Anda di halaman 1dari 5

UJI EFEKTIFITAS CANGKANG TELUR DALAM MENGADSORBSI

ION Fe DENGAN PROSES BATCH

Faisol Asip, Ridha Mardhiah, Husna

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya


Jl.Raya Palembang – Prabumulih Km.32, Inderalaya 30662

Abstrak

Adsorpsi adalah proses pemisahan dimana komponen tertentu dari suatu fase fluida berpindah ke
permukaan zat padat yang menyerap. Bahan yang diserap disebut adsorbat dan bahan yang
berfungsi sebagai penyerap disebut adsorben.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas cangkang telur dalam proses adsorpsi Fe dengan
sistem batch, mengetahui ukuran adsorben dan massa adsorben optimum untuk menyerap ion Fe
dengan proses adsorpsi sistem batch serta waktu pengadukan yang efektif pada proses ini.
Kata kunci : Adsorbsi, cangkang telur, ion Fe

I. PENDAHULUAN II. FUNDAMENTAL


Berkembangnya industri didalam negeri Adsorpsi adalah proses perpindahan massa
memberikan pengaruh positif berupa meningkatnya pada permukaan pori-pori dalam butiran adsorben.
perekonomian nasional. Namun demikian, Perpindahan massa yang terjadi melalui batas antara
perkembangan industri ini membawa efek negatif dua fasa yaitu : gas-padat, cair-padat. Limbah cair
yaitu menurunnya kualitas lingkungan akibat yang mengandung ion Fe dengan konsentrasi yang
limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri sangat rendah dapat dihilangkan dengan adsorpsi.
tersebut. Limbah industri baik berupa gas, cair Limbah sintetik Fe dimasukkan ke dalam beker
maupun padat pada umumnya termasuk dalam gelas berisi serbuk adsorben, dimana adsorpsi
kategori limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). terjadi melalui proses sebagai berikut :
Limbah B3 yang sangat ditakuti adalah limbah dari a. Perpindahan massa dari cairan ke permukaan
industri kimia. Limbah industri kimia ini pada butir.
umumnya mengandung berbagai macam unsur b. Difusi dari permukaan butir ke dalam butir
logam berat (seperti Fe, Cr, Cu, Ni, Zn ) yang melalui pori.
mempunyai sifat akumulatif dan beracun sehingga c. Perpindahan massa dari cairan dalam pori ke
berbahaya bagi kesehatan manusia serta makhluk dinding pori.
hidup lainnya. d. Adsorpsi pada dinding pori.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Adsorpsi dapat terjadi karena adanya energi
kemampuan daya serap cangkang telur terhadap ion permukaan dan gaya tarik-menarik permukaan.
Fe. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan Sifat dari masing-masing permukaan berbeda,
manfaat bagi penanganan limbah logam berat tergantung pada susunan dalam molekul-molekul
terutama yang mengandung Fe, dengan demikian zat. Setiap molekul dalam interior dikelilingi oleh
pencemaran lingkungan dapat ditanggulangi sebaik molekul-molekul lainnya, sehingga gaya tarik
mungkin. menarik antar molekul akan sama besar, setimbang
ke segala bagian. Sedangkan untuk molekul

22 Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15, April 2008


dipermukaan hanya mempunyai gaya tarik kearah adsorbat yang terlarut dalam aquadest dan
dalam. dilakukan pengadukan dalam beker gelas agar
Media Penyerap (Adsorben) terjadi kontak antara adsorben dengan larutan secara
Adsorbant adalah bahan padat dengan luas merata.
permukaan dalam yang sangat besar. Permukaan
yang luas ini terbentuk karena banyaknya pori pori Logam Berat
yang halus pada padatan tersebut. Disamping luas Logam berat termasuk golongan logam dengan
spesifik dan diameter pori, maka kerapatan unggun, kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam
distribusi ukuran partikel maupun kekerasannya lain. Istilah logam berat telah digunakan secara luas
merupakan data karekteristik yang penting dari sebagai suatu istilah yang menggambarkan bentuk
suatu adsorbant. dari suatu logam tertentu. Karakteristik dari
kelompok logam berat adalah sebagai berikut :
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses 1) Memiliki spesifik grafiti yang sangat besar
Adsorpsi (lebih dari empat)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi 2) Mempunyai nomor atom 22 - 24 dan 40 – 50
proses adsorpsi yaitu : serta unsur-unsur lantanida dan aktinida
1) Proses pengadukan 3) Mempunyai respon biokimia khas pada
Kecepatan adsorpsi selain dipengaruhi oleh organisme hidup
film diffusion dan pore diffusion juga 4) Limbah logam berat yang lepas ke lingkungan
dipengaruhi oleh pengadukan. Jika proses pada dasarnya akan dapat merusak ekosistem-
pengadukan relatif kecil maka adsorbant sukar ekosistem lingkungan.
menembus lapisan film antara permukaan
adsorben dan film diffusion yang merupakan Ion Fe
faktor pembatas yang memperkecil kecepatan Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih
penyerapan. Dan jika pengadukan sesuai maka besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan unsur
akan menaikkan film diffusion sampai titik pore bebas. Untuk mendapatkan unsur besi, campuran
diffusion yang merupakan faktor pembatas lain harus dihilangkan melalui pengurangan kimia.
dalam sistem batch dilakukan pengadukan yang Pemakaian zat besi berlebihan akan bersifat
tinggi. toksik, karena besi akan berikatan dengan peroksida
2) Karakteristik Adsorbant yang akan menghasilkan radikal bebas dalam tubuh.
Adsorpsi dipengaruhi oleh dua sifat Proses ini dapat dihalangi jika besi dalam jumlah
permukaan yaitu energi permukaan dan gaya normal oleh mekanisma antioksida dalam badan.
tarik permukaan. Oleh karena itu sifat fisik yaitu Agar tidak mencemari lingkungan, limbah
ukuran partikel dan luas permukaan merupakan yang akan dibuang kadar logamnya tidak boleh
sifat yang terpenting dari bahan yang akan melewati batas kadar maksimum yang
digunakan sebagai adsorben. diperbolehkan oleh regulasi pemerintah (KEP-
3) Kelarutan adsorbant 51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah
Proses adsorpsi terjadi pada molekul- Cair bagi Kegiatan Industri). Kadar maksimum Cr,
molekul yang ada dalam larutan harus dapat Cu, Fe, dan Mn dalam limbah industri yang
berpisah dari cairannya dan dapat berikatan diperbolehkan berturut-turut adalah 0.5mg/L,
dengan permukaan adsorben. Sifat unsur yang 2mg/L, 5 mg/L, dan 2 mg/L.
terlarut mempunyai gaya tarik-menarik terhadap
cairannya yang lebih kuat bila dibandingkan
dengan unsur yang sukar larut. Dengan
demikian unsur yang terlarut akan lebih sulit Cangkang Telur
terserap pada adsorben bila dibandingkan Cangkang telur merupakan limbah rumah
dengan unsur yang tidak larut. tangga yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Saat ini cangkang telur hanya digunakan sebagai
Proses Pengoperasian bahan baku industri kerajinan tangan.
Proses Batch Setiap telur memiliki 10.000 – 20.000 pori-
Pada skala laboratorium sistem ini dilakukan pori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu
dengan mencampurkan antara adsorben dan solut dan dapat digunakan sebagai adsorben.

Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15, April 2008 23


Disamping itu kandungan terbesar cangkang telur Percobaan Adsorpsi
adalah kalsium karbonat, dimana kalsium karbonat 1) Adsorben yang telah siap pakai dengan ukuran
ini termasuk ke dalam adsorben polar. Mayoritas tertentu ditimbang
ukuran pori cangkang telur berkisar 1 – 10 m. 2) Siapkan limbah pada gelas beker 1000 ml
Cangkang telur yang digunakan dalam penelitian ini 3) Masukkan adsorben ke dalam beker gelas yang
adalah cangkang ayam ras petelur (ayam negeri) berisi larutan Fe serta lakukan pengadukan
karena telur ayam negeri banyak dikonsumsi oleh dengan kecepatan konstan 300 ppm.
masyarakat Indonesia sehingga banyak terdapat 4) Ambil sample 100 ml kemudian dilakukan
limbahnya. analisa kadar Fe.
5) Ulangi dengan variabel ukuran dan jumlah
adsorben.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
November 2007 sampai dengan 3 Januari 2008.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian
4.1. Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap
Teknik Kimia Universitas Sriwijaya.
Daya Serap Cangkang Telur
3.2 . Bahan dan alat
3.2.1. Alat yang digunakan :
1. Pengaduk mekanik
2. Beker Gelas
3. Kertas saring
4. Pompa vakum
5. Pipet ukur
6. Labu reaksi
7. Neraca Analitis
8. Oven
9. Mortal
10. Screening Gambar 1. Pengaruh waktu pengadukan
11. AAS (Atomic Absorption terhadap daya serap cangkang telur
Spectrofotometri) untuk massa adsorben 20 gr.

3.2.2. Bahan yang digunakan Salah satu factor yang mempengaruhi proses
1. Serbuk cangkang telur adsorpsi Fe oleh cangkang telur pada proses batch
2. Limbah sintetik Fe adalah waktu pengadukan . Pada Gambar 4.1, dapat
3. Aquadest kita lihat bahwa waktu pengadukan sangat
mempengaruhi daya serap cangkang telur, dimana
3.3. Prosedur Penelitian waktu 60 menit lebih baik dalam mendegradasi
Persiapan Adsorben limbah Fe bila dibandingkan dengan waktu 120
1) Cuci serbuk cangkang telur dengan air menit dan 180 menit. Hal ini disebabkan perbedaan
2) Rendam cangkang telur dengan air panas lalu jumlah massa adsorben yang digunakan, semakin
dibilas dan dikeringkan dengan cara dijemur sedikit massa cangkang telur yang digunakan,
3) Haluskan cangkang telur dengan lumpung sehingga waktu pengadukan yang digunakan
porselen semakin cepat.
4) Ayak atau screening dengan ukuran Pada waktu 60 menit, ukuran 125 mesh
5) Panaskan cangkang telur dengan oven selama 15 dengan massa 20 gr memiliki daya serap 2,181
menit pada temperature 1000C ppm, pada ukuran 250 mesh memiliki daya serap
0,8502 ppm, dan pada 500 mesh memiliki daya
serap 2,2202 ppm sedangkan pada ukuran 1000
mesh memiliki daya serap 2,2660 ppm.

24 Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15, April 2008


Dari data yang didapatkan, selain waktu serap 2,2660 ppm, pada massa 40 gr memiliki daya
pengadukan, diameter partikel cangkang telur juga serap 2,1637 ppm,dan pada massa adsorben 60 gr
menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi memiliki daya serap 2,1893 ppm. Dari hasil ini
proses adsorpsi ion Fe. Pada ukuran 1000 mesh dapat terlihat massa adsorben yang optimum
daya serap ion Fe lebih besar bila dibandingkan digunakan adalah 20 gr dengan ukuran 1000 mesh.
dengan ukuran 125, 250 dan 500 mesh . Hal ini 4.3. Pengaruh Waktu Pengadukan terhadap
disebabkan karena semakin besar ukuran mesh Efisiensi Penyerapan Ion Fe
partikel cangkang telur, maka ion Fe yang
teradsorpsi semakin banyak, karena luas permukaan
kontak antara adsorben dan adsorbat semakin besar.
Waktu operasi juga menjadi salah satu faktor dalam
perlakuannya, yaitu sebagai pengujian terhadap
kinerja dan daya tahan adsorben sebelum mencapai
suatu kondisi dimana adsorben sudah tidak dapat
menyerap Fe atau yang disebut sebagai titik jenuh
(breakpoint).
Dari Gambar 4.1 , kejenuhan telah tercapai pada
menit ke 60, pada massa 20 gr.
Gambar 3. Pengaruh waktu pengadukan
4.2. Pengaruh Massa Cangkang Telur terhadap terhadap efisiensi penyerapan untuk
Daya Serap Cangkang Telur massa adsorben 20 gr

Adsorpsifitas dan tingkat kejenuhan dari


masing-masing adsorben dapat dilihat dengan
menentukan tingkat efisiensinya, selama waktu
operasi tingkat efisiensi tidak akan sama untuk
setiap variasi baik dari ukuran diameter partikel
adsorben dan massa adsorben. Dari gambar 7 dapat
dilihat, bahwa pada awal waktu pengadukan yaitu
menit ke-60 efisiensi untuk setiap variasi memiliki
kesamaan.
Untuk ukuran 250 mesh dengan waktu
` pengadukan 60, 120 dan 180 menit, mempunyai
Gambar 2. Pengaruh massa cangkang telur efisiensi 37,4537%, 98,4141% dan 97,5683%.
terhadap daya serap cangkang Untuk ukuran 1000 mesh dengan waktu
telur untuk waktu pengadukan pengadukan 60, 120 dan 180 menit mempunyai
60 menit efisiensi 99,8238%, 99,2907%, dan 97,5110%. Dari
nilai ini dapat dilihat bahwa efisiensi terbesar yaitu
Faktor lain yang dapat mempengaruhi proses 99,8238 pada waktu pengadukan 60 menit, ukuran
adsorpsi Fe oleh cangkang telur pada proses batch 1000 mesh. Sedangkan efisiensi terendah yaitu
adalah massa adsorben yang digunakan di dalam 37,4537% pada waktu pengadukan 60 menit,
proses. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa massa ukuran 250 mesh.
adsorben sangat mempengaruhi daya serap
adsorben, dimana massa adsorben 20 gr pada waktu
60 menit lebih baik dalam mendegradasi limbah Fe V. KESIMPULAN DAN SARAN
bila dibandingkan dengan massa adsorben 40 gr dan
60 gr. Kesimpulan
Hal ini disebabkan waktu pengadukan yang Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
digunakan hanya 60 menit, sehingga jumlah diambil beberapa kesimpulan :
adsorben yang efektif digunakan adalah 20 gr 1) Efisiensi tertinggi cangkang telur dalam
dengan ukuran 1000 mesh. Untuk ukuran 1000 mengadsopsi ion Fe yaitu 99,82%.
mesh, pada massa adsorben 20 gr memiliki daya

Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15, April 2008 25


2) Diameter adsorben yang optimum untuk Perry Robert. 1973. Perry’S Chemical Engineers’
mengadsorpsi ion Fe adalah 1000 mesh Handbook, Seventh Edition. Mc Graw Hill
dengan massa optimum yaitu 20 gr Company. New York
3) Waktu pengadukan yang optimum pada
percobaan ini adalah 60 menit Robiah. 2005. Jurnal Teknik Kimia “Koefisien
4) Partikel cangkang telur dapat digunakan Perpindahan Massa dan Difusivitas
sebagai alternatif penyerap limbah cair Efektifitas Pada Adsorpsi Larutan
industri yang mengandung larutan Fe. Kromium Dalam Kolom Isian Zeolit Aktif”.
5) Proses adsorpsi dengan peningkatan Universitas Sriwijaya. Indralaya.
jumlah adsorben akan berdampak pada
penurunan efisiensi apabila tidak Rahmi Diana Sari & Edwardi. 1997. Pemisahan Ion
diimbangi dengan peningkatan waktu Fe2+ Menggunakan Zeolit Lampung di
pengadukan. Dalam Kolom Adsorpsi. Universitas
Sriwijaya. Inderalaya.
Saran
1) Pada penelitian lanjutan dilakukan dengan Said M. 2004. Jurnal Teknik Kimia, “Penyisihan
proses kontinyu. Senyawa Polutan Dalam Limbah Cair
2) Melakukan pengujian efektifitas cangkang Tailing Dam Tambang Emas Secara Alami
telur dengan kosentrasi awal larutan Fe Dan Adsorbsi Dengan Carbon Aktif”.
yang lebih besar. Hal ini agar proses Universitas Sriwijaya. Indralaya
penurunan kadar Fe lebih terlihat
perbedaannya. Treyball,RE. 1980. “Mass Transfer Operation Third
Edition”. McGraw-Hill Book Company.
NewYork
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1979. Analisa Kualitatif Makro Dan Semi
Anonimous. 2008. Besi. Diakses pada tanggal 10 Mikro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Januari 2008 dari http://www.wikipedia.com
Voglis Gean dkk. 1993. Transport Proses & Unit
Herawati, tatik. 2007. Uji Efektifitas Cangkang Operation Edisi 3. Prentich Hall. USA
Telur Untuk Mengadsorpsi Ion
Timbal.Universitas Sultan Ageng Yusepa Mery dkk. 2000. Kecepatan adsorpsi ion
Tirtayasa. Cilegon-Banten. metal divalent (Fe2+, Hg2+, Cu2+) Pada
Karbon Aktif Dengan Proses Batch.
McCabe, W.L & Smith, J.C. 1993, “Unit Operation Universitas Sriwijaya. Indralaya.
of Chemical Engineering”, Fifth Edition,
McGraw-Hill Chemical Engineering Series.
Mc Graw Hill Company. Singapore.

26 Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15, April 2008

Anda mungkin juga menyukai