Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas mengenai kesamaan teori dan kejadian
kasus di lapangan pada pasien Tn. M dengan LCS. Tinjauan kasus kelolaan
kelompok 1 selama di ruangan OK mulai dari awal pengkajian, analisa data,
diagnosa, intervensi dan implementasi serta evaluasi.
A. Pengkajian

B. Diagnosa keperawatan
Tahap ini merupakan langkah awal yang di lakukan kelompok dalam
melakukan asuhan keperawatan pada Tn. M, di diagnosa keperawatan
yang di dapat adalah pernyataan yang mengurailkan respon aktual atau
potensioal pasien terhadap masalah kesehatan perawat mempunyai izin
dan berkompeten untuk mengatasinya. Respon aktual dan potensial pasien
di adapatkan dari data dasar pengkajian, tinjauan literatur yang berkaitan,
catatan medis pasien, dan konsultasi denga profesional lain yang
kesemuanya di kumpulkan selama pengkajian (potter & perryy, 2009).
Diagnosa keperawatan pada klien dengan LCS adalah:
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (penekanan saraf)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular
3. Gangguan eliminasi urine b.d dengan gangguan sensori motorik
4. Ansietas b.d ancaman status terkini
Pengangkatan diagnosa ini di dapatkan dari hasil pengkajian dengan
menggunakan format pengkajian anak STIKes Payung Negeri Pekanbaru,
kelompok menegakkan diagnosa kasus berdasarkan standar diagnosa
keperawatan indonesia (SDKI) edisi ke- , cetakkan III tahun 2017 dan di
sesuaikan dengan keadaan pasien
Diagnosa Pre Operasi:
1. Nyeri kronik b.d kerusakaan sistem saraf
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri
3. Ansietas b.d rencana operasi
Diagnosa Post Operasi:
1. Resiko aspirasi
2. Resiko hipotermi
3. Resiko jatuh
C. Intervensi keperawatan
Penyusunan intervensi keperawatan di lakukan sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang telah di tegakkan, adapun acuan dalam
penyusunan dalam intervensi kelompok menggunakan SIKI yang di
sesuaikan dengan keadaan pasien dan kebutuhan pasien. Dalam penerapan
intervensi kelompok membuat kriteria hasil/ outcome, kelompok juga
membuat penilaian indikator awal dan indikator target tujuannya untuk
mengetahui catatan perkembangannya pasien setelah di lakukan intervensi
keperawatan.

D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tindakan nyata yang di lakukan perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien untuk mengurangi
permasalahan yang di alami klien yaitu Pre operasi : Nyeri akut b.d
penekanan syaraf, Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, ansietas b.d
rencana operasi. Post operasi : Resiko aspirasi, Resiko hipotermi, Resiko
jatuh. Hambatan pada saat implementasi kelompok menerapkan EBN
(Evidance Based Nursing) tetapi karna alat yang di terapkan tidak sesuai
SAP.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah proses keperawatan untuk mengukur
respon pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan pasien ke arah
pencapaian tujuan (potter & perry, 2005), kelompok evaluasi kepada klien
setelah intervensi di berikan selama 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai