Kasus Enron
Kasus Enron
Kelas : Akuntansi C
1. Prinsip Tanggungjawab, pihak Arthur Andersen sebagai kantor akuntan public tidak dapat
memelihara kepercayaan masyarakat terhadap jasa professional akuntan dikarenakan mudah
tergiur oleh bayaran besar yang diberikan oleh Enron.
2. Prinsip Integritas, prinsip ini mewajibkan anggotanya untuk bersikap jujur dan berterus terang.
Dalam kasus ini Enron perna menerbitkan laporan keuangan yang bukan hasil actual yang
terjadi namun laporan keuangan yang dibuat untuk menunjukkan laba yang besar.
3. Prinsip Profesional, pihak perusahaan dan KAP seharusnya berprilaku konsisten dengan
reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat menjatuhkan perusahaan. Dalam
kasus ini CEO dan CFO perusahaan membiarkan kegiatan bisnis yang didalamnya melanggar
etika dan mengijinkan transaksi informasi yang hanya bisa diakses oleh pihak dalam
perusahaan (insider trading).
6. Prinsip Standar Teknis, Andersen menghancuran dokumen yang tidak menjadi bagian dari
kertas kerja audit formal. Kegiatan tersebut dianggap menyalahi standar teknis yang ada.
1. Utilitarian Approach : Dalam kasus Enron teori ini dilanggar, dapat dilihat dengan terjadinya
insider trading, yang dimana pihak Board of Director mengijinkan transaksi informasi yang
hanya bisa diakses oleh pihak dalam perusahaan, yang artinya hanya menguntungkan pihak
perusahaan.
2. Justice Approach : manipulasi keuntungan yang dilakukan oleh perusahaan Enron hanya
dilakukan untuk tetap menarik investor namun tidak memikirkan efek yang terjadi setelahnya.
3. Individual Right Approach : Dalam kasus Enron para Board of Director dan Arthur Andersen
yang seharusnya menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik dan prinsip sosial yang baik
namun dalam pelaksanaannya mereka tergiur oleh keuntungan yang besar.
1. Enron melanggar prinsip keterbukaan. Dalam hal ini Enron menyebutkan bahwa mendapatkan
laba bersih yang meningkat namun tidak menjelaskan secara terperinci mengenai
pembebanan biaya akuntansi khususnya.
2. Enron melanggar prinsip pertanggungjawaban. Dalam hal ini Enron sengaja memberikan dana
pension yang sebagian besar berupa bentuk saham, hingga saat nilai saham turun karyawan
pun ikut menanggung kerugiannya.
3. Adanya pelanggaran prinsip kemandirian. Dalam kasus ini Enron melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan sehingga dengan mudahnya terjadi konflik
kepentingan terjadi.
Referensi :
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/reflus/bangkrutnyaperusahaa
n-amerika-penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2