Tugas Trimester2
Tugas Trimester2
PENDAHULUAN
1
calon ayah ke dalam program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer,
2001). Pada trimester kedua pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Dengan
rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa untuk mengetahui keadaan normal
dan keluhan hamil muda, pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan)
sehingga dari pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang kehamilan.
Kesimpulan mungkin normal sehat dan memuaskan, adanya penyakit Ibu, atau
adanya komplikasi kehamilan. Pada periode ini pula dapat dilakukan
pengobatan kehamilan berupa obat simtomatis untuk gejala hamil muda,
pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan, dan pemberian obat
penyokong (vitamin, obat khusus), dan vaksinasi tetanus toksoid I. Anjuran
yang diberikan pada masa ini umumnya berkaitan dengan kesehatan dan secara
khusus berkaitan dengan kesimpulan kehamilannya. (Manuaba, 1999).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kehamilan trimester II
2. Untuk mengetahui perubahan pada wanita hamil trimester II
3. Untuk mengetahui reaksi kognitif dan emosional ibu pada kehamilan trimester II
4. Untuk mengetahui perkembangan janin pada ibu hamil trimester II
5. Untuk mengetahui ketidaknyamanan ibu hamil trimester II
6. Untuk mengetahui WOC kehamilan trimster II
7. Untuk mengetahui tanda subjektif dan objektif kehamilan trimester II
2
8. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang pada kehamilan trimester II
9. untuk mengetahui komplikasi kehamilan trimester II (14-28 minggu)
10. Untuk mengetahui askep teoritis pada kehamilan trimester II
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada
akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut
hamil fisiologi, atau hamil ganda, atau menderita penyakit molahidatidosa,
dsb.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira kira jari diatas
pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat
dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosessus xifoideus.
2. Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
jaringan otot. Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi
maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak. Keadaan
ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick.
Warna porsiopun tampak livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16
minggu. Korpus Luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian,
ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
5
5. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah
partusm, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning. Meskipun
kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan
oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH (prolactine inhibiting hormone).
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
darah yang membesar pula, mammae dan alat lain-lain yang memang
berfungsi berlebihan dalam kehamilan volume darah akan bertambah
banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti
dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%, dan
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (5-10 mmHg).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus
yang membesar kearah diagfragma kurang leluasa bergerak.
8. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek
(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat.
Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun karena peningkatan kadar
hormone progesterone, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama berada dalam lambung dan apa yang
dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk
resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
6
9. Tarktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing.
Keadaan ini hilang dengan makin tuannya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai
turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah
satu hormone yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Kadangkadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, yang
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Di daerah leher sering terdapat
hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamae. Linea alba pada
kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea nigra. (Prawirohardjo,
2002).
7
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan mersakan meningkatnya libido. (Pusdiknakes,2003).
2.3 Reaksi kognitif dan emosional Ibu pada kehamilan Trimester II
1. Perasaan baik/tenang
Tanda fisik dan nyeri berkurang
Berkurangnya rasa ketakutan dan kecemasan dan lupa akan gerakan bayi (jika
kemajuan kehamilan normal)
2. Perhatian, memikat diri, introspeksi
Konsentrasi pada ibu dalam keperluan janinnya
Pesona terdapat kehamilan dan proses kelahiran ;sadar akan kelakuan anaknya
Menenangkan egosentris, tingkat mimpi setiap hari
Mulai menunjukkan ”sekumpulan”prilaku: persiapan membeli barang untuk
anak dan dirinya dalam antisipasi proses kelahiran.
3. Irama suasana hati dan emosional labil
Kegembiraan dan suasana hati bisa menyusahkan untuk sekitarnya;
memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pengertian. (Reeder, 1992).
8
- Kepala dominant, wajah terlihat seperti manusia.
- Minggu ke-18
Perkembangan Janin :
- Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
- Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara kelembaban kulit.
- Minggu ke-19
Perkembangan Janin :
- Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.
- Minggu ke-20
Perkembangan Janin :
- Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.
- Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.
- Minggu ke-22
Perkembangan Janin :
- Kerangka berkembang dengan pesat.
- Minggu ke-23
Perkembangan Janin :
- Kelopak mata mulai membuk dan menutup.
- Minggu ke-24
Perkembangan Janin :
- Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.
- Kulit kemerahan dan keriput.
- Terbnetuk kelenjar keringat.
Ketidaknyamanan Fisiologis
9
thorax, wajah dan lengan. penambahan konsentrasi estrogen
Erytema telapak tangan terjdi pada Bercak kemerahan menyebar pada
50% wanita hamil, yang menyertai telapak tangan dan menutupi kulit yang
spider nevi. berlebihan dan ujung jari yang
disebabkan oleh faktor predisposisi
genetis dan hyper estrogen.
Palpitasi Tidak diketahui, tidak disertai oleh
cardiacpersisten yang irreguler
Supinehypotensi (symdroma aorta Disebabkan oleh tekanan uterus yang
vena cava) dan bradicard. hamil atas vena cava ascenden saat
terlentang mengurangi aliran darah
uterus-plasenta dan perfusi renal
Pusing dan sinkrope (orthostatik Vasomotor lability atau psotural
hypotensi) yang menetap selama hypotensi dari hormon, pada kehamilan
hamil. yang terakhir mungkin disebabkan oleh
vena yang statis pada extremitas
bawah.
Makanan idaman Penyebabnya tidak diketahui; idaman
ditentukan oleh budaya / letak
geografis.
Rasa panas dalam perut (pvrosis/acid Progesteron memperlambat motilitas
indigestion), sensasi panas pada gastrointestinal tract dan pencernaan
bagian bawah dada atau bagian atas membalikkan peristaltik; merelaxasi
abdomen, kadang-kadang dengan spincter cardiac; dan memperlambat
bersendawa sedikit naik rasa cairan. waktu buang air besar, memindahkan
isi perut ke atas dan ditekan oleh
pembesaran uterus.
Konstipasi – Terjadi 50% pada semua Motilitas gastrointestinal tract
wanita hamil diperlambat oleh progesteron, akibat
peningkatan resorbsi air dan
pengeringan feces, tekanan intestinal
karena semakin membesarnya uterus
predisposisi konstipaso karena
suplementasi zat besi oral.
Kembung dan bersendawa Berkurangnya motilitas gastrointestinal
akibat hormon, memberikan peluang
10
bakteri untuk memproduksi gas;
menelan udara.
Varices vens : yang diikuti sakit kaki Predisposisi hereditas : relaxasi otot
dan kelemahan bisa menetap pada halus dinding vena karena hormon
kaki dan vulva; hemorhaid adalah yang menyebabkan vasocongestion
varices perianal. pelvic; kondisi ini diperberat oleh
pembesaran uterus, hamil dan gerakan
bowel usus kebawah.
Sakit kepala Ketegangan emosional (biasanya
lebih dari vasculer migrain headache)
nyeri mata (kelainan refraksi)vasculer
engorgement dan sumbatan sinus dari
stimulasi hormon
Carpal tunnel syndrom (antara lain : Tekanan syaraf median karena
ibu jari, jari kedua dan jari ketiga, sisi perubahan dalm jaringan
lateral jari kelingking) mengelilinginya, nyeri, mati rasa, rasa
gatal, panas, kehilangan kemampuan
gerak (mengetik) menjatuhkan benda.
Mati rasa periodik, jari gatal Syndroma traksi flexus brachial dari
(acrodysesthesia) 5% dari wanita terasa berat pada bahu selama hamil
hamil (khususnya malam dan pagi hari)
Nyeri sekitar ligamen (kelemahan) Ligamen yang menciut / tertekan
disebabkan oleh pembesaran uterus.
Nyeri sendi, pinggang dan tekanan Relaxasi sendi symfisis da sakroiliaka
pelvic, hypermobilitas sendi. karena hermonal, akibatnya peivic
tidak stbil, lengkung cervicothoracis
dan lumbar yang berlebihan karena
perubahan pada pusat grafitasi dari
pembesaran perut.
11
1. Tanda subjektif
a. Minggu ke 14-20
Napas kencang
Sakit kepala
Perubahan postur tubuh pada minggu ke 1
b. Minggu ke 20-24
Pernapasan menjadi lebih cepat
Meningkatnya hasrat sexualitas
c. Minggu ke 25-28
Kram pada kaki mungkin terjadi
Mudah lelah
2. Tanda objektif
12
j. Kehadiran kolostrum.
k. Formasi sketer mocous dalam bagian kuduk.
l. Leukorrhea; laporan jika pruritus atau kecurangan berkembangan pada
Candida albicans, infeksi tricomonal.
m. Perubahan pada abdominal karena kehamilan.
n. Puncak simpanan antara sympisis dan umbilicus.
o. Simpanan pada umbilicus (22 minggu).
p. Pelvix bergabung dalam relaksasi kerena hormone relaksin.
q. Pigmen yang mungkin berubah pada kulit: melasma, linea nigra, striae
gravidum.
r. Prespirasi naik, minyak pada sekresi.
s. Dilatasi pada ureter kanan sebagai hasil tekanan dari uterus dextrorotated.
t. Konstipasi dan hemorrhoid karena kelambatan gerak peristaltik dan tekanan
pada uterus pada kolon dan rektum yang lebih rendah.
Pemeriksaan rutin yang akan dilakukan terhadap Ibu di trimester 2 ini ada beberapa
macam, yaitu:
b. Pemeriksaan berat badan dan lingkar lengan atas, tujuannya untuk memantau
berat badan Ibu, yang akan mengalami peningkatan secara signifikan ketika
memasuki usia kehamilan 20 minggu. Hal ini penting untuk mencegah Ibu
menjadi overweight. Dilakukan di usia kehamilan 24—28 minggu.
13
d. Pemeriksaan USG, tujuannya untuk melihat kondisi janin di dalam rahim,
seperti mengetahui kondisi denyut jantung dan profil biofisiknya, lokasi
plasenta, serta kecukupan air ketuban. Dilakukan di usia kehamilan 18—22
minggu.
A. Hipermesis Gravidarum
”Morning sickness” dengan muntah terus-menerus, makan kurang dapat
menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari dalam situasi demikian
disebut hiperemesis Gravidarum. Pada tingkat ringan, sebaiknya memeriksakan
diri dengan gejala muntah berlebihan, keadaan lemas dan lemah, sakit pada ulu hati
(perut bagian atas), tidak mau makan, berat badan turun, turgor (kekenyalan) kulit
berkurang, lidah kering, mata cekung, kecepatan nadi meningkat, dan tekanan
darah menurun.
B. Keguguran kandungan
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu hidup diluar
kandungan pada umur dari 28 minggu. Sebab keguguran sebagian besar tidak
diketahui dan terjadi secara sepontan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
gugur kandung dikemukakan sebagai:
faktor telur (ovum) yang kurang baik
faktor spermatozoa yang kurang sempurna
ketidaksuburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang disebabkan oleh
kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek, terdapat penyakit dalam
rahim.
Faktor penyakit sistemik pada Ibu seperti penyakit jantung paru, ginjal,
tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan hormone
pada Ibu.
14
Beberapa bentuk klinis keguguran:
15
Kehamilan ektopik merupakan salah satu ”keadaan darurat” yang
segera harus mendapatkan tindakan pembedahan, untuk mengambil sumber
pendarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat diatasi. Gambaran gejala
kehamilan ektopik:
Terdapat ”trias gejala hamil ektopik terganggu” (amenorea{terlambat
datang bulan atau terdapat perubahan pola menstruasi}, sakit perut
mendadak, dan perdarahan melalui liang senggama).
Sakit perut disebabkan oleh pecahnya kehamilan ektopik, timbunan
darah menimbulkan iritasi denga menifestasi rasa nyeri, darah dalam
ruangan perut tidak berfungsi dan menyebabkan pasien tampak pucat
(anemia), tekanan darah turun sampai syok, bagian ujung-ujung
anggota badan terasa dingin, perut kambung karena darah.
A. Pengkajian Maternal
Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan
psikologis, keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
terhadap masalah yang dihadapi.
16
Keselamatan ibu dan janin
Latihan dan istirahat
Relaksasi
Nutrisi
Alcohol dan substansi lainnya
Seksualitas
Personal hygiene
Tanda-tanda berbahaya
B. Pemeriksaan Fisik
Pada setiap kunjungan:
pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur.
tekanan darah (lengan kanan, sambil duduk.
berat badan juga diukur apakah bertambah atau tetap atau berkurang
(apakah cocok dengan rencana).
C. Tes Laboratorium
Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan
yang baik. Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton,
lbumin/protein, RBCs, dan leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami
glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient excreation). Urine untuk culture dan
sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan hanya jika ada tanda-tanda
dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell Volume
(PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.
D. Pengkajian fetal
Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar.
Pengukuran tinggi uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator
kemajuan pertumbuhan janin. Juga memberikan petunjuk yang jelas terhadap
lamanya kehmilan. Pita lunak atau pelvimeter bisa digunakan untuk mengukur
tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari puncak/titik symshisis pubis
sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang uterus. Pengukuran
tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth
Retadation (IURG)/ pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan
pertambahan yang berlebihan biasanya kehamilan multifetal atau hydramnion.
17
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran adalah
obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds atau
lebih]), jumlah cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak
bayi dan letak uterus.
F. Diagnosa Keperawatan
4. Gangguan rasa nyaman berubungan dengan perubahan pada mekanisme tubuh, dan
efek-efek hormone .
18
5. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi/maturase, kerentanan pribadi dan
persepsi tidak realistis.
G. Intervensi keperawatan
19
nafas,berhubungan tindakan keperawatan 1. Kaji status pernapasan (ex: dapat digunakan
dengan pergeseran selama … x 24 jam, sesak napas dan kelelahan) secara optimal.
diafragma karena diharapkan perubahan 2. Kaji kadar hemoglobin 2. Peningkatan kadar
pembesaran uterus. pola nafas tidak ada (Hb) dan hematokrit (Ht) plasma pada gestasi
dengan kriteria hasil: tekankan pentingnya masukan minggu ke 24-32
1. Frekuensi vitamin / fero sulfat pranatal mengencerkan kadar
pernafasan normal setiap hari Hb, mengakibatkan
(16-20x/menit) kemungkinan
2. Mampu anemia dan
mendemonstrasikan menurunkan
perilaku yang kapasitas pembawa
mengoptimalkan oksigen.
fungsi pernapasan. 3. Tinjau ulang tindakan 3. a. Postur yang baik
yang dapat dilakukan klien dan makan sedikit
untuk mengurangi masalah, membantu
Ex: memaksimalkan
a. postur yang baik dan makan penurunan
sedikit tetapi lebih sering. diafragmatik,
b. menghindari merokok meningkatkan
ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru.
b. Merokok
menurunkan
persediaan oksigen
untuk pertukaran
ibu-janin.
3. Penurunan curah Setelah dilakukan Mandiri: 1. Selama trimester
jantung, resiko tindakan keperawatan 1. Tinjau ulang proses fisiologis kedua, hipertrofi
tinggi terhadap selama … x 24 jam, dan perubahan normal dan ventrikel jantung
dekompensasi diharapkan penurunan banormal, tanda-tanda, dan menjamin
berhubungan curah jantung tidak gejala-gejala. peningkatan curah
dengan ada dengan kriteria jantung, yang
peningkatan hasil: memuncak pada
kebutuhan 1. Tetap normotensitif gestasi minggu 25-27
20
sirkulasi, selama perjalanan untuk memenuhi
perubahan preload pranatal. oksigen dan
(penurunan aliran 2. Bebas dari edema kebutuhan nutrien
balik vena, dan patologis dan ibu/janin.
afterload) tanda-tanda HAK. 2. Perhatikan riwayat yang ada 2. Klien ini menghadapi
peningkatan 3. Mengidentifikasi sebelumnya atau potensial risiko paling tinggi
tahanan vaskuler cara-cara untuk masalah jantung / ginjal / terhadap masalah
perifer, hipertrofi mengontrol dan diabetik. jantung selama
ventrikel. menurunkan trimester kedua, bila
masalah curah jantung
kardiovaskular. memuncak.
3. Ukur tekanan darah (TD) dan 3. Peningkatan TD
nadi. Laporkan jika dapat menunjukkan
peningkatan sistosik lebih dari HAK, khususnya
30 mm Hg dan diastolik lebih pada klien dengan
dari 15 mm Hh. penyakit jantung atau
ginjal, diabetes.
4. Kaji adanya edema 4. Edema dependen dari
pergelangan kaki dan varises eksremitas bawah
kaki, vulva dan rektum. (edema fisiologis)
Bedakan antara edema sering terjadi karena
fisiologis dan yang potensial stasis vena akibat
berbahaya. vasodilatasi dari
aktivitas progesteron,
herediter, retensi
kelebihan cairan, dan
tekanan uterus pada
pembuluh darah
pelvis.
4. Gangguan rasa Setelah dilakukan Mandiri: 1. Penurunan motilitas
nyaman tindakan keperawatan 1. Kaji ulang adanya perubahan gastrointestinal, efek
berhubungan selama … x 24 jam, BAB dan hemoroid. suplemen zat besi,
dengan perubahan diharapkan tidak ada dan peningkatan
pada mekanisme gangguan rasa nyaman tekanan/perubahan
21
tubuh, efek-efek dengan kriteria hasil: posisi dari
hormone dan 1. Mengidentifikasi pembesaran uterus
ketidakseimbangan dan mempengaruhi
elektrolit. mendemostrasikan fungsi normal.
tindakan perawatan 2. Diskusikan masukan diet, 2. Membantu dalam
diri yang tepat. latihan, dan penggunaan pencegahan /
2. Meminimalisir pelunak feses. penatalaksanaan
ketidaknyamanan konstipasi.
3. Perhatikan adanya nyeri ulu 3. Makanan berlemak
hati, tinjau ulang riwayat diet. meningkatkan
Anjurkan klien menghindari keasaman gastrik;
makanan berlemak, makan makan sering dalam
enam kali sehari dalam porsi porsi kecil
kecil, menetralkan
Kolaborasi: keasaman.
4. Berikan antasida rendah 4. Menetralisir
natrium. keasaman gastrik;
5. Berikan suplemen kalsium dan penurunan kadar
alumunium dengan tepat. fosfor.
5. Tambahan suplemen
kalsium dan
alumunium baik
untuk proses
kehamilan ibu..
5. Ansietas Setelah dilakukan Mandiri: 1. Rasa takut dan
berhubungan tindakan keperawatan 1. Identifikasi rasa takut/angan- angan-angan yang
dengan krisis selama … x 24 jam, angan pasangan yang mungkin umum dari
situasi/maturase, diharapkan koping dimiliki. wanita/pria dapat
kerentanan pribadi individu efektif timbul pada saat ini.
dan persepsi tidak dengan kriteria hasil: Wanita mungkin
realistis. 1. Mengekspresikan takut kematian dari
perasaan dengan suami, dan pria
bebas. berfantasi tentang
2. Mengidentifikasi jika dirinya hamil.
22
kekuatan 2. Kuatkan pasangan bahwa rasa 2. Menyulitkan bagi
individual. takut dan fantasi tersebut individu yang tidak
3. Menunjukkan adalah normal. melihat kenormalan
keterampilan dari pengalaman.
koping dan 3. Anjurkan klien/pasangan 3. Mengakui dan
pemecahan untuk mengekspresikan mengekspresikan
masalah yang perasaan tentang kehamilan perasaan dapat
efektif. dan menjadi orang tua. membantu individu
mulai
mengidentifikasi
masalah dan
memulai proses
Kolaborasi: pemecahan masalah.
4. Rujuk untuk konseling dan 4. Yang
penyuluhan sesuai kebutuhan. memuungkinkan
perlunya tambahan
bantuan untuk
mengatsi masalah
pokok.
23
6. Pemberian laksatif atau mampu
enema sesuai indikasi melancarkan
eliminasi fekal.
6. Mampu
melunakkan feses.
BAB III
24
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu
ke 13 sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menginjak umur 4 bulan
hingga 6 bulan. Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan
memasuki trimester kedua. Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh
tubuh wanita, Khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada
payudara (mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen,
dan progesterone mempunyai peranan penting.
Pada trimester kedua biasanya ibu saat itu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang. Perut Ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pemeriksaan
rutin yang dilakukan terhadap Ibu di trimester 2 yaitu: pemeriksaan tinggi
fundus (bagian atas rahim), pemeriksaan berat badan dan lingkar lengan atas,
pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan laboratorium darah dan urine, dan
pemeriksaan USG. Pada trimester kedua komplikasi yang biasa terjadi yaitu:
hipermesis gravidarum, keguguran kandungan, kehamilan dengan degenerasi
penyakit trofoblas, dan kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopik).
3.2 Saran
1. Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat
kepada ibu hamil trimester kedua.
2. Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal
dengan tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA
25
Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Sarwono Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP
– SP
26