Ilmu Forensik & Medikolegal PDF
Ilmu Forensik & Medikolegal PDF
Definition:
A study of the signs of death,
changes after death and factors
affecting death.
Functions:
Confirming death;
Estimating the time, cause and manner of
death;
Operating on donated organs.
• Kaku mayat (rigor mortis)
• Tanda tidak pasti kematian – Terjadi sesuai dengan teori ATP
– Nafas Berhenti – 2 jam PM : mulai dapat
ditemukan
– Sirkulasi darah berhenti – 2 - (8-12) jam PM : mudah
– Kulit pucat dilawan
– (8-12) - 24 jam PM : lengkap sukar
– Tonus otot hilang dan relaksasi dilawan
(fase relaksasi primer) – >24 jam PM :
mulai menghilang (fase relaksasi
– Segmentasi pembuluh darah retina sekunder)
– Kornea mengering • Penurunan Suhu (algor mortis)
• Pembusukan (decomposition)
• Tanda pasti kematian
– Terjadi akibat degradasi jaringan oleh
– Lebam mayat (livor mortis) proses autolisis dan kerja bakteri,
terutama C. welchii
• Terjadi akibat proses gravitasi – 24 jam PM : mulai tampak warna
setelah sirkulasi berhenti kehijauan di daerah caecum
– 36 - 48 jam PM : tampak gelembung
• 20 - 30 menit PM : mulai pada kulit, bau busuk
tampak – Pugilistic Attitude
• ½ - (8-12) jam PM : hilang – Prostat & Uterus non gravid paling
bertahan
pada penekanan – Akhirnya tinggal kerangka, gigi dan
• >(8-12 jam) PM : menetap rambut
2
EXTERNAL: INTERNAL:
• germs age
• temperature condition
• air cause
• water sex
• medium
Determining time of death
EXAMINATIONS OF:
• corpse;
• witnesses;
• location
other cycle
metab
anaerobic
metab in a living person
in gluc lactic + E
O2
somatic
death
ADP ATP other
cycles aerobic metab
primary relaxation
lactic + E gluc
no gluc
no metab
in Accumulation
ADP & lactic ADP ATP
celullar
death
E
RIGIDITY/RIGOR MORTIS
relaxation
decomposition contraction
secondary
relaxation
VeR Kasus Kejahatan Susila
• Persetubuhan yang diancam di KUHP meliputi
pemerkosaan, persetubuhan dengan wanita tidak berdaya,
persetubuhan dengan wanita yang belum cukup umur.
• Dokter wajib membuktikan adanya :
– Adanya persetubuhan (deflorasi hymen, laserasi vulva atau
vagina, sperma dalam vagina terutama fornix posterior)
– Adanya tindak kekerasan (memberikan racun/obat/zat agar
menjadi tidak berdaya)
– Usia korban
– Diharapkan juga memeriksa adanya penyakit menular seksual,
kehamilan, kelainan pskiatrik atau kejiwaan
– Pada institusi yang memiliki dokter spesialis kandungan,
pemeriksaan untuk kasus kejahatan susila dilakukan oleh
spesialis tersebut, bila tidak ada dilakukan oleh dokter umum
Kasus Pembunuhan anak sendiri
• Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu
atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak
berapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia melahirkan anak (Pasal 341).
• Dokter yang memeriksa mayat bayi, harus
mencantumkan hal – hal berikut
– Apakah lahir mati atau hidup Uji apung paru
– Berapakah umur bayi tersebut (intra dan
ekstrauterine)
– Apakah bayi tersebut sudah dirawat
– Apakah penyebab kematiannya
Usia Bayi Intra Uterin
• Rumus De Haas
– 5 bulan pertama; Panjang kepala-tumit (cm) = kuadrat
umur gestasi
– > 5 bulan: Panjang kepala-tumit = Umur gestasi(bulan)
x5
• Melihat pusat penulangan (ossification center) :
Klavikula (1.5), Diafisis tulang panjang (2),
Ischium (3), Kalkaneus (5-6), Manubrium sterni
(6), Sternum bawah (akhir 8), Distal
femur/proksimal tibia (akhir 9)
Usia Bayi Ekstra Uterin
• Udara dalam saluran cerna : sampai lambung
atau duodenum (hidup beberapa saat), usus
halus (hidup 1-2 jam), usus besar (5-6 jam),
rektum (12 jam)
• Mekonium dalam kolon (24 jam setelah lahir)
• Perubahan tali pusat (tempat lekat membentuk
lingkaran kemerahan dalam 36 jam)
• Eritrosit berinti hilang dalam 24 jam pertama
• Perubahan sirkulasi darah
Pembunuhan Anak Sendiri