Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 4 :

Tiurnanda Arie Kusumaning Tiyas (G02218022)


Zahra Arsyita (G02218025)
Emi Dwi Rachmawati (G72218034)
Ersa Ferdianta Dewi Muslima (G72218035)
Rif’atul Fadhliyah (G02218090)
Vindi Feronita Purnama (G92218098)

Kelas : Akuntansi C

Dosen : Binti Shofiatul Jannah, S.E., MSA


Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Lanjutan

Analisis Kasus Enron dan KAP Andersen

Pelanggaran dalam Etika Profesi :

1. Prinsip Tanggungjawab, pihak Arthur Andersen sebagai kantor akuntan public tidak dapat
memelihara kepercayaan masyarakat terhadap jasa professional akuntan dikarenakan mudah
tergiur oleh bayaran besar yang diberikan oleh Enron.

2. Prinsip Integritas, prinsip ini mewajibkan anggotanya untuk bersikap jujur dan berterus terang.
Dalam kasus ini Enron perna menerbitkan laporan keuangan yang bukan hasil actual yang
terjadi namun laporan keuangan yang dibuat untuk menunjukkan laba yang besar.

3. Prinsip Profesional, pihak perusahaan dan KAP seharusnya berprilaku konsisten dengan
reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat menjatuhkan perusahaan. Dalam
kasus ini CEO dan CFO perusahaan membiarkan kegiatan bisnis yang didalamnya melanggar
etika dan mengijinkan transaksi informasi yang hanya bisa diakses oleh pihak dalam
perusahaan (insider trading).

4. Prinsip Kepentingan Publik, yaitu perusahaan kurang memegang teguh kepercayaan


masyarakat, perusahaan hanya semata-mata bertanggungjawab pada kepentingan klien dan
tidak menitikberatkan kepentingan publik.

5. Prinsip Objektifitas, anggota harus mempertahankan objektifitasndan bebas dari konflik


penugasan dalam pelaksanaan tanggungjawa professional. Namun dalam kasus ini terlihat
bahwa beberapa elemen memiliki multiperan seperti Andersen yang bekerja sebagai Audit
dan Konsultan Manajemen.

6. Prinsip Standar Teknis, Andersen menghancuran dokumen yang tidak menjadi bagian dari
kertas kerja audit formal. Kegiatan tersebut dianggap menyalahi standar teknis yang ada.

Penyimpangan tingkah laku etika bisnis :

1. Utilitarian Approach : Dalam kasus Enron teori ini dilanggar, dapat dilihat dengan terjadinya
insider trading, yang dimana pihak Board of Director mengijinkan transaksi informasi yang
hanya bisa diakses oleh pihak dalam perusahaan, yang artinya hanya menguntungkan pihak
perusahaan.

2. Justice Approach : manipulasi keuntungan yang dilakukan oleh perusahaan Enron hanya
dilakukan untuk tetap menarik investor namun tidak memikirkan efek yang terjadi setelahnya.

3. Individual Right Approach : Dalam kasus Enron para Board of Director dan Arthur Andersen
yang seharusnya menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik dan prinsip sosial yang baik
namun dalam pelaksanaannya mereka tergiur oleh keuntungan yang besar.

Pelanggaran terhadap tata kelola perusahaan :

1. Enron melanggar prinsip keterbukaan. Dalam hal ini Enron menyebutkan bahwa mendapatkan
laba bersih yang meningkat namun tidak menjelaskan secara terperinci mengenai
pembebanan biaya akuntansi khususnya.

2. Enron melanggar prinsip pertanggungjawaban. Dalam hal ini Enron sengaja memberikan dana
pension yang sebagian besar berupa bentuk saham, hingga saat nilai saham turun karyawan
pun ikut menanggung kerugiannya.

3. Adanya pelanggaran prinsip kemandirian. Dalam kasus ini Enron melakukan out sourcing
secara total atas fungsi internal audit perusahaan sehingga dengan mudahnya terjadi konflik
kepentingan terjadi.

Referensi :

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/reflus/bangkrutnyaperusahaa
n-amerika-penyebabnya-sederhana_55004b06a33311a8725109d2

Anda mungkin juga menyukai