawa kimia yang pada
konsentrasi tertentu tidak memilki rasa, tetapi dapat memperkuat atau memodifikasi makanan
sehingga rasa lebih nikmat (Yuliarti, 2007: 100). Monosodium glutamate memiliki dampak
buruk bagi perkembangan otak apabila dikonsumsi dalam jumlah yang melampaui batas yang
telah ditentukan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang makanan yang mengandung monosodium
glutamate sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya konsumsi yang berlebihan dan
dampaknya dikemudian hari. Dengan demikian penting dipaparkan masalah tentang hubungan
pengetahuan dan pengonsumsian makanan yang mengandung monosodium glutamate.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman sejarah dari MSG (monosodium glutamate)?
2. Apa pengertian MSG (monosodium glutamate)?
3. Zat apa yang terkandung dalam MSG (monosodium glutamate)?
4. Apa saja bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung MSG (monosodium glutamate)
bagi kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Fibrilasi atrium
Merupakan kondisi dimana detak jantung tidak berirama atau irama detak jantung tidak
normal. Umumnya pada keadaan fibrilasi atrium seorang mengalami detak jantung yang
sangat cepat dan mengakibatkan aliran darah menjadi terganggu.
3. Tachycardia
Merupakan suatu kondisi dimana jantuk berdetak melebihi detak jantung normal. Bila
jantung berdetak melebihi 100 kali detak per menit, maka bisa dikatakan menderita
tachycardia.
4. Merasa was-was
Merupakan kondisi dimana jantung terasa sangat berat untuk berdetak atau terkadang
detak jantung berdetak sangat lambat dan merasa sangat cemas.
5. Angina
Merupakan kondisi nyeri yang sangat pada dada dan nyeri tersebut menyebar ke bagian
tubuh lain seperti bahu, lengan dan leher. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya suplai darah
pada jantung.
6. Hipertensi
Penyedap rasa dapat menimbulkan kondisi tekanan darah meningkat atau menurun secara
ekstrim.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat,
suatu asam amino yang terdapat dalam semua jenis protein, memiliki rasa agak manis atau asin,
diproduksi melalui proses fermentasi alami zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula bit.
Sejak ditemukan di Jepang tahun 1909 oleh Ajinomoto Corp, monosodium glutamat (MSG) telah
berkembang menjadi salah satu zat aditif makanan yang paling populer di seluruh dunia.
Monosodium glutamat (MSG) mengandung sodium dan glutamate yang merupakan zat
berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Beberapa efek yang ditimbulkan bila
mengonsumsi monosodium glutamate secara berlebihan yakni kerusakan otak, kegemukan, ADD
(attention deficit disorder), Sindrom Chinese Food, dan beberapa efek pada jantung seperti
aritmia, fibrilasi atrium, tachycardia, merasa was-was, angina, dan hipertensi
B. Saran
Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya kita makan makanan dalam bentuk yang paling
alami. Makanan yang alami adalah makanan yang paling baik bagi tubuh kita. Bagaimanapun
juga tubuh kita tidak diciptakan untuk menyerap dan memanfaatkan zat sintetis buatan manusia.
Tubuh kita diciptakan untuk mencerna makanan buatan alam. Kita Mesti berhati-hati
menggunakan MSG. Tidak boleh melebihi takaran yang sudah ditentukan yaitu 0-120 mg/kg
berat badan manusia/sehari buat manusia dewasa. Hindari makanan atau minuman yang
mengandung pengawet, pewarna, esen, penyedap rasa dan pemanis buatan. untuk meminimalkan
efek negatif dari penggunaan MSG, konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan
vitamin E dalam buah-buahan dan dengan mengurangi mengonsumsi MSG secara berlebihan,
maksimal 0-120 mg/kg setiap harinya pada orang dewasa akan sangat membantu.
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanto, Dwi Tonang. 2004. MSG Dan Kesehatan : Sejarah, Efek, Dan Kotraversinya.
http://eprints.uns.ac.id/713/1/MSG_dan_Kesehatan_Sejarah,_Efek_dan_Kontroversinya.pdf .
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diakses pada tanggal 29 maret 2015.