Anda di halaman 1dari 3

ETIKA PROFESI GURU

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak)
yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu
masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lain (Keraf, 1998).

(https://sugiatibuahati.wordpress.com/2015/01/29/etika-dalam-profesi-guru-3/.diakses

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang
benar dan mana yang kurang tepat dalam kehidupan bermasyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat aturan tentang tata prilaku dan
tindakan yang sesuai dengan nilai dan norma yang di anut masyarakat yang harus di miliki oleh
seorang guru. Hal ini dianggap sangat lah penting sebab guru akan menjadi pedoman bagi
peserta didik nya kelak

B. PENGERTIAN dan SYARAT-SYARAT PROFESI

1. Pengertian Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian
yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan
norma-norma sosial dengan baik.

Syaiful (2000) mengemukakan, Jabatan Guru Sebagai Suatu Profesi. Jabatan


guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut
suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran)
dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan
selanjutnya.

Selain itu profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini,
perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut
adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam keadaan
darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau
dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.
Sebagai contoh guru yang mengajar di pedalaman Papua, mereka mengambil
resiko dan membantu anak-anak disana untuk dapat memperoleh pengetahuan
sama seperti anak lain. Meskipun dalam kekurangan dan minimnya fasilitas
penunjang, mereka (guru) tetap bersemangat dalam mengajar dan memberikan
pengetahuan kepada anak-anak disana tentunya dengan tetap menjunjung
etika dan nilai moral sesuai kode etik yang mereka punya.

(https://sugiatibuahati.wordpress.com/2015/01/29/etika-dalam-profesi-guru-3/.diakses

selasa, 21-02-2017).

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.

Prinsip-prinsip Etika Profesi

1. Tanggung jawab.
2. Keadilan.
3. Otomatis.

(http://evendimuhtar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-etika-profesi-dan-

pentingnya.html. Diakses hari Selasa, 21-02-2017, jam:12.20 WIB).

C. PENTINGNYA ETIKA ETIKA PROFESI GURU

Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi)
itu sendiri. Guru merupakan profesi yang bermartabat. Dalam menjalankan
profesinya, Guru tidak bisa bertindak sewenang-wenang dan menurut
kehendak pribadi. Ada seperangkat aturan yang mengatur bagaimana guru
harus bertindak dan mengambil keputusan. Hal itu di sebut dengan etika (kode
etik). Dengan berpedoman dengan kode etik, Profesi guru bisa mendapatkan
respect dan kepercayaan dari masyarakat. Tanpa etika profesi , apa yang
semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang ujung-
ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun kepercayaan
dari masyarakat.

(http://evendimuhtar.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-etika-
profesi-dan-pentingnya.html. Diakses hari Selasa, 21-02-2017,
jam:12.20 WIB).

D. DUA PRINSIP ETIKA PROFESI GURU


Soetjipto (1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar
profesi itu dijalankan tanpa pamrih.

Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki
pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi,
agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita
kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur
menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun
tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya.

Kesimpulannya adalah jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun


demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan
boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang
memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam
bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan
dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata
segi materinya belaka.

((https://sugiatibuahati.wordpress.com/2015/01/29/etika-dalam-profesi-guru-
3/.diakses selasa, 21-02-2017).

D. TUNTUTAN SEORANG GURU

Tuntutan itu adalah (Suharsimi,1980):

1. Mengembangkan visi anak didik tentang apa yang baik dan


mengembangkan self esteem anak didik.
Guru dituntut dapat mengembangkan potensi anak didik ke arah
yang lebih baik serta dapat mengembangkan kepercayaan dirinya.
Tentunya hal ini dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi etika dan
nilai moral sesuai dengan kode etik guru.

2. Mengembangkan potensi umum peserta didik sehingga dapat bertingkah


laku secara kritis terhadap pilihan-pilihan. Secara konkrit anak didik mampu
mengambil keputusan untuk menentukan mana yang baik atau tidak baik.
Guru dituntut dapat menuntun peserta didiknya dalam pengambilan
keputusan yang baik dalam

Anda mungkin juga menyukai