Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PERUMUSAN MASALAH

Ada tiga langkah awal dalam proses penelitian, yaitu: identifikasi


bidang masalah (topik), pencarian data awal melalui studi pustaka (survei,
literatur) dan perumusan masalah secara jelas dan tepat, ketiga langkah
tersebut dapat dilihat dalam proses penelitian selengkapnya pada Gambar
2.1.
Bab, ini membahas ketiga langkah dalam proses penelitian tersebut,
yang akan diuraikan secara rinci masing masing langkah dalam proses
penelitian ini.

TOPIK DAN MASALAH


Penetapan masalah penelitian bagi mahasiswa dan peneliti adalah
bagian yang tersulit. Pertama-tama para mahasiswa dan peneliti diwajibkan
untuk membaca pustaka, kemudian menyusun dan memverifikasi lingkup
kajian data, fakta, dan kajian pakar terdahulu.
Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan secara spesifik
perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut. Sumber utama dalam pemilihan
permasalahan ini adalah teori, studi empiris sebelumnya, dan pengalaman
peneIiti.

• ldentifikasi Topik Penelitian

Bagi peneliti pemula, seleksi topik penelitian merupakan tahap yang


paling sulit untuk dilakukan. Topik yang dipilih seringkali sudah diteliti oleh
peneliti lain, atau terlalu sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai
permasalahan dalam penelitian.
Penetapan topik penelitian difokuskan pada aspek paling pokok yang
hendak dicari atau dicapai. Topik penelitian yang akan dipelajari haruslah
aktual, relevan terhadap pembangunan nasional, dan tidak usang, dengan
tetap memperhatikan situasi, kondisi, dan tantangan yang terkandung dalam
masalah penelitian. Topik penelitian disusun berdasarkan kemampuan
akademik peneliti dalam membaca, memahami, menetapkan, dan
mengangkat kajian pustaka dan penelitian terdahulu dari pakar bidang ilmu.
Topik penelitian harus mampu memberi penjelasan pentingnya masalah
yang diteliti, membuktikan bahwa masalah penelitian tersebut belum ada
pemecahannya, dan masalah yang diteliti terletak dalam konteks
permasalahan yang lebih besar dan orisinil.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik penelitian
adalah dengan menggunakan beberapa pertanyaan sederhana berikut:
1. Apakah ada permasalahan?
2. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian?
3. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan?
4. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan?
Pada umumnya identifikasi masalah dilakukan dari permasalahan
umum yang berhubungan dengan keahlian yang dipunyai dan menarik untuk
dipecahkan. Kemudian dari permasalahan umum yang telah ditentukan,
diambil suatu permasalahan yang lebih spesifik dan lebih memungkinkan
untuk diteliti. Dengan demikian, dari permasalahan yang bersifat umum
tersebut akan diambil (atau ditentukan) suatu permasalahan yang spesifik.

• Sumber Permasalahan
Sebenarnya banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan berada di
sekeliling peneliti. Yang menjadi kendala dalam memperoleh masalah
tersebut adalah kesanggupan peneliti untuk menggali dan
mengidentifikasikan masalah serta mengetahui sumber-sumber di mana
masalah penelitian diperoleh.
Sumber-sumber untuk memperoleh masalah antara lain adalah:
1. Pengamatan terhadap kegiatan manusia
Pengamatan yang sepintas terhadap kegiatan-kegiatan manusia dapat
merupakan sumber dari masalah yang akan diteliti. Seorang ahli pertanian
dapat menemukan masalah ketika ia melihat cara petani mengerjakan serta
menyimpan hasil usaha pertaniannya.
2. Pengamatan terhadap alam sekeliling
Peneliti-peneliti ilmu natural seringkali memperoleh masalah dari alam
sekelilingnya. Seorang ahli perbintangan akan banyak memperoleh masalah
ketika ia mengamati cakrawala. Atau seorang peneliti ilmu tanah akan
memenukan masalah ketika ia secara sepintas mengamati tanah di
sekelilingnya ataupun dalam suatu perjalanan jauh.
3. Bacaan
Bacaan-bacaan dapat merupakan sumber dari masalah yang dipilih
untuk diteliti. Lebih-lebih jika bacaan tersebut merupakan karya ilmiah
ataupun makalah, maka banyak sekali rekomendasi di dalamnya yang
memerlukan penelitian lebih lanjut. Bahkan bacaan tersebut juga
memberikan teknik dan metode yang ingin dikembangkan lebih lanjut.
4. Ulangan serta perluasan penelitian
Masalah juga dapat diperoleh dengan mengulang percobaan-
percobaan yang pernah dilakukan, dimana percobaan tersebut belum
memuaskan. Perluasan analisa maupun metode dan teknik dengan
peralatan yang lebih modern akan membuat masalah dapat dipecahkan
secara lebih memuaskan.
5. Cabang studi yang sedang dikembangkan
Kadangkala masalah ditemukan, bukan dari bidang studi itu sendiri,
tetapi dari cabang yang timbul kemudian, yang awalnya dipikirkan tidak
berapa penting sifatnya.
6. Catatan dan pengalaman pribadi
Catatan pribadi serta pengalaman pribadi sering merupakan sumber
dari masalah penelitian. Dalam penelitian ilmu sosial, pengalaman serta
catatan pribadi tentang sejarah sendiri, baik kegiatan pribadi ataupun
kegiatan profesional dapat merupakan sumber masalah untuk penelitian.
7. Praktek serta keinginan masyarakat
Praktek-praktek yang timbul dan keinginan-keinginan yang menonjol
dalam masyarakat dapat merupakan sumber dari masalah. Praktek-praktek
tersebut dapat merupakan tunjuk perasaan, pernyataan-pernyataan
pemimpin, otorita ilmu pengetahuan baik bersifat lokal, daerah maupun
nasional.
8. Bidang Spesialisasi
Bidang spesialisasi seseorang dapat merupakan sumber masalah.
Dalam membuat masalah berdasarkan bidang spesialisasi, perlu juga dijaga
agar masalah yang digali jangan menjurus kepada over-spesialisasi. Hal
tersebut dapat menghilangkan unitas yang fundamental.
9. Pelajaran yang sedang diikuti
Pelajaran yang sedang diikuti dapat merupakan sumber dari masalah
penelitian. Diskusi kelas, hubungan antara dosen dengan mahasiswa banyak
mempengaruhi mahasiswa dalam memilih masalah untuk penelitian.
10. Diskusi-diskusi ilmiah
Masalah penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi ilmiah,
seminar, serta pertemuan-pertemuan ilmiah. Dalam diskusi tersebut,
seseorang dapat menangkap banyak analisa-analisa ilmiah, serta
argumentasi-argumentasi profesional, yang dapat menjurus pada
permasalahan baru.
11. Perasaan intuisi
Kadang kala, suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka-
sangka, dan kesulitan tersebut dapat merupakan masalah penelitian.

• Karakteristik Permasalahan Penelitian


Karakteristik yang pertama adalah permasalahan tersebut dapat diselidiki
melalui pengumpulan dan analisis data. Beberapa permasalahan yang
berhubungan dengan filosofi dan etika sangat sulit untuk diteliti. Penelitian dapat
mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan merasakan. atau bagaimana
mereka berfikir tentang hal-hal tetentu, namun penelitian tidak akan dapat
menjawab perrnasalahan yang dirasakan oleh sekelompok karyawan
tersebut.
Karakteristik yang kedua adalah mempunyai penting baik dari latar
belakang teori maupun praktek. Sekedar menemukan permasalahan yang
tidak ada hubungahnya dengan pengembambang teori ataupun tidak mem-
berikan manfaat apapun dalam praktek (bisnis) bukan merupakan hal yang
disarankan dalam penelitian.
2 1
Pengumpulan Data Observasi
Awal • Topik Penelitian
• Survei Literatur
• Wawancara

3
Perumusan
Masalah

4
Kerangka Teoritis
• Definisi Variabel
Tidak
• Hubungan antar
Variabel

5
Hipotesis

6
Desain Riset
• Metode Analisis
• Sistematika Bab

7
Data
• Pengumpulan
9 • Analisis
Laporan • Interpretasi
• Penulisan Ya
• Presentasi

8
Logika Deduktif
• Apakah Hipotesis
diterima ditolak
10 • Apakah Pertanyaan
Pengambilan Penelitian Terjawab
Keputusan
Manajerial

Gambar 2.1 Proses Dalam Penelitian Dasar dan Terapan


Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang di-
rasakan baik oleh peneliti, dalam arti empat macam hal berikut :
Pertama, peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. Kedua,
tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan
yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Ketiga,
peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan. Keempat, peneliti telah
mempertimbangkan kendala waktu, dana, dan berbagai kendala yang lain
dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.

• Identifikasi Masalah

Proses Identifikasi masalah adalah apabila manajemen mengetahui


dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi yang tidak diinginkan
dalam perusahaan. Beberapa situasi yang tidak diinginkan ini bisa terlihat
dengan jelas, misalnya, pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran
karyawan, penurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti, dan
sebagainya, namun beberapa yang lain hanya terlihat secara samar, apalagi
pada saat permulaan. Suatu perusahaan yang besar, bisa juga mengalami
kebangkrutan dalam jangka waktu yang tidak terlalu panjang. Sebenarnya
proses menuju kebangkrutan ini tidak terjadi secara tiba-tiba, namun karena
proses tersebut hanya terlihat secara samar, sangat mungkin manajemen
tidak menyadari adanya proses tersebut. Pada saat situasi yang tidak
diinginkan ini menjadi jelas akan yang disusun manajemen sudah terlalu
terlambat untuk mengatasi situasi dan menyelamatkan perusahaan,
sehingga kebangkrutan perusahaan tidak dapat dihindarkan. Masalah yang
hanya terlihat secara samar, kadang tidak terlihat dan tidak diperhatikan
oleh manajemen perusahaan Meskipun permasalahan yang ada hanya
terlihat secara samar, akibat yang ditimbulkan dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan.
Bagi peneliti pemula, pertanyaan yang sering timbul adalah dari mana
perrnasalahan dapat diperoleh, atau bagaimana melihat permasalahan yang
layak untuk diteliti? Sementara permasalahan dalam sebuah organisasi
tidak terhitung jumlahnya, peneliti pemula mungkin dapat memanfaatkan
teori yang telah dipelajari. Permasalahan dapat diperoleh dari penerapan
teori ke dalam praktek bisnis yang ada. Identifikasi permasalahan yang
diturunkan dari teori membawa beberapa keuntungan, yaitu:
1. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk
menjawab persoalan yang ada.
2. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih mudah dan
jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori.
3. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang
dijadikan dasar untuk perumusan masalah
Dalam penyusunan identifikasi masalah diperlukan komunikasi yang
baik antara manajer dan peneliti. Dalam perusahaan, manajer yang
bijaksana akan mempunyai cakrawala dan pengalaman yang luas. Manajer
ini pada umumnya dapat melihat permasalahan lebih awal daripada manajer
yang belum berpengalaman. Identifikasi masalah memerlukan kreativitas,
pengetahuan, pengalaman, dan kadang-kadang juga keberuntungan. Untuk
melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutama masalah
yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.
Tidak semua permasalahan yang ada kemudian dapat dijadikan
permasalahan untuk diteliti.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
permasalahan penelitian adalah:

1. Kegunaan Penelitian

Aspek yang penting dalam pemilihan masalah penelitian adalah


kegunaan penelitian. Setiap ada permasalahan, pertanyaan
pertama adalah manfaat yang diperoleh dari penelitian terhadap
masalah tersebut. Kalau ada, manfaat apa saja yang diharapkan
dapat diperoleh. Kalau manfaat tersebut dapat dikuantifikasi,
apalagi dapat dihitung dengan nilai moneter, bisa dibandingkan
dengan biaya penelitian untuk ditentukan apakah penelitian
tersebut perlu dilakukan atau tidak. Dengan kata lain, penelitian
hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai
manfaat lebih besar dari pada biayanya. Pada beberapa penelitian
tertentu, meskipun nilai penelitiannya tidak dapat diukur dengan
nilai moneter, kegunaannya sudah tidak perlu diragukan lagi.

2. Prioritas

Banyak permasalahan yang memerlukan penelitian serta


mempunyai kegunaan penelitian yang jelas dalam perusahaan.
Namun demikian, tidak semua dari permasalahan tersebut
diangkat sebagai permasalahan peneIitian. Manajemen menyusun
daftar prioritas, sehingga dapat diketahui permasalahan yang
mana yang akan diteliti terlebih dahulu. Suatu permasalahan
tertentu, mungkin menjadi permasalahan yang sangat penting
pada beberapa periode yang akan datang, namun belum terlalu
penting untuk diteliti pada saat sekarang.

3. Kendala Waktu dan Dana

Erat hubungannya dengan prioritas yang disusun oleh manajer


adalah kendala waktu dan dana. Suatu penelitian yang jelas
berguna dan mendapatkan prioritas untuk diteliti, mung kin belum
juga dilakukan penelitian karena keterbatasan dana. Demikian
pula dengan waktu yang tersedia seringkaIi membatasi jumlah dan
jenis penelitian yang dapat dilakukan. Tidak jarang penelitian
yang'sebenarnya diperlukan oleh perusahaan tidak jadi
dilaksanakan semata-mata karena tidak adanya dana atau waktu
untuk mendukung pelaksanaan penelitian tersebut.

4. Dapat Diselidiki

Pertimbangan lain yang tidak boleh ditinggalkan adalah apakah


permasalahan yang dipilih dapat diselidiki. Ada dua hal dalam
hubungannya dengan dapat dan tidaknya suatu permasalahan
untuk diselidiki. Hal ini bisa terjadi karena masalah tersebut
secara teoritis tidak dapat diselidiki, atau belum terdapat teori
dasar untuk menyelidiki sehingga baru pada saat nanti ada
kemungkinan untuk dapat diselidiki. Kedua, permasalahan
tersebut secara teoritis dapat diselidiki, namun karena
pertimbangan tertentu tidak diijinkan untuk diselidiki oleh aparat
yang berwenang.

5. Kemampuan Peneliti
Sekedar tertarik kepada suatu permasalahan dan kemudian
melakukan penelitian merupakan langkah yang kurang bijaksana.
Apabila peneliti tertarik kepada suatu masalah, masih terdapat
beberapa hal lain yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu:
• Kendala waktu dan anggaran
• Tersedianya data yang diperlukan
• Tingkat keahlian peneliti.

Daftar Pustaka

1. Nazir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999

2. Suwandi, Arief, Modul Kuliah: Metodologi Penelitian, Jurusan Teknik


Mesin, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2011
3. Suharto,dan Buana Girisuta, Perekayasaan Metodologi Penelitian,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004

Anda mungkin juga menyukai