Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

“KETERLIBATAN ARTHUR ANDERSEN DALAM KASUS


ENRON”

KELOMPOK 6:
GITA MULIA AMANDA 506670
WAHYU SIDIQ ANWAR 506909
VALDA YUNIASARI 506910
MUNTAHA NUR WAHID 507961

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2023
Question :
1. What did Arthur Andersen contribute to the Enron disaster ?
Arthur Andersen sebagai auditor eksternal Enron, seharusnya meninjau kembali
kondisi keuangan secara objektif dan melaporkan kondisi keuangan Enron yang
sebenarnya sehingga investor dan publik dapat mengevaluasi resiko secara fair dan
berinvestasi pada Enron. Sebaliknya, Arthur Andersen malah membantu Enron dalam
tindak fraud dengan membantu Enron dalam merahasiakan informasi material dari
investor dan publik. Selain itu, Arthur Andersen sebagai KAP yang dihormati dan
dipercaya pada saat itu malah memberikan legitimasi pada laporan keuangan Enron
sehingga menaikkan kredibilitas perusahaan yang pada kenyataanya tidak seperti itu.

2. Which Arthur Andersen decisions were faulty ?


Arthur Andersen gagal dalam mengetahui kesalahan penerapan GAAP pada laporan
keuangan Enron yaitu melarang pencatatan saham yang diterbitkan sebagai
peningkatan ekuitas pemegang saham kecuali jika diterbitkan untuk cash. Selain itu,
AA tidak memebri tahu komite audit Enron bahwa Andrew Fastow, CFO Enron dan
para komplotannya terlibat dalam situasi konflik kepentingan yang signifikan.

3. What was the prime motivation behind the decisions of Arthur Andersen’s audit
partners on the Enron, WorldCom, Waste Management, and Sunbeam Audits:
the public interest or something else? Cite examples that reveal this motivation.
Motivasi utama di balik keputusan dari partner audit Arthur Andersen pada audit
Enron, WorldCom, Waste Management dan Sunbeam adalah perolehan pendapatan,
yaitu adanya tekanan yang dirasakan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Adanya
perubahan budaya karena timbulnya daya saing, dan tingginya pendapatan yang
menjadi motivasi atau kunci dari prestasi dan promosi yang diinginkan menyebabkan
Arthur Andersen lebih berfokus kepada praktik konsultasi dibandingkan praktik audit,
karena lebih menguntungkan bagi perusahaan. Salah satu contoh yang
mengungkapkan motivasi di atas adalah retensi klien audit dianggap menjadi semakin
penting, sehingga auditor cenderung teridentifikasi dengan mereka, bahkan banyak
personel audit yang berharap untuk bergabung dengan klien mereka.
4. Why should an auditor make decisions in the public interest rather than in the
interest of management or current shareholders?
Auditor perlu membuat keputusan untuk kepentingan publik daripada kepentingan
manajemen atau pemegang saham, dikarenakan auditor harus menjaga integritas dan
objektivitas dalam menjalankan pekerjaannya. Integritas dan objektivitas adalah
bagian dari prinsip dasar etika profesi akuntan, yaitu bersikap lugas dan jujur,
menerapkan pertimbangan profesional tanpa kompromi, bebas dari konflik
kepentingan, serta independen. Selain itu harus dipahami bahwa terdapat perbedaan
di antara profesi dan bisnis. Profesi merupakan bidang pekerjaan yang membutuhkan
keahlian atau keterampilan khusus diiringi dengan pelaksanaan etika untuk melayani
kepentingan publik, sehingga auditor sebagai bagian dari profesi harus mendahulukan
kepentingan publik dibandingkan kepentingan manajemen atau pemegang saham.

5. Why didn’t the Arthur Andersen partners responsible for quality control stop
the flawed decisions of the audit partners?
Hal ini dikarekanan KAP AA merupakan satu dari lima kans besar auditor yang bisa
mengijinkan partner auditnya untuk mengesampingkan partner quality control
mereka. Hal ini sempat terjadi pada kasus Carl Bass dan David Duncan, sempat pihak
AA mencoba merubah keputusan yang telah tidak sesuai ini, namun kenyataannya hal
tersebut tidak berhasil karena adanya cacat pengendalian internal ini
6. Should all of Arthur Andersen have suffered for the actions or inactions of fewer
than 100 people? Which of Arthur Andersen’s personnel should have been
prosecuted ?
Sangat di sayangkan dengan hal yang telah terjadi,, mayoritas dari 85.000 karyawan

Arthur Andersen menderita karena beberapa hal, disisi lain pelanggan pun telah

memindahkan bisnisnya ke tempat lain karena tidak mau berurusan dengan AA yang

memiliki citra buruk kala itu.


Kasus yang melanda Enron dan AA menyebabkan Investor menilai bahwa pihak AA

ini erat kaitannya dengan tindakan korups. Para pengguna jasa AA berangsur-angsur

mulai kehilangan uang mereka.

Dari hal tersebut CEO dan CFO AA perlu dilakukan tindakan tegas. Korupsi ini

terjadi di bawah pengawasan mereka. Seharusnya etika perusahaan dijadikan sebuah

pedomah untuk setiap orang bahwa mereka harus bertanggung jawab atas perilaku

etis mereka sendiri dan bahwa mereka dapat dan akan diadili atas tindakan yang

mereka lakukan.

Dalam kasus ini, eksekutif tertinggi yang melakukan penipuan, seharusnya mereka

lebih mengedepankan prinsip etika daripada egonya dan mereka harus dituntut serta

menghadapi konsekuensi yang lebih buruk daripada siapapun pihak yang telah

menanggung derita.

7. Under what circumstances should audit firms shred or destroy audit working
papers ?
Kertas kerja auditor dapat menjadi bukti yang relevan dalam sengketa hukum, pajak,
atau lainnya. Ini berarti bahwa auditor harus menyimpan kertas kerja versi hardcopy
atau digital untuk waktu yang sangat lama. Dalam beberapa aturan perusahaan, batas
waktu penyimpanan dokumen berlaku diatas sepuluh tahun untuk bisa dimusnahkan.
Tetapi tidak berlaku jika seorang auditor terlibat dalam kasus penipuan. Perusahaan
audit dapat memilih untuk tidak mengikuti aturan tersebut karena mereka mungkin
ingin melindungi diri mereka sendiri untuk jangka waktu yang lebih lama.
Ekspektasi publik yang memengaruhi reputasi tidak terikat oleh batasan hukum

8. Answer the “Lingering Questions” on page 129


The Big Four tidak dapat disusutkan menjadi Big Three di masa yang akan datang.
Mitra AA lainnya memang harus diadili dan diberi sanksi tapi tidak semuanya.
Mengingat dari 85.000 hanya 1000 orang yang terlibat. Mungkin hanya level
pimpinan , pengacara yang terlibat dan rekanan penanggung jawab yang dibawa ke
pengadilan. Tidak menutup kemungkinan tragedi serupa akan terjadi lagi kepada
firma audit lainnya. Sebaiknya American Institute of Certified Public Accountants
lebih tegas lagi dalam penerapan kode etik profesi. Sistem pendidikan memiliki peran
penting dalam pembentukan etika pada generasi baru. Yang ke depannya akan
menjadi penerus auditor-auditor terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai