Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL

HIBAH MENURUT 4 MAZHAB

Diantara masalah yang timbul dalam hukum adat kita adalah, terdapat seseorang yang
menghibahkan seluruh hartanya kepada orang lain, agar hartanya bisa bermanfaat, karena si
pemberi hibah takut hartanya kelak akan jatuh ke tangan ahli warisnya yang tak bisa
dipertanggung jawabkan nantinya, dan kelak harta tersebut akan sia-sia.

Jelas hal ini tak sejalur dengan pemikiran kita selama ini, bahwa yang perlu dibatasi adalah
wasaiat yang tak boleh lebih dari sepertiga, bukan hibah. Padahal hibah dan wasiat juga
sama-sama memiliki efek tersendiri bagi para ahli waris.

Hibah adalah pemberian sesuatu kepada orang yang dikehendaki secara sukarela.

Istilah hibah mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Secara umum pengertian hibah
adalah pemberian sesuatu kepada orang yang dikehendaki saat masih hidup yang mana
berbeda dengan konsep harta warisan.

Hibah sendiri cukup ditemui di acara-acara sosial, seperti pemberian tanah kepada lembaga
sosial atau pembangunan ibadah. Tak jarang, hibah juga diberikam dalam bentuk harta atau
properti.

Buat anda yang bertanya-tanya apa itu hibah, singkatnya, hibah adalah hadiah untuk
seseorang yang masih hidup. Definisi lainnyahibah adalah pemberian secara sukarela untuk
orang lain.

Dan adapun hibah menurut 4 mazhab :

Hibah menurut Imam Syafi’i : “adalah pemberian hak memeliki suatu benda dengan tanpa
adanya syarat harus mendapat imbalan ganti, pemberian dilakukan pada saat si pemberi
masih hidup.

Hibah menurut Imam Maliki : “adalah memberikan suatu zat materi tanpa mengharap
imbalan ganti, dan hanya ingin menyenangkan orang yang diberinya tanpa mengharap
imbalan dari Allah.

Hibah menurut Imam Hambali : “ adalah memberikan hak memiliki sesuatu oleh seseorang
yang dibenarkan tasarrufinya atas suatu harta baik yang dapat diketahui atau karena susah
untuk mengetahuinya.
Hibah menurut Imam Hanafi : “ adalah memberikan suatu benda dengan tanpa ada syarat
harus mendapat imbalan ganti, pemberian mana dilakukan saat si pemberi masih hidup.

Walaupun rumusan definisi yang dikemukakan oleh keempat mazhab tersebut berlainan
redaksinya namun intinya tetaplah sama, yaitu : " hibah adalah memberikan hak milik suatu
benda kepada orang lain yang dilandasi oleh ketulusan hati atas dasar saling membantu
kepada sesama manusia dalam hal kebaikan”.

Biasanya, hibah dapat dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan atau hubungan darah. Hibah
juga sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam urusan kenegaraan,
pendidikan, sosial hingga agama.

Banyak manfaat hibah yang bisa dirasakan terutama dari sisi penerima, salah satunya yaitu
penerima akan merasakan kebahagiaan. Selain itu, memberikan hibah kepada orang lain juga
dapat mempererat hubungan satu sama lain.

Apalagi jika pemberi hibah memberikan hibah tanah, dimana hal tersebut sangat berguna
bagi masyarakat yang nanti akan menggunakannya. Hibah tanah bisa dijadikan kepentingan
sosial, seperti yayasan, sekolah, tempat ibadah, hingga tempat umum.

Buat anda yang ingin memberikan hibah kepada orang lain, perlu diketahui ada beberapa
rukun hibah. Berikut rukun hibah adalah :

1. Pemberi : pemberi adalah orang yang memberikan hibah kepada pihak lain.

2. Penerima : penerima adalah pihak yang menerima hibah tersebut

3. Barang yang dihibahkan : barang yang dihibahkan bisa dalam berbentuk uang, barang atau
jasa.

4. Tanda serah terima : setelah melakukan proses hibah, perlu diketahui bahwa harus ada
tanda serah terima sebagai bukti

Semua tentang hibah sudah diatur dalam pasal 1666 Undang-Undang Hukum Perdata,
dimana hukum hibah adalah sesuatu yang tak boleh dilakukan secara sembarangan. Menurut
islam, hibah adalah pemberian sukarela kepada seseorang. Bisa dibilang, hibah adalah
pemindahan harta dari satu pihak ke pihak lainnya.
Hukum hibah dalam islam sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini
dikarenakan hibah merupakan salah satu cara untuk pendekatan ke sesama umat manusia.
Selain itu, dengan adanya hibah juga bisa memberikan banyak manfaat kepada si penerima.

Dalam hibah, ada beberapa macam yang perlu diketahui. Adapun macam-macam hibah
adalah sebagai berikut.

1. Hibah Barang : hibah barang adalah ketika pemberi memberikan harta maupun barang
yang memilki manfaat atau nilai kepada penerima dengan tanpa tendensi harapan apapun.

2. Hibah Manfaat : hibah manfaat adalah ketika pemberi hibah memberikan harta maupun
barang yang memiliki manfaat atau nilai kepada penerima, namun barang tersebut masih
menjadi milik si pemberi.

Pengertian hibah adalah memberikan hak memiliki sesuatu benda kepada orang lain yang
dilandasi oleh ketulusan hati atas dasar saling membantu kepada sesama manusia dalam hal
kebaikan.

Hibah pada dasarnya memang tidak ada kaitannya dengan kewarisan karena berdasarkan
pelaksanaan sudah jauh berbeda. Hibah diberikan ketika si penghibah masih hidup sedangkan
kewarisan dilakukan setelah adanya kematian. Namun dengan adanya permasalahan yang
ada, tak menutup kemungkinan seseorang memberikan atau menghadiahkan seluruh hartanya
kepada orang lain, yang mana bisa merugikan ahli waris kelak.

Penyusun artikel

Rahmawati

Anda mungkin juga menyukai