Filsafat : Mencintai kebijaksanaan dan Mencari Kebenaran
Jika membahasa filsafat, tentunya tidak akan pernah berenti menemukan
kata absolut, selalu ada pandangan terkait apa itu filsafat. Walter kaufman berpendapat bahwa “ Philosophy means liberation from the two dimensions of routine, soaring above the well known. Seeing it in the new perspective, arousing wonder and the wish to fly “. Dari steatment diatas, Walter kaufman menjelaskan tentang prinsip fundamental filsafat. Filsafat yakni kebebasan dua dimensi rutinitas kehidupan, membumbung tinggi melampaui popularitas. Melihat semua itu dari sudut pandang baru, menggugah kekaguman dalam diri serta hasrat untuk terbang. Di dalam kehidupan tanpa sadar setiap orang terbelenggu pada lingkaran kedangkalan yang sudah menjelma dalam diri. Setiap hari ke hari ataupun waktu ke waktu setiap orang menjalani rutinitas kehidupan di dalam lingkaran kedangkalan itu, menjalani kehidupan tanpa ada perubahan serta tanpa ada kemajuan. Oleh karena itu filsafat yang akan membantu kita untuk keluar dari lingkaran kedangkalan ini. What is philosophy ? jika dipandang dari segi etimologis, filsafat berasal dari kata Yunani yaitu ; philo berarti cinta dan shopia berarti kebijaksaan, mencintai kebijaksaan / kearifan. Namun jika ditinjau dengan sudut pandang yang luas, filsafat bukan hanya wacana intelektual, konseptual, atau teori – teori filosofis melainkan perenungan, penghayatan, pengembaraan, dan petualangan diri tanpa henti untuk mengetahui kebenaran hakiki manusia, alam semesta, atau bahkan Tuhan. Filsafat juga bukan merupakan suatu pencapaian melainkan suatu dambaan untuk mencari tahu segala kekurangan yang ada pada kehidupan. Oleh karena itu filsafat bukanlah suatu yang menyimpang pada jalan ketuhanan atau jalan kebenaran, karena filsafat bukan sophos yang berarti pemilik kebenaran atau kebijaksanaan, melainkan philosophy yaitu pencinta kebijaksanaan dan pencari kebenaran. Ini lah merupakan suatu dambaan untuk mencintai kebijaksanaan dan mencari kebenaran yang hakiki. Kesadaran makna filsafat akan membuat setiap orang menjadi bijaksana dalam menanggapi suatu permasalahan. Maka dari itu Socrates beradagium “ All that know is that i know nothing “. Semua yang saya tahu adalah saya belum mengetahui apapun. Inilah bentuk suatu kearifan dalam diri. Selain itu filsuf pada abad ke-20 Raphl waldo emerson juga beradagium “ knowledge is the knowing that we cannot know “. Pengetahuan adalah mengetahui bahwa kita tidak dapat mengetahui. Pernyataan – pernyataan tersebut bukalah suatu nihilisme, melainkan bentuk suatu kearifan. Seperti halnya masih banyak misteri yang tidak dapat diungkapkan oleh kata – kata ataupun kerendahan diri karena merasakan bahwa kearifan yang begitu besar pada dirinya tidak sebanding dengan kearifan diluar sana yang belum diketahuinya. The myth of the cave, sebuah pernyataan yang akan menjadi representasi untuk filsafat di dalam rutinitas kehidupan. Bagaimana dapat dikatakan representasi ?. jika ada suatu kumpulan manusia di dalam sebuah gua yang gelap terikat dibagian tangan, kaki, dan leher menghadap kearah dinding gua berlawanan dengan pintu keluar gua. Pada pintu keluar gua terdapat api yang menyala dengan sangat besar menyebabkan pembiasan cahaya kepada gua tersebut, pembiasan tersebut mengakibatkan bayangan dari kumpulan manusia. Bayangan tersebut merupakan wujud realitas yang dipandang oleh kumpulan manusia yang terikat di dalam gua. Namun jika ada seseorang terlepas dari ikatan tersebut, berusaha untuk keluar dari gua dengan melawati api yang menyala dengan sangat besar tentunya dapat merusak indra mata atau kulit karena pancaran cahaya dan api, dengan usaha yang keras akhirnya ia dapat keluar dari gua tersebut dan melihat pancaran cahaya yang lebih besar yaitu matahari ? namun, sedikit demi sedikit dia terbiasa dengan dunia luar dan banyak hal yang dia liat membuat cakrawala pemikiran dan pandangannya berubah. Setelah dia memahami bahwa realitas yang dahulu ia liat yaitu bayangan ternyata hanya realitas palsu membuat dia kembali kepada gua tersebut untuk memberitahukan kepada yang lain bahwa selama yang dilihat ini adalah realitas palsu dan masih banyak kebenaran diluar gua tersebut. Namun, karena sesuatu hal membuat yang lain tidak percaya atas apa yang dikatakan orang tersebut. Dari pernyataan tersebut merupakan representasi untuk filsafat di dalam rutinitas kehidupan, karena sering sekali seorang yang belajar filsafat dianggap sesat atau bahkan ancaman bagi ummat beragama.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita