Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS MAJAS PERSONIFIKASI PADA PUISI “KEPADA LAKI-

LAKI YANG MENCINTAI HUJAN”, “AKU MENUNGGU BUNGA”, DAN


“KENANGAN”

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

disusun oleh:
Silmy Noer Aziza (10060317051)
Nur Intan (10060317057)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
1439 H/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang berjudul “Analisis Majas Personifikasi Pada Puisi “Kepada
Laki-Laki Yang Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan””
disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

Makalah ini menganalisis tentang “Majas Personifikasi Pada Puisi “Kepada


Laki-Laki Yang Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan””
yang diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan.

Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan makalah ini, hal tersebut


disebabkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengetahuan yang ada pada
penulis. Namun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin yang
akhirnya makalah ini dapat terwujud.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi
pembaca dan umumnya bagi dunia pendidikan.

Bandung, Januari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian .......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Pengertian Majas .................................................................................................... 3
2.2 Pengertian Majas Personifikasi ............................................................................. 3
2.3 Jenis-jenis Majas .................................................................................................... 3
BAB 3 PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................. 9
4.1 Simpulan .................................................................................................................. 9
4.2 Saran ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iv
LAMPIRAN ........................................................................................................... v

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Gaya bahasa/majas yaitu bahasa berupa kiasan yang berguna untuk menambah efek
tertentu dalam sebuah karya sastra. Majas di gunakan agar karya sastra memiliki
sebuah keindahan seperti yang terdapat pada puisi “Kepada Laki-Laki Yang
Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan”.

Majas merupakan gaya bahasa baik tulisan maupun lisan yang di ungkapka
untuk mewakili perasaan atau pikiran seorang pengarang. Majas disebut juga gaya
bahasa. Selain itu, kita harus memahami tentang majas, misalnya pada majas
personifikasi sebuah kalimat yang terdengar asing. Majas personifikasi dikenal
memiliki makna sebuah benda yang seolah-olah melakukan kegiatan manusia. Oleh
sebab itu kami menganalisa majas personifikasi pada pisi “Kepada Laki-Laki
Yang Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan” untuk
melengkapi tugas makalah bahasa Indonesia.

Menurut KBBI yang di kutip dari (Susanto, 2010). Gaya bahasa atau majas
merupakan ragam bahasa yang dimanfaatkan untuk mencapai efek tertentu dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan penulis baik tertulis maupun lisan.
Majas/gaya bahasa dapat berarti sebagai ciri khas suatu bahasa untuk menyatakan
perasaan dan pemikiran dalam bentuk lisan maupun tulisan. Gaya bahasa memiliki
ciri khas yakni terletak pada pemilihan kata (diksi) yang tidak langsung menyatakan
arti/makna sebenarnya.

Berdasarkan pernyataan Prof. Dr. H. G. Tarigan bahwa suatu cara


mengemukakan pikiran melalui suatu bahasa dengan yang gaya atau ciri khas untuk
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis disebut dengan gaya bahasa/majas.
Adapun beberapa unsur kebahasaan antara lain: frase, diksi, klausa, dan kalimat.
Goris Keraf juga mengungkapkan bahwa suatu majas yang baik mengandung tiga
unsur dasar, yaitu: menarik, kejujuran dan sopan santun. Pernyataan tersebut
dikutip dari (Susanto, 2010).

1
Terdapat empat pengelompokan gaya bahasa atau majas, yaitu:

1. Perbandingan

2. Pertautan

3. Perulangan

4. Pertentangan.

Majas dibagi menjadi beberapa jenis majas, salah satunya yaitu majas
personifikasi yang termask kedalam majas perbandingan. Personifikasi adalah
salah satu majas dalam bahsa indonesia yang menggambarkan sifat-sifat manusia
pada suatu benda mati yang terdapat dalam sebuah puisi atau karya sastra lainnya

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan penjelasan di atas rumusan masalah penelitian ini adalah.

1. Ada berapa majas personifikasi dalam puisi “Kepada Laki-Laki Yang


Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan”?

2. Apa saja fungsi majas personifikasi dalam puisi “Kepada Laki-Laki Yang
Mencintai Hujan”, “Aku Menunggu Bunga”, Dan “Kenangan”?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah.

1. Untuk menyebutkan majas personfikasi pada puisi Kepada Laki-Laki Mencintai


Hujan, Aku Menunggu Bunga, dan Kenangan

2. Untuk mendeskripsikan fungsi majas personfikasi

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah.

1. Menambah keilmuan dalam puisi

2. Menambah wawasan majas personifikasi

3. Menjadikan referensi pada penelitian setelahnya

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Majas


Menurut Leech dan Short (1981) yang di kutip dari (Zaimar, 2017). Gaya
bahasa/majas ialah suatu bahasa yang digunakan dengan cara tertentu dalam
suatu pembahasan tertentu, oleh penulis/pengarang, dan untuk mencapai tujuan
tertentu. Maka dari itu, gaya bahasa digunakan dalam konteks yang sesuai
dengan tujuan yang dimaskud. Seperti yang digunakan pada puisi, pantun,
cerpen dan lain-lain. Jadi, majas adalah penggunaan bahasa yang digunakan
seseorang dalam konteks tertentu agar tujuannya tersampaikan dengan baik.
Majas juga dapat digunakan untuk memperindah suatu karya sastra yang
dicantumkan berupa kata-kata kiasan.

2.2 Pengertian Majas Personifikasi


Dikutip dari (Susanto, 2010) personifikasi yaitu, gaya bahasa yang
melakukan sifat-sifat insani pada barang atau benda yang tidak bernyawa atau
pada ide yang abstrak. Personifikasi juga diartikan untuk mengungkapkan
suatu benda dengan manggunakan perilaku manusia. Majas tersebut adalah
majas yang menerapkan sifat-sifat manusia terhadap benda mati. Berdasarkan
kutipan diatas, personifikasi adalah salah satu jenis dari majas perbandingan.
Dimana majas tersebut mengungkapkan benda mati yang disisipkan pada suatu
karya sastra, benda mati tersebut di gambarkan seolah hidup atau memiliki sifat
manusiawi.

2.3 Jenis-jenis Majas


Dikutip dari (Rohmatullahh, 2013) majas terbagi menjadi beberapa jenis
yaitu.
a. Majas penegasan
Majas penegasan adalah kata kiasan yang menyatakan penegasan untuk
menambah pengaruh/efek dan kesan kepada pembaca. Majas penegasan
terdiri atas: retorik, pleonasme, antiklimaks, repetisi, tautologi dan
paralelisme.

3
b. Majas pertentangan
Majas pertentangan merupakan sebuah kata kiasan untuk menggambarkan
pertentangan kepada yang dimaksud kan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis agar meningkatkan pengaruh kesan pada pembaca. Majas
pertentangan yaitu: litotes, antitesis, hiperbola dan paradoks.
c. Majas perbandingan
Majas perbandingan merupakan kata berkias sebagai pembanding dengan
tujuan meningkatkan efek dan juga pesan terhadap pembaca maupun
pendengar. Majas perbandingan terdiri dari: metonomia, asosiasi, alegori
metafora, simbolik, personifikasi dan lain sebagainya.
d. Majas sindiran
Majas sindiran yaitu kata berkias yang menyatakan sindiran agar menambah
kesan dan pengaruh pembaca. Majas sindiran terdiri atas: sinisme, sarkasme
dan ironi.

4
BAB 3 PEMBAHASAN

Dalam pembahasan kali ini membahas tentang analisis majas


personifikasi pada puisi “Kepada Laki-Laki yang Mencintai Hujan”, “Aku
Menunggu Bunga”, dan “Kenangan”.

Puisi pertama yang akan dianalisis yaitu berjudul

“Kepada Laki-Laki yang Mencintai Hujan”


Mengenang Tn. D.J.

Kau sangat mencintai hujan

tergesa bersama rinai dan sapaan angin purba

ada kenangan tergurat jelas pada keningmu

meninggalkan kami

bergulat dengan kenangan di sepanjang jalan itu

Ah, kadang cintamu keterlaluan

Profita, 2016

Berdasarkan puisi yang telah dianalisis jumlah majas personifikasi pada


puisi “Kepada Laki-Laki yang Mencintai Hujan” terdapat satu yaitu pada larik
ke dua yang berbunyi “tergesa bersama rinai dan sapaan angina purba”. Kalimat
sapaan angin purba merupakan sebuah majas personifikasi karena angin adalah
benda mati yang seolah hidup layaknya manusia. Dituliskan angin sedang menyapa,
menyapa merupakan kegiatan yang sering dilakukan manusia.

5
Pada puisi kedua yang berjudul

“Aku Menunggu Bunga”

aku menunggu bunga

di taman yang kering dan hening

pagar bambu melingkar hati

angin berhembus menelusupi rusuk

ada yang terhempas

di antara rerumpun pohon

aku menunggu bunga

di pelataran sepi dan sunyi

matahari akan bergegas pergi

senja tiba

menunggu jemputan

dengan sabar!

2015

Pada puisi di atas terdapat 3 majas personifikasi yaitu larik ke 3 “pagar


bambu melingkar hati”, kemudian pada larik ke empat “angin berhembus
menelusupi rusuk”, dan larik ke sembilan “matahari akan bergegas pergi”. Pada
penggalan larik-larik tersebut merupakan majas personifikasi yaitu benda mati yang
seolah-olah hidup melakukan kegiatan manusia.

6
Pada puisi ke tiga yang berjudul

”Kenangan”
/1/

ada yang akan kita bicarakan di sini, berdua

membuka kembali memori yang tertutup

ada debu dan kotoran melekat padanya

ada yang harus kita pecahkan di sini, berdua

membuka kembali kenangan yang tersembunyi

ada keraguan dan ketakutan melekat di sana

/2/

Petang ini gerimis seperti dulu; membawa serta

angin dan kenangan. Teratai berenang di tengah

kolam membawa kodok-kodok bernyanyi riang.

Dulu, ada aku, engkau, dan dia bercengkrama

mesra di pinggir kolam; mengabarkan berita surgawi

serta menatap masa depan yang gemilang. Akhirnya,

engkau cemburu dan membunuh dia dengan pisau

kecewa. Aku marah, kubunuh juga engkau dengan

cinta!

2015

7
Pada puisi ke tiga terdapat dua majas personifikasi yaitu pada larik ke satu
dan kedua bait kedua, berbunyi “petang ini gerimis seperti dulu; membawa serta
angin dan kenangan” dan “teratai berenang di tengah kolam membawa kodok-
kodok bernyanyi riang”. Dua kalimat tersebut mengandung majas personifikasi
yaitu petang membawa angin dan kenangan dan teratai berenang di tengah kolam
adalah majas personifikasi.

Adapun fungsi majas personifikasi dikutip dari (riadi, 2016) yaitu untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas pada situasi yang dilukiskan dan
memberikan bayangan angan yang konkret. Jadi menurut kutipan tersebut fungsi
majas personifikasi adalah majas yang berfungsi untuk memberikan kesan hidup
pada suatu benda mati dalam sebuah puisi. Contohnya pohon itu berjalan dalam
rinai hujan dan tak lelah untuk berlari.

8
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan
1. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa contoh majas personifikasi
yang ada pada puisi “Kepada Laki-laki yang Mencintai Hujan” terdapat satu
Menunggu Bunga” ada tiga contoh majas personifikasi yaitu “ pagar bambu
melingkar hati”, “angin berhembus menelusup rusuk”, dan “matahari yang
bergegas pergi”. Pada puisi ketiga “Kenangan” ada dua contoh majas
personifikasi yaitu “ petang ini gerimis seperti dulu, membawa serta angin dan
kenangan” dan “teratai berenang di tengah kolam membawa kodok-kodok
bernyayi riang”.

2. majas personifikasi adalah majas yang berfungsi untuk memperindah suatu


puisi dimana didalamnya terdapat benda mati yang seolah-olah hidup seperti
manusia.

4.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan berkaitan dengan materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah mengenai majas personifikasi. Tentunya masih
banyak kekurangan dan keterbatasan materi pada makalah yang kami buat, karena
kurangnya pengetahuan dan rujukan atau referensi yang berhubungan dengan
makalah ini. Kami selaku penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik
dan sarannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agus, I. (2011, April selasa ). Macam-macam majas. Diambil kembali dari


http://irawanagus.file.wordpres.com
riadi, m. (2016, 11 21). fungsi majas. Diambil kembali dari fungsi majas
personifikasi: http://www.fungsimajaspersonifikasi.com
Rohmatullahh. (2013, september). Diambil kembali dari Macam-macam majas:
http://rohmatullahh.blogspot.com
Susanto, H. (2010, Oktober 24). Majas atau Gaya Bahasa. Diambil kembali dari
http://bagawanabiyasa.wordpress.com/2010/10/24/majas-atau-gaya-
bahasa/
Zaimar, O. K. (2017, Desember Selasa). Gaya Bahasa. Diambil kembali dari
gayabahasa.okz.pdf: staff.ui.ac.id

iv
LAMPIRAN
Puisi 1

“Kepada Laki-Laki yang Mencintai Hujan”

Mengenang Tn. D.J.

Kau sangat mencintai hujan

tergesa bersama rinai dan sapaan angin purba

ada kenangan tergurat jelas pada keningmu

meninggalkan kami

bergulat dengan kenangan di sepanjang jalan itu

Ah, kadang cintamu keterlaluan

Profita, 2016

v
Puisi 2

“Aku Menunggu Bunga”

aku menunggu bunga

di taman yang kering dan hening

pagar bambo melingkar hati

angin berhembus menelusupi rusuk

ada yang terhempas

di antara rerumpun pohon

aku menunggu bunga

di pelataran sepi dan sunyi

matahari akan bergegas pergi

senja tiba

menunggu jemputan

dengan sabar!

2015

vi
Puisi 3

”Kenangan”

/1/

ada yang akan kita bicarakan di sini, berdua

membuka kembali memori yang tertutup

ada debu dan kotoran melekat padanya

ada yang harus kita pecahkan di sini, berdua

membuka kembali kenangan yang tersembunyi

ada keraguan dan ketakutan melekat di sana

/2/

Petang ini gerimis seperti dulu; membawa serta

angin dan kenangan. Teratai berenang di tengah

kolam membawa kodok-kodok bernyanyi riang.

Dulu, ada aku, engkau, dan dia bercengkrama

mesra di pinggir kolam; mengabarkan berita surgawi

serta menatap masa depan yang gemilang. Akhirnya,

engkau cemburu dan membunuh dia dengan pisau

kecewa. Aku marah, kubunuh juga engkau dengan

cinta!

2015

vii
Lampiran foto buku halaman depan

viii
Lampiran buku bagian belakang

ix
Sukabumi Jawa Barat 18 Februari 1998. Riwayat pendidikan
ditempuh dikampung halamannya, telah lulus dari SD Negeri
Puncakbatu (2011), SMP Negeri 1 Sagaranten (2014), SMA
Negeri 1 Sagaranten pada tahun 2016 dan sekarang sedang
menempuh pendidikan sarjana farmasi di Universitas Islam
Bandung. Kegiatan sehari-hari intan adalah seorang mahasiswa
farmasi Unisba. Akun sosial medianya instagram @nurintan18
dan alamat emailnya nurintan330@gmail.com.

x
Silmy Noer Aziza lahir di Bandung, Jawa Barat 27
September 1998. Pendidikan sekolah dasarnya lulus
dari Sekolah Dasar Negeri Argasari (2011), Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Kertasari (2014),
dan Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Farmasi As-
Shifa (2016). Melanjutkan studi S1 di Universitas Islam
Bandung fakultas MIPA program studi farmasi. Saat ini
silmy masih menjadi mahasiswa Universitas Islam Bandung di fakultas MIPA
program studi farmasi. Akun sosial medianya instagram @silmynoera dan gmail
silmynoera@gmail.com.

xi

Anda mungkin juga menyukai