Anda di halaman 1dari 8

Ringkasan Materi Kuliah

RPS 3
(Peranan, Dukungan, Fungsi, dan Manajemen di Bidang Koperasi)
(Dosen Pengampu : Drs. I Made Dana, M.M)

OLEH : KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok :
I Putu Bayu Adipranata (1707521105)
I Gusti Ngurah Oka Pradana Yogaswara (1707521151)

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2019
1. Manajemen Koperasi dan Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koprasi

A. Manajemen Koperasi
Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi
dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh
koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan
nilai dan prinsip-prinsip koperasi.

Peter Davis, 1999, memformulasikan bahwa manajemen koperasi diselenggarakan


oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan
kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan
memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan
professional perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang
dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai
tujuannya

B. Asas Koperasi dan Tujuan Koperasi


Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha
ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:

 Asas Kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk
semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri
maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan
mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota
akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
 Asas Kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat
mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama,
bukan orang perorangan.

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :

a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;


b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional

2
C. Fungsi Koperasi
Fungsi koperasi yaitu membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Meliputi :
1. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat
2. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahana
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
3. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

D. Peranan Koperasi
1. Koperasi membantu para anggotanya dalam meningkatkan penghasilannya.
2. Koperasi menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan.
3. Koperasi menyatukan dan mengembangkan daya usaha orang-orang baik
sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat.
4. Koperasi ikut meningkatkan taraf hidup rakyat dan meningkatkan tingkat
pendidikan rakyat.
5. Koperasi berperan dalam penyelenggaraan kehidupan ekonomi secara
demokratis.

E. Nilai-Nilai Dasar Gerakan Koperasi


1. Menolong diri sendiri

Artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah koperasi adalah
menggalang potensi guna menghimpun kekuatan untuk memecahkan masalah
bersama. Masalah bersama tidak mungkin di pecahkan sendiri-sendiri,
melainkan secara bersama melalui kerja sama. Karena itu koperasi di artikan
pula sebagai upaya menolong diri sendiri melalui kerja sama atau upaya
memperbaiki nasib secara Bersama
2. Tanggung jawab sendiri

Hal ini terkandung cita-cita kemandirian dalam memecahkan permasalahan


bersama di satu pihak, dan di lain pihak cita-cita menegakkan kebebasan dalam
menentukan haluan koperasi. Bila di kaitkan dengan butir 1, maka menolong
diri sendiri melalui kerja sama bukanlah tanggung jawab pihak lain, akan tetapi
menjadi tanggung jawab sendiri. Oleh karena itu dapat di artikan bahwa nilai
ini sangat menekankan pentingnya jiwa kemandirian yang timbul dan bersemi
atas kesadaran sendiri ini justru akan menjadi sumber kekuatan utama koperasi.

3
Apabila koperasi didirikan dan di kembangkan tidak atas dasar kesadaran para
anggotanya sendiri
3. Demokrasi

Merupakan cita-cita yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi, sebagai


konsekuensi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang menghimpun orang
yang di miliki dan dikendalikan oleh anggota. Ini mengartikan setiap anggota
koperasi benar-benar diorangkn dengan cara di libatkan secara aktif untuk
menentukan haluan dan sekaligus mengendalikan jalannya koperasi. Dari sisi
anggota menentukan haluan dan mengendalikan jalannya koperasi disadari
sebagai tanggung jawabnya sebagai pemiliik dan pengguna koperasi.
4. Persamaan nilai

Hal ini ini berkaitan dengan perlakuan yang sama bagi setiap anggota tanpa
memandang besar kecinya simpanan yang di miliki oleh setiap anggota. Setiap
anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu suara.
Ketentuan ini berada dengan yang berlaku diperseroan terbatas (PT), dimana
besar kecilnya pemilikan saham menetukan hak suara dengan memberlakukan
ketentuan satu saham satu suara. Dengan demikian, di koperasi semua anggota
sama kedudukannya.
5. Keadilan

Nilai keadilan di koperasi di tegakkan melalui mekanisme kelembagaan.


Antara lain, pembagian sisa hasil usahakepada anggota berdasrakan
pertimbangan jasa masing-masing anggota (bukan pemilik modal), hak suara
anggota sama yaitu satu anggota satu suara. Keuntungan yang di peroleh dari
transaksi dengan bukan anggota, tidak dialokasikan untuk di bagikan kepada
anggota melainkan untuk meningkatkan pemupukan modal.
6. Solidaritas

Nilai ini dianggap penting karena kerjasama antar individu didasari kesadaran
dalam wadah koperasi hanya akan terwujud dan berlangsung langgeng jika
kerja sama ini di bangun berdasarkan semangat kesetiakawanan untuk
memperbaiki nasib bersama. Dalam kesetiakawanan ditumbuhkan semangat
kebersamaan berupa saling tolong menolong antar sesama anggota, dalam hal
ini berlaku pepatah “berat sama di pikul ringan sama dijinjing”, “bersatu kita
teguh bercerai kita runtuh”. Solidaritas dan individualitan merupakan pasangan
yang harus tumbuh secara serasi dalam tubuh koperasi dan akan pula menja di
kekuatan koperasi.

4
2. Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi Koperasi

A. Pengertian Manajemen
Koperasi didefinisikan sebagai: “Badan usaha yang beranggotakan orang seorang, atau
Badan Hukum Koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas
kekeluargaan”.

Manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang
bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan”.

Dari uraian di atas bahwa manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang


yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya.Sehingga
dapat disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang
dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai
tujuannya. manajemen koperasi tidak didasarkan pada pemaksaan wewenang, melainkan
melalui keterlibatan dan partisipasi. Para manajer profesional koperasi menggunakan
metoda yang sama seperti manajemen pada umumnya.

Dengan menyatukan manajemen koperasi sebagai bagian dari koperasi dan sebagai
representasi prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, maka pengembangan prinsip-
prinsip manajemen koperasi, akan membuat perusahaan koperasi harus dikelola secara
professional dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan
demokrasi, akan tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktek koperasi.

B. Perangkat Organisasi Koperasi


Perangkat Organisasi Koperasi sebagaimana tercantum dalam UU No. 25 Tahun 1992
Pasal 21 adalah Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Hal ini
mengandung pengertian bahwa segala keputusan yang sifatnya mendasar mengenai
kebijakan pengembangan aktifitas koperasi ditentukan oleh anggota yang
disampaikan melalui forum rapat anggota. Setiap anggota mempunyai hak yang sama
dalam mengeluarkan pendapatnya. Penyelenggaraan rapat anggota sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun.
Jenis rapat anggota yang ada dalam koperasi adalah :
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT) :

5
Rapat anggota yang diselenggarakan tiap akhir tahun. Diadakan oleh Pengurus
dan Badan Pengawas yang dihadiri oleh anggota. Rapat Anggota Tahunan ini
mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan badan Pengawas,
pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), pemilihan anggota Badan Pengurus dan
Badan Pengawas.
b. Rapat Anggota Khusus (RAK) :
Rapat anggota yang diadakan untuk tujuan khusus seperti menetapkan
kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
untuk satu tahun buku berikutnya. Serta untuk menetapkan perubahan
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi.
c. Rapat Anggota Luar Biasa :
Rapat anggota yang diadakan untuk menetapkan penggabungan/
pembagian/peleburan/pembubaran koperasi apabila keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat angota. Maka
dapat diadakan Rapat Anggota Luar Biasa dengan permintaan tertulis 1/10 dari
jumlah Anggota, Pengurus dan Badan Pengawas.

2. Pengurus

Kekuasaan yang dimiliki oleh pengurus koperasi berada dibawah kekuasaan Rapat
Anggota. Pengurus hanya sebagai pemegang mandat yang dipilih, diangkat serta
diberhentikan oleh anggota. Pengurus harus membuat kebijakan yang tidak
menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan hasil keputusan
rapat anggota lainnya dan pada akhir masa jabatannya harus mempertanggung
jawabkan hasil kerjanya kepada anggota.Secara umum, tugas utama pengurus
koperasi adalah memimpin organisasi dan perusahaan koperasi, melakukan segala
perbuatan hukum dan atas nama koperasi, serta mewakili koperasi baik didalam
maupun diluar pengadilan.

Pengurus dipilih dari anggota, dan setelah masa jabatannya berakhir dapat dipilih
kembali. Unsur-unsur Pengurus Koperasi terdiri atas :

a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara

3. Pengawas
Pengawas mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan pengelolaan koperasi. Adanya fungsi pengawasan dalam suatu
organisasi koperasi dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk memperkecil resiko
yang mungkin timbul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan-penyimpangan
kebijakan dari rencana yang telah ditetapkan.

6
Pengawas wajib membuat laporan kepengawasannya dan disampaikan pada
Rapat Anggota. Laporan kepengawasan juga dibuat secara berkala sebagai bahan
evaluasi dan pemilaian kinerja pengurus. Pengawas dipilih melalui Rapat Anggota
bersama dengan pemilihan Pengurus. Jabatan Pengawas tidak boleh dirangkap
dengan jabatan Pengurus.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Bambang Agus dan Erwin Putera Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.

Zarkazi, Imam. 2015. Jatidiri Koperasi. https://epzarkazi.wordpress.com/2015/03/16/jatidiri-


koperasi/ (diakses tanggal 16 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai