Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

GAMBARAN PELAKSANAAN PRAKERIN DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU

Tugas Pengembangan Profesi


Diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat kenaikan pangkat

OLEH
NURHABIBAH, S.Kom
NIP 19761212 201102 2 001

DINAS PENDIDIKAN KOTA PEKANBARU


SMK NEGERI 4 PEKANBARI
2015
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sebagai salah satu sekolah yang mempunyai visi dan misi untuk
meningkatkan kualitas tamatan, Sekolah menengah kejuruan berupaya untuk
memenuhi komponen yang diperlukan. Salah satu bentuk pelaksanaan
kurikulum adalah prakerin, sebagaimana terdapat dalam penyebaran mata
pelajaran produktif yang tercantum pada struktur kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan dalam dokumen KTSP masing-maisng SMK. Pelaksanaan Praktek
kerja Industri dimaksud agar peserta didik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
mempunyai suatu pengalaman dalam DUDI, sebelum memasuki kerja secara
nyata setelah lulus sekolah. Ada dua pihak secara bersama-sama terlibat
dalam Prakerin ini, yaitu lembaga pendidikan dalam hal ini SMK dan Lapangan
Kerja (DUDI). Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan
bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
penyelenggaraan, sampai penilaian dan penentuan kelulusan peserat didik.
Latar belakang dilaksanakan Praktek kerja Industri di sekolah kejuruan
di Indonesia adalah :
1.1.1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian berkualitas yaitu ,
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.
1.1.2. MemperolehLink Mactch antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan duniakerja
1.1.3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas
1.1.4. Memberi pengakauan dan pengahrgaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian proses pendidikan.
Peran Industri sebagai salah satu sarana pendidikan kejuruan, tanpa
dukungan dari pihak industri maka pelaksanaan Prakerin tidak akan berjalan
dengan baik selain itu industri juga sangat membutuhkan tenaga kerja yang
terampil terutama yang berasal dari SMK.
1.2. FOKUS MASALAH
Uraian makalah ini untuk dapat melihat kegiatan pelaksanaan Prakerin
di Sekolah Menengah Kejuruan negeri 4 Pekanbaru.
1.2.1. Latar Belakang
1.2.2. Pengertian Prakerin
1.2.3. Tujuan dan manfaat Prakerin
1.2.4. Pelaksanaan Prakerin SMK Negeri 4 Pekanbaru
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Prakerin

Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda atau prakerin sebagai perwujudan


kebijaksanaan dari “ Link and Match ” dalam prosesnya dilaksanakan pada dua
tempat yaitu di sekolah dan di dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka
peningkatan mutu tamatan SMK dalam mencapai tujuan relevansi pendidikan
dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja. Harapan pertama dari kegiatan
penyelenggaraan praktek di DU/DI ini disamping keahlian profesional siswa
meningkat dengan tuntutan kebutuhan DU/DI, siswa juga akan memiliki etos kerja
yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan
yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja. Depdikbud nomor
323/U/1997 tentang penyelenggaraan pendidikan sistem ganda pada SMK pasal 1
ayat 1 menyebutkan:
Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat
keahlian professional.
Pengertian di atas sependapat dengan yang diungkapkan oleh Aaltje D. Ch.
Wayong (2010: 2), bahwa pendidikan sistem ganda (PSG) adalah suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan
secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan kerja.
Dengan demikian para siswa SMK dengan program PSG ini akan memiliki
tingkat profesional yang sambung dengan dunia kerja yang dibutuhkan. Praktek
kerja yang dilaksanakan di DU/DI sama halnya dengan pemberian pelatihan
kepada siswa. Menurut Oemar Hamalik (Uri Kustantri, 2010: 23), pelatihan
adalah: Suatu proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan
dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang
dilakukan oleh tenaga professional ke pelatihan dalam satuan waktu yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan
tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. Pendidikan sistem
ganda di Indonesia sekarang ini disebut sebagai prakerin. Prakerin merupakan
program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di DU/DI dan
merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan berbasis kerja (work based
learning).
Definisi tersebut sependapat dengan yang dikatakan oleh Pakpahan
(Muhyadi, dkk., 2010:16) menyebutkan bahwa sistem ganda merupakan model
penyelenggaraan pendidikan kejuruan di mana perencanaan dan pelaksanaan
pendidikan diwujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja dengan sekolah, dan
penyelenggaraan berlangsung sebagian di sekolah dan sebagian lagi di DU/DI.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa prakerin mempunyai 2 tempat kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan berbasis sekolah (school based learning) dan
berbasis kerja (work based learning). Siswa dalam hal ini berstatus sebagai
pemagang di DU/DI dan sebagai siswa di SMK. Kegiatan praktek kerja industri
untuk siswa SMK memanglahsangat penting untuk peningkatan kemampuan
siswa dalam berwirausaha, dalam kegiatan ini siswa akan lebih mampu
mengembangkan kompetensi keahlian yang siswa miliki untuk memecahkan
masalah di dunia industri serta dapat memberikan informasi yang nyata di dunia
kerja. Hal ini di tegaskan oleh pendapat Tamrin (2008: 52), bahwa pendidikan di
DU/DI merupakan upaya yang sangat bermanfaat bagi siswa.
Manfaat yang diperoleh siswa dalam prakerin ialah siswa akan memperoleh
informasi yang nyata, dan dituntut untuk ikut memecahkan masalah pekerjaan,
serta dapat menyesuaikan diri dalam situasi kerja yang sesungguhnya. Dari uraian
di atas, dapat disimpulkan bahwa praktek kerja industri ialah suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh setiap
sekolah menengah kejuruan untuk meningkatkan kompetensi keahlian yang siswa
miliki agar kelak dapat terjun ke DU/DI usaha secara profesional.

2.2. Landasan Hukum Prakerin


Pelaksanaan Praktek kerja Industri (Prakerin) merupkan bagian dari pada
program SMK dimana peserta didik melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di
perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan
dan peltihan di SMK. Pendidikan sistem ganda (PSG) di ilhami oleh dua sistem
(dual System) yang dilakukan di Jerman. Mulai diberlakukan di Inodnesi
berdasarkan kurikulum SMK Tahun 1994, dipertajam dengan Kurikulum SMK edisi
1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004, serta yang terakhir tetap
diberlakukannya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan terakhir
kurikulum 2013 revisi. Di indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem
Ganda (PSG)peserta diklat SMK menjalani magang di industri hanya beberapa
bulan selama mereka menjalani sistem tiga tahun atau empat tahun di SMK.
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah menjadi salah satu
bentuk penyelenggaraan pendiidkan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan
pada Undang-undang Nomr 2 tahun 19989 tentang Sistem penddidikan Nasional,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan menengah,
dan Peraturan pememrintah Nomor 39 tahun 1992 tentang peranan masyarakat
dalam pendidikan Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang
Kurikulum Sekolah kejuruan (SMK) sebagai berikut :
1. “ Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekah “,[UUSPN,Bab IV,pasal
10, ayat (1)]
2. Pengelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para darmawan untukmemeproleh sumber daya
dalam rangka menunjang penyelengaraan dan pengembangan pendiidkan.(PP
29,Bab XI, pasal 29, ayat 1)
3. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk
magang dan/atau latihan kerja (PP 39,Bab III, pasal 4, butir 8)
4. Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan
kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan
dengan asaz saling menguntungkan (Kepmendikbud N0. 0490/U/1992 pasal
33)
5. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
6. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggaraan PSG
7. Kepmendikbud No. 0490/U/1992,tentang Sekolah Menengah Kejuruan
8. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.3. Hakekat Prakerin


Praktek kerja industri (Prakerin) merupakan kurikulum wajib bagi siswa SMK
untuk melakukan praktek kerja di DUDI yang sesuai dengan program keahliann
yang bersangkutan. Pelaksanaan Prakerin merupakan bagian dari PSG yang
merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan Prakerin
(magang) di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses
pendidikan dan pelatihan di SMK. PSG diilhami oleh dua sistem (dual sistem) yang
dilakuka di Jerman. Mulai diberlakukann di indonesia berdasarkan kurikulum SMK
tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan
kurikulum SMK edisi 2004 dan dilanjutkan dengan KTSP 2006, serta dipertajam
pada spektrum kurikulum SMK 2008. Lebih lanjut tentang PSG, wolf (1995: 10-12)
mengemukakan tentang dua konsep penyelenggaraan pendidikan kejuruan :
“ basic type 1: vocational training is determined by the behavieor and legitimased
under common law. Basic type 2: vocational training is determined directly by the
factor of production “labour” and the qualification signals of the labour market “
Dua konsep model penyelenggaraan pendidikan kejuruan, pertama perencanaan
dan pelaksanaan pendidikan mewujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja
dan sekolah; kedua, penyelenggaraan pendidikan berlangsung sebagian disekolah
dan sebagian lagi di industri.
Dalam hal ini mengambil model sistem pendiidkan kejuruan yang
dilaksakan di sekolah dan industri. Dimana pelajaran disekolah pelatihan di
industri merupakan komponen yang berasal dari program yang tidak terpisahkan.
Prakerin dilaksanakan untuk membelajarkan siswa dalam mempraktekkan ilmu
dan keterampilan yang sudah diperoleh disekolah. Serta membelajarkan siswa
terhadap suasana dunia kerja, sedangkan feed back bagi sekolah adalah
memperoleh masukan tentang kesesuaian antara kurikulum dunia kerja dengan
kurikulum sekolah.
Adapaun dasar yang dilaksanakan di DUDI adalah
1) Praktek dasar kejuruan yang dilaksanakan sbagian di sekolah dan sebagian
lainnya di industri. Praktek dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri
apabila industri pasangan memiliki pasilitas pelatihan maka kegiatan praktek
dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
2) Praktek keahlian prouktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktek kerja
industri ( on the job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan
produksi atau jasa di industri atau perusahaan.
Prakerin dilaksanakan untuk menghasilkan tenaga yang berkeahlian dan
memiliki etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja pada DUDI.
Prakerin berorientasi dan berbasis kompetensi untuk meningkatkan efesiensi
prose pendidikan dan pelatihan yang berkualitas serta untuk memperkokoh link
match antara sekolah dengan dunia kerja. Siswa yang telah prakerin akan
mendapatkan penghargaan berupa sertifikat prakerin yang menjelaskan
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki ileh siswa sesuai dengan tingkat
kemampuan yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan hasil atau nilai yang
diperoleh oleh siswa selama mengikuti program prakerin.

2.4. Dasar-dasar Pelaksanaan Praktek kerja Industri (Prakerin)


Melihat kenyataan diatas, dikmenjur menetapkan strategi operasional yang
berdasarkan kepada kebijakan link macth. Departemen penddikan kebudayaan
dalam model penyelengaraan PSG. Pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam undang-undang no 20 tahun 1990 tentang pendidikan menengah ,
PP nomor 39 1992 tentang peran serta msyarakat dalam pendidikan nasional,
kepmendikbud nomor 080/U/1992 tentang sekolah menengah kejuruan dan
kepmendikbud nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK. Juga keputusan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 232/U/1997 tentang penyelenggaran
pendidikan sistem ganda pada sekolah menengah kejuruan.

2.5. Tujuan Praktek Kerja Industri


Secara umum pelaksanaan program prakerin ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuan diri dengan
siatuasi yang sebenarnya, mengumpulaka informasi dan menulis laporan
berkaitan langsung dengan tujuan khusus. setelah siswa amelaksanakan program
praktek kerja indutris secara khusus siswa diharapkan memperoleh pengalaman
yang mencakup tujuan perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang
berhubungan langsung dengan teknologi,serta mempersiapkan para siswa untuk
beajar bekerja secara mandiri,bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan
potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
Menurut Djoonegoro.W (1999:75) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
dengan pendekatan PSG bertujuan a) menghasilkan tenaga kerja yang memiliki
keahian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja, b)
meningkatkan dan memperoleh keterkaitan dan kesepadanan (link macth) antara
lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja, c) meningkatkan
efesiensi penyelenggaraan penidikan dan pelatihan yang ada di dunia kerja; d)
memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

2.6. Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin )


Adapun manfaat yang diperoleh siswa dalam pelaksanaan praktek kerja
industri di DUDI bukan hanya semata-mata karena mengikuti kebijakan sekolah
bahwa siswa SMK harus melaksanakan prakerin sebagai syarat memenuhi
kelengkapan studi, namun dari pelaksanaan prakerin ini siswa dapat memperoleh
banyak manfaat prakerin. Menurut Rosmi Yanto dan Fawait (2012: 17), manfaat
yang diperoleh siswa setelah siswa melaksanakan program praktek kerja industri
secara khusus, siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman yang mencakup
tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan
langsung dengan teknologi. Prakerin disambut gembira kemampuannya untuk
membantu siswa dalam hal: (1) Memperkuat kemampuan sosial dan keterampilan
teknis, (2) Mengembangkan rasa tanggung jawab personal, (3) Menjajagi pilihan-
pilihan karir, (4) Memperoleh keterampilan khusus,(5) Membantu perkembangan
positif yang berhubungan dengan orang dewasa, dan (6) Memahami relevansi
hasil belajar akademik danaplikasinya. Setelah melihat dari tujuan dan manfaat
prakerin di atas, dapat dikatakan bahwa melalui kegiatan prakerin untuk setiap
bidang keahlian di SMK, peserta didik disiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, memiliki kompetensi atau kemampuan di bidang
usaha atau industri, agar siswa lebih mandiri dan mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan pekerjaan yang sesungguhnya.
BAB III
PEMBAHASAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMKN 4PEKANBARU

3.1. Latar Belakang


Mengacu pada keputusan bersama Mendikbud dan Ketua Umum Kadin
Indonesia Nomor : 026a / 1994 dan Nomor, 84/KU/X/1994 tanggal 17 Oktober
1994 tentang pembentukan MPKN, MPKP, MPKD, maka Komite Sekolah SMK
Negeri 4 Pekanbaru dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) Tahun
2015 / 2016 berkoordinasi dengan Kadin Indonesia, khususnya dengan Majelis
Pendidikan Kejuruan Daerah (MPKD) dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(Prakerin).
Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) ini diharapkan saling memberikan
keuntungan, siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan etos kerja di
perusahaan/ industri merupakan asset dalam merekrut tenaga kerja yang produktif
nantinya.
Selama melaksanakan praktik kerja Industri ( Prakerin ) merupakan
kesempatan yang berharga bagi siswa dalam melakukan pendekatan dengan
perusahaan / industri dengan menunjukan kemampuan dan etos kerja yang baik
dan akan membuka peluang kerja bagi siswa setelah menamatkan pendidikan.

3.2. Propil Sekolah


SMKN 4 Pekanbaru didirikan oleh Departemen Pendidikan Kebudayaan
dengan No. SK pendirian No.0260/0/1994 tanggal 5 Oktber 1994, yang
menandatangi SK tersebut dalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun
berdiri 1 Juli 1994 kegiatan belajar pagi, dengan Nomor Induk Statistik
71.1.109.60.08.001 dan NPSN: 10403938 starus sekolah Negeri daerah
Perkotaan. Pada tahun 1994 awal berdirinya, sekolah ini bernama Sekolah
Menengah Industri Kerajinan (SMIK) sebagai sekolah negeri kelompok seni dan
kerajinan yang beralamat di Jalan Purwodadi - Panam. Pada tanggal 25 Oktober
2000, Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengubah nama
dan status SMIK Pekanbaru menjadi SMK Negeri 4 Pekanbaru dengan kelompok
Seni, Pariwisata dan Bisnis hingga sekarang.
 
Sekolah ini berlokasi di Jalan Purwdadi Indah – Panam, Kelurahan Sidomoly
Barat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru propinsi Riau kode pos 28294 No
Telepon: (0761)-64562/7046715, Fax (0761) 64562,dengan alamat website:
http://smknegeri4pekanbaru.sch.id.
SMKN4 Pekanbaru memiliki 7 Program Keahlian,1) Kria Tekstil;2) teknik
Konstruksi Kayu;3) Kria Kayu;4) Busana Butik;5) Teknik Komputer dan
Jaringan;6)Desain Komunikasi Visual;7) Akutansi.

3.2.1. Kondisi Siswa


SMK Negeri4 Pekanbaru merupakan salahsatu Sekolah Menengah
Kejuruan Kelompok Seni Rupa dan Kria dengan program keahlian:
- TeknikKonstruksiKayu
- KriaTekstil
- KriaKayu
- TeknikKomputerJaringan
- DisainKomunikasi Visual
- BusanaButik
Data Siswa
TahunPelaj Bidang/Prog. Keahlian JumlahSiswa JumlahTa
aran (SMK L P Jml matan
T. Konst. Kayu 92 - 92 27
KriaTekstil 2 195 197 34
KriaKayu 94 - 94 26
2011/2012 Teknik K. Jaringan 84 70 154 34
DesainKomunikasi V 81 73 154 34
BusanaButik - 98 98 44
Jumlah 353 436 789 199
T. Konst. Kayu 76 - 76 26
KriaTekstil 2 125 127 45
KriaKayu 89 - 89 26
2012/2013 Teknik K. Jaringan 170 49 219 66
DesainKomunikasi V 82 102 184 34
BusanaButik - 129 129 20
Jumlah 419 405 824 217
2013/2014 T. Konst. Kayu 64 - 64 20
KriaTekstil 4 98 102 44
KriaKayu 74 - 74 21
Teknik K. Jaringan 171 34 205 66
TahunPelaj Bidang/Prog. Keahlian JumlahSiswa JumlahTa
L P Jml
aran (SMK matan
DesainKomunikasi V 94 107 201 69
BusanaButik - 156 156 30
Jumlah 407 395 802 250
T. Konst. Kayu 72 - 72 16
TekhnikKompJaringan 177 35 212 67
BusanaButik - 171 171 55
2014/2015 DisainKomunikasi V 104 96 200 59
KriaTekstil 5 81 86 30
KriaKayu 73 - 73 25
Jumlah 431 383 814 252
T. Konst. Kayu 82 - 82 -
TekhnikKompJaringan 227 63 290 -
BusanaButik 1 185 186 -
2015/2016 DisainKomunikasi V 119 82 201 -
KriaTekstil 2 110 112 -
KriaKayu 74 1 75 -
Jumlah 505 441 946 -

3.2.2. Kondisi Guru dan Pegawai


1. Staff Pengajar
Jumlah Guru (Orang)
Tingkat
Guru GTT GTT Total (Orang)
Pendidikan PNS
Bantu Pemko Sekolah
S2 6 - - - 6
S1 42 5 - 15 62
D III - - 1 1 2

2. Staff Administrasi
Tingkat Jumlah Guru (Orang) Ket.
Pendidikan
PNS NON DPK JUMLAH
S2/S3 - - - -
S1/D4 - 1 - 1
D2/D3 - - - -
D1/SLTA 3 8 - 11

3.2.3. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Jumlah dan Kondisi Ruang

JenisRuang JumlahRuang Luas KondisiRuang Ket


(m2) B BR RB
RuangTeori 16 819 √ - - -
RuangPraktik 6 4860 √ - - -
Laboratorium 1 √ - - -
Perpustakaan 1 190 √ - - -
R. Praktek
2 256 √ - - -
Komputer
R. Kepsek 1 24 √ - - -
R. TU 1 24 √ - - -
R. Guru 1 41 √ - - -
R. OSIS 1 36 √ - - -
R. Gudang 1 12 √ - - -
R. UP 1 18 √ - - -
Rumah Penjaga
1 36 √ - - -
Sekolah
R. Koperasi 1 24 √ - - -
R. BP/BK 1 24 √ - - -
R. WC Guru Laki-
4 43,5 √ - - -
laki
R. WC Guru
3 37,5 √ - - -
Perempuan
R. WC Siswa
3 37,5 √ - - -
Laki-laki
R. WC Siswa
4 43,5 √ - - -
Perempuan

3.2.3. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH


(Direvisi pada hari Sabtu/01 September 2012 Pukul 8.00-12.30 WIB,
PadaAcaraSosialisasiSekolahAdiwiyata)
A. VISI
“Mewujudkan SMKN4 Pekanbaru Sebagai Pusat Pengembangan
Pendidikandan Pelatihan Kejuruan Terpaduyang Kreatif, Terdepandan
Teruji Serta Berbudaya Lingkungan Pada Tahun 2018”

B. MISI
1. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan, pengajaran dan pelatihan
2. Mengembangkan kompetensi peserta diklat sesuai dengan bakat dan
minatnya
3. Mengintegrasikanmateri PLH dalammateripelajaran
4. Melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar yang ramah lingkungan
5. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
6. Menghasilkan tamatan dan calon tenaga kerja yang kompeten, jujur,
disiplin, mandiri dan bertanggung jawab , memiliki jiwa interpeneur,
mampu berkompetisi di era global serta peduli lingkungan

C. TUJUAN
1. Menyiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang
kompeten, mandiri dan bertanggung jawab serta peduli lingkungan
2. Menyiapkan peserta didik untuk mengisi dan atau menciptakan
lapangan kerja yang sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan
dunia industri
3. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi

3.3. Waktu Pelaksanaan Prakerin


SMKN 4 Pekanbaru melaksanakan Prakerin berdasarkan standard
kemampuan yang harus dikuasai dan materi yang harus dipelajari, ditetapkan
beberapa lama pendidikan dan pelatihan itu dilaksanakan disekolah dan berapa
lama di institusi pasangannya. Praktek kerja Industri dilaksanakan selama 3 bulan
pada semester 4 dikelas XI.

3.4. Skedul Kerja Penyelenggaraan, Pelaksanaan Praktek kerja Industri (Prakerin)


SMKN 4 Pekanbaru
Skedul kerja prakerin tidak terlepas dari silabus kedalam pembelajaran dan
membutuhkan metode, startegi evaluasi pelaksanaan yang sesuai. Dalam hal ini
SMKN 4 merancang Prakerin sebagai pembelajaran perlu memperhatikan
kesiapan dunia kerja mitra dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi
tersebut.
Pelaksanaan Kegiatan / Aktivitas Dokumen/Arsip

Waksek Mulai Daftar Nama


Humasdan Industri/Kompetens
staf humas i dan rencana
Persiapam sosialisasi Prakerin Orang
Tua & Pemetaan Dunia Usaha dan Kuota peserta
Industri dan Penjajakan
- Wakasek
humas Surat Prakerin
Pengajuan Daftar Peserta
- Staf
Prakerin Dunia Usaha dan
Humas Surat Balasan dari
Dunia Industri
- Ka.Proli DU/Di

T
Tanggapan
Pihak DU/DI
dari DU/DI
Surat Pengantar
M
Y dari sekolah
O
Pengiriman Peserta Prakerin
N

- Pelaksanaan Prakerin O
- Penyusunan Jurnal
T
- Uji KOmpetensi
O
Guru
pembimbing
Siswa
Prakerin Daftar hadir
Jurnal

Siswa

Laporan Prakerin
Siswa
Laporan Prakerin
Daftar Nilai
siswa Prakerin

Sertifikat Prakerin

Gambar 3.1
Diagram Skedul Praktik Kerja Industri
3.4.1. Persiapan dan Sosialisasi Prakerin kepada orang Tua siswa dan
Pemetaan Dunia Industri dan penjadwalan
3.4.1.1 Persiapan dan sosialisasi Prakerin
Persiapan lain yang dilakukan oleh sekolah antara lain: (1)
Menentukan industri dan menghubunginya; (2) Menyiapkan administrasi
atau surat-surat untuk industri dan surat ijin orang tua siswa; (3) Melakukan
pembekalan kepada siswa sebelum ditempatkan di DUDI baik
pengetahuan, keterampilan, maupun tentang cara belajar di DUDI
(bimbingan prakerin). Kegiatan koordinasi dalam perencanaan prakerin
meliputi: penyusunan kurikulum prakerin, penyusunan program
pembelajaran di industri, perencanaan kebutuhan, biaya dan sumber dana,
penyiapan monitoring dan evaluasi, penyusunan program ujian
kompetensi., dengan mensosialisasikan dengan orang tua siswa dan wali
murid.
3.4.1.2. Pemetaan Dunia Usaha dan Industri
Pemetaan Dunia Usaha dan Dunia Industri adalah suatu proses
prakerin pada tahap perencanan.pada tahap ini, pihak SMKN 4 Pekanbaru
yang dalam hal ini Wakil Kepala Sekolah bidang Humas beserta stafnya
melakukan pemetaan terhadap beberapa industri dan atau dunia usaha
disekitar sekolah, baik dalam satu kota maupun lintas kabupaten.
Pemetaan ini dimaksud untuk mendapatkan data awal terkait :
a. Jumlah dunia usaha dan dunia industri yang mungkin dapat
diajak kerjasama dalam melaksanakan prakerin.
b. Kemampuan masing-masing dunia usaha dan atau dunia
industri dalam menerima siswa prakerin
c. Ragam kompetensi yang ada di dunia usaha dan atau dunia
industri
d. Lamanya waktu dari setiap industri dalam menerima siswa
prakerin.
Industri pasangan yang telah melaksanakan Memorandum of
Understanding dengan SMK Negeri 4 Pekanbaru, baik dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar maupun dalam promosi tamatan antara lain :
Dalam Negeri - Dekranasda Provinsi Riau
- Tenun Siak Wan Fitri Pekanbaru
- Decoration Wahyu Pekanbaru
- Sulam Tekad Encik Hasnah Pekanbaru
- CV. Aquita Pekanbaru
- Sulaman dan Bordir Hj. Rosma Bukittinggi
- Widya Bordir Bukittinggi
- Fadilla Bordir Bukittinggi
- Spray Penganten Yusnimar Bukittinggi
- UD. Jepara Riau
- UD. Sidik Pekanbaru
- Sari Jati Pekanbaru
- PT. Selembayung Pekanbaru
- Pengetaman Kayu Yuni Perabot Pekanbaru
- Usaha Mandiri Pekanbaru
- CV. Cendana Pekanbaru
- PT. Cikara Bangun Nindo
- UD. Berkat Sahabat Pekanbaru
- PT. PN V Ujung Batu Riau
- CV. Wahana Sumatra Jaya Pekanbaru
- Ukiran Jepara Jati Luhur Pekanbaru
- Sumbentra
- PT. Zona Sangangiti
- CV. Kreasi Media Advertising
- Perdana Desain
- Jasa Riau Advertising
- WSN
- Monsi Digital Printing
- Golden Printing
- Adeva Grafika
- Shifa Digital Printing
- Concept Advertising
- Sanggar Busana Melati
- Mey Collection
- Sri Devi Collection
- Zahara Busana
- Sanggar Busana Tiara
- Penjahit Vinta
- Ratu Mode
- Yenti Busana
- Nyohoka
- Wan XP
- Best Computer
- Compumart
- Planet Komputer
- Junction Computer
- Supermaket Computer
- CV. YOHANA
- Prima Computer
- Star Com
- Zenit Komputer
- Suntec Komputer
- PT. Chevron Pasifik
- Expert Komputer
- Tecno Komputer
- UIN
- CHIP Komputer
- CV. Sinar Pagi
- SKA Komputer House
- Sigma Computer
- Delta Computer
- Riau M-Link
- OKE Komputer
- BIT Komputer
- Centro
- Metro Komputer
- PDAM Tirta Siak
- Pustaka Wilayah Prov. Riau
- DIZ Komputer
- PT. Cahaya Advertising
- PT. PLN
Luar Negeri : - Awan Megah SDN BHD Kuala Lumpur Malaysia
- Sarekat Kirana Creation Suria SDN BHD Kuala Lumpur
Malaysia

3.4.2. Pengajuan daftar Peserta Prakerin pada Dunia Usaha dan atau Dunia
Industri
Data dari hasil pemetaan ini diajukan dalam pembuatan surat
permohonan prakerin kepada pihak dunia usaha dan atau dunia industri.
Pihak sekolah membuat surat permohonan kepada industri yang
dimungkinkan dapat memabtu program prakerin. Dengan dibantu staf
Humas, para ketua Program keahlian dan guru pembimbing, surat tersebut
diantar secara langsung kepada pihak industri. Pemilihan secara langsung
ini menurut Bapak Ahmad Husaini,SPd selaku Waka Humas SMKN 4
Pekanbaru dikarenkn agar saat pengiriman dapat langsung diadakan
pedekatan secara kekeluargaan dengan pengambilan kebijakan di
industriyang bersangkutan.
Pihak sekolah juga menerim bantuan dari masyarakat dan atau
orang tua siswayang memiliki jaringan dan atau hubungan baik dengan
salah satu industri, baik karena hubungan kerja maupun hubungan personil
untuk turut serta melakukan pendekatan secara personal kepada pihak
industri demi lancarnya program prakerin ini.
Kenyataannya setiap tahun, konstribusi orang tua cukup tingggi
dalam membantu penempatan siswa prakerin, baik di dunia usaha maupun
di dunia industri.

3.4.3. Tanggapan Dunia Usaha dan atau Dunia Industri


Proses ini adalah jawaban dari pada pihak dunia usaha dan
atau dunia industri terhadap kebersediaan tau tidaknya dalam menerima
siswa prakerin sesuai dengan usulan dari pihak sekolah melalui surat
permohonan yang telah disebutkan dimuka. Jawaban ini dapat berupa
surat, telepon mapun fax atau email. Pada beberapa industri yng sudah
rutin menerima siswa prakerin, sangat memungkinkan jawaban kesediaan
tersebut dengan dilampiri jadwal yang telah mereka susun untuk tiga bulan,
dimana pelaksanaannya setiap siswa diberikan kesempatan selam satu
sampai tiga bulan.
Mungkin hampir semua industri yang membantu program
prakerin ini menempatkan siswa prakerin pada produksi, maka pada setiap
industri besarnya kuota yang diberikan sangat terbatas. Biasanya setiap
industri hanya mampu menerima maksimal empat orang siswa .
Secara umum pendapat pihak industri terkait pelaksanaan
prakerin relatif seragam. Menurut pandangan mereka ada beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan prakerin tersebut. Beberapa
kelebihan pola pelaksanaan prakerin pada SMKN 4 Pekanbaru adalah
sebagai berikut :
a. Persiapan yang dilaksanakan SMKN 4 Pekanbaru dalam
rangka pelaksanaan Prakerin khususnya untuk
mengkoordinasikan tempat pelaksanaan Prakerin dan
administrasinya sudah cukup baik.
b. Keahlian siswa melalui kegiatan di sekolah sudah cukup
baik, ini terbukti dengan keluasan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan dari proses awal sampai bahan menjadi
suatu barang jadi walaupun kesemua kegiatan yang
dilaksanakan siswa dalam pengawasan dari pembimbing
lapangan yang disediakan.
c. Kepercayaan industri kepada siswa juga dapat dibuktikan
dengan perekrutan siswa prakerin menjadi tenaga kerja di
perusahaan yang mereka pimpin setelah selesai lulus.
d. Pelaksanaan Prakerin yang sudah berjalan sekarang
sudah cukup baik, jika dilihat dari sisi kurikulumnya.
e. Pengaturan peserta dalam kelompok kecil(2 sampai 3
orang ) memudahkan pembimbing industri dalam proses
transfer teknologi, pengawasan dan evaluasi program.
f. Monitoring / guru pembimbing dari sekolah terhadap
pelaksanaan Prakerin dilakukan setaip minggu.
Adapun beberapa kekurangan pelaksanaan prakerin pada SMKN 4
Pekanbaruadalah sebagai berikut :
a. Masih banyaknya siswa yang penempati tempat prakerin
tidak sesuai dengan kompetensinya, dikarenakan siswa
memilih tempat prakerin sesuai dengan permintaan
masyarakat atau orang tua.
b. Peserta prakerin cenderung mengaplikasikan prakerin
sebagai pekerjaan dan melupakan prakerin sebagai salah
satu media pembelajaran.
c. Durasi waktu yang terlalu sempit, hal ini berpengaruh
pada pengausaan kompetensikerja yang kurang optimal.

3.4.4. Pengiriman Peserta Prakerin


Setelah pihak industri menginformasikan kesediannya menerima
siswa prakerin, pihak sekolah menyiapkan siswa yang akan melaksanakan
prakerin.langkah awal yang biasanya dilakukan adalah memberikan
pembekalan pengetahuan budaya kerja di industri kepada setaip siswa
calon peserta prakerin.Materi pembekalan yang biasanya dilakukan oleh
tim prakerin SMKN 4 Pekanbaru adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Materi Pembekalan Calon Peserta Prakerin
No Materi JPL
1 Etos Kerja dan budaya kerja 2
2 Disiplin Kerja 2
3 Keselamatan dan Kesehatan kerja 2
4 Komunikasi di tempat kerja 2
5 Organisasi perusahaan 2
6 Pengetahuan dasar asuransi kecelakaan kerja 2
7 Tata tertib peserta prakerin 2
8 Cara pengisian jurnal, penyusuanan laporan dan 4
penilaian hasil prakerin
Jumlah jam Pembekalan 16JPL

Setelah selerh siswa selesai mengikuti pembekalan, siswa dengan


diantar guru pembimbing yang ditunjuk oleh wakil kepala sekolah bidang
Humas, diantar ke tempat prakerin sesuai adwal yang telah ditetapkan.
Dokumen yang diberikan pihak sekolah kepada peserta prakerin dalah
Jurnal kegiatan prakerin, kartu peserta prakerin, kartu peserta asuransi
kecelakaan, blangko absensi dan surat pengantar prakerin.

3.4.5. Pelaksanaan Prakerin


Setelah siswa diserah terimakan dari pihak sekolah kepada pihak dunia
industri dan atau dunia usaha, maka untuk selanjutnya siswa harus
melaksanakan prakerin sesuai jadwal yang ditetapkan perusahaan. Karena
prakerin ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pembelajaran di SMK, maka selama melaksanakan prakerin, rposes
pembelajaran siswa dilaksanakan di industri, dengan materi sesuai dengan
kompetensi kerja yang dikerjakan selama mengikuti prakerin.
Selama melaksanakan prakerin siswa tidak melaksanakan
pembelajaran normatif dan adaftif, siswa fokus pada pelaksanaan prakerin di
dunia usaha dan atau dunia industri, setelah siswa pulang dari prakerin maka
siswa akan kembali melaksanakan pembelajaran normatif dan adaftif.
Untuk memantau perkembangan kemampuan terhadap kompetensi
kerja yang digelutinya, pihak perusahaan menyiapkan pembimbing, yang
biasanya dipilih dari karyawan yang telah senior pada perusahaan tersebut.
Pembimbing di idnustri ini mempunyai kewenangan penuh dalam pemberian
tugas harian, transfer keterampilan dan juga melakukan penilaian kinerja pada
setiap siswa yang dibimbingnya, pembimbing memiliki peran fungsi sebagai
berikut :
a. Fungsi Guru Pembimbing
1. Guru pembimbing berasal dari sekolah dan ditentukan oleh sekolah.
Untuk mencapai tujuan prakerin diharapkan guru pembimbing dapat
melakukan ha-hal sebagai berikut dengan baik.
2. Memberikan arahan/petunjuk kepada siswa yang akan melaksanakan
prakerin
3. Mengantar serta menyerahkan siswa pada hari pertama ke perusahan/
instansi dan membuat program yang harus diikuti siswa dengan
pembimbing lapangan.
4. Memberi petunjuk tentang tata cara penulisan laporan
5. Memberikan supervisi pelaksanaan prakerin bagi siswa yang dibimbing
6. Mendiskusikan dengan pembimbing lapangan dan pimpinan
perusahaan jika memungkinkan tentang pelaksanaan dan cara
meningkatkan mutu hasil prakerin.
7. Membimbing, menandatangani dan menguji laporan prakerin siswa
8. Memberikan nilai laporan siswa berdasarkan nilai pembimbing lapangan
dan guru pembimbing sendiri.
b. Fungsi pembimbingan lapangan
Pembimbing lpangan berasal dari perusahaan/instansi di lokasi prakerin
yang ditentukan oleh perusahaan/instansi. Mutu prakerinbanyak tergantung
kepada banyaknya informasi yang diberikan oleh pembimbing lapangan
disamping siswanya sendiri. Karena itu sangat diharapkan pada
pembimbing dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. merumuskan secara terperinci program yang dilaksanakan siswa
2. memberikan bimbingan terhadap siswa dalam melaksanakan prakerin
3. mengawasi pelaksanaan dan memebrikan tegran atau peringatan bila
perlu.
4. Mengesahkan laporan kegiatan harian
5. Menilai pekerjaan siswa dengan mengisi format penilaian yang telah
diberikan.
6. Melakukan ujian kompetensi, penialian pengauasaan keahlian
seseorang, berdasrkan penguasaan terhadap kemampuan-kemampuan
(competencies) yang dipersyaratkan dan berlaku di perusahaan/Industri
tertentu (enterprise standart) dan atau atas dasar tuntutan kebutuhan
lapangan kerja tertentu.
7. Mengirimkan hasil penilaian ke SMK Negeri 4 Pekanbaru atau dibawa
langsung guru pembimbing sekolah jika memungkinkan.
Setiap pekerjaan yang dilakukan pada setiap hari kerja, harus dicatat
oleh siswa peserta prakerin dalam jurnal prakerin yang telah disiapkan.
Jurnal tersebut setiap hari harus diparaf oleh pembimbing dari industri.

3.4.6. Monitoring Prakerin


Pelaksanaan prakerin SMKN 4 Pekanbaru di duniausahadan atau dunia
industri (DU/DI) dilaksanakan dalam bentuk kegiatan praktik sebagai
pendalaman materi keahlian yang telah dipelajari disekolah. Pembelajaran
praktik dilaksanakan dalamkeadaan kerja yang sebenarnya dan dilengkapi
fasilitas peralata dan sumber belajar yang ada di DU/DI. Siswa belajar pada
kondisi nyata dunia kerja, dimana siswa mendapatkan lingkungan belajar
yang berbeda dengan lingkuangan sekolah siswa berada di DU/DI
mengalami proses pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran di
sekolah.jika siswa berada di DU/DI, siswa mendapatkan pengalaman
keterampilan yang tidak diperoleh di sekolah. Hal ini disebabkan oleh
lingkuangan belajar yang berbeda antara sekolah dengan DU/DI.
Lingkuangan yang ada di DU/DI merupakan kondisi sosial pada lingkuangan
kerja, dan bukan konsidi lingkuangan belajar. Sehingga perlu penyesuaan
bagi siswa dalam sikap dan penampilan kemampuan diri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah yang siap pakai.
Selama siswa melaksanakan prakerin di DU/DI, pihak sekolah
melakukan pengawasan atau monitoring terhdap siswa satu kali seminggu.
Kegiatan monitoring bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa, baik
dari segi sikap maupun keterampilan. Kegiatan monitoring dilaksanakan oleh
guru pembimbing sekolah melaksanakan monitoring siswa.
Monitoring dilaksanakan oleh guru SMKN 4 Pekanbaru,meliputi,
monitoring kompetensi yang dilaksanakan siswa di DU/DI, kemajuan belajar
siswa, kehadiran,dan kendala-kendala yang ditemui dilapangan selama
pelaksanaan prakerin. Monitoring kompetensi dilakukan untuk melihat
kesesuaian materi atau bimbingan yang diberikan oleh pihak DU/DI terhadap
siswa dengan pembelajaran yang di peroleh siswa di sekolah. Sedangkan
monitoring kemajuan belajar siswa di DU/DI dan mengetahui kemampuan
yang telah diperoleh siswa selama di DU/DI.
Monitoring kehadiran ditujukan bagi sikap siswa, termausk kedisiplinan,
sikap kerja selama prakerin. Monitoring tentang kendala-kendala ditujukan
untuk menerima masukan-masukan dari pihak DU/DI terhadap
permasalahan siswa atau kendala yang ditemui pihak DU/DI selma
pelaksanaan Prakerin.

3.4.7. Menyusun Laporan Prakerin


Langkah akhir dalam kegiatan prakerin di SMKN 4 Pekanbaru adalah
penyusunan laporan. Selama penyusunan laporanini siswa dibimbing oleh
guru yang dipilih dan ditetapkan oleh program keahlian. Laporan yang sudah
di susun oleh siswa, harus dipertanggung jawabkan melalui presentasi
dihadapan penguji dan siswa sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua
program Keahlian.
Dalam melakukan penyusunan laporan, siswa diarahkan untuk
menyusun laporan tersebut dengan format yang teah ditentuka oleh tim
prakerin yang diketuai oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat. Adapun format laporan baku telah ditetapkan oleh tim prakerin
SMK Negeri 4 Pekanbaru.
Pada tahap ini pihak SMKN 4 Pekanbaru menyelesaikan semua
administrasi dengan perusahaan, dengan penjemputan peserta didik
prakerin di Industri oleh guru pembimbing.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan
Praktek Kerja Industri merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan
yang dilakukan di dunia industri berdasrakan pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan :
4.1.1. Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan beberapa tahap yaitu sebagai
berikut : 1) Persiapan dan Sosialisasi Prakerin kepada orang Tua
siswa,pemetan DU/DI danpenjadwalan;2) pengajuan Daftar PesertaPrakerin
dunia usaha dan Dunia industri; 3) tanggapan dari DU/DI;4) pengiriman
peserta prakerin;5) Pelaksanaan Prakeri;6)penyusunan
Laporan;7)Presentasi Laporan.
Beberapa industri yang menerima prakerin, menempatkan siswa sesuai
dengan kompetensinya, siswa melaksanakan prakerin sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan oleh perusahaannya. Karena Prakerin ini merupakan
kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran di SMK,
selama melaksanakan prakerin, proses pembelajaran siswa dilaksanakan di
industri, dengan materi sesuai dengan komptensi yang diikuti selama
prakerin. Selama di dunia industri siswa belajar pada kondisi nyata artinya
siswa mendapatkan lingkuangan belajar yang berbeda dengan lingkuangan
sekolah. Selama di industri siswa memperoleh pengalaman, keterampilan
yang tidak didapatkan disekolah. Penyesuaian bagi siswa dalam bersikap
dan menampilkan kemampuan diri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
yang siap pakai.
4.1.2. Bentuk kerjasama yang sudah dilaksanakan akan terus dikembangkan oleh
SMKN 4 Pekanbaru dengan pihak industri yang selama ini telah banyak
membantu program Praktek kerja Industri (Prakerin) dan program pendidikan
dan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

4.2. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan untuk SMKN4 Pekanbaru adalah
sebagai berikut :
4.2.1. Untuk Pihak SMKN 4 Pekanbaru
4.2.1.1. Perencanaan program prakerin harus direncanakan secara bersama-
sama antara pihak sekolah dengan pihak industri, terutama terkait
masalah penjadwalan, kesesuain kompetensi produktif di sekolah dengan
pemantauan dan pengawasan serta evaluasi hasil prakerin
4.2.1.2.Frekuensi monitoring terhadap pelaksaaan prakerin di industri /
perusahaan perlu ditingkatkan.
4.2.1.3.Pihak SMKN 4 Pekanbaru khusunya pada kompetensi keahlian produktif
melakukan pengembangan kurikulum dan perangkatnya sebelum
program dilaksanakan.
4.21.4 Pihak SMKN 4 Pekanbaru harus tetap menjaga keharmonisan dengan
pihak dunia usaha dan atau dunia industri rangka melaksanakan
kebijakan Link and Macth menjadi kebijakan pemerintah khususnya
Kementerian Pendidikan nasional
4.2.2. Untuk Pihak Dunia Usaha dan atau Dunia Industri (DU/DI)
4.2.2.1. Pihak Dunia Usaha dan atau Dunia Industri (DU?DI) hendaknya lebih
terbuka lagi dalam menerima siswa Prakesin SMK, baik menyangkut
jumlah peserta dan waktu pelaksanaannya.
4.2.2.2. Berbagai perkembangan teknologi di industri hendaknya di informasikan
ke pada pihak SMK, hal ini akan menjadi masukan yang sangat berharga
terutama dalam proses pengembangan kurikulum SMK.
4.2.2.3. Bentuk kerja sama industri harus ditingkatkan, tidak saja hanya terbatas
pada kegiatan prakerin siswa, hendaknya lebih luas lagi, misalnya :
penyediaan guru tamu, rekrutmen karyawan, dan tempat magang guru-
guru kejuruan.
4.2.3. Untuk Pihak Pemerintah Daerah
4.2.3.1. Pemerintah daerah melalui dinas terkait, baik itu dinas tenaga kerja dan
dinas pendidikan dan dinas terkait lainnya harus bersinergi dalam
menyusun kebijakan pengembangan ketenagakerjaan serta penempatan
lulusan SMK di daerahnya.
4.2.3.2. Pemerintah daerah sudah selayaknya memberikan reward kepada pihak
Dunia Usaha dan atau Dunia Industri (DU/DI) yang turut membangun
dunia pendidikan kejuruan, khususnya melalui program prakerin. Bentuk
penghargaanmungkin saja dalam bidang pengurangan pajak dan atau
jenis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pendidikan menengah kejuruan (1997), Jakarta


Istu Haryono, Implikasi Prakerin,( 2010).Universitas Indonesia
Prof.Dr.Masriam Bukit, (2014),Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan dari
kompetensi ke kompetensi, Penerbit ALFABETTA Bandung,
Syaefudin, Pelaksanaan Praktek Kerja Industri. Skripsi. Jurusan Administrasi
Perkantoran UNY. (2005).
SMKN 4 Pekanbaru, Konsep Pendidikan Sistem Ganda (PSG), Majelis Pendidikan
Kejuruan Nasional,
SMKN 4 Pekanbaru, Program Kerja wakahumas (2016) ,

Anda mungkin juga menyukai