Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP PENGETAHUAN
1. Definisi Pengetahuan
Menurut Jurisa (2014) pengetahuan merupakan faktor penting yang dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Fitriani (2015: 12) berpendapat bahwa faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

keperibadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Pendidikan tinggi seseorang akan

mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan

formal, akan tetapi dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek

yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan

menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak

aspek positif dari objek yang diketahui akan menumbuhkan sikap

positif terhadap objek tersebut.

2) Media Massa/informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (immediate


impact), sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan

pengetahuan. Kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang informasi baru. Sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah, penyuluhan, dan lain-lain pempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau tidak. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang

diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi

akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada pada lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi

karena adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai

pengetahuan.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun

pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.


6) Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap

seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak.

B. KONSEP LUKA BAKAR


1. Definisi luka bakar
Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang di sebabkan
oleh trauma panas atau dingin (frost bite). Penyebabnya adalah
api,air panas ,listrik , kimia ,radiasi dan trauma dingin (frost
bite).kerusakan ini dapat menyertakan jaringan bawah kulit .

Luka bakar memiliki angka kejadian dan prevalensi yang


tinggi,mempunyai resiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi
,memerlukan sumber daya yang banyak dan memerlukan biaya yang
besar .(NOMOR HK.01.07/MENKES/555/2019 )

Kecelakaan rumah tangga disebabkan oleh kegiatan yang berada


dirumah ,kegiatan dirumah yang ringan dan berat tampak dalam
keseharian . kegiatan di rumah diatas kompor baik dengan bahan
bakar minyak atau dengan gas ( Makmur,2017 )

2. Epidemiologi

Luka bakar merupakan tantangan bagi para tenaga kesehatan dan


juga salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat secara
gelobal dimana berdampak kepada gangguan permanen pada penampilan
dan fungsi diikuti oleh ketergatungan pasien , kehilangan pekerjaan
dan ketidak pastian akan masa depan .

Menurut WHO,sekitar 90 persen luka bakr terjadi pada sosial


ekonomi rendah di Negara-negara berpenghasilan menengah kebawah
,daerah yang umumnya tidak memiliki infrastruktur yang di butuhkan
untuk mengurangi insiden luka bakar .
Data yang diperoleh dari WHO menyebutkan bahwa wanita di
wilayah asia tenggara memiliki angka kejadian luka bakar yang
tertinggi , 27% dari angka keseluruhan secara global meninggal
dunia dan hampir 70% diantaranya adalah wanita .

3. Luas luka bakar berdasarkan rule of nine

NO Area %
1. Kepala dan leher 9
2. Dada dan perut 18
3. Punggung sampai sakrum 18
4. Kemaluan 1
5. Lengan kanan 9
6. Lengan kiri 9
7. Paha kanan 9
8. Paha kiri 9
9. Tungkai bawah kanan 9
10 Tungkai bawah kiri 9
.
Total 100
Sumber : moenajat (2011)

4. Luka bakar berdasarkan kedalaman luka

No Derajat Keterangan
1. Derajat pertama Kerusakan terbakar terbatas di epidermis
,misalnya terbakar matahari . luka bakar
ini menyebabkan cedera setempat atau
destruksi setempat pada kulit .luka bakar
pada derajat ini disertai eritma dan
nyeri ,tetapi tidak timbul lepuh
,penyembuhan terjadi secara spontan dalam
3-4 hari .luka bakar ini tidak menimbulkan
jaringan parut .
2. Derajat kedua Kerusakan meluas ke lapisan epidermis dan
dermis . organ-organ kulit seperti
Superfisal
rambut ,kelenjar keringat ,kelenjar sebasea
masih utuh . dasar luka berwarna merah atau
pucat ,sering terletak lebih tinggi di atas
kulit normal . penyembuhan terjadi secara
spontan dalam waktu 10-14 hari
3. Derajat kedua dalam Luka bakar ini meliputi destruksi epidermis
dan dermis yang menimbulkan lepuh dan edema
yang ringan hingga sedang serta rasa
nyeri .organ-organ kulit seperti folikel
rambut ,kelenjar keringat ,kelenjar sebasea
sebagian besar masih utuh . penyembuhan
terjadi lebih lama ,tergantung epitel yang
tersisa , biasanya satu bulan , bila perlu
dengan operasi penambhan kulit
4. Derajat ketiga Kerusakan meluas ke epidermis ,dermis dan
jaringan subkutis . pembuluh kapiler dan
vena mungkin hangus dan aliran darah ke
daerah tersebut berkurang serta saraf rusak
.organ – organ kulit seperti folikel rambut
, kelenjar teringat ,kelenjar sebasea
mengalami kerusakan . kulit yang terbakar
berwarna abu – abu dan pucat , letaknya
lebih rendah dibandingkan kulit sekitar
.penyembuhan terjadi lama karena tidak ada
proses epitelisasi spontan dari dasar
luka .
5. Derajat keempat Kerusakan meluas melalui jaringan subkutan
hingga mengenai otot dan tulang
Menurut : Rudi haryono ,Ns.,M.Kep.

5. Luka bakar berdasarkan derajat dan luasnya kulit yang terkena

No Klasifikasi Keterangan
1. Luka bakar ringan Luka bakar derajat I sebesar <15% atau
derajat II sebesar <2%
2. Luka bakar sedang Luka bakar derajat I sebesar 10-15% atau
derajat II sebesar 5-10%
3. Luka bakar berat Luka bakar derajat II sebesar >20% atau
derajat III sebesar >10% atau mengenai
wajah ,tangan kaki ,alat
kelamin,persendian ,sekitar ketiak atau
akibat listrik tegangan tinggi (>1000V)atau
dengan komplikasi patah tulang maupun
kerusakan jaringan lunak/ gangguan jalan
napas
Menurut : Rudi haryono ,Ns.,M.Kep.

6. Penyebab luka bakar

6. Komplikasi

Luka bakar dapat menimbulkan komplikasi berupa infeksi sistemik,


yang diakibatkan oleh hilangnya barier pertahanan kulit sehingga
memudahkan timbulnya koloni bakteri atau jamur pada luka, dengan resiko
penetrasi patogen ke jaringan yang lebih dalam dan pembuluh darah
sehingga beresiko yang bisa mengarah pada kematian (Anggowarsito, 2014).
7. Pertolongan Pertama pada luka bakar

Pertolongan pertama untuk menangani luka bakar derajat 1 dan 2 yang pertama

adalah menghentikan atau menghilangkan sumber penyebab luka bakar, kemudian

melepas perhiasan, jam tangan atau pakaian di sekitar area kulit yang terbakar sesegera

mungkin Selanjutnya mendinginkan bagian tubuh yang terpapar luka bakar dengan cara

mengaliri dengan air mengalir selama sekitar 10 menit (Kuldeep S et al, 2017).

Mengaliri luka bakar menggunakan air mengalir selama kurang lebih 10 menit sangat

bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan jaringan bisa

dikurangi. Pada luka bakar yang sebenarnya akan menjadi


derajat dua bisa dihentikan pada derajat satu, atau pada luka bakar

yang sebenarnya akan menjadi derajat tiga bisa dihentikan pada

derajat dua atau satu .

(American Burn Association, 2016).

penanganan luka bakar dengan mengalirkan air dingin 2-15 °C

selama kurang lebih 20 menit dapat meningkatkan penyembuhan

dengan membatasi kedalaman luka bakar serta menurunkan rasa nyeri

yang terjadi. Air dingin dapat mengurangi kerusakan jaringan secara

progresif. Pertolongan pertama pada luka bakar tidak

direkomendasikan menggunakan es karena es dapat memperburuk

keadaan luka bakar dan dapat meningkatkan risiko hipotermia

terutama pada anak-anak. Penggunaan air es tidak dianjurkan karena

akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada kulit dan juga hindari

penggunaan mentega, pasta gigi, minyak goreng ataupun bahan rumah

tangga lain untuk mengobati luka bakar, karena akan beresiko

menimbulkan infeksi. Setelah dialiri air, luka ditutup dengan kasa

steril atau bisa juga dengan menggunakan kain bersih (Kuldeep S et al.

2017) . Jika terdapat bula, dianjurnkan tidak memecahnya karena bula

merupakan bentuk mekanisme perlindungan dari tubuh (Hardisman,

2014).
C. KERANGKA KONSEP

ibu rumah tangga

PENYEBAB

1. api 4. listril

2. air panas 5. kimia

3. minyak panas

luka bakar

Pengetahuan masyarakat pertolongan pertama luka bakar :


Membiarkan saja
Menggunakan obattradisional
Pasta gigi, kecap, madu, minyak goreng, salep
Mengalirkan air dingin selama kurang lebih 20 menit Tingkat
Tutup luka dengan kasa steril/kain bersih pengetahuan ibu
rumah tangga

Pendidikan kesehatan pertolongan pertama


pada luka bakar

Anda mungkin juga menyukai