Anda di halaman 1dari 27

Skip to content

0819 1151 6119|solusi@finansialku.com


FacebookTwitterPinterestLinkedInYouTubeInstagram

 Keuangan
o





o






 Investasi
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 Asuransi
o
o
o
o
o
o
o
o
 Lifestyle
o
o
o
o
o
o
 Produk
o




o
o



o
o
o
o
 DAFTAR APPS

Contoh Surat Hibah yang Baik dan Benar Terbaru 2020






Mengingat perihal hibah masih jarang diperbincangkan, disini kami


menyediakan contoh surat hibah bagi Anda.

Banyak yang beranggapan bahwa urusan hibah bisa diurus nanti, sehingga saat tiba
waktunya kesulitan mempersiapkannya. Yuk persiapkan hibah dari sekarang
dengan contoh suratnya berikut ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi
 Yuk Mengenal Lebih Dalam soal Hibah
 Sejarah Istilah Hibah
 Dasar Hukum Hibah
 Hibah Menurut Hukum Islam
 Jenis Hibah
 Contoh Surat Hibah (Versi tahun 2020)
o #1 Surat Hibah Tanah
o #2 Surat Hibah Tanah dan Bangunan
o #3 Surat Hibah Emas
o #4 Surat Hibah Kendaraan
 Semoga Contoh Surat Hibah ini Bermanfaat bagi Anda

Yuk Mengenal Lebih Dalam soal Hibah


Banyak orang yang masih salah kaprah soal hibah vs waris. Meski keduanya
merupakan cara untuk mendistribusikan kekayaan, namun waris maupun hibah
memiliki aturan dan konsekuensi yang berbeda.

Definisinya saja berbeda dimana:

 Hibah dapat didefinisikan sebagai penyerahan suatu benda dari orang yang
memberikan hibah kepada penerima hibah, dengan cuma-cuma dan tidak
dapat ditarik kembali.
 Waris dapat didefinisikan sebagai peralihan hak dan kewajiban dari orang
yang mewariskan (pewaris) yang sudah tidak ada (meninggal) kepada ahli
warisnya.
[Baca Juga: Perbedaan Hibah dan Waris dalam Distribusi Keuangan]

Adapun perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

1. Hibah dapat dilakukan diantara orang-orang yang masih hidup. Waris hanya
dapat dilakukan jika pewaris tidak ada.
2. Hibah hanya dapat dilakukan terhadap benda-benda yang sudah ada. Jika
hibah meliputi benda-benda yang baru akan ada di kemudian hari, maka
hibah batal. Waris memungkinkan untuk mewariskan harta yang akan ada,
misal uang pertanggungan asuransi jiwa.
3. Hibah suami-istri dilarang. Waris antara suami atau istri dapat dilakukan.
Baik waris dengan pernikahan pisah harta atau tanpa pisah harta.
4. Hibah dan waris harus dilakukan dengan akta notaris.
5. Hibah pada prinsipnya tidak dapat dibatalkan. Waris dengan surat wasiat
dapat diperbarui.

Pada kesempatan kali ini, Finansialku menekankan perhatian pada masalah hibah.
Yuk mengenal hibah lebih dalam.
 

Sejarah Istilah Hibah


Hibah dalam bahasa Belanda adalah “Schenking”, sedangkan menurut istilah yang
disebutkan dalam Pasal 1666 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, adalah:

“Sesuatu persetujuan dengan mana si penghibah di waktu hidupnya,


dengan cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan
suatu benda guna keperluan si penerima hibah yang menerima
penyerahan itu.”
 

[Baca Juga: Apa Akibat Tidak Merencanakan Waris? Yuk Ketahui Cara


Menyiapkan Warisan Untuk Masa Depan]

Dasar Hukum Hibah


Hibah merupakan sebuah hal yang sudah memiliki dasar hukum. Sebagai
contohnya adalah ketentuan hibah dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
diantaranya adalah sebagai berikut:

 Pasal 1667 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:

“Hibah hanyalah dapat mengenai benda-benda yang sudah ada, jika ada itu
meliputi benda-benda yang baru akan di kemudian hari, maka sekedar mengenai
itu hibahnya adalah batal.”

 Pasal 1668 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:

“Si penghibah tidak boleh memperjanjikan bahwa ia tetap berkuasa untuk menjual
atau memberikan kepada orang lain suatu benda termasuk dalam penghibahan
semacam ini sekedar mengenai benda tersebut dianggap sebagai batal”.

 Pasal 1669 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:

“Adalah diperbolehkan kepada si penghibah untuk memperjanjikan bahwa ia tetap


memiliki kenikmatan atau nikmat hasil benda-benda yang dihibahkan, baik benda-
benda bergerak maupun benda-benda tidak bergerak, atau bahwa ia dapat
memberikan nikmat hasil atau kenikmatan tersebut kepada orang lain, dalam hal
mana harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dari bab kesepuluh buku kedua kitab
undang-undang ini.”

 Pasal 1682 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:

“Tiada suatu hibah kecuali yang disebutkan dalam Pasal 1687, dapat atas ancaman
batal, dilakukan selainnya dengan akta notaris, yang aslinya disimpan oleh notaris
itu.”

 
 Pasal 1683 Kitab Undang-undang Hukum Perdata:

“Tiada suatu hibah mengikat si penghibah atau menerbitkan sesuatu akibat yang


bagaimanapun, selainnya mulai saat penghibahan itu dengan kata-kata yang tegas
diterima oleh si penerima hibah sendiri atau oleh seorang yang dengan suatu akta
otentik oleh si penerima hibah itu telah dikuasakan untuk menerima penghibahan-
penghibahan yang telah diberikan oleh si penerima hibah atau akan diberikan
kepadanya di kemudian hari.

Jika penerima hibah tersebut telah dilakukan di dalam suratnya hibah sendiri, maka
itu akan dapat dilakukan di dalam suatu akta otentik, kemudian yang aslinya harus
disimpan, asal yang demikian itu dilakukan di waktu si penghibah masih hidup,
dalam hal mana penghibahan terhadap orang yang terakhir hanya berlaku sejak
saat penerima itu diberitahukan kepadanya.“

Hibah Menurut Hukum Islam


Definisi hibah dalam hukum islam juga berbeda, misalnya saja beberapa definisi
berikut:

 Asaf A. A. Fyzee mendefinisikan hibah sebagai penyerahan langsung dan


tidak bersyarat tanpa pemberian balasan.
 Selanjutnya dalam Kitab Durru’l, Muchtar mendefinisikan hibah sebagai
pemindahan hak atas harta milik itu sendiri oleh seseorang kepada orang lain
tanpa pemberian balasan.
[Baca Juga: Dapat Tanah Warisan Jangan Bahagia Dulu! Cek Cara
Menghitung BPHTB Hibah]

Dalam Hukum Islam sendiri diperbolehkan seseorang memberikan atau


menghadiahkan sebagian atau seluruhnya harta kekayaan ketika masih hidup
kepada orang lain disebut “intervivos“. Pemberian semasa hidup itulah yang
kemudian sering disebut sebagai ‘hibah”.

Terkait dengan jumlah harta yang dihibahkan juga tidak dibatasi, dalam hal ini
berbeda halnya dengan pemberian seseorang melalui surat wasiat yang terbatas
pada sepertiga dari harta peninggalan yang bersih.

Mengenai hal yang dihibahkan, pada dasarnya segala macam harta benda yang
menjadi hak milik dapat dihibahkan, misalnya harta pusaka maupun harta gono-
gini seseorang.

Benda tetap maupun bergerak dan segala macam piutang serta hak-hak yang tidak
berwujud itu juga dapat dihibahkan oleh pemiliknya.

Hukum islam juga mendeskripsikan pihak-pihak yang terkait dalam proses


pemberian hibah, yakni sebagai berikut:
1. Pihak pemberi hibah, yakni seseorang yang akan menghibahkan sebagian
atau seluruh harta kekayaannya semasa hidupnya. Adapun pihak pemberi
hibah harus memenuhi beberapa syarat berikut:


o Orang tersebut harus sudah dewasa.
o Harus waras akan pikirannya.
o Orang tersebut haruslah sadar dan mengerti tentang apa yang
diperbuatnya.
o Baik Laki-laki maupun perempuan diperbolehkan melakukan hibah.
o Perkawinan bukan merupakan suatu penghalang untuk melakukan
hibah.

[Baca Juga: Hibah Tidak Disetujui oleh Anak, Apakah Sah Berdasarkan


Hukum?]

2. Pihak penerima hibah, yakni pihak yang akan menerima hibah. Tidak ada
persyaratan tertentu sehingga hibah dapat diberikan kepada siapapun.
Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian hibah, yakni sebagai berikut:

o Apabila hibah diberikan kepada anak di bawah umur atau orang yang
tidak waras akal pikirannya, maka harus diserahkan kepada wali atau
pengampu yang sah dari anak di bawah umur atau orang yang tidak
waras itu;
o Jika hibah dilakukan terhadap anak di bawah umur yang diwakili oleh
saudaranya yang laki-laki atau oleh ibunya, hibah menjadi batal;
o Adapun hibah yang dilakukan kepada seseorang yang belum lahir
juga batal.

Jenis Hibah
Menurut hukum islam, hibah dapat dilakukan baik secara tertulis maupun lisan.
Apabila secara lisan sudah dirasa cukup, maka Anda bisa memilihnya.

Tetapi jika ditemukan bukti-bukti yang cukup tentang terjadinya peralihan hak
milik, maka pemberian tersebut dapat dinyatakan secara tertulis.

Jika pemberian tersebut dilakukan dalam bentuk tertulis, bentuk tersebut terdapat
dua macam yaitu:

 Bentuk tertulis yang tidak perlu didaftarkan, jika isinya hanya menyatakan
bahwa telah terjadinya pemberian;
 Bentuk tertulis yang perlu didaftarkan, jika surat tersebut merupakan suatu
alat dari penyerahan pemberian itu sendiri. Artinya, apabila penyerahan dan
pernyataan terhadap benda yang bersangkutan kemudian disusul oleh
dokumen resmi tentang pemberian, maka yang demikian itulah yang harus
didaftarkan.

Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an


DOWNLOAD EBOOK SEKARANG
 

Contoh Surat Hibah (Versi tahun 2020)


Tiba saatnya untuk melihat bagaimana contoh penulisan surat hibah yang baik dan
benar. Berikut contoh surat hibah versi terbaru, yakni versi tahun 2020 ini:

#1 Surat Hibah Tanah


Salah satu bentuk harta yang sering dihibahkan oleh seseorang adalah harta berupa
tanah.

Jika Anda menghibahkan tanah atau menerima hibah tanah dari orang lain, maka
Anda dan pihak lainnya bisa membuat surat hibah seperti contoh di bawah ini:

SURAT KETERANGAN HIBAH

Dengan ini menyatakan bahwa:

Nama : Anton Sanjaya

NIK : 0987654323456

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Perjuangan No. 123, Bandung

Untuk selanjutnya disebut dengan pihak pertama yang menghibahkan.

Nama : Ahmad Subari

NIK : 0987654323456

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jl. Hang Tuah No. 123, Bandung

Untuk selanjutnya disebut dengan pihak kedua.

Pihak Pertama menghibahkan sebidang tanah kepada Pihak Kedua dengan luas tanah 100
m2 (seratus meter persegi) yang berlokasi di Jalan Amir Hamzah Raya No 100, RT. 01 RW. 05
Kelurahan Asam Manis, Kecamatan Melodi Indah Kota Bandung.
Demikian Surat Hibah ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan tidak ada paksaan dari pihak
manapun dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Bandung, 20 Mei 2018

Pemberi Hibah,

Anton Sanjaya

Penerima Hibah,

Ahmad Subari

#2 Surat Hibah Tanah dan Bangunan

Bila Anda memutuskan untuk menghibahkan tanah termasuk bangunan yang


berada di atasnya, maka Anda bisa melihat contoh suratnya berikut ini:

SURAT HIBAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anton Sanjaya

NIK : 876532878654

Pekerjaan : Wirausaha
Alamat : Jl. Pertempuran No. 123, Bandung

Selanjutnya disebut dengan Pihak Pertama.

Nama : Ahmad Subari

NIK : 876532878654

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Bunga Kenanga No. 123, Bandung

Selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.

Dalam keadaan sehat walaafiat dan tidak ada paksaan dari siapapun serta dihadapan para saksi
yang turut serta menandatangani surat hibah ini, menyatakan bahwa:

Saya hibahkan hak milik saya berupa tanah dan bangunan dengan alamat Jalan Harimau Belang
No 13/40B, RT. 03 RW. 01 Kelurahan Asam Manis, Kecamatan Melodi Indah, Kota Bandung,
Jawa Barat dengan sertifikat hak milik atas nama Anton Sanjaya dan akta tanah nomor 3465
tanggal 10 April 2013, kepada Bapak Ahmad Subari.

Setelah surat hibah ini ditanda tangani dan di serahkan kepada penerima hibah, maka gugurlah
hak pihak pertama untuk memiliki benda yang dihibahkan dan hak milik berpindah kepada pihak
kedua selaku penerima hibah.

Demikianlah surat hibah ini dibuat di atas meterai 6000 rupiah sebagai tanda bukti hibah untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, 20 Mei 2018

Pemberi Hibah,

Anton Sanjaya
 

Penerima Hibah,

Ahmad Subari

#3 Surat Hibah Emas

Emas juga merupakan salah satu aset yang kerap dihibahkan kepada anak atau
kerabat. Adapun contoh surat hibah emas tersebut adalah sebagai berikut:

SURAT KETERANGAN HIBAH

Dengan ini menyatakan bahwa:

Nama : Anton Sanjaya

NIK : 9876543

Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Jl. Bunga Kamboja No. 123, Medan

Untuk selanjutnya disebut dengan pihak pertama yang menghibahkan.

Nama : Intan Permatasari

NIK : 9987654

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Bunga Kenanga No. 123, Medan


Untuk selanjutnya disebut dengan pihak kedua.

Pihak Pertama menghibahkan emas 24 karat seberat 525 gram (lima ratus dua puluh lima gram)
dengan sertifikat resmi dari PT ANTAM kepada pihak kedua. Dan Setelah surat hibah ini
ditanda tangani dan di serahkan kepada penerima hibah, maka gugurlah hak pihak pertama untuk
memiliki benda yang dihibahkan dan hak milik berpindah kepada pihak kedua selaku penerima
hibah.

Demikianlah surat hibah ini dibuat di atas meterai 6000 rupiah sebagai tanda bukti hibah untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 20 Mei 2018

Pemberi Hibah,

Anton Sanjaya

Penerima Hibah,

Intan Permatasari

#4 Surat Hibah Kendaraan

Terakhir, Anda juga bisa menghibahkan kendaraan bermotor Anda. Berikut contoh
suratnya jika Anda memutuskan untuk menghibahkan kendaraan:

SURAT KETERANGAN HIBAH


 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anton Sanjaya

NIK : 98976543456789

Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Jl. Pertempuran No. 123, Medan

Disebut sebagai Pihak Pertama atau yang Pemberi Hibah.

Nama : Ahmad Subarjo

NIK : 98976543456789

Pekerjaan : Kepala SD Negeri 1 Medan

Alamat : Jl. Pertempuran No. 124, Medan

Disebut sebagai Pihak Kedua, atau Penerima Hibah yang dalam hal ini bertindak atas nama dan
mewakili SD Negeri 1 Medan.

Pihak Pertama telah menghibahkan kendaraan bermotor berupa mobil Bus Isuzu Elf dengan
nomor kendaraan BK 1234 ABC, yang nantinya akan dipergunakan sebagai Bus Sekolah untuk
mengantar jemput siswa. Hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan BBN kendaraan agar
menjadi atas nama SD Negeri 1 Medan sudah diselesaikan terlebih dahulu. Maka sejak surat
keterangan hibah ini ditanda tangani, Bus tersebut adalah hak milik dan atas nama dari SD
Negeri 1 Medan.

Demikian surat keterangan hibah ini diperbuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan
maupun tekanan dari pihak manapun juga.
 

Medan, 20 Mei 2018

Pemberi Hibah,

Anton Sanjaya

Penerima Hibah,
Kepala SD Negeri 1 Medan,

Ahmad Subari

Semoga Contoh Surat Hibah ini Bermanfaat


bagi Anda
Semoga artikel ini memberi gambaran lebih jelas soal hibah kepada Anda. Apabila
Anda tertarik dengan tema hibah atau waris, Anda bisa mencari artikel sejenis pada
situs Finansialku.com.

Perhatikan kembali setiap penyusunan kalimat dan struktur surat pada contoh
dengan cermat agar tidak salah dalam membuat surat Hibahnya ya!

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai contoh surat hibah lainnya?


Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini.
Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 
Sumber Referensi:

 Admin. 19 Mei 2018. 15 Contoh Surat Hibah Tanah, Rumah, Benda, DLL Paling
Lengkap. Suratresmi.id – http://bit.ly/2DtxsJO

Sumber Gambar:

 Contoh Surat – http://bit.ly/2PqyXNC


 Hibah 1 – http://bit.ly/2ZuT2ai
 Hibah 2 – http://bit.ly/2UAVMPC






By Fransiska Ardela, S.T.|September 3rd, 2019|Categories: Perencana Keuangan, Waris/Hibah|Tags: Contoh Surat


Hibah, Hibah, Waris|0 Comments

Share This Story, Choose Your Platform!

FacebookTwitterLinkedInPinterestEmail
About the Author: Fransiska Ardela, S.T.

Fransiska Ardela, S.T. memiliki background pendidikan S1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di
bidang pendidikan, product management, dan entrepreneurship.
Related Posts

Perencanaan Keuangan Bagi TKI Demi Masa Depan, Penting Lho!

 Gallery

Perencanaan Keuangan Bagi TKI Demi Masa Depan, Penting Lho!


Bagaimana Cara Mengumpulkan Rp100 Juta Pertama?

 Gallery

Bagaimana Cara Mengumpulkan Rp100 Juta Pertama?

Apa Saja Sih Jenis Dana Pensiun? Ternyata Bermanfaat Yah!

 Gallery

Apa Saja Sih Jenis Dana Pensiun? Ternyata Bermanfaat Yah!


Bisakah Penghasilan Aktif Jadi Penghasilan Investasi dan Pasif?

 Gallery

Bisakah Penghasilan Aktif Jadi Penghasilan Investasi dan Pasif?


Perlunya Menyiapkan Dana Darurat Keluarga. Ketahui Informasinya!

 Gallery

Perlunya Menyiapkan Dana Darurat Keluarga. Ketahui Informasinya!


Leave A Comment

Comment

Post Comment

Cari Info
Search for:
?

 Recent


IHSG Anjlok, OJK Izinkan Emiten “Buyback” Saham Tanpa RUPS
Maret 10th, 2020


Waduh! Baru Diresmikan, 3 Saham Sudah Kena Auto Reject BEI!
Maret 10th, 2020


Risiko Fanatik dengan Produk Keuangan atau Influencer?
Maret 10th, 2020
Podcast Spotify

Video Tebaru

 VIDEO: Beli Rumah Impian Tanpa Utang dan Cicilan

 VIDEO: Perlukah Ibu Rumah Tangga Bayar Pajak???

Gabung dengan Social Media Finansialku


        

Cek Kesehatan Keuangan Keluarga Anda!

FINANSIALKU

Tentang Finansialku

Aplikasi Finansialku
Seminar dan Pelatihan

Hubungi Kami

Press Kit

RESOURCES

Komunitas

Guest Writer

Reksa Dana Online by Bareksa

Berita saham dan IHSG hari ini

Harga Emas Hari Ini

FAQ Perencanaan Keuangan

CONTACT INFO

Jalan Sumber Mekar 26, Bandung


Ko+labora Coworking Spaces, Hayam Wuruk Plaza, Jakarta
Phone:
022 2056 5890
Mobile:
0819 1151 6119
Email: Solusi@Finansialku.com
Web: Finansialku.com
LIKE DAN FOLLOW FINANSIALKU

      

Copyright 2020 Finansialku.com | All Rights Reserved | Site Map | Privacy


Policy | Redaksi | Pedoman Siber
We'd like to show you notifications for the latest news and updates.
ALLOWNO THANKS

Anda mungkin juga menyukai