KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan atas berkah rahmat yang di berikan
Allah kepada saya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan anti Korupsi yang di berikan oleh ibu Arini SST.M.Keb terciptanya
makalah ini,tidak hanya hasil dari kerja keras saya,melainkan banyak pihak-pihak
yang memberikan dorongan-dorongan motivasi,untuk itu kami
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Korupsi masih menjadi permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2018 Indonesia menempati
posisi ke-89 dari 180 negara. Nilai yang didapatkan oleh Indonesia yakni 38
dengan skala 0-100, semakin rendah nilainya maka semakin korup negaranya,
begitu pun sebaliknya. Apabila dibandingkan dengan tahun 2017, Indonesia
menempati urutan ke-96 dengan nilai 37. Peningkatan 1 (satu) poin dalam IPK
tidak menjadikan penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi maksimal
meskipun dari segi posisi meningkat. Kondisi ini perlu menjadi bahan evaluasi
bagi aparat penegak hukum dalam menyusun strategi pemberantasan korupsi.
Penegak hukum sebagai leading sector dalam upaya pemberantasan korupsi telah
diberikan fasilitas berupa infrastruktur serta anggaran oleh negara. Kepolisian
memiliki sekitar 535 kantor di seluruh Indonesia yang memiliki kewenangan
menindak kasus korupsi.1 Anggaran yang dikelola oleh Kepolisian untuk
menangani satu kasus korupsi yakni sebesar Rp 208 juta. Sedangkan Kejaksaan
memiliki sebanyak 520 kantor di seluruh Indonesia2 dengan pagu anggaran
sekitar Rp 200 juta dengan rincian: penyelidikan (Rp 25 juta), penyidikan (Rp 50
juta), penuntutan (Rp 100 juta), eksekusi penuntutan (Rp 25 juta).
Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki satu
kantor dan mendapatkan pagu anggaran sekitar Rp 12 miliar untuk 85 perkara.3
Dengan fasilitas yang diberikan oleh negara dalam upaya pemberantasan korupsi,
masyarakat memiliki peran dalam mengawasi kinerja penegak hukum, mulai dari
kasus yang ditangani, tersangka yang ditetapkan hingga kerugian negara yang
ditemukan. Sebab pengawasan masyarakat diperlukan dan sejalan dengan
Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
4
B. Rumusan masalah
1. Apa kelemahan dan kelebihan Komisi Pemberantasan Korupsi?
2. Bagaimana perbandingan kelemahan dan kelebihan pemberantasan
anti korupsi di Indonesia dan di negara lain?
3. Bagaimanakah arti penting retifikasi konvensi anti –korupsi bagi
indonesia?
C. Tujuan
1. Mahasiswi diharapkan mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan
Komisi Pemberantasan Korupsi
2. Mahasiswi diharapakan dapat mengetahui perbandingan kelemahan
dan kelebihan pemberantasan anti korupsi di Indonesia dan di negara
lain
3. Mahsiswi diharapakan mampu mengetahui dan menjelasakan arti
penting retifikasi konvensi anti korupsi
5
BAB II
PEMBAHASAN
Korupsi berasal dari bahasa latin, Corruptio-Corrumpere yang artinya
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik atau menyogok. Korupsi merupakan
fenomena sosial yang hingga kini masih belum dapat diberantas oleh manusia
secara maksimal. Pengertian korupsi berdasarkan ketentuan Undang-Undang no
31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (pasal 2 ayat 1), adalah “Setiap
orang yang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain,
atau suatu korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara”. Dalam hal tentang pengertian yang merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara, maka secara implicit, maupun eskplisit, terkandung
pengertian tentang keuangan atau kekayaan milik ‘pemerintah’, atau ‘swasta’,
maupun ‘masyarakat’, baik secara keseluruhan maupun sebagian, sebagai unsur
pokok atau elemen yang tidak terpisahkan dari pengertian negara (state)
Dampak korupsi bagi negara-negara dengan kasus korupsi berbeda-beda
bentuk, luasdan akibat yangditimbulkannya, walaupun dampak akhirnya adalah m
enimbulkan kesengsaraan rakyat. Di negara miskin korupsimungkin menurunkan
pertumbuhan ekonomi, menghalangi perkembangan ekonomi dan menggerogoti
keabsahan politik yang akibat selanjutnya dapat memperburuk kemiskinan dan
ketidakstabilan politik. Di negra maju korupsi tidak terlalu berpengaruh terhadap
perekonomian neggaranya ,tetapi menggorogoti politik dinegera demokrasi yang
maju industrinya .korupsi mempunyai pengaru terhadap negara-negara
berkembang seperti indonesia .apa bilah tidak segerah diatasi dapat menggorogoti
sebuah demokrasi yang berpengeruh terhadap perekonomian pasar.
Tindak pidana korupsi dapat terjadi bila terdapat kesempatan serta
kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang yang memungkinkannya melakukan
korupsi. Proses penyebaran korupsi tersebut disebut dengan continous
imitation (peniruan korupsi berkelanjutan). Proses ini bisa terjadi tanpa disadari
oleh masyarakat. Dalam keluarga misalnya, seringkali orang tua tanpa sengaja
telah mengajarkan perilaku korupsi kepada anaknya. Meskipun sebenarnya orang
6
tua tidak bermaksud demikian, namun kita tidak boleh lupa bahwa anak adalah
peniru terbaik, mereka meniru apapun yang dilakukan oleh orang-orang dewasa
disekitarnya.
A. Kelebihan dan kekurangan KPK dalam pemberantasan korupsi
bersama Mesir dengan nilai 32, alias stagnan atau sama dengan capaian tahun
sebelumnya (2012). Sebanyak 3 negara menduduki posisi 175 (nilai 8) yakni
Afghanistan, Korea Utara dan Somalia.
Di banding negara-negara ASEAN lainnya, ranking Indonesia jauh di
bawah negara-negara berikut ini berturut-turut dengan ranking dan nilai (dalam
kurung): Singapura 5 (86), Brunei 38 (60), Malaysia 53 (50), Philipina 94 (36),
dan Thailand 102 (35), namun masih di atas Vietnam 116 (31), Laos 140 (26),
Myanmar 157 (21), dan Kambodia 160 (20), Singapura di ranking 5 (nilai 86)
sejajar dengan negara-negara Barat lainnya. Sepuluh besar peringkat negara
terbersih adalah Denmark (91), Selandia Baru (91), Finlandia (89), Swedia (89),
Norwegia (86), Singapura (86), Swiss (85), Belanda (83), Australia (81), Kanada
(81). Transparency International (TI) menyusun peringkat tersebut terhadap 177
negara menurut nilai mulai dari 0 sampai 100, di mana nilai 100 berarti suatu
negara sepenuhnya bebas korupsi dan nilai 0 berarti negara tersebut sangat korup.
Meskipun demikian, dari pemeringkatan ini tidak ada negara yang meraih
nilai sempurna 100, sementara 60% dari negara-negara tersebut memperoleh nilai
di bawah 50. Transparency International (TI) menyatakan bahwa korupsi tetap
merupakan ancaman global. IPK 2013 ini disusun sebagai pengingat bahwa
penyalahgunaan kekuasaan, transaksi rahasia dan penyuapan terus merusak
masyarakat di seluruh dunia.
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan
berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan. Korupsi telah
menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem
hukum, sistem pemerintahan, dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini.
Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum
menunjukkan hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja
banyak terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan
sudah dianggap sebagai hal yang biasa. Jika kondisi ini tetap kita biarkan
berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini.
Korupsi harus dipandang sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang
oleh karena itu memerlukan upaya luar biasa pula untuk memberantasnya.
10
Upaya pemberantasan korupsi – yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu
(1) penindakan, dan (2) pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya
dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh
karena itu tidaklah berlebihan jika mahasiswa –sebagai salah satu bagian penting
dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan– diharapkan dapat terlibat
aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ada yang mengatakan
bahwa upaya yang paling tepat untuk memberantas korupsi adalah menghukum
seberat-beratnya pelaku korupsi.
Salah satu negara yang juga cukup menarik untuk dipelajari adalah Cina.
Walaupun diperintah dengan tangan besi oleh partai komunis, Cina dapat
dikatakan sukses memberantas korupsi. Negara lain di Asia yang bisa dikatakan
sukses memerangi korupsi adalah Singapura dan Hongkong. Kedua pemerintah
negara ini selama kurun waktu kurang lebih 50 tahun telah dapat membuktikan
pemberantasan korupsi dengan cara menghukum pelaku korupsi dengan efektif
tanpa memperhatikan status atau posisi seseorang. Di Indonesia, dari
pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama kurun
waktu 5 tahun, KPK telah 100% berhasil menghukum atau memberikan
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Keberadaan lembaga anti korupsi memiliki nilai yang sangat strategis dan politis
bagi pemerintahan suatu negara. Saat ini persoalan korupsi bukan hanya menjadi
isu lokal, melainkan menjadi isu internasional. Bagi negara-negara sedang
berkembang, keberhasilan menekan angka korupsi merupakan sebuah prestasi
tersendiri. Hal 92 Achmad Badjuri Jurnal Bisnis dan Ekonomi ini akan berdampak
pada arus investasi asing yang masuk ke negara tersebut. Negara-negara dengan
tingkat korupsi tinggi tentunya akan kehilangan daya saing untuk merebut modal
asing yang sangat dibutuhkan oleh negara yang sedang berkembang. Negara-
negara maju dan lembaga donor internasional sangat menaruh perhatian terhadap
peringkat korupsi yang dikeluarkan oleh lembaga survei internasional seperti
Transparancy International dan PERC. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia
sangat memberi perhatian serius dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satu
upayanya adalah membentuk lembaga anti korupsi. Keberadaan KPK sebagai
lembaga anti korupsi, diharapkan dapat menekan dan mereduksi secara sistematis
kejahatan korupsi di Indonesia. Dengan adanya regulasi dan strategi pemerintah
serta dukungan masyarakat dalam pemberantasan korupsi diharapkan menjadi
amunisi KPK dalam bertindak dan berupaya secara efektif dalam upaya
pemberantasan korupsi. Satu hal terpenting lain, masyarakat sudah saatnya peka
dan terlibat dalam kontrol sosial.
hukum yang memberikan kewenangan penuh bagi lembaga anti korupsi untuk
bertindak merupakan faktor keberhasilan dalam pemberantasan korupsi.
B. Saran
Marilah kita melihat lingkungan sekeliling kita, bila ada aparat pemerintah yang
hidup dan mempunyai kekayaan diluar kewajaran, segera laporkan kepada pihak
berwenang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ali,Muhammad (2016),Kamus Lengkap Bahas Indonesia Modern,Jakarta:Pustaka
Amani